Anda di halaman 1dari 20

Nama : Fatmah, S.Pd.

Sekolah : TK Al-Hidayah, Desa Londu, Kec. Lambitu/Bima

MODUL : PENGEMBANGAN RKS-PKS

LK 01 : PROSEDUR PENYUSUNAN RKS

NO STANDAR INDIKATOR MUTU REKOMENDASI PROGRAM


NASIONAL YANG RENDAH PRIORITAS
PENDIDIKAN
1 Isi 1. KTSP dikembangan 1. Sosialisasi mengenai penyusunan KTSP 1. Pelatihan, diklat dan
sesuai prosedur dengan pemangku kepentingan seperti Kepala sosialisasi
(Melibatkan pemangku sekolah, Wakasek (kurikulum), guru dan mitra 2. Memberi pelatihan
kepentingan dalam sekolah dengan memperhatikan perkembangan dan sosialisasi pada
penyusunan KTSP) kurikulum terbaru guru-guru mengenai
2. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk penyusunan PROTA,
2. Sekolah melaksanakan menentukan alokasi waktu sesuai dengan PROSEM dan Silabus
kurikulum sesuai kurkulum dan RPP
ketentuan a. Berpedoman pada silabus (Sesuaikan
(Menyediakan alokasi dengan Standar kompetensi dan
waktu pembelajaran kompetensi dasar dari materi yang
sesuai dengan struktur diajarkan)
kurikulum yang b. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan
berlaku) keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai
2 Proses 1. Mendorong peserta 1. Dalam proses pembelajaran guru dapat 1. Pelatihan kepada guru-
didik mencari tahu menerapkan model pembelajaran penemuan guru mengenai cara
(discovery) dimana salah satu pembelajaran mengembangkan
kontekstual yang sesuai dengan lingkungan dan perangkat pembelajaran
karakter peserta didik sehingga peserta didik
dapat lebih mudah melakukan penyelidikan dan
mengidentifikasi konsep-konsep pembelajaran.
2. Menerapkan strategi dan pendekatan
pembelajaran yang menyenangkan. 2. Menerapkan motede
2. Menerapkan a. Menerapkan pembelajaran student centre pembelajaran yang
prinsip siapa saja dalam kelas dapat menciptakan
adalah guru, siapa b. Mengoptimalkan interaksi multiarah (guru, interaksi multi arah
saja adalah siswa, siswa, lingkungan) dalam kelas dalam kelas
dan dimana saja c. Mengajarkan peserta didik untuk cinta 3. Melakukan
adalah kelas lingkungan menjadikan lingkungan sebagai pembelajaran luar
3. Mengakui atas media belajar. kelas.
perbedaan d. Meningkatkan nilai-nilai Toleransi di 4. Meningkatkan sarana
individual dan latar sekolah dan memahami bahwa peserta dan prasarana
belakang peserta didik memiliki multiple intelegency yang 5. Rapat kinerja guru
didik berbeda-beda
4. Memanfaatkan e. Menggunakan teknologi sebagai media
teknologi informasi pembelajaran (Leptop, LCD, dll) dan
untuk menjadikan internet sebagai sumber belajar
meningkatkan pendukung
