Anda di halaman 1dari 7

SMP NEGERI 4 MALANG

Jalan Veteran 37, Sumber Sari, Kec. Lowokwaru,


Kota Malang Prov. Jawa Timur

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Bimbingan Pribadi


C Topik Layanan Kegunaan Problem Solving dalam Kehidupan
D Fungsi Layanan Fungsi Pemahaman dan Fungsi Fasilitasi
E Tujuan Umum Peserta didik mampu memahami tujuan problem solving untuk
menemukan solusi dalam sebuah permasalahan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menganalisis masalah yang dialami
(kognitif)
2. Peserta didik mampu menglasifikasikan permasalahan agar
mempermudah mencari problem solving (Afektif)
3. Peserta didik mampu mengonstruksi pikiran untuk menemukan
problem solving (Psikomotorik)
G Sasaran Layanan Kelas VIII
H Materi layanan 1. Manfaat problem solving mencari solusi permasalahan hidup;
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah.
I Waktu 1x45 Menit
J Sumber John W Santrock. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi
Kesebelas. Jakarta : PT Erlangga.
Watanabe, Ken. 2009. Problem Solving; A Simple Book For Smart
People. Japan: Penguin Groups.
Mulyana, A. 2018. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Solving). (Online).
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-
pemecahan-masalah-problem.html.
K Metode/ Teknik Problem Solving
L Media/Alat Laptop, LCD, Proyektor, dan Power Point
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Penyataan Tujuan 1. Konselor menyapa peserta didik dengan salam dan kalimat
yang membuat siswa bersemangat, cek kehadiran.
2. Konselor menyampaikan apersepsi/ materi pengait, topik dan
tujuan layanan.
3. Penjelasan Konselor menjelaskan langkah-langkah pokok kegiatan, tugas dan
tentang langkah- tanggung jawab peserta didik
langkah kegiatan
4. Tahap Peralihan/ Konselor menanyakan kesiapan peserta didik dalam mengikuti
transisi kegiatan dan memulai ke tahap inti
2. Tahap inti
Rincian kegiatan Kegiatan Konselor Kegiatan Peserta Didik/ konseli
a.Konselor menayangkan power a.Peserta didik menyimak
layanan, sesuai
point tentang tujuan dan power point yang
dengan prosedur
manfaat kegunaan problem ditayangkan dan
teknik/ metode yang
solving untuk mencari solusi memahaminya;
digunakan
permasalahan hidup; b. Peserta didik menyimak
b. Konselor menjelaskan penjelasan konselor tentang
cara meningkatkan kemampun cara meningkatkan
berpikir kreatif dalam mencari kemampun berpikir kreatif
solusi permasalahan hidup; dalam mencari solusi
c.Konselor memfasilitasi permasalahan hidup;
diskusi tentang keresahan dan c.Peserta didik menyampaikan
keluhan yang dialami peserta pendapatnya tentang
didik ketika mencari solusi keresahan dan keluhan yang
permasalahan hidup. dialami peserta didik ketika
mencari solusi permasalahan
hidup.
3. Tahap Penutup
a. Penyimpulan Konselor menyimpulkan dan memberi penguatan atas pengalaman
belajar yang telah diperoleh peserta didik/ konseli dari proses
layanan.
b. Merencanakan Konselor menyampaikan rencana tindak lanjut layanan dan
tindak lanjut. memberikan motivasi implementasi dalam menggunakan problem
solving untuk mencari solusi permasalahan hidup.
c. Mengevaluasi Konselor mengevaluasi proses dan hasil layanan
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Konselor mengevaluasi atas proses layanan dengan
memperhatikan proses layanan terutama keaktifan dan sikap
peserta didik dalam mengikuti kegiatan bimbingan dengan topik
“Kegunaan Problem Solving dalam Kehidupan.”
2. Evaluasi Hasil Konselor mengevaluasi atas hasil layanan untuk mengetahui
dampak layanan pada diri peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan refleksi dan laporan mengenai implementasi yang
menunjukkan pola pikir dalam mencari solusi keresahan maupun
permasalahan hidupnya yang dilaporkan kepada konselor melalui
grup whatssapp.

Lampiran :
1. Lembar evaluasi proses
2. Lembar evaluasi hasil
3. Materi

Mengetahui:
Konselor Pamong, Guru BK/Konselor

--------------------------- M. Alvy Syahrin Mi’roj


NIP : NIM : 180111600065
Lampiran 1. Lembar Evaluasi Proses
PEDOMAN OBSERVASI

Identitas
Nama :
Kelas :

Petunjuk :
Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian anda
NO PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1. Peserta didik terlibat aktif
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Peserta didik kreatif
4. Peserta didik saling menghargai
5. Layanan terselanggara dengan menyenangkan
6. Layanan sesuai alokasi waktu

Skor 4 : Sangat baik


Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik

Keterangan
a. Skor minimal yang dicapai adalah 1x6 = 6 dan skor tertinggi adalah 4x6 = 24
b. Kategori hasil :
Sangat baik : 20-24
Baik :16-19
Cukup : <15
Kurang : <12

Koordinator BK Guru BK/Konselor

--------------------------- M. Alvy Syahrin Mi’roj


NIP : NIM : 180111600065
Lampiran 2 : Lembar Evaluasi Hasil

Identitas
Nama :
Kelas :

EVALUASI HASIL

A. Pengetahuan
1. Bagaimana cara menganalisis masalah?
2. Bagaimana cara menglasifikasikan masalah?
3. Bagaimana cara mengasah pola pikir agar kreatif dalam menemukan sebuah problem
solving?
B. Sikap Positif
1. Bagaimana perasaan dan sikapmu setelah menerima layanan dengan topik “Kegunaan
Problem Solving dalam Kehidupan”?
C. Keterampilan
1. Mengembangkan keterampilan mengenai implementasi layanan yang menunjukkan pola
pikir dalam mencari solusi keresahan maupun permasalahan hidupnya yang dilaporkan
kepada konselor melalui grup whatssapp..

Peserta didik/konseli

..................................
Lampiran 3. Materi

Pengertian Problem Solving

Model pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu model pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik dikelas, pendidik memberikan suatu masalah dikelas kemudian peserta
didik menjawab, menyatakan pendapat atau memberikan komentar sehingga mungkin masalah
itu berkembang menjadi masalah yang baru. Model pemecahan masalah memberikan
kesempatan peserta didik untuk berfikir secara kritis untuk memecahkan suatu permasalahan
sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Model pembelajaran
problem solving adalah model pembelajaran yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan
memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu maslah secara menalar (Gulo, 2008: 111).
Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasiaturan yang
dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi baru. Jadi dengan menerapkan pembelajaran
problem solving peserta didik diharapkan telah mengetahui teori-teori yang dipelajari, kemudian
dapat digunakan untuk memecahkan masalah (Wena, 2011 : 22).

Karakteristik Problem Solving

Karakteristik penyelesaian maslah problem solvinhg adalah menyelesaikan masalah


secara bernalar dan ilmiah, maka dari itu untuk mendukung strategi belajar mengajar ini pendidik
perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan. Materi pelajaran tidak sebatas
hanya pada buku teks disekolah tetapi juga diambil dari sumber-sumber lingkungan seperti
peristiwa kemasyarakatan. Mengenai model atau pendekatan pemecahan masalah (Problem
Solving Aproach), maka berikut ini karakteristik pemecahan masalah menurut Taplin dalam
permatasari (2012: 151):

1. Terjadi interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, dan interaksi pendidik
dengan peserta didik;

2. Adanya dialog matematis dan konsesus anatara peserta didik;

3. Pendidik menjelaskan latar belakang atau maksud dari masalah, dan peserta didik
mengklarifikasi, menafsirkan, dan berusaha untuk membangun satu atau lebih proses solusi;
4. Pendidik membimbing melatih dan mengajukan pertanyaan dan berbagai wawasan
dalam proses pemecahan masalah;

5. Pendidik mengetahui kapan saat yang tepat untuk campur tangan dan kapan harus
melangkah mundur dan membiarkan peserta didik membuat jalan mereka sendiri;

6. Problem solving dapat digunakan untuk mendorong peserta didik untuk membuat
generalisasi aturan dan konsep, sebuah proses yang memusatkan dalam pembelajaran.

LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING

Problem solving atau pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar. Model
problem solving merupakan suatu metode berfikir sebab dalam problem solving dapat digunakan
metode-metode lain yang mulai dengan materi data sampai pada menarik kesimpulan. Langkah-
langkah dalam penggunaan model problem solving menurut Shoimin (2014: 137) sebagai
berikut:

1. Masalah sudah ada dan materi diberikan;

2. Peserta didik diberi masalah sebagai pemecahan/diskusi, kerja kelompok;

3. Masalah tidak dicari (sebagaimana pada Problem Based Learning dari kehidupan
mereka sehari-hari);

4. Peserta didik ditugaskan mengevaluasi (evaluating) dan bukan grapping seperti pada
problem based learning;

5. Peserta didik memberikan kesimpulan dari jawaban yang diberikan sebagai hasil akhir;

6. Penerapan pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku


sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai