Lampiran :
1. Lembar evaluasi proses
2. Lembar evaluasi hasil
3. Materi
Mengetahui:
Konselor Pamong, Guru BK/Konselor
Identitas
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian anda
NO PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1. Peserta didik terlibat aktif
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Peserta didik kreatif
4. Peserta didik saling menghargai
5. Layanan terselanggara dengan menyenangkan
6. Layanan sesuai alokasi waktu
Keterangan
a. Skor minimal yang dicapai adalah 1x6 = 6 dan skor tertinggi adalah 4x6 = 24
b. Kategori hasil :
Sangat baik : 20-24
Baik :16-19
Cukup : <15
Kurang : <12
Identitas
Nama :
Kelas :
EVALUASI HASIL
A. Pengetahuan
1. Bagaimana cara menganalisis masalah?
2. Bagaimana cara menglasifikasikan masalah?
3. Bagaimana cara mengasah pola pikir agar kreatif dalam menemukan sebuah problem
solving?
B. Sikap Positif
1. Bagaimana perasaan dan sikapmu setelah menerima layanan dengan topik “Kegunaan
Problem Solving dalam Kehidupan”?
C. Keterampilan
1. Mengembangkan keterampilan mengenai implementasi layanan yang menunjukkan pola
pikir dalam mencari solusi keresahan maupun permasalahan hidupnya yang dilaporkan
kepada konselor melalui grup whatssapp..
Peserta didik/konseli
..................................
Lampiran 3. Materi
Model pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu model pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik dikelas, pendidik memberikan suatu masalah dikelas kemudian peserta
didik menjawab, menyatakan pendapat atau memberikan komentar sehingga mungkin masalah
itu berkembang menjadi masalah yang baru. Model pemecahan masalah memberikan
kesempatan peserta didik untuk berfikir secara kritis untuk memecahkan suatu permasalahan
sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Model pembelajaran
problem solving adalah model pembelajaran yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan
memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu maslah secara menalar (Gulo, 2008: 111).
Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasiaturan yang
dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi baru. Jadi dengan menerapkan pembelajaran
problem solving peserta didik diharapkan telah mengetahui teori-teori yang dipelajari, kemudian
dapat digunakan untuk memecahkan masalah (Wena, 2011 : 22).
1. Terjadi interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, dan interaksi pendidik
dengan peserta didik;
3. Pendidik menjelaskan latar belakang atau maksud dari masalah, dan peserta didik
mengklarifikasi, menafsirkan, dan berusaha untuk membangun satu atau lebih proses solusi;
4. Pendidik membimbing melatih dan mengajukan pertanyaan dan berbagai wawasan
dalam proses pemecahan masalah;
5. Pendidik mengetahui kapan saat yang tepat untuk campur tangan dan kapan harus
melangkah mundur dan membiarkan peserta didik membuat jalan mereka sendiri;
6. Problem solving dapat digunakan untuk mendorong peserta didik untuk membuat
generalisasi aturan dan konsep, sebuah proses yang memusatkan dalam pembelajaran.
Problem solving atau pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar. Model
problem solving merupakan suatu metode berfikir sebab dalam problem solving dapat digunakan
metode-metode lain yang mulai dengan materi data sampai pada menarik kesimpulan. Langkah-
langkah dalam penggunaan model problem solving menurut Shoimin (2014: 137) sebagai
berikut:
3. Masalah tidak dicari (sebagaimana pada Problem Based Learning dari kehidupan
mereka sehari-hari);
4. Peserta didik ditugaskan mengevaluasi (evaluating) dan bukan grapping seperti pada
problem based learning;
5. Peserta didik memberikan kesimpulan dari jawaban yang diberikan sebagai hasil akhir;