efisiensi dan f. Membuat laporan kinerja guru
efektivitas
pembelajaran
5. Melakukan
pemantauan proses
pembelajaran dan
supervise pada
guru
3 Kompetensi Lulusan memiliki 1. Menerapkan pendekatan yang tepat sesuai 1. Pengembangan
Lulusan kompetensi pada dimensi dengan karakter peserta didik dan kurikulum sekolah
pengetahuan lingkungannya dan kegiatan
(Pengetahuan faktual, 2. Menerapkan strategi dan model pembelajaran
procedural, konseptual, pembelajaran yang kontekstual sehingga 2. Ketersediaan
metakognitif) melatih peserta didik untuk lebih mudah sarana dan
memperoleh pengetahuan faktual, prasarana sebagai
procedural, konseptual, dan pemikiran sumber belajar
metakognitif sesuai dengan perkembangan
dan lingkungannya
4 Pendidikan dan Ketersediaan kompetensi Dalam perekrutan guru, kepala sekolah perlu Melakukan pendataan
tenaga guru sesuai dengan memperhatikan dan menganalisis kebutuhan guru, sebaik mungkin dalam hal
kependidikan ketentuan beban kerja, biaya dan manfaat sehingga perekrutan guru.
(Rasio guru kelas terhadap keberadaan guru memiliki kontribusi bagi
rombongan belajar kelangsungan kegiatan sekolah.
seimbang)
5 Sarana dan Sekolah memilii sarana Ruang kelas sesuai standar dan perpustakaan yang Menagemen alokasi dana
prasarana dan prasarana yang layak dapat diwujudkan dengan pengalokasian yang tepat dan sesuai .
lengkap dana dengan memprioritaskan kebutuhan yang Pengajuan proposal
lebih utama dalam pembangunan internal sekolah, pembangunan
seperti ruang kelas, labolatorium dan
perpustakaan. Dana dapat diperoleh dengan
meminimalisir peggunaan dana dalam
pembangunan taman sekolah dan lainnya.
6 Pengelolaan Kepala sekolah berinerja Refleksi dan evaluasi diri serta memahami tugas Rapat kinerja bersama
baik dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah guru dan supervisi
7 Pembiayaan Memiliki daftar siswa Pendataan tentang identitas siswa perlu dilakukan Pendataan Peserta didik
dengan latar belakan yang di awal peneriman siswa baru sehingga informasi
jelas yang akan membutuhkan data tersebut seperti
anggaran untuk siswa tidak mampu jelas dan
tranparan
8 Penilaian Memiliki perangkat tehnik Melakukan pemantauan terhadap guru tentang Sosialisasi dan melakukan
penilaian lengkap kelengkapan instrument penilaian. Menghimbau pemeriksaan terhadap
kepada guru-guru agar dapat perangkat penilaian yang
mengembangkan instrument penilaian yang dibuat oleh guru
lengkap, baik dari ranah kognitif, psikomotorik
maupun afektif.
Ketiganya dapat diintegrasikan dalam lampiran
RPP
MODUL : PENGEMBANGAN RKS-PKS

