Anda di halaman 1dari 49

TUGAS KELOMPOK EMPAT

MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN IPA

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROSES DAN HASIL


IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN IPA DI
LAPANGAN ATAU LUAR KELAS
DOSEN PEMBINA:

Dr. JONI ROKHMAT, M.Si

Dr. WILDAN, M.Pd

Di Susun Oleh:

BAIQ.USWATUL KHASANAH (I2E017003)

LALU MULIADI (I2E017012)

NURUL FAUZIAH (I2E017022)

TIRMAYASARI (I2E017030)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MATARAM

OKTOBER 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas
Mata kuliah Manajemen Pembelajaran IPA tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Joni Rokhmat, M.Si., selaku Dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Pembelajaran IPA.
2. Dr. Wildan, M.Pd., selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Kuliah
Manajemen Pembelajaran IPA.
Dalam penyusunan makalah Pengembangan Model Asesmen Proses dan
Hasil Implementasi Manajemen Pembelajaran IPA di lapangan atau Luar Kelas
ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk,
maupun pemaparannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik konstruktif
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah kami selanjutnya. Akhir kata,
semoga tugas ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi
mahasiswa dan calon pendidik khususnya. Amin Yarabbalalamin.

Mataram, 28 Oktober 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A...................................................................................................................
Pengertian Assesmen.................................................................................... 4
B...................................................................................................................
Model asesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas............................... 5
C...................................................................................................................
Model asesmen Hasil pembelajaran IPA di luar kelas................................ 11
D...................................................................................................................
Pengembangan Model Assesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas.... 15
E...................................................................................................................
Pengembangan Model Assesmen hasil pembelajaran IPA di luar kelas...... 30
F....................................................................................................................
Implementasi model assesmen proses pada manajemen pembelajaran
IPA diluar kelas .......................................................................................... 30
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A...................................................................................................................
Hasil Implementasi model assesmen proses pada manajemen pembelajaran
IPA diluar kelas .......................................................................................... 39
B...................................................................................................................
Kelebihan dan kekurangan asesmen proses diluar kelas............................. 39
C...................................................................................................................
Kelebihan dan kekurangan asesmen hasil diluar kelas ............................... 40

3
BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................... 42
B. Saran............................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat pendidikan IPA mengarahkan dan menganjurkan kepada para
pendidik IPA bahwa pelaksanaan pembelajaran tidak hanya berorientasi pada
pemahaman terhadap konsep saja, namun sikap dan proses ilmiah sebagai hasil
proses pembelajaran perlu diungkap secara maksimal. Hal ini sesuai dengan
karakteristik dari pendidikan IPA yaitu Produk, Proses, dan sikap Imiah (Mariana,
& Praginda: 2009).
Pendidik sebagai pembimbing proses pembelajaran harus mampu
merencanakan tujuan pembelajaran, membimbing siswa mencapai kompetensi
yang diinginkan, dan melaksanakan penilaian untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat dua indikasi penting dalam
proses pendidikan baik di luar maupun di dalam kelas akan selalu berkaitan
dengan proses pembelajaran dan penilaian (asesmen). Proses pembelajaran yang
dipersiapkan dan dilakukan oleh pendidik harus bermutu dan bermanfaat bagi
peserta didik. Apabila pembelajaran IPA bertujuan agar penguasaan dari kognitif,
afektif, serta psikomotorik terbentuk pada diri siswa, maka alat ukur hasil
belajarnya tidak cukup jika hanya dengan tes obyektif atau subyektif saja, namun
penilain juga harus mencakup aspek keterampilan peserta didik dalam melakukan
aktivitas baik saat melakukan percobaan atau menciptakan karya.
Asesmen juga sering memberikan siswa kesempatan untuk menghasilkan
beragam solusi terhadap permasalahan. Asesmen kadang-kadang disebut sebagai
asesmen otentik (Authentic assessment), asesmen portopolio (portofolio), atau
asesmen kinerja (performance assessment) (Hamdu G., & Nahadi: 2016).
Penggunaan asesmen otentik menurut Meyer, C. A (1992) lebih menekankan
kepada konteks bagaimana respons dilakukan, sedangkan asesmen performance
lebih kepada seberapa banyak siswa merespon untuk dinilai. Pada Asesmen
performance, para siswa melengkapi dan mendemonstrasikan beberapa perilaku
yang merupakan keinginan penilai untuk mengukur. Asesmen otentik lebih

1
menekankan siswa dapat mendemostrasikan keterampilan dan pengetahuannya
untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Untuk dapat mendemostrasikan
keterampilan dan pengetahuannya maka dirancang tugas yang perlu diselesaikan
selama pembelajaran. Tugas ini harus sejalan dengan aktivitas riil atau masalah
nyata siswa. Jawaban dari tugas tersebut memungkinkan ada lebih dari satu benar
jawaban atau mengoreksi jawaban dari tugas untuk lebih meyakinkan. Contoh
bentuk tugas dari asesmen otentik antara lain: percobaan IPA, proyek penelitian,
presentasi, memberi pelajaran, memecahkan permasalahan hidup yang nyata, dan
portofolio.
Guru yang professional memiliki beberapa indikasi yaitu mampu
merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil belajar siswa selama melakukan
pembelajaran. Berkaitan dengan hasil belajar, penilaian siswa harus nyata atau
otentik sesuai apa yang dilakukan oleh siswa yang mampu menggali kemampuan
siswa pada aspek lain dalam berbagai bentuk asessmen yang otentik.
Oleh karena itu maka dalam makalah ini kami akan mengkaji dan membahas
lebih luas mengenai Pengembangan Model Asesmen Proses dan Asesmen Hasil
Implementasi Manajemen Pembelajaran IPA di lapangan atau Luar Kelas ini dari
beberapa literatur.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1...............................................................................................................Ap
akah definisi dari Assesmen
2...............................................................................................................Ba
gaimanakah Model assesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas
3...............................................................................................................Ba
gaimanakah Model assesmen Hasil pembelajaran IPA di luar kelas
4......................................................................................................................Ba
gimanakah Pengembangan Model Assesmen proses pembelajaran IPA di luar
kelas
5......................................................................................................................Ba
gimanakah Pengembangan Model Assesmen hasil pembelajaran IPA di luar
kelas

2
6...............................................................................................................Ba
gimanakah hasil Implementasi Manajemen Pembelajaran IPA diluar kelas

C.Tujuan
Tujuan dari materi makalah ini, diharapkan agar mampu menguasai
materi pengembangan model assesmen proses dan hasil implementasi manajemen
pembelajaran IPA di lapangan atau luar kelas ini.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari makalah ini diantaranya: Konsep dasar assesmen,
macam-macam assesmen, model assesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas,
model assesmen hasil pembelajaran IPA di luar kelas, pengembangan model
assesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas, pengembangan model assesmen
hasil pembelajaran IPA di luar kelas, dan hasil implementasi manajemen
pembelajaran IPA diluar kelas.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A..............................................................................................................
Pengertian Assesmen (Penilaian)
Assessment atau penilaian merupakan istilah umum, yang hampir mirip
dengan evaluasi, dan mencakup semua metode yang biasa dipakai untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai untuk kerja
individu peserta didik atau kelompok. Penilaian yang demikian sifatnya
kualitatif (Arif, 2016).
Namun istilah penilaian mempunyai arti yang lebih luas daripada istilah
pengukuran. Pengukuran sebenarnya hanya merupakan suatu langkah atau
tindakan yang kiranya perlu diambil dalam rangka pelaksanaan evaluasi,
dimana tidak semua penilaian harus didahului dengan pengukuran secara lebih
nyata. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat.
Penilaian untuk memperolah berbagai ragam informasi tentang sejauhmana
hasil belajar peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi
peserta didik. Proses penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar peserta didik (Paulina, 2013).
Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian Assessment adalah
proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa, menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran
(kuantifikasi suatu objek, sifat, prilaku dll), menggambarkan informasi tentang
sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) siswa. Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk
menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif.
Hasil penilaian sendiri walaupun bersifat kualitatif, dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

4
Assessment memberikan informasi lebih konprehensif dan lengkap dari
pada pengukuran, sebab tidak hanya mengunakan instrument tes saja, tetapi
juga mengunakan tekhnik non tes lainya.

B..............................................................................................................Mo
del Assesment Proses Pembelajaran IPA di luar Kelas
Proses dari penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk
menunjukkan pencapaian belajar (ketercapaian kompetensi) dari peserta
didik. Menurut Griffin dan Nix (1991) penilaian adalah suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu.

1. Jenis-jenis assesmen yang digunakan dalam pembelajaran IPA


Ada tiga jenis assesmen berdasarkan tujuan, yaitu assesmen
diagnostik, assesmen formatif, dan assesmen sumatif.
a. Assesmen diagnostik digunakan untuk mengetahui hal-hal yang
belum diketahui siswa, dan hal-hal yang telah diketahui siswa. Dengan
kata lain, assesmen diagnostik dalam pembelajaran IPA bertujuan
untuk melacak miskonsepsi IPA secara dini.
b. Assesmen formatif bertujuan untuk mengetahui hal yang dipelajari
oleh siswa, untuk mendapatkan balikan dari siswa-siswa apakah perlu
mengadakan modifikasi metode pembelajaran atau rancangan
pembelajaran, memberikan balikan dalam bimbingan kepada siswa
dalam menyelesaikan tugasnya. Assesmen formatif diberikan disetiap
proses pembelajaran, dapat dilakukan pada setiap sub pokok bahasan
atau setiap pokok bahasan.
c. Assesmen sumatif dilangsungkan sesudah proses pembelajaran
berakhir. Assesmen sumatif berguna untuk menilai berapa banyak yang
dapat diserap oleh siswa dan untuk mendapatkan nilai akhir siswa.
Cara
Jenis Saat Alasan
Pelaksanaan
Assesmen Assesmen Assesmen
Assesmen

5
Diagnostik Sebelum Mendeteksi Empat cara:
pembelajar kebutuhan a. tes tertulis
an murid,Medeteks (tes pensil
i miskonsepsi, & dan
dan apa – apa kertas)
yang sudah dan b. laporan
apa – apa yang tertulis
belum diketahui proyek
murid yang di
Formatif Selama Untuk kerjakan
pembelajar mendapatkan murid
an balikan segera c. Portofolio
untuk d. Observasi
memodifikasi dan kinerja
pembelajaran murid
konsep, atau
membimbing
murid dalam
menyelesaikan
tugas
Sumatif Setelah Untuk
pembelajar mengumpulkan
an nilai, mengases
beberapa
banyak yang di
serap murid

2. Peranan assesmen dalam pembelajaran IPA adalah sebagai


berikut.
Peranan assesmen dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
a. Peranan assesmen diagnostik
Assesmen diagnostik dapat membantu guru mengidentifkasi minat
kelebihan dan kelemahan siswa dalam bidang studi IPA. Data
diagnostik juga dapat membantu guru untuk melihat apakah seorang

6
siswa memerlukan bantuan dalam belajar atau tidak. Disamping itu data
diagnostik dapat juga memberi informasi tentang perbedaan-perbedaan
cara belajar siswa. Hasil tes diagnostik dapat digunakan untuk
meningkatkan minat dan motivasi anak untuk belajar. Minat dan
motivasi siswa dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.
1) Mengajak siswa menjadi rekan yang aktif dalam proses
pembelajaran dan mulai membiasakan sedikit demi sedikit
melepaskan mereka dari situasi dimana mereka hanya sebagai
pendengar yang aktif.
2) Mengajak siswa menetapkan tujuan pembelajaran yang
realistis bagi dirinya dan selalu menginformasikan kemajuan
mereka dalam pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.
3) Membimbing siswa agar menjadi mandiri dalam belajar
dan dapat melihat dimana atau bagaimana prestasi akademis
pada saat ini dan masa mendatang.
4) Menunjukkan bahwa kita benar-benar perduli akan
keberhasilan mereka.
b. Peranan assesmen formatif
Kadang-kadang diperlukan assesmen ditengah-tengah
pembelajaran bila guru merasakan bahwa murid-murid mendapat
kesulitan, maka sebaiknya diadakan assesmen mendapatkan data
bagaimana caranya untuk memodifikasi sebagian atau keseluruhan
pembelajaran. Assesmen formatif juga dapat dilaksanakan bila murid-
murid kehilangan arah dalam menyelesaikan tugas. Teknik assesmen
sangat tergantung kepada kebutuhan murid dan pertimbangan guru.
Assesmen dapat dilaksanakan untuk perorangan atau kelompok. Jenis
tesnya dapat berbentuk lisan atau tulisan, atau dapat juga berbentuk
unjuk kerja murid terutama untuk penguasaan keterampilan proses IPA.
c. Peranan assesmen sumatif
Assesmen ini dilakukan terutama untuk mendapatkan nilai akhir,
untuk menjaring data seberapa banyak dari bahan pelajaran yang dapat

7
dipahami oleh murid-murid, sebelum beralih ke pokok bahasan
berikutnya. Dalam hal ini peranan assesmen sumatif erat hubungannya
dengan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan salah satu
komponen yang penting. Dari tujuan umum pembelajaran ini dapat
dirumuskan tujuan khusus pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang jelas
akan memudahkan perancangan assesmen.
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa
dapat dilakukan dengan teknik tes maupun non tes, baik untuk mengases
proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi
tersebut pada prinsipnya adalah cara asesmen kemajuan belajar peserta
didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Asesmen suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif,
maupun psikomotor. Setidaknya ada tujuh ragam teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.

1) Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau
performance-based assessment) merupakan jenis penilaian yang
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mendemonstrasikan pengetahuan, dan keterampilan yang mereka
miliki dalam berbagai konteks. Seperti berbicara, berpidato,
membaca puisi, dan berdiskusi; kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah dalam kelompok; partisipasi peserta didik
dalam diskusi; ketrampilan menari; ketrampilan memainkan alat
musik; kemampuan berolah raga; ketrampilan menggunakan
peralatan laboratorium; praktek sholat, bermain peran, bernyanyi,
dan ketrampilan mengoperasikan suatu alat.
2) Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang berbentuk pemberian
tugas yang mengandung penyelidikan (investigasi) yang harus

8
selesai dalam waktu tertentu. Penyelidikan tersebut dilaksanakan
secara bertahap yakni perencanaan, pengumpulan data,
pengolahan data, dan penyajian data. Penilaian penugasan ini
bermanfaat untuk menilai keterampilan menyelidiki secara
umum, pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu,
kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan,
dan kemampuan menginformasikan subjek secara jelas.
Penugasan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
3) Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik,
pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukan, beberapa contoh tes
yang telah selesai dilakukan, berbagai keterangan-keterangan
yang diperoleh peserta didik, keselarasan antara pembelajaran dan
tujuan spesifik yang telah dirumuskan, contoh-contoh hasil
pekerjaannya sehari-hari, evaluasi diri terhadap perkembangan
pembelajaran dan hasil observasi guru.
4) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku
atau tindakan yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen,
yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah
perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau
keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif
adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses

9
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Sikap terhadap materi pelajaran, sikap terhadap guru/pengajar,
sikap terhadap proses pembelajaran, sikap berkaitan dengan nilai
atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
Asesmen sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi,
daftar chek, skala sikap, buku harian, angket, ungkapan perasaan,
catatan anekdot, dan lain lain.
5) Teknik Tes
Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan.
Khusus tes tertulis, ragamnya meliputi : tes essay atau disebut
juga tes subyektif dan tes obyektif, yang terdiri dari tes isian,
salah-benar, menjodohkan dan pilihan ganda. Tes essay atau tes
uraian adalah bentuk tes berupa soal-soal yang masing-masing
mengandung permasalahan dan menuntut penguaraian sebagai
jawabannya. Materi tes yang dipilih adalah materi yang sekiranya
cocok untuk tes essay. Tes ini dibedakan menjadi 2 yaitu: tes
uraian jawaban singkat yaitu tes yang meminta jawaban
panjangnya sekitar satu dua kalimat dan tes uraian jawaban
luas/panjang.
Tes obyektif terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan yang harus dijawab atau dipilih dari
beberapa alternatif jawaban dengan cara menulisnya, atau
mengisi jawaban pendek tanpa menguraikan. Tes ini disebut
obyektif karena skor yang diberikan relatif tidak dipengaruhi
oleh faktor subyektif penilai. Ragam tes obyektif meliputi tes
isian (Completion Test), Tes Salah-Benar (True False Test), Tes
Menjodohkan (Matching Test), dan Tes Pilihan Ganda (Multiple
Choice Test).
6) Asesmen Produk
Asesmen produk merupakan ragam penilaian untuk menilai
kemampuan siswa dalam membuat produk tertentu, seperti :
teknologi tepat guna, karya seni, keramik, lukisan dan lain-lain.

10
Asesmen produk dapat digunakan untuk menilai proses maupun
hasil belajar siswa. Pengembangan produk meliputi tiga tahap,
yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan produk dan tahap
penilaian produk.
7) Asesmen diri (self assessment)
Asesmen diri adalah suatu teknik penilaian dimana siswa
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,
proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria yang telah
ditetapkan. Tujuan utama asesmen diri adalah untuk mendukung
atau memperbaiki proses pembelajaran. Ada beberapa jenis
asesmen diri, diantaranya adalah : a) penilaian langsung dan
spesifik, yaitu penilaian langsung pada saat atau setelah siswa
melakukan tugas tertentu, b) penilaian tidak langsung dan
holistik, yaitu penilaian yang dilakukan dalam kurun waktu
yang panjang, misalnya satu semester untuk memberikan
penilaian secara keseluruhan, dan c) penilaian sosia-afektif,
yaitu penilaian terhadap unsur-unsur afektif atau emosional.
Misalnya siswa diminta untuk membuat tulisan yang memuat
curahan perasaannya terhadap obyek tertentu.

C..............................................................................................................Mo
del Assesment Hasil Pembelajaran IPA di luar Kelas
1. Asesmen dalam ranah Kognitif

Cara-cara pelaksanaan asesmen dalam ranah kognitif:


a. Mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas
b. Mempergunakan observasi guru atas kinerja murid.
c. Mempergunakan tes gambar – gambar yang dibubuhi sedikit
tulisan atau kata –kata.
d. Mempergunakan jurnal murid – murid.

11
e. Mempergunakan peta konsep dan yang penting tidak umum
dilakukan tetapi ada baiknya dicoba adalah portofolio
Asesmen untuk kategori berpikir tingkat tinggi, yang termasuk
kategori tingkat tinggi menurut Bloom adalah aspek-aspek penerapan,
analisa, sintesa, dan evaluasi. Dalam aspek penerapan, murid
mempergunakan ilmu pengetahuan yang sudah di milikinya untuk
diterapkan dalam situasi baru yang berbeda dengan situasi yang dikenalnya.
Pada dasarnya kita meminta/memeriksa apakah murid-murid benar
memahami suatu konsep sehingga dapat menerapkan dalam konteks yang
lain

Asesmen keterampilan menganalisis melibatkan pemecahan ide


atau pemenggalan ide, kemudian murid ditanya apakah mereka memahami
hubungan antara pengalaman. Gambar – gambar kartun, grafik, gambar-
gambar tanpa kita dapat dipakai untuk menjadi keterampilan menganalisis.

Asesmen aspek evaluasi memerlukan penggabungan antara aspek


pengetahuan, aspek pemahaman, penerapan, analisa, dan aspek sintesa
untuk menunjukan suatu penilaian.

1. Asesmen dalam ranah Afektif

Ranah koknitif meliputi pengetahuan - pengetahuan dan


pemahaman secara intelektual. Menurut Bloom ranah afektif mencakup
perasaan, emosi, minat, sikap, nilai, dan apresiasi. Hal ini erat
hubungannya dengan perasaan murid terhadap pelajaran IPA dan
bagaimana perasaan ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Cara lain
untuk mengetahui perasaan murid adalah dengan menggunakan daftar
pilihan.

2. Asesmen dalam ranah Psikomotor

Kadang-kadang terjadi murid yang nyata memahami konsep dalam


topik dan berperan serta secara aktif di dalam diskusi kelas ternyata
gagal dalam tes tertulis. Dalam kasus seperti ini, gambar dapat dipakai

12
untuk menilai aspek-aspek yang lebih luas daripada aspek pengetahuan.
Kalsifikasi, prinsip-prinsip dan teori-teori dapat dites mempergunakan
gambar-gambar. Perlu diingat bahwa pemilihan gambar yang
komunikatif sesuai dengan kebutuhan akan sangat bermanfaat sehingga
tes tidak terlalu mengandalkan kata-kata atau terlalu banyak tulisan.

a) Kemampuan Observasi

Observasi merupakan kemampuan mengumpulkan


informasi dengan mempergunakan semua indera atau memakai
alat untuk membantu indera.

b) Kemampuan Mengklasifikasikan

Kemampuan mengklasifikasikan merupakan keterampilan


untuk menggolongkan objek pengamatan atas dasar perbedaan
dan persamaan sifat yang dimiliki. Kalsifikasi dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan.
Bentuk yang paling sederhana adalah menggolongkan atas dasar
kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa warna, bentuk,
ukuran, bahan, jenis kelamin dan sebagainya.

c) Keterampilan Memprediksi

Keterampilan memprediksi adalah suatu keterampilan


untuk dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan
terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang
terdapat pada data yang telah diperoleh.

d) Keterampilan Inferensi

Keterampilan inferensi disebut juga keterampilan


menyimpulkan, yaitu merupakan kemampuan untuk menarik
kesimpulan dari data yang telah terkumpul atau terdsedia.

e) Keterampilan Kuantifikasi

13
Keterampilan kuantifikasi adalah keterampilan mengolah
data-data yang telah ada menggunakan rumus-rumus dan
penalaran yang sesuai dengan data yang diperoleh.
Keterampilan kuantifikasi ini merupakan keterampilan
pengukuran yang dimiliki siswa dalam mengolah datanya.

f) Keterampilan Komunikasi

Keterampilan Komunikasi adalah keterampilan untuk


menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada
orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Keterampilan ini sangat penting dikembangkan pada siswa demi
hari ke depannya

g) Keterampian Interpretasi

Keterampilan interpretasi adalah keterampilan untuk dapat


menafsirkan data. Keterampilan interpretasi ini berbeda dengan
keterampilan memprediksi, perbedaannya terletak pada
pemberian makna pada data yang diperoleh. Menginterpretasi
yaitu menafsirkan hasil dari data yang telah ada dan dianalisis,
sedangkan memprediksi yaitu menafsirkan hasil di luar data
yang ada (angan-angan).

Ranah psikomotor menekankan keterampilan-keterampilan


motorik atau keterampilan menangani benda-benda atau alat-alat pada
waktu melakukan kegiatan percobaan IPA. Untuk ranah psikomotor kita
dapat membuat bagan untuk mengklasifikasi tujuan pembelajaran.

Hal – hal berikut yang dipakai dalam penilaian dalam ranah


psikomotor:

a) Belajar dengan alat – alat IPA sederhana misalnya


thermometer, timbangan, mistar ukur , gelas ukur, stop wach

14
b) Untuk kinerja keterampilan laboratorium dan prosedur
misalnya : menyaring sat, memakai mikroskop

c) Mengumpulkan dan merekam data dalam tabel, charta dan


grafik yang dibuat sendiri – sendiri oleh murid

d) Mendesain suatu percobaan dan melaksanakanya misalnya:


bagaimana caranya membuat tablet ini melarut dengan cepat?

e) Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat dites

f) Unjuk kinerja dengan alat - alat atau bahan – bahan untuk


mendemonstrasikan pemahaman konsep – knsep dan hubungan
antara konsep misalnya pemahaman hubungan sirkuit listrik, atau
pemahaman hubungan antara masa, volume dan kerapatan suatu
obyek.

g) Membuat model yang menunjukan gejala alam misalnya


sel, system tata surya atau struktur geologi.

h) Mengkomunikasikan proses percobaan baik berupa tulisan


induvidual maupun kerja kelompok.

D..............................................................................................................Pe
ngembangan Model Assesmen proses pembelajaran IPA di luar kelas
Dalam Standar Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap siswa terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa teknik
17 dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut:

15
1. Sikap, guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a. Observasi, merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri, merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
c. Penilaian antar siswa, merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarsiswa.
d. Jurnal, merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2. Pengetahuan, guru menilai kompetensi pengetahuan melalui:
a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran.
b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
3. Keterampilan, guru menilai kompetensi keterampilan melalui
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan:
a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang

16
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan,
prestasi, dan/atau kreativitas dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal
ini, guru melakukan kegiatan pelaporan hasil penilaian peserta didik,
meliputi:
1. Nilai atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu. Laporan hasil
penilaian oleh guru disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan
Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester,
hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi
kompetensi oleh wali kelas/guru kelas. Dari penjabaran mengenai
penilaian kurikulum 2013 di atas dapat disimpulkan bahwa
penilaian hasil belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan baik pada
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian dapat diartikan sebagai pengumpulan informasi hasil belajar


untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Alat ukur yang sering
digunakan dalam penilaian hasil belajar adalah tes dan non tes. Agar
memperoleh informasi atau data yang akurat, alat ukur yang digunakan harus
memiliki bukti-bukti kesahihan dan keandalan. Sehingga peningkatan kualitas
penilaian hasil belajar memerlukan alat ukur yang sahih dan handal (valid dan
reliabel).

Dalam penilaian di luar kelas guru dapat menggunakan penilaian berbasis


kinerja. Menurut Kunandar (2013) bahwa penilaian kinerja dilakukan dengan

17
mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kriteria
yang ditentukan. Instrumen penilaian kinerja dikembangkan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilanya
mengenai berbagai situasi nyata dalam konteks tertentu. Instrumen penilaian
kinerja memberikan lebih banyak kesempatan guru untuk mengenali siswa,
karena tidak sedikit siswa yang kurang berhasil dalam tes objektif atau tes
uraian tidak kreatif. Instrumen penilaian kinerja memungkinkan guru untuk
mengamati kemampuan siswa selama proses pembelajaran tanpa harus
menunggu pembelajaran berakhir. Dengan demikian akan diperoleh informasi
tentang bagaimana siswa berintegrasi dengan lingkungan selama proses
pembelajaran.

Instrumen penilaian kinerja pada implementasinya dilakukan berdasarkan


kinerja proses dan hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. Jadi, ketika
menggunakan instrumen penilaian kinerja, guru dimungkinkan tidak hanya
mengukur hasil belajar, namun juga proses pembelajaran. Sari (2010)
menyatakan penilaian kinerja diwujudkan berdasarkan “empat asumsi” pokok,
yaitu:

1. Penilaian kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif siswa;


2. Tugas-tugas yang diberikan atau dikerjakan oleh siswa merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran;
3. Penilaian tidak hanya untuk mengetahui posisi siswa pada suatu
saat dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dari itu, penilaian juga
dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri;
4. Dengan mengetahui lebih dahulu kriteria yang akan digunakan
untuk mengukur dan menilai keberhasilan proses pembelajarannya,
siswa akan terbuka dan aktif berupaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dari beberapa teori yang telah dikemukakan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja adalah
suatu alat untuk menguji siswa dalam mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan mengenai berbagai situasi nyata,

18
dimana kinerja individu ini merupakan performasi maksimal yang
ditunjukkan sebagai akibat dari suatu proses dan hasil belajar.

Langkah-langkah Penilaian Berbasis Kinerja pembelajaran di luar


kelas dapat menggunakan dua kemungkinan instrumen, yaitu daftar cek
(checklist) dan skala rentang (rate scale). Menurut Mulyasa (2013) penilaian
kinerja dapat dilakukan secara efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tetapkan penugasan kinerja yang akan dinilai.


2. Buat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dari
masing-masing mata pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkan
untuk menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
3. Tentukan pekerjaan siswa yang mencakup semua elemen kinerja
yang dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
4. Buat semua daftar, alat dan gambar yang diperlukan siswa untuk
mengerjakan penilaian.
5. Siapkan petunjuk tertulis yang jelas untuk siswa.
6. Siapkan sistem penskoran (skoring).

Cara Menilai Pembelajaran Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja


sebisa mungkin melibatkan partisipasi siswa, khususnya dalam proses dan
aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta
para siswa menyebutkan unsur-unsur proyek atau tugas yang akan mereka
gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan
informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa.

Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis


kinerja:

a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau


tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus
muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan
dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh

19
masing-masing siswa selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut,
guru dapat menentukan seberapa baik siswa memenuhi standar yang
ditetapkan.
c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = sangat
baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = sangat kurang.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru
dengan cara mengamati siswa ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa
membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk
menentukan apakah siswa sudah berhasil atau belum. Cara seperti itu tetap
ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan skala penilaian (checklist), karena teknik ini lebih
memberikan cara pencatatan yang mudah dan cepat dalam meringkaskan
kesan-kesan hasil pengamatan.

 Contoh Pengembangan Instrument Proses Pembelajaran Luar


Kelas

PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN LUAR KELAS

( PRAKTIKUM LUAR KELAS)

1...............................................................................................................Co
ntoh Instrumen Checklist

20
Aspek Yang Dilnilai Keterlaksanaan
I. PERSIAPAN PRAKTIKUM Ya Tidak
Menyiapkan perlengkapan praktikum (alat/bahan yang
ditugaskan)
II. SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM
Mengambil bahan dengan rapi tidak berceceran
Mengambil bahan praktikum sesuai kebutuhan
Mengoperasikan alat dengan benar
Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur praktikum
Memfokuskan perhatian pada kegiatan praktikum/tidak
mengajarkan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan
prosedur praktikum
Memiliki minat/interes terhadap aktivitas praktikum
Terlibat secara aktif dalam kegiatan praktikum
Mengamatai hasil praktikum dengan cermat
Menafsirkan hasil pengamatan dengan benar
Menyajikan data secara sistematis dan komunikatif
Menganalisis data secara induktif
Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil praktikum
III. KEGIATAN AKHIR PRAKTIKUM
Membersihkan alat yang telah dipakai
Membersihkan lingkungan dari sampah dan bahan yang
telah dipakai

Keterangan

Terlaksana mendapat skor 1

Tidak terlaksana mendapat skor 0

Jumlah Skor yang


Nilai = Diperoleh X 100
Skor Maksimum
2...............................................................................................................Ins
trumen Kinerja Rating Scale
No Aspek yang dinilai Skor Total Skor
1 2 3 4 5
1 Penyediaan alat dan bahan
sebelum dan sesudah

21
kegiatan
2 Merangkai alat dan bahan
dengan benar, rapi dan
memperhatikan keselamatan
kerja
3 mengamati interval waktu
perubahan terjadinya
gelembung
4 Pengamatan percobaan

5 Pengambilan data
Pengolahan data hasil
percobaan
7 Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
fotosintesis yang terjadi
pada hydrila

Rubrik Penilaian

No Aspek yang dinilai Rubrik penilaian


.
1 Menyiapkan alat dan bahan 5 Menyiapkan alat dan bahan dengan
rapi dan lengkap serta
mengembalikannya dalam keadaan
lengkap dan baik
4 Menyiapkan alat dengan rapi dan
lengkap serta mengembalikannya
dengan lengkap namun keadaannya
kurang baik
3 Menyiapkan alat dan bahan dengan
lengkap dan rapi, namun tidak
mengembalikannya dalam keadaan
lengkap dan baik
2 Menyiapkan alat dan bahan dengan
lengkap namun tidak rapi serta
mengembalikannya dalam keadaan
tidank lengakap dan dalam
keadaaan kurang baik
1 Tidak menyiapkan alat dan bahan
praktikum

22
2 Merangkai alat dan bahan dengan 5 Rangkaian alat benar, rapi, dan
benar, rapi dan memperhatikan memperhatikan keselamatan kerja,
keselamatan kerja cepat dan tidak mengotori
lingkungan sekitar
4 Rangkaian alat benar, rapi, dan
memperhatikan keselamatan kerja
3 Rangkaian alat benar, rapi namun
tidak memperhatikan keselamatan
kerja dan kurang memperhatikan
kebersihan
2 Rangkaian alat benar, tetapi tidak
rapi
1 Rangkaian alat tidak benar dan
tidak memperhatikan kebersihan
lingkungan
3 mengamati interval waktu 5 Amati dan mencatat interval waktu
perubahan terjadinya gelembung 5 menit pertama hingga batas 30
menit pengamatan dengan cermat
dan tepat
4 Amati dan mencatat interval waktu
5 menit pertama hingga batas 30
menit pengamatan dengan kurang
cermat dan tepat
3 Amati dan mencatat interval waktu
5 menit pertama , namun lebih atau
kurang dari 30 menit
2 Amati dan mencatat interval waktu
tidak berdasarkan waktu yang
ditentukan
1 Tidak mengamati dan mencatat
waktu pengamatan
4 Pengamatan Hasil Percobaan 5 Pengamatan cermat , tepat dan
bebas interpretasi dengan hasil yang
akurat dan jujur
4 Pengamatan cermat, tidak
mengandung interpretasi namun
tidak tepat ( tidak sesuai dengan
dasar teori yang ada)
3 Pengamatan cermat, tepat tetapi
mengandung interpretasi
2 Pengamatan tidak cermat,kurang

23
tepat
1 Pengamatan tiadk cermat,tidak
tepat(salah)
5 Pengolahan data hasil percobaan 5 Penyajian data dan analisis dalam
bentuk tabel yang rapi, dan
terorganisir disertai dengan analisis
grafik,lengkap
4 Penyajian data dan analisis dalam
bentuk tabel yang rapi, dan
terorganisir disertai dengan analisis
grafik,lengkap
3 Penyajian data dan analisis dalam
bentuk tabel yang rapi,kurang
lengkap, dan terorganisir tanpa
disertai dengan analisis grafik
2 Penyajian data dan analisis dalam
bentuk tabel yang kurang
rapi,kurang lengkap dan tanpa
disertai analisis grafik
1 Penyajian data dan analisis dalam
bentuk tabel yang tidak rapi, tidak
lengkap dan tidak terorganisir ,
tanpa disertai dengan analisis
grafik
6 Menyimpulkan hasil percobaan 5 Kesimpulan sesuai tujuan, singkat
tentang hubungan antara beda ,logis
potensial dengan kuat arus 4 Kesimpulan sesuai
tujuan,singkat,ada kesimpulan yang
tidak sesuai tujuan
3 Kesimpulan sesuai tujuan,sebagian
kesimpulan tidak sesuai
tujuan,terlalu panjang
2 Tidak benar atau tidak sesuai tujuan
1 Tidak menyimpulkan hasil
percobaan

3...............................................................................................................Pe
nilaian Sikap
No. Aspek yang dinilai Rubric penilaian
1 Mandiri 1 Sangat tergantung orang lain dalam

24
menyelesaikan tugas
2 Sedikit tergantung orang lain dalam
menyelesaikan tugas
3 Cukup tergantung orang lain dalam
menyelesaikan tugas
4 Tidak tergantung orang lain dalam
menyelesaikan tugas
2 Disiplin 1 Tugas tidak diselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan
2 Menyelesaikan tugas kurang sesuai waktu
yang ditentukan
3 Menyelesaikan tugas cukup sesuai waktu yang
ditentukan
4 Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang
ditentukan
3 Tanggung jawab 1 Tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas.
2 Kurang bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas.
3 Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
4 Sangat bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas.
4 Percaya diri 1 Tidak mampu mempresentasikan hasil
pengukuran dengan benar secara substantif,
bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak
percaya diri.
2 Mampu mempresentasikan hasil praktek
disampaikan kurang percaya diri.
3 Mampu mempresentasikan hasil praktek
dengan benar secara substantif, dan
disampaikan secara percaya diri.
4 Mampu mempresentasikan hasil praktek
dengan benar secara substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan secara percaya
diri.
5 Kerja sama 1 Tidak dapat bekerja sama dengan baik
2 Kurang dapat bekerja sama dengan baik
3 Dapat bekerja sama cukup baik
4 Dapat bekerja sama dengan baik

25
KISI-KISI ANGKET SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK

No Sikap ilmiah Indikator Pernyataan Nomor


item
(+) ( -)
1 Rasa ingin tahu Bertanya kepada guru Apabila mengalami kesulitan Apabila mengalami kesulitan 1
apabila ada hal-hal yang dalam kegiatan pengamatan, dalam kegiatan pengamatan,
belum diketahui saya akan bertanya kepada guru saya tidak perlu bertanya kepada
jika ada langkah-langkah guru, karena semua langkah-
kegiatan yang tidak saya langkah kegiatan sudah tertulis
pahami. lengkap dan jelas di LKPD
Dalam mengolah data hasil Saya akan mengolah data hasil 2
pengamatan saya akan bertanya pengamatan sebisanya saja,
kepada guru jika ada data yang karena saya bukan seorang
tidak saya pahami peneliti
Mencari tahu apa yang Apabila data yang diperoleh Apabila data yang diperoleh 3
menjadi penyebab data berbeda dengan teori, maka berbeda dengan teori, maka saya
yang diperoleh berbeda saya akan mencari tahu apa tidak perlu mencari tahu
dari teori yang menjadi penyebabnya penyebabnya yang penting saya
sudah melakukan praktikum
sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan
Apabila data yang diperoleh Apabila data yang diperoleh 4

1
berbeda dengan teori, maka berbeda dengan teori, maka saya
saya akan mengulangi biarkan saja karena saya masih
pengamatan untuk belajar
menyakinkan data yang
diperoleh
2 Jujur Menuliskan data percobaan Saya menuliskan data Saya melakukan manipulasi 5
apa adanya berdasarkan pengamatan sesuai dengan hasil data pengamatan agar menjadi
praktikum yang dilakukan praktikum, meskipun datanya bagus, tanpa harus mengulangi
meskipun hasilnya kurang kurang bagus pengamatan
bagus Saya menuliskan data Ketika kelompok lain selesai 6
pengamatan sesuai dengan hasil melakukan pengamatan, saya
pengamatan kelompok sendiri, meminjam hasil kelompok lain
walaupun berbeda dengan dan mencatatnya sebagai data
sebagian kelompok lain pengamatan sendiri
Jujur dalam menjawab Jika tidak bisa menjawab Jika saya tidak bisa menjawab 7
pertanyaan pertanyaan dari guru,saya akan pertanyaan dari guru, saya akan
mencari jawaban dari berbagai meminta jawaban dari teman
buku
Saya mengerjakan soal ulangan Saya melihat jawaban teman 8
sendiri meskipun saya kesulitan satu kelompok saat menjawab
dalam mengerjakannya soal ulangan karena data kami
sama
3 Teliti Mengulangi kegiatan jika Saya akan mengulangi Saya tidak mau membuang 9
ada kesalahan prosedur percobaan jika tidak sesuai waktu untuk mengulangi
dengan petunjuk percobaan jika ada kesalahan

2
Saya akan menulis kembali Saya tidak mau membuang 10
jawaban jika tidak sesuai waktu untuk memperbaiki
dengan petunjuk jawaban yang salah
Menggunakan bukti atau Saya belum dapat menerima Saya membuat laporan 11
fakta-fakta sebagai dasar suatu kesimpulan penyelidikan praktikum meski tidak didukung
menarik kesimpulan bila bukti -bukti yang dengan data yang akurat
mendukungnya belum cukup
Saya membaca berbagai buku Saya membuat kesimpulan 12
untuk mendukung hasil berdasarkan data hasil
penyelidikan sebelum membuat penyelidikan tanpa mencari
kesimpulan informasi pendukung
4 Bertanggung Melaksanakan tugas sesuai Saya selalu melibatkan diri Saya tidak berpartisipasi aktif 13
Jawab dengan pembagian tugas secara aktif dalam kegiatan dalam kegiatan pengamatan jika
dalam kelompok sesuai dengan pembagian tugas saya tidak suka dengan
dalam kelompok pembagian kelompok
Setelah pembagian tugas dalam Saya tidak perlu melakukan 14
kelompok, saya tugas secara maksimal dalam
mengerjakannya dengan penuh kegiatan pengamatan karena
tangung jawab supaya hasil akan dibantu oleh anggota
pengataman maksimal kelompok saya
Melengkapi suatu kegiatan Saya tidak akan terburu-buru Jika semua siswa telah 15
meskipun teman mengumpulkan tugas jika saya mengumpulkan tugas, saya akan
sekelasnya telah selesai belum selesai,walaupun teman- ikut mengumpulkan dengan
lebih awal teman sudah selesai semua jawaban seadanya
Saya akan menyelesaikan Jika semua kelompok telah 16

3
seluruh kegiatan percobaan selesai, saya akan langsung
/penyelidikan walaupun membuat laporan walaupun
kelompok lain sudah selesai semua kegiatan belum selesai
dilakukan
5 Bekerjasama Bersedia membantu orang Setelah menyelesaikan tugas Setelah menyelesaikan tugas 17
lain yang diberikan kelompok, saya yang diberikan kelompok, saya
akan membantu mengerjakan akan istirahat karena masing-
tugas lain supaya tugas masing anggota kelompok
kelompok cepat selesai punya tugas sendiri
Membuat laporan hasil Saya hanya bertanggung jawab 18
pengataman adalah pada tugas saya sesuai dengan
tangungjawab seluruh anggota pembagian yang sudah
kelompok ditetapkan
Mencari jalan untuk Saya meminta pendapat dari Saya yakin bahwa pendapat 19
mengatasi perbedaan anggota kelompok terhadap saya benar dan tidak perlu
pendapat/pikiran antara pendapat yang saya yakini mempertimbangkan pendapat
diri sendiri dengan orang benar teman dalam membuat
lain kesimpulan hasil pengamatan
Saya siap untuk mengubah Karena saya adalah ketua 20
pendapat saya jika ada kelompok maka saya tidak perlu
pendapat lain yang lebih baik mengubah pendapat yang saya
dan masuk akal yakini benar

4
Jumlah Skor yang
Nilai = Diperoleh X 100
Skor Maksimum

5
E..............................................................................................................
Pengembangan Model Assesmen hasil pembelajaran IPA di luar kelas
Penilaian hasil pembelajaran luar kelas yakni penilaian kompetensi yang
diperoleh siswa berdasarkan hasil pengamatan langsung yang di lakukan pada
saat pembelajaran tersebut berlangsung. Instrumen penilaian ini dapat berupa
instrument tes soal esay maupun pilihan ganda.
Berikut merupakan contoh penilaian hasil pembelajaran luar kelas.
....................................................................................................................... Co
ntoh Soal Esay

1. Berdasarkan praktikum yang di lakukan, tentukan


variable bebas yang terdapat pada praktikum tersebut
2. Apa tujuan penggunaan senyawa NaHCO3 berdasarkan
praktikum yang dilakukan
3. Perlakuan mana yang menghabiskan gelembung udara
lebih banyak
4. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara
paling sedikit?
5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan
tersebut? Bagaimana cara membuktikannya
6. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan faktor apakah
yang mempengaruhi proses fotosintesis
7. Berdasarkan eksperimenmu faktor manakah yang
paling efektif untuk berlangsungnya proses fotosintesis.

F.....................................................................................................................
Implementasi Asesmen Proses Pada Manajemen Pembelajaran IPA
Diluar Kelas
Implementasi asesmen proses pada Manajemen Pembelajaran IPA diluar
kelas meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
a. Perencanaan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan perencanaan
yaitu :

1
1. Mementukan materi yang sesuai dengan model pembelajaran yang
akan dilaksanakan di luar kelas
2. Mengembangkan IPK sesuai dengan tagihan dari kompetensi dasar
berdasarkan materi tersebut
3. Dari IPK tersebut, kemudian ditentukan tujuan pembelajaran serta
sistem penilaian yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut. Penilaian yang dilakukan mencakup tiga ranah yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.
4. Mempersiapkan media atau sumber belajar yang mendukung
proses pembelajaran di luar kelas
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran IPA di luar kelas ini
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rancangan RPP yang telah di
buat.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP )

Nama Sekolah :SMP Negeri Damai


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/ Semester : VII/ Ganjil
Materi Pokok : Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti :
KI. 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya
KI. 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan konsep campuran 3.3.1 Menjelaskan materi/zat

2
dan zat tunggal (unsur dan 3.3.2 Menggolongkan materi /zat
senyawa), sifat fisika dan kimia, berdasarkan karakteristik
perubahan fisika dan kimia 3.3.3 Menjelaskan perbedaan zat
dalam kehidupan sehari-hari. tunggal (unsur, senyawa), dan
campuran.
3.3.4 Mengidentifikasi campuran
homogen dan heterogen
3.3.5 Menjelaskan ciri-ciri larutan
asam, basa, dan garam
3.3.6 Mengidentifikasi larutan
asam, basa, dan garam dengan
indikator
3.3.7 Menguraikan contoh-contoh
larutan yang termasuk larutan asam,
basa, dan garam.
3.3.8 Menjelaskan manfaat larutan
asam, basa dan garam dalam
kehidupan sehari-hari
3.3.9 Menjelaskan metode-metode
pemisahan campuran
3.3.10 Menjelaskan perbedaan
metode-metode pemisahan
campuran
3.3.11 Melakukan percobaan
pemisahan campuran
(Filtrasi/penyaringan dan Destilasi/
penyulingan)
3.3.12 Melakukan percobaan
pemisahan campuran (kromatografi
dan sublimasi)
3.3.13 Menjelaskan pengertian sifat
fisika dan sifat kimia pada suatu zat
3.3.14 Mendeskripsikan
karakteristik sifat fisika dan sifat
kimia suatu zat
3.3.15 Mendeskripsikan perubahan
fisika dan perubahan kimia
3.3.16 Menjelaskan perbedaan
perubahan fisika dan kimia suatu zat

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan 4.3.1 Mengomunikasikan hasil


atau karya tentang sifat larutan, pengamatan.

3
perubahan fisika dan perubahan 4.3.2 Membuat laporan mengenai hasil
kimia, atau pemisahan percobaan dalam pemisahan
campuran. campuran
4.3.3 Membuat resume tentang manfaat
perubahan fisika dan kimia

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka diharapkan:


1. Peserta didik dapat menjelaskan ciri/sifat dari larutan asam, basa,
dan garam melalui diskusi dengan tepat.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam
melalui percobaan dengan teliti.
3. Peserta didik dapat menguraikan contoh-contoh larutan yang
termasuk larutan asam dan basa, dan garam melalui diskusi dengan benar.
4. Menjelaskan manfaat larutan asam, basa, dan garam dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pengamatannya
melalui presentasi dengan percaya diri.

D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Klasifikasi Materi
 Pengertian Materi
 Pengelompokkan Materi
 Karakteristik Unsur, Senyawa dan Campuran
(Homogen dan Heterogen)
 Karakteristik larutan asam, basa, dan garam
 Indikator alami dan indikator buatan
b. Cara/Metode Pemisahan Campuran
 Pengertian dan prinsip kerja Filtrasi (Penyaringan)
 Pengertian dan prinsip kerja Sentrifugasi
 Pengertian dan prinsip kerja Destilasi (penyulingan)
 Pengertian dan prinsip kerja Kromatografi
 Pengertian dan prinsip kerja Sublimasi
c. Sifat dan Perubahan Zat
 Pengertian sifat-sifat fisika dan kimia suatu zat
 Karakteristik sifat-sifat fisika dan kimia suatu zat
 Pengertian perubahan fisika dan kimia suatu zat
 Contoh-contoh perubahan fisika dan kimia suatu zat
2. Materi Remedial
Pemisahan Campuran

4
 Pengertian dan prinsip kerja Filtrasi
 Pengertian dan prinsip kerja Sentrifugasi
 Pengertian dan prinsip kerja Kromatografi
 Pengertian dan prinsip kerja Sublimasi
 Pengertian dan prinsip kerja Destilasi
3. Materi Pengayaan
 Manfaat larutan yang bersifat asam dan bersifat
basa dalam kehidupan sehari-hari baik dalam industri
maupun pertanian.
 Manfaat perubahan materi baik perubahan fisika
dan perubahan kimia suatu zat dalam kehidupan sehari-hari.
 Dampak perubahan materi baik perubahan fisika
dan perubahan kimia suatu zat dalam kehidupan sehari-hari.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

Pertemuan kedua : Problem Based Learning


Metode : Praktikum, Demontrasi, Diskusi, dan Ceramah

F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media : LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
2. Bahan : a) Gambar, Air, Larutan gula, larutan garam,
b) Kertas lakmus biru, kertas lakmus merah, larutan jeruk, larutan
tomat, larutan sabun, larutan obat maag, ekstrak kunyit, air
mineral
3. Alat : gelas ukur, botol aqua gelas

G. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP
Edisi revisi ke 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Hal:
93-133

2. Wahono, dkk. 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP


Edisi ke 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Hal 61-83.

3. https://sciencepreneur.wordpress.com/education/7th-
grade/perubahan-fisika-dan-kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari.

5
H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu


Pembelajaran

Pendahuluan  Pengkondisian phisikis dan fisik 10


menit
 Guru memberi salam dan menyapa siswa
(respect)
 Guru bersama siswa berdo’a (Reliqius)
sebelum mulai belajar
 Guru mengabsensi siswa (Disiplin)
 Apersepsi dan motivasi
 Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
setelah proses pembelajaran serta penilaian yang
digunakan.

Inti Fase 1: Mereview dan Menyajikan Masalah 50


 Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui menit
pengetahuan awal siswa terkait asam, basa, dan
garam.
 Guru mereview cakupan materi terkait asam, basa,
dan garam secara garis besar.
 Guru memunculkan permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk
memotivasi dan melibatkan siswa di dalam proses
pembelajaran seperti:
- anak-anak sebelum berangkat sekolah tadi pasti
sudah mandi dengan sabun mandi, Ketika kita
menggunakan sabun, kulit kita akan terasa licin,
mengapa?
- Anak-anak ibu membawa beberapa buah larutan.
Ada yang mau mencicipinya?

 Guru meminta beberapa siswa untuk


mengajukan pendapat dari jawaban

6
permasalahan yang disampaikannya.
Fase 2: Menyusun Strategi

 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri


dari 3 orang
 Setiap kelompok diberikan LKPD (Lembar Kerja
Peserta didik)
 Siswa berdiskusi menyusun strategi untuk
menyelesaikan permasalahan yang tercantum pada
LKPD.
 Guru membimbing siswa studi literatur melalui
berbagai sumber belajar seperti lingkungan sekitar,
buku, internet untuk mengumpulkan referensi terkait
strategi dalam menyelesaikan masalah.
 Guru memberikan umpan balik terhadap strategi
yang sudah disusun siswa

Fase 3: Menerapkan Strategi

 Guru memperhatikan setiap siswa yang bekerja


dalam kelompok masing - masing (memonitor
secara cermat)
 Memberikan scaffolding (sokongan) jika diperlukan
 Siswa mengindentifikasi beberapa jenis larutan
dengan menggunakan indikator alami dan indikator
buatan dan menulis hasil pengamatannya ke dalam
tabel yang sudah disediakan di LKPD.
 Berdasarkan hasil uji siswa mengelompokkannya ke
dalam larutan asam, basa, dan garam ke dalam tabel
yang sudah disediakan.

Fase 4 :Membahas dan Mengevaluasi Hasil

 Guru menunjuk salah satu atau dua kelompok siswa


untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
sedangkan kelompok lainnya diarahkan untuk
mengamati dan memberikan tanggapan dan guru
hanya sebagai fasilitator dalam diskusi tersebut.
 Guru membantu siswa melakukan refleksi dan
menyimpulkan tentang ciri-ciri larutan asam, basa,
dan garam, serta contohnya.
 Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
kepada siswa jika masih ada yang belum jelas.

7
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok terbaik.
Penutup  Guru mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan 20
post tes untuk mengukur tingkat pemahaman siswa menit
pada konsep yang telah diberikan pada pembelajaran.
 Guru memberikan pekerjaan rumah pada siswa dan
menyampaikan materi yang akan dibahas selanjutnya.
 Guru menyampaikan informasi materi pada
pertemuan berikutnya, yaitu: Pemisahan
campuran.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Penganyaan


A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja
B. Bentuk Penilaian
1. Sikap : Angket
2. Pengetahuan : Soal Essay
3. Keterampilan : Rubrik

Mengetahui, Mataram, 17 April 2018


Kepala Sekolah Tim Penyusun

(----------------------------) (-------------------------------)

c. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi penilaian kognitif,
afektif dan psikomotor.Pada kognitif dilaksanakan dalam bentuk tes
tertulis dan tugas, afektif yaitu penilaian sikap dan psikomotorik penilaian
ketrampilan. Bentuk evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan adalah tes
tulis terhadap kemampuan materi yang telah di laksanakan dalam proses
pembelajaran di luar kelas. Evaluasi inti bertujuan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran dan menindaklanjuti hasil yang telah
diperoleh. Hal ini mengacu pada permendikbud No.23 tahun 2016 dimensi
penilaian yang digunakan dalam pembelajaran meliputi dimensi
pengetahuan. dimensi keterampilan, dan dimensi nilai-nilai/sikap.Penilaian

8
ranah pengetahuan dilakukan dengan tes. Penilaian ranah ketrampilan dan
nilainilai/ sikap dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan aspek ketrampilan atau nilai-nilai yang diintegrasikan
b. Merancang metode pembelajaran dengan mengintegrasikan
ketrampilan atau nilai-nilai tersebut
c. Merumuskan indikator pencapaian aspek ketrampilan dan nilai-
nilai yang diintegrasikaan
d. Menetapkan tingkat pencapaian setiap indikator
e. Menetapkan skor tiap-tiap tingkatan
f. Menyusun rubrik.
Jadi obyek penilaian pembelajaran IPA mencakup penilaian proses
dan hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan guru ketika peserta
didik melakukan kegiatan pengamatan, diskusi, mengerjakan tugas,
presentasi dan pada awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan pendapat Djamarah (2008) yang menyatakan bahwa “Aspek
penting lain dalam pengelolaan pengajaran adalah evaluasi atau penilaian.
Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran tidak semata-mata dilakukan
terhadap hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan terhadap proses
pengajaran itu sendiri.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

9
A....................................................................................................................
Hasil Implementasi Manajemen Pembelajaran IPA di Luar Kelas
Setelah kami mengimplementasikan asesmen yang sudah dikembangkan
baik itu asesmen proses yang meliputi asesmen sikap dan asesmen kinerja dan
asesmen hasil yang berupa penilaian kognitif ini sangat berpengaruh terhadap
perubahan proses pembelajaran di kelas tersebut. Dimana dilihat dari
keaktifan, motivasi atau minat belajr dan prestasi siswa.
1...............................................................................................................
Keatifan
Dengan menerapkan model pembelajaran PBL di luar kelas serta penilaian
yang mencakup tiga ranah tersebut siswa yang awalnya pasif dan tidak
begitu peduli dengan kegiatan pada proses pembelajaran menjadi aktif
karena segala kegiatan baik sikap dan tindakan yang dilakukan dalam
pembelajaran akan dinilai.
2...............................................................................................................Mo
tivasi
Proses evaluasi yang dilasanakan yang tidak hanya didasarkan pada hasil
tes dengan pencil and paper test saja namun penilaian dari banyak unsur
seperti keaktivan dalam diskusi, mpengerjaan tugas dan sikap siswa, maka
didsarkan fakta-fakta pada konsisi tersebut dapat meningkatkan motivasi
sekaligus sebagai langkah refleksi proses pembelajaran. Bentuk tugas
yang disusun dan dikumpulkan diharapkan mampu meningkatkan
kebermaknaan belajar atau meaningful learning
3...............................................................................................................Pre
stasi

B....................................................................................................................
Kelebihan dan Kelemahan Assesmen Proses Dalam Manajemen
Pembelajaran IPA di Luar Kelas
Wulan (2007) menyatakan penilaian proses dengan menggunakan
penilaian kinerja memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahan dari
penilaian kinerja adalah:

1. Sangat menuntut waktu dan usaha dari guru


2. Pertimbangan (judgement) dan scoring sifatnya subjektif

10
3. Reliabilitas penilaiannya rendah jika dibandingkan dengan teknik
penilaian yang lainnya.

Sedangkan kelebihan penilaian kinerja menurut Wulan sebagai berikut:


1. Siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan proses
2. Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi secara langsung
3. Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa
macam penalaran, kemampuan lisan dan keterampilan-keterampilan
4. Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria
penilaian dan tugas-tugas yang akan dikerjakan
5. Menilai outcomes pembelajaran dan keterampilan-keterampilan
kompleks;
6. Memberi motivasi yang besar bagi siswa
7. Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan nyata.

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja


memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai tugas untuk
memperlihatkan kemampuan dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas
yang diberikan. Namun, dalam proses penilaian kinerja penilaian bersifat
subjektif, sehingga akan menyebabkan hasil penilaian memiliki reliabilitas
rendah. Subjektifitas dalam pelaksanaan penilaian kinerja ini dapat diminimalkan
dengan membuat panduan penilaian.

C....................................................................................................................
Kelamahan dan Kelemahan Assesmen Hasil dalam Manajemen
Pembelajaran IPA di Luar Kelas
Kelebihan assesmen hasil dalam manajemen pembelajaran IPA di luar
kelas diantaranya adalah sebagai berikut.
1...............................................................................................................Pes
erta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri
2...............................................................................................................Mu
rid tidak dapat menerka-nerka jawaban soal karena bersifat kontekstual
3...............................................................................................................Der
ajat ketepatan dan kebenaran peserta didik dari kalimat jawabannya

11
4...............................................................................................................Da
pat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan
persoalan .
Kelebihan assesmen hasil dalam manajemen pembelajaran IPA di luar
kelas diantaranya adalah sebagai berikut.
1...............................................................................................................Ba
han yang diukur sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan
siswa terhadap keseluruhan materi pembelajaran
2...............................................................................................................Me
mbutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil

BAB IV
PENUTUP

12
A.Simpulan
Pengembangan model asesmen baik dari proses dan hasil pembelajaran di
luar kelas dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa.
Pengembangan asesmen proses pembelajaran di luar kelas meliputi ranah
psikomotorik dan afektif, dimana untuk ranah psikomotorik dapat
menggunakan penilaian kinerja dengan model tes checklist dan rating scale.
Sedangkan untuk hasil pembelajaran IPA di luar kelas dapat menggunaan
penilaian hasil kognitif dengan soal tes berupa esay atau pilihan ganda.

B. Saran
Dari hasil implementasi dan kajian literatur yang kami lakukan diatas,
penulis menyarankan bahwa khususnya untuk mahasiswa calon guru perlu
diberikan pembekalan mengenai:
a) Merancang perangkat pembelajaran yang baik, khususnya
perangkat pembelajaran IPA berbasis konteks.
b) Merancang asesmen yang otentik (sebenarnya) untuk mengungkap
kemampuan siswa secara komprehensif.
c) Pengembangan asesmen yang kami lakukan ini adalah Contoh
produk perangkat pembelajaran dan implementasinya di luar kelas serta
model tahapan pembekalan yang dapat diterapkan kepada para guru atau
mahasiswa calon guru yang profesional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Mapel Sains Melalui Pendekatan


Keterampilan Proses sains SD/MI. Ta’allum, Vol. 04, No. 01.

Hamdu G., & Nahadi. 2016. Analisis Pembelajaran IPA Berbasis Konteks dan
Asesmennya yang dikembangkan oleh Mahasiswa Calon Guru Sekolah
Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS). Terdapat
pada: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php. Diakses pada tanggal: 25
Oktober 2018.

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta : Rajawali Pers.

Mariana A., & Praginda, W. 2009. Hakekat IPA dan Pendidikan IPA: Untuk guru
SD. PPPPTK IPA untuk Program Bermutu. Terdapat pada:
https://mgmp_mat_satap_malang.files.wordpress.com/hakikat_ipa smp.pdf.
Diakses pada tanggal: 25 Oktober 2018.

Meyer, C. A. 1992. What’s the Difference between Authentic Assessment and


Performance Assessment. Terdapat pada: www.ascd.org/ ASCD/pdf/
journals/ ed-lead.pdf. Di akses pada tanggal : 24 oktober 2018.

Mulyasa . 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Paulina, 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Sains Bermuatan


Nilai Ketuhanan Dan Kecintaan Terhadap Lingkungan. Jurnal Pendidikan
Fisika FKIP

S. Jerome Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu; Prinsip-prinsip Perumusan dan


Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, Lis Permana. 2010. Pengembangan Instrumen Performance Assessment


Sebagai Bentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Seminar Nasional.
Yogyakarta: UNY.

14
Wulan, Ana Ratna. 2007. Penggunaan Asesmen alternatif pada Pembelajaran
Biologi. Seminar Nasional Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Zaenal Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

15

Anda mungkin juga menyukai