Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

RENCANA BIMBINGAN KELOMPOK


SEMESTER 1 (GASAL) TAHUN PELAJARAN 2019-2020
MTs N 2 BOYOLALI

A Komponen Layanan Layanan dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan.
D Tujuan 1. Siswa memahami Permasalahan Konsep Diri yang
Dihadapi
( Kognitif )
2. Siswa dapat menyikapi Konsep Diri Secara positif
(afektif )
3. Siswa dapat memecahkan Permasalahan konsep Diri
( Psikomotor )
E Topik Membangun Konsep Diri

F Materi Konsep Diri


G Sasaran Layanan Siswa Kelas 7
H Metode dan Teknik Bermain Peran ( Psikodrama )
I Waktu 2 X 40 menit
J Media / Alat Orang sebagai model
K Tanggal Pelaksanaan 12 Pebruari 2017
L Sumber Bacaan http://cafemotivasi.com/membangun-konsep-diri-positif/

M Uraian Kegiatan
N 1.Tahap Awal
a. Pernyataan tujuan a.Konselor memberi salam dan memberi kesempatan pada
siswa untuk memimpin doa mengawali kegiatan.
b.Konselor menampilkan diri secara utuh dan dan
memberi penghormatan pada siswa, dengan
mengatakan : Bp senang sekali kita masih diberi
kesempatan bertemu kembali dan yang lebih senang lagi
melihat wajah-wajah ananda yang ceria dan penuh
semangat mengikuti kegiatan bimbingan kelompok ini.
c.Konselor memperkenalkan diri dan siswa saling
memeperkenalkan dengan teknik memperkenalkan
teman sebelah
c.Konselor menyampaikan Tujuan Dilaksanakannya
Kegiatan Bimbingan kelompok :
- Kognitif : Siswa memiliki pemahaman yang benar
tentang Konsep Diri
- Afektif : Siswa Mampu menyikapi Konsep Diri secara
positif
- Psikomotor : Siswa Mampu mengembangkan dan
merencanakan Konsep Diri Positif.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

d.Konselor menyampaikan manfaat Bimbingan


kelompok : yaitu Melatih siswa Memanfaatkan
dinamisasi kelompok dalam menyikapi dan melatih
keterampilan Hidup dalam menghadapi setiap
permasalahan Diri yang terjadi.
e.Konselor mengingatkan untuk menjaga kerahasiaan
apabila ada hal-hal yang perlu dirahasiakan.
f.Konselor menyampaikan waktu yang akan dilakukan
dalam kegiatan selama 2 JP.
b. Penjelasan tentang Konselor menjelaskan tentang proses pelaksanaan
langkah-langkah kegiatan Bimbingan Kelompok dengan menggunakan
Kegiatan Kelompok teknik sosiodrama dengan topik Bullying yaitu praktek
(Pembentukan senioritas dengan langkah-langkah : Konselor membagi
kelompok ) peran : Guru (Ari ), Pemeran Utama ( Eka, Ani ), pemeran
pembantu (Budi dan Nisa ),pemeran antagonis(Icay)dan
penonton (anggota kelompok).
c. Mengarahkan Konselor mendorong anggota kelompok untuk
kegiatan berpartisipasi aktif secara penuh sesuai dengan peran dan
(Konsolidasi) tanggung jawab masing—masing.
d. Tahap Peralihan ( Transisi)
Storming -. Konselor menawarkan dan mengingatkan siswa untuk
memulai kegiatan
- Konselor memberi kesempatan untuk bertanya apabila
ada tugas dan peran yang belum dipahami
- Konselor menjelaskan kembali tugas dan tanggung
jawab peserta dalam melakukan kegiatan psikodrama