LK 02 : PENENTUAN TARGET CAPAIAN DAN TONGGAK KEBERHASILAN (MILESTONES)

No. Standar Analisis Kondisi Strategi Pencapaian


Nasional Kondisi Target 1 Target 4 tahun
Pendidikan saat ini tahun
1 Isi 5,07 5, 37 6,67 1. Pengembangan kurikulum sekolah dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan silabus dan kompetensi
dasar.
2. Melaksanakan kurikulum sesuai dengan ketentuan dan
menyisipkan kearifan lokal dalam pengembangannya
2 Proses 5,90 6, 40 6, 80 1. Untuk mencapai target yang diharapkan maka
dilakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien.
2. Membuat perencanaan program pembelajaran, baik
program untuk periode tertentu maupun program
pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk
implementasi program dalam kegiatan nyata di
lapangan.
3. Kinerja guru dalam proses pembelajaran diawasi oleh
kepala sekolah dan pengawas sekolah, sehingga untuk
mendukung kualitas proses pembelajaran perlu ada
peran guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
4. Metode mengajar yang digunakan guru disesuaikan
dengan kondisi siswa dan lingkungan yang dapat
menumbuhkan kreativitas siswa.
5. Pendidikan tidak hanya menyampaikan materi
pelajaran melainkan juga dimaknai sebagai proses
mengatur lingkungan supaya siswa belajar
6. Untuk mencapai target yang diharapkan maka perlu
diterapkannya empat pilar pendidikan yakni “learning,
to know, learning to do, learning to be, and learning to
live together” Menerapkan empat pilar tersebut berarti
bahwa proses pembelajaran memungkinkan peserta
didik dapat menguasai cara memperoleh pengetahuan,
berkesempatan menerapkan pengetahuan yang
dipelajarinya, berkesempatan untuk berinteraksi secara
aktif dengan sesama perserta didik, sehingga dapat
menemukan dirinya sendiri.
3 Kompetensi 5,35 5,65 6,66 1. Memenuhi kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
Lulusan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan
2. Merumuskan KKM yang sesuai dengan kompleksitas,
daya dukung dan intake peserta didik.
3. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru. (Industri 4.0)
4. Mengembangkan HOTS dan literasi pada peserta
didik
4 Pendidikan dan 3,51 3,85 5,10 Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan yang direncanakan secara komprehensif
kependidikan pada setiap akhir semester dengan mengacu pada standar
pendidik dan tenaga kependidikan.
5 Sarana dan 3,50 3,80 5,07 Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis
prasarana mengenai pengelolaan sarana dan prasarana, bidang
keuangan dan pembiayaan (sekolah menyusun pedoman
pengelolaan biaya investasi dan operasional yang
mengacu pada standar pembiayaan
6 Pengelolaan 5,56 5,87 6,66 1. Perencanaan program yang meliputi visi, misi, tujuan
dan rencana kerja sekolah
2. Pelaksanaan rencana kerja yang meliputi pedoman
yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara
tertulis, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan
sekolah, bidang kesiswaan, budaya dan lingkungan
sekolah, dan peran serta masyarakat dan kemitraan
sekolah
3. Pengawasan dan evaluasi yang meliputi program
pengawasan (sekolah menyusun program pengawasan
secara obyektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan), evaluasi diri (sekolah melakukan
evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan
pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan
pendidik dan tenaga kependidikan yang direncanakan
secara komprehensif pada setiap akhir semester
dengan mengacu pada standar pendidik dan tenaga
kependidikan, akreditasi sekolah (sekolah menyiapkan
bahanbahan yang diperlukan untuk mengikuti
akreditasi sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku)
4. Kepemimpinan sekolah;
5. Sistem Informasi Manajemen;
7 Pembiayaan 3,98 4, 48 5, 25 Menerapkan amanat Permendiknas RI Nomor 69/ 2009
dimana Standar Biaya Operasional Nonpersonalia
(SBON) adalah “bagian” dari biaya keseluruhan dana
pendidikan biaya operasional yang diperlukan untuk
membiaya kegiatan operasional sekolah nonpersonalia
selama satu tahun agar kegiatan pendidikan berjalan
secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP.
Perencana pendidikan harus menggunakan sebaik
mungkin sumber daya yang tersedia dan mengawasinya.
1. Dana per peserta didik
2. Per kelas dengan jumlah peserta didik
3. Per sekolah
4. Biaya pengelolaan Alat Tulis Sekolah serta
5. Biaya pengelolaan Bahan dan Alat Habis Pakai
(BAHP), masing masing besarnya minimum 10%
dari biaya total “SBON”.
8 Penilaian 4,65 4,96 5, 60 1. Pengawasan dan evaluasi yang meliputi program
pengawasan (sekolah menyusun program
pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab
dan berkelanjutan)
2. Evaluasi diri (sekolah melakukan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan
pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan
pendidik dan tenaga kependidikan yang
direncanakan secara komprehensif pada setiap
akhir semester dengan mengacu pada standar
pendidik dan tenaga kependidikan
3. akreditasi sekolah (sekolah menyiapkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku);
MODUL : PENGELOLAAN KURIKULUM

LK 01: MERANCANG PERBAIKAN BUKU KTSP 1

Hasil Analisis dan Usulan untuk Perbaikan Buku I KTSP

Kesesuaian Kesesuaian Muatan Kecakapan Abad 21** Keterlaksanaan Usulan Perbaikan****


dengan Konsep dengan Konsep PPK Literasi Kompetensi dan Kesesuaian
* 4C & HOTS dengan Kondisi
Sekolah***
BAB 1
PENDAHULUAN
v v - v v Dalam latar belakang perlu disajikan
1. Latar Belakang profil capaian literasi Indonesia dalam
PISA terbaru sehingga dapat menjadi
gambaran pendidikan Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dapat
termotivasi dalam meningkatkan literasi
pendidikan di Indonesia.
- - Tidak ada dijelaskan tentang tujuan
2. Tujuan pengembangan KTSP. Sehingga untuk
Pengembangan memahami tujuan dari pengembangan
KTSP kurikulum perlu disajikan. Baik itu dari
tujuan umum hingga tujuan khusus.
- - Tidak ada dijelaskan tentang prinsip
3. Prinsip pengembangan KTSP. Sehingga untuk
pengembangan memahami prinsip dari pengembangan
KTSP kurikulum perlu disajikan. Prinsip
pengembangan kurikulum ada 2 yakni
prinsip umum dan khusus. Prinsip umum
terdiri atas Prinsip relevansi,
fleksibilitas, kontinuitas,
kepraktisan/efisiensi dan Prinsip
efektivitas. Sedangkan prinsip khusus
berkenaan dengan tujuan pendidikan,
pemilihan isi pendidikan, pemilihan
proses belajar mengajar , media dan, alat
pembelajaran, pemilihan kegiatan
penilaian, Pengembangan kecakapan
hidup, Pilar pendidikan, Komprehensif
dan berkesinambungan.
BAB II
TUJUAN
PENDIDIKAN
- - Tujuan pendidikan [erlu dicantumkan
4. Tujuan dalam buku KTSP. Tujuan ini
Pendidikan Dasar/ berpedoman pada tujuan pendidikan
nasional yang tertera dan UU. No. 20
Menengah tahun 2003. Berdasarkan hal tersebut
tujuan pendidikan dasar yakni
meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan dan kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
v - - - v Berdasarkan perkembangan IPTEK
5. Visi Sekolah maka Muatan Kecakapan Abad 21 perlu
tertuang dalam visi sekolah agar dapt
bersaing pada era pendidikan Industri
4.0
v - - - v Berdasarkan perkembangan IPTEK
6. Misi Sekolah maka Muatan Kecakapan Abad 21 perlu
tertuang dalam Misi sekolah agar dapat
berupaya umtuk menetapkan strategi
terbaik sekolah dalam bersaing pada era
pendidikan Industri 4.0
v - - - v Selain Tujuan sekolah memberikan
7. Tujuan Sekolah gambaran tingkat kualitas yang akan
dicapai dalam kurun waktu tertentu
maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap
satuan pendidikan, juga harus memiliki
tujuan yang jelas untuk mencapai
kecakapan hidup abad 21 agar dapat
berdaya saing
BAB III
STRUKTUR DAN
MUATAN
KURIKULUM
x x Struktur kurikulum yang dipaparkan
8. Struktur bukan merupakan strukur kurikulum
Kurikulum KTSP melainkan struktur kurikulum
K13. Berikut merupakan struktur
kurikulum KTSP terdiri atas mata
pelajaran, muatan lokal, kegiatan
pengembangan diri, pengaturan beban,
kenaikan kelas, penjurusan, kelulusan,
pendidikan kecakapan hidup, serta
pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
Muatan Kurikulum

x x Struktur kurikulum mata pelajaran yang


9. Mata Pelajaran dipaparkan bukan merupakan strukur
kurikulum KTSP melainkan struktur
kurikulum K13. Dimana muatan KTSP
pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam standar
isi meliputi lima kelompok mata
pelajaran, yakni :
1. kelompok mata pelajaran dan
akhlak mulia
2. kewarganegaraan dan
kepribadian
3. ilmu pengetahuan dan teknologi
4. kelompok mata pelajaran
estetika
5. kelompok mata pelajaran
jasmani, olah raga dan
kesehatan.
6.
v v v - v Dalam muatan lokal aspek HOTS yang
10. Muatan Lokal dapat dikembangan yakni
communication dan collaboration.
v v - - v Literasi yang dapat dikembangkan dalam
11. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yakni literasi
Diri dalam bentuk membaca dan digital. Melalui literasi ini
ekstrakurikuler peserta dapat menggali potensi diri dan
minat
HOTS yang dapat dikembangkan yakni
komunikasi dan kolaborasi
12. Bimbingan v v v v v -
Konseling dan
Layanan
Kekhususan
13. Pengaturan v v -
Beban Belajar
14. Pendidikan v v v v v -
Kecakapan Hidup
15. Pendidikan v v v v v -
Berbasis
Keunggulan Lokal
dan global
BAB IV v v -
16. KALENDER
PENDIDIKAN
LK 2 : Merancang Perbaikan Buku II dan III KTSP

Analisis dan Rencana Tindak Lanjut Merancang Perbaikan Buku II dan III KTSP

No. Aspek Kondisi ideal Hasil Penilaian Rencana tindak lanjut


Analisis/temuan
1 2 3 4 5 6
Silabus  Dikembangkan oleh  sekolah sudah 2 -
(Buku II sekolah sebagai mengembangkan
KTSP) penjabaran SKL – silabus dengan
KI –KD untuk penjabaran SKL
acuan penyusunan –KI –KD untuk
RPP acuan
penyusunan RPP 2 -
 Sekolah  Sekolah sudah
mengembangkan mengembangkan
Silabus sesuai Silabus sesuai
dengan sistematika dengan
pada Permendikbud sistematika pada
No 22 Tahun 2016. Permendikbud
No 22 Tahun
2016
Sekolah dapat menyusun silabus muatan lokal
 Sekolah menyusun  Sekolah tidak 0 dengan mempertimbangkan kondisi kearifan
silabus muatan menyusun lokal satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat
lokal. silabus muatan menyelenggarakan 1 mata pelajaran muatan lokal
lokal. tiap semester, jadi dalam 1 tahun dapat
menyelenggarakan 2 matapelajaran muatan lokal.

