Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING INDIVIDUAL

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Data konseli (identitas di samarkan)


Nama konseli : Intan Viandari
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Etnis : Jawa
B. Hari, tanggal : 2 Juni 2023.
C. Pertemuan ke- : 1
D. Waktu : 1 X 45 Menit.
E. Tempat : Ruang Konseling
F. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengentasan.
G. Topik permasalahan : Menumbuhkan pemahaman akan potensi diri
dan pilihan karirnya
H. Media : Handphone, Pulpen, Kertas.
I. Deskripsi masalah
Gejala masalah 1. Konseli merasa mempunyai masalah yang
akan berdampak pada masa depannya nanti
2. Konseli kebingungan dan merasa bimbang
akan pilihan
3. Konseli belum paham sepenuhnya mengenai
kepribadian, potensi, minat, dan bakat yang ia
miliki

Latar belakang Intan adalah seorang mahasiswi yang berkuliah di


FKIP UNTAD. Ia memilih jurusan yang kini ia
jalani sesuai dengan keinginannya. Ia juga masuk
organisasi. Kesehariannya cukup padat. Namun,
seiring waktu, ia merasa kurang bersemangat
dalam kesehariannya dan lebih ingin menekuni
hobinya sebagai pekerjaan utama saat lulus nanti.
Ia merasa bimbang dan belum pasti akan
pilihannya. Dalam hal ini, konseli merasakan
ketidakpastian pilihan dikarenakan kurangnya
pemahaman akan diri sendiri.
J. Pendekatan konseling Pendekatan Konseling Trait and Factor oleh
William Son.

K. Tujuan konseling Secara umum tujuan konseling Trait and Factor


adalah membantu konseli dalam memahami minat,
nilai, kemampuan, dan kepribadiannya sendiri agar
dapat mencapai pemecahan kesulitannya.
Konseling ini sendiri, biasanya disebut dengan
“Clinical Counseling” (C6)
Secara khusus konseling yang dilakukan
bertujuan untuk:
1. Konseli mampu memulai dorongan terhadap
minat dan keterampilan yang ia perlukan. (P4)
2. Konseli mampu menunjukkan rasa antusias
terhadap pilihan karir yang ia inginkan. (A5)
3. Konseli mampu menerapkan perubahan sikap
untuk mencapai keberhasilan yang ia tuju. (C6)

L. Teknik konseling yang Pendekatan konseling Trait and Factor dengan


digunakan lebih fokus pada pemahaman diri dan pengentasan
masalah keputusan, yang terbagi berdasarkan 4
kategori, yaitu:
a. No Choice (Tidak ada pilihan) : konseli
tidak mampu menyebutkan bidang
pekerjaan yang akan dipilihnya
b. Uncertain Choice (Ketidakpastian pilihan) :
konseli ragu atas pilihan karir yang ada di
pikirannya
c. Unwise Choice (Pilihan tidak bijaksana) :
konseli memilih karir yang tidak sesuai
dengan bakat dan minatnya
d. Discrepancy Choice (Pilihan tidak sesuai) :
konseli memiliki ketidaksesuaian antara
minat dan bakat

M. Tahapan konseling
Tahap 1 : Pembinaan 1. Konselor mengucapkan salam serta menyambut
hubungan yang baik konseli kemudian konseli memberi respon
(Attending) 2. Konselor mempersilahkan konseli untuk
bersikap dan duduk senyaman mungkin
3. Konselor dan konseli saling memperkenal diri
lebih dalam satu sama lain.
4. Konselor menanyakan kabar konseli serta
berusaha membangun hubungan yang baik melalui
attending.
Tahap 2 : Identifikasi 1. Konselor mulai masuk dalam eksplorasi
masalah (assesment) permasalahan konseli mengenai karirnya atau
kegelisahannya
2. Konselor menganalisis dan mengidentifikasi
respon klien untuk membantu mengatasi masalah
konseli dan konseli menyimak dengan seksama.
3. Konselor berusaha lebih menggali mengenai
permasalahan dan hambatan yang konseli rasakan
Tahap 3 : Mengundang 1. Konselor membantu konseli untuk lebih
pembicaraan terbuka terbuka lagi dengan pembicaraan santai
2. Konselor memperhatikan mengenai
pemahaman diri konseli akan dirinya sendiri
3. Konselor berperan mengeksplorasi melalui
dukungan pertanyaan wawancara
4. Konselor memberikan link tes berkaitan
dengan kepribadian dan minat bakat
1. Tahap 4 : Refleksi 1. Konselor merespon kembali keadaan perasaan
perasaan dan pemahaman dan situasi yang konseli hadapi
diri 2. Pada tahap ini, konselor menetapkan tujuan
setelah merefleksikan perasaan dan keadaan
konseli

3. Konselor menetapkan data awal dari hasil


konseling untuk menentukan perubahan:
a. Konseli merasa kebingungan akan pilihannya
b. Konseli sesekali gelisah ketika membicarakan
masa depannya
c. Konseli menunjukkan ekspresi yang berat
akan permasalahannya

4. Konselor menetapkan tujuan perubahan untuk


membantu konseli mengarahkan perilakunya
menuju pemecahan kesulitannya berdasarkan
data refleksi perasaan dan link test

5. Konselor menentukan jadwal kembali:


a. Konselor memberikan respon yang baik
seperti senyuman atas apapun yang konseli
bicarakan
b. Konselor memberikan gestur terbuka dan
menyambut.
c. Konselor tidak memaksakan pertanyaan yang
tidak ingin dijawab oleh konseli.
d. Konselor menanyakan keinginan konseli lebih
lanjut

6. Pemahaman diri:
Konselor memberikan diagnosis yang positif
dengan mengapresiasi ciri-ciri, kepribadian, serta
trait yang dimiliki oleh konseli agar kepercayaan
dan pemahaman diri konseli dapat tumbuh,
sehingga dapat memastikan pilihannya.
Tahap 5 : Evaluasi dan 1. Konselor memadatkan dan mengkristalisasi
peringkasan esensi yang telah dikatakan oleh konseli
2. Konselor menguji dan mengeksplorasi
kemungkinan kebutuhan konseling tambahan.
3. Konselor menjelaskan kepada konseli apa
yang telah di pelajari selama sesi konseling
mengenai pemahaman dirinya.
4. Konselor bersama konseli menyimpulkan hasil
dari kegiatan konseling.
5. Konselor menutup kegiatan konseling dengan
menandakan bahwa sesi konseling telah
berakhir, kemudian menanyakan kembali apakah
ada yang ingin ditanyakan terkait konseling kali
ini sebelum benar-benar ditutup.

N. Evaluasi
Evaluasi proses Konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi diantaranya:
1. Sikap konseli dalam mengikuti konseling
(gestur tubuh, ekspresi wajah, dan
perasaannya)
2. Cara konseli ketika menyampaikan
pendapat atau bertanya
3. Cara konseli memberikan jawaban atau
penjelasan terhadap pertanyaan yang
diberikan selama sesi konseling.
Evaluasi hasil Konselor melakukan evaluasi hasil dengan
mengukur:
1. Pandangan konseli terhadap alternatif solusi
pengetasan masalahnya dan kepuasannya
2. Konseli memiliki perubahan secara perlahan
mengenai minat dan bakatnya
O. Tindak lanjut Apabila hasil konseling masih belum berdampak
pada pengentasan dan pemecahan masalah konseli,
maka proses sesi konseling individual akan
dilaksanakan kembali melalui inisiatif konseli yang
menghubungi.

Anda mungkin juga menyukai