Norming - Konselor menanyakan kesiapan peserta untuk memulai


kegiatan inti
Tahap Inti / Kerja
Ekperientasi  Konselor menginformasikan bahwa dalam permainanan
psikodrama siswa akan berperan sebagai kelompok
pemain dan Observer.
 Konselor membacakan garis besar cerita psikodrama
sesuai dengan scenario psikodrama yang telah disiapkan,
dilanjutkan dengan pembacaan rambu-rambu pemain
dari setiap pemegang peran.
 Konselor menentukan kelompok pemain yaitu siswa
yang akan memerankan peran –peran sesuai dengan
tuntutan scenario melalui penawaran kira-kira siapa
siswa yang bersedia dan mampu memerankan peran
utama antagonis,peran pembantu, dan peran protagonist
 Setelah ada kesepakatan siswa yang akan memerankan
perannya masing-masing,selanjutnya konselor
menjelaskan proses permainan adegan demi adegan
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

seperti dalam scenario,setelah itu siswa diberi waktu


sejenak untuk mempelajari scenario.
 Konselor memberi penjelasan kepada kelompok observer
tentang tugas yang harus dilakukan dalam mengamati
proses psikodrama. : mengamati dan mencermati setiap
sesi drama .
 Setelah adegan drama diperankan, selanjutnya konselor
mengajak mendiskuskan hal-hal berikut :
- Bagaimana penghayatan peran-peran masing-masing.?
- Mengapa Perlu Konsep Diri Positif ?
- Bagaimana perasaan kita bila Diminta Untuk
menampilkan bakat dan minat kita
- Rencana apa yang akan kalian dalam memecahkan
permasalahan konsep diri.

Refleksi Setelah siswa bermain psikodrama Konselor mengajak


siswa untuk mengidentifikasi dan merefleksi :
-Bagaimana perasaan kalian ketika harus berbicara
didepan
1. Tahap Pengakhiran ( Terminasi )
Menutup kegiatan  Konselor mengingatkan siswa bahwa kegiatan akan
dan Tindak lanjut berakhir.
 Konselor meminta siswa menyimpulkan tentang materi
tentang Konsep Diri melalui psikodrama tadi
 Konselor meminta siswa mengutarakan harapan dan
rencana untuk membangun Konsep Diri.
 Konselor memberi motivasi agar siswa mampu menjadi
pribadi yang memiliki kepercayaan Diri.
 Konselor menutup kegiatan dengan mengajak siswa
bermain Tepuk tauhid
 Sebelum berpisah siswa diminta berdoa.

O Evaluasi Proses Selama kegiatan berlangsung Konselor melakukan


pengamatan terhadap kegiatan Bimbingan kelompok
( Lembar Observasi terlampir )
Q Evaluasi hasil Siswa mengisi Lembar Refleksi untuk mengetahui :
a. Pemahaman terhadap materi yang sedang dibahas
b. Bagaimana Perasaan siswa ketika Diminta Untuk
berbicara Di Depan orang Banyak
c. Buatlah sebuah proyek /Kegiatan Untuk menumbuhkan
Konsep Diri
Lampiran :
1. Materi Tentang : Membangun Konsep Diri
2. Skenario Psikodrama
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

3. Lembar Observasi (Evaluasi Proses Layanan BK)


4. Evaluasi Hasil Layanan K

Mengetahui Nogosari, 2019


Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor

Drs. Sardi Abdul Mujib, S.Kom.I


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

Lampiran 1 : Skenario psikodrama :

Konsep Diri : Berani tampil Di depan publik

Pada suatu hari ,jam pelajaran matematika , Guru menyuruh Eka Untuk mengerjakan Latihan
Matematika Di depan Kelas, tetapi Eka Kelihatan berkaca-kaca ,air matanya hampir jatuh dan
kelihatan agak gemetar, lalu guru Matematika Menghampiri Eka,Dan mengatakan kenapa
Eka Tidak mau ke depan ,padahal Ibu percaya eka pasti bisa, ( tp Eka malah menggelengkan
kepala dan tetap tidak mau )
Teman-teman Eka Lalu menyoraki dan Eka malah Semakin gemetaran..Sementara itu Ibu
guru Menyuruh Ani untuk mengerjakan soal yang lain, kali ini Ani mau maju kedepan untuk
mengerjakan latihan yang lain yang sekiranya ani bisa..tetapi Ani malah mempermainkan
baju dan ragu-ragu mengerjakan latihan…

Lampiran 2 : Materi

MEMBANGUN KONSEP DIRI POSITIF

Membangun konsep diri positif sangat perlu di lakukan oleh setiap orang. Karena hal itu
sangat berpengaruh pada kebehasilan dan kesuksesan hidup yang mereka jalani. Banyak
orang gagal bukan karena tidak memiliki kemampuan dan potensi, tetapi bisa di akibatkan
karena kesalahan konsep diri.
Untuk lebih memahami bagaimana membangun konsep diri positif, di bawah ini akan di
uraiakan secara jelas tentang pengertian konsep diri, komponen-komponen konsep diri,faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri dan cara membangun konsep diri positif.

Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri. Sitilah konsep diri
mencakup konsep keyakinan dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seorang tentang
dirinya sendiri yang mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain (Donna L
Wong, dkk, 2009). Sedangkan ahli lain berpendat bahwakonsep diri merupakan persepsi diri
tentang aspek fisik, sosial, dan psikologis yang di perolah individu melalui pengalaman dan
interaksinya dengan orang lain. Konsep diri terbentuk dari pengalaman dan interaksi kita
dengan orang-orang terdekat dalam kehidupaan kita (Darmawan, 2009). Sedangkan menurut
Sunaryo (2004) konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh,
menyangkut fisik, emosi, sosial dan spiritual. Dari pengertian-pengertian ahli tersebut dapat
di simpulkan bahwa konsep diri adalah cara individu menggambarkan dirinya sendiri secara
utuh baik fisik maupun psikis yang di peroleh melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan
lingkungannya.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Argy dalam (Hardy dan hayes, 1998) mengatajab bahwa konsep diri di pengarhui oleh empat
faktor yaitu:

1. Reaksi dengan orang lain

Cooley (dalam hardy dan hayes, 1998) membuktikan bahwa dengan mengamati
pncerminan prilaku diri sendiri terhadaap respon yang di berikan oleh orang lain maka
individu dapat mempelajarinya dirinya sendiri. Orang-orang yang memiliki arti pada diri
individu sangat brengaruh dalam pembentukan konsp diri.

2. Perbandingan dengan orang lain

Konsep diri yang di miliki individu sangat tergantung kepada bagaimana cara individu
membandingkan dirinya dengan orang lain.

3. Peranan individu

Setiap individu memainkan peranan yang berbeda-beda pada setiaap peran tersebut
individu di harapkan akna melakukan perbutan dengan cara-cara tertentu pula. Harapan-
harapan dan pengalaman yang berkaitan dengan peran yang berbeda-beda berpengaruh
terhadap konsep diri seseorang.

Identifikasi terhadap orang lain

Kalau seorang anak mengagumi orang dewasa maka anak sering kali mencoba menjadi
pengikut orang dewasa tersebut dengan cara meniru beberapa nilai dan keyakinan dan
perbuatan. Proses identifikasi tersebut menyebabkan individu merasakan bahwa dirinya
telah memiliki beberapa sifat dari yang di kagumi.

Cara Membangun Konsep Diri Positif

Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk membangun konsep diri positif,
yaitu antara lain:

1.      Mencintai dan menyayangi diri sendiri

Diri kita adalah unik, yang telah di ciptakan Tuhan dengan berbagai macam kelibhan dan
kekurangan. Mencitai dan menyayangi diri sendiri berarti kita mencintai apa yang telah
Tuhan berikan kepada kita. Wujud dari kecintaan kita terhadap diri sendiri adalah dengan
memperlakukan dan menjaga diri ini dengan baik dari hal-hal yang bisa merusak diri. Dengan
begitu kita akan senantiasa terdorong untuk melakukan sesuatu hal yang psositif dalam hidup

2.      Mengembangkan pikiran positif


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

Cara berpikir kita mengendalikan sikap, tindakan dan hidup kita. Pikiran positif akan
mendorong kita untuk tetap optimis, pantang menyerah, dan barani menghadai resiko dan
tantangan. Selain itu pikiran positif juga akan menjadikan hidu kita lebih tenang.

3.      Memperbaiki kualitas hubungan dengan orang lain

Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita harus senantiasa meningkatkan kualitas
hubungan tersebut. Peningkatan kualitas hubungan yang kita ciptakan menandakan bahwa
kita telah mampu berpikir dewasa. Perlu di ingat juga kualitas pergaulan juga sangat di
tentukan dengan siapa kita bergaul. Untuk itu pintar-pintarlah kita memilih pergaulan, karena
salah bergaul akan memberikan pengaruh negatif buat diri kita. Dari itu bergaulan dengan
orang yang memiliki kecerdasan dan perilaku yang baik. Selain itu perbaiki juga hubungan
kita dengan orang-orang terdekat kita dan hindarilah  pertentangan.

4.      Bersikap proaktif

Proaktif sering di katakan sebagai kemampuan mengambil sebuah inisiatif tindakan. Namun
prlu di katahui sebenarnya proaktif tidak hanya sekedar insiatfi tapi labih dari itu. Proaktif
juga memahami dengan jeli permasalahan yang dihadapinya dengan kaca mata nilai yang aku
rat dan tidak semata mengikuti perasaan. Proaktif ini meliputi banyak hal seperti proaktif
dalam melawan hawa nafsu, proaktif dalam memberantas kebodohan diri, proktif memupuk
motivasi, proaktif dalam belajar, proaktif dalam menolong orang yang membutuhakan dan
lain sebagainya

5.       Menjaga keseimbangan hidup

Hidup itu harus penuh dengan keseimbangan, tidak bisa rasanya kita hanya mementingkan
salah satu faktor tertentu dalam hidup. Kita harus tahu betul bagaimana menjalani setiap
aktivitas dalam kehidupan. Jangan sampai kita memporsikan satu kegiatan secara berlebiha.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

Lampiran 3 : Penilaian Proses

PEDOMAN OBSERVASI
No Aspek Siswa/ skor
Eka Icay Ani Budi Nisa Guru Iyi Tia Nia Oki
1 Terlibat aktif
2 Antusias dalam mengikuti
kegiatan
3 Kreatif
4 Saling menghargai
5 Mengeluarkan
Pendapat/kesan/harapan
6 Memerankan tugas dengan
tanggung jawab
7 Sportif menerima masukan
dan kritik
Jumlah

Keterangan :
Skor : 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Kurang Baik

Penjelasan :
Skor Minimal yang dicapai dan skor 1 x 4 = 4 dan skorv tertinggi 4 x 7 = 28
Kategori hasil :
a. Sangat Baik : 22- 28
b. Baik ; 10 -21
c. Cukup : 5 -9
d. Kurang : 1 -4
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Alamat Ketitang Nogosari-Boyolali Kode Pos 57378
Email: mtsn_tinawas@yahoo.com

Lampiran 4 : Penilaian Hasil

EVALUASI HASIL PENILAIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SKOR
NN No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik
tujuan dari materi yang di bahas
pada psikodrama
2 Saya memperoleh banyak
pengetahuan dan informasi tentang
Konsep diri
3 Saya menyadari perlu
mengembangkan Konsep Diri yang
positif
4 Saya meyakini Diri saya akan
mampu mengembangkan konsep
Diri yang positif
5 Saya Berani dan mampu berbicara
didepan orang banyak
6 Saya akan menjadi pribadi yang
mampu memiliki konsep diri yang
positif
jumlah

Keterangan :
1. Skor Minimal yang Dicapai adalah 1 X 6 = 6 , dan skor tertinggi adalah 4 x 6
= 24
2. Kategori Hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 - 20
c. Cukup = 13 - 16
d. Kurang = 1 - 12

Nogosari, 2019
Mengetahui Guru BK/ Konselor
Kepala Sekolah,

Abdul Mujib, S.Kom.I


Drs. Sardi

Anda mungkin juga menyukai