 Silabus  Silabus -
mengintegrasikan mengintegrasikan 2
PPK, Literasi PPK, Literasi
Keterampilan Abad Keterampilan
21 dan HOTS Abad 21 dan
HOTS melalui
nilai karakter
RPP (Buku  Sekolah memiliki  Sekolah memiliki 2 -
III KTSP) RPP lengkap. RPP lengkap.

 Guru  Guru tidak  Guru tidak mengembangkan RPP berdasarkan


mengembangkan mengembangkan 1 sistematika pada Permendikbud No 22 Tahun
RPP sesuai dengan RPP sesuai 2016. Dimana pada Permendikbud No 22
sistematika pada dengan Tahun 2016 tidak mencantumkan kompetensi
Permendikbud No sistematika pada inti dan penempatan komponen tujuan
22 Tahun 2016. Permendikbud pembelajaran ditempatkan sebelum kompetensi
No 22 Tahun dasar dan IPK, sebaliknya pada RPP yang
2016. 0 dikembangkan guru ditempatkan setelah
 Guru kompetensi dasar dan IPK.
mengembangkan
model-model  Guru tidak  Guru dapat mengembangkan model-model
pembelajaran yang mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
sesuai dengan model-model materi dan peserta didik. Model-model
karakteristik materi pembelajaran pembelajaran yang direomendasikan oleh K13
dan peserta didik. yang sesuai diantaranya adalah Model PBL, PjBL dan
dengan Discovery learning.
karakteristik
 Model pembelajaran materi dan
yang dikembangkan peserta didik.  Dengan mengembangkan model yang sesuai
mengintegraskan  Kegiatan 1 maka dengan sendirinya akan terintegrasi
PK, Literasi, pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Perlu
Keterampilan Abad yang diperhatikan adalah orientasi kegiatan
21 dikembangkan pembelajaran dengan PK, Literasi,
mengintegraskan Keterampilan Abad 21 harus sesuai.
PK, Literasi,
Keterampilan
Abad 21  Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting
 Guru menerapkan  Guru hanya guna meninjau ketercapaian kompetensi dan
penilaian sikap, memodifikasi 0 tujuan pembelajaran.
pengetahuan, dan penilaian  Penilaian kognitif dapat menggunakan
keterampilan terhadap karakter instrument tes berupa soal pilihan ganda,
 Guru menerapkan  Guru esai atau uraian.
penilaian sesuai menerapkan  Penilaian psikomotorik dapat
dengan bentuk dan penilaian sesuai menggunakan instrument penilaian kinerja
tekniknya. dengan bentuk  Afektif dapat menggunakan angket sikap
dan tekniknya. Guru dapat mengembangan soal HOTS sesuai
 Guru 1 IPK yang dikembangkan. IPK yang
mengembangkan  Guru tidak dikembangkan harus menggunakan kata kerja
soal HOTS untuk mengembangkan operasional yang dapat diukur sebagai dasar
mendukung daya soal HOTS untuk penyusunan soal HOTS. HOTS pada umumnya
nalar dan daya kritis mendukung daya merupakan aspek C4-C6 yakni analisis, sintesis
siswa. nalar dan daya dan menciptakan. Dari ketiga aspek tersebut
kritis siswa. 0 dapat mewakili keterampilan berpikir kritis,
kreatif dan pemecahan masalah yang dituntut
 Guru tidak pada HOTS.
 Guru melakukan melakukan  Guru perlu mempersiapkan program remedial
program remedial program dan pengayaan untuk peserta didik yang belum
dan pengayaan remedial dan mencapai KKM
pengayaan 0
MODUL : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

LK 01.a: MENGKAJI KASUS PENEMPATAN

Kasus:
Sekolah Cendekia memiliki 288 peserta didik, dua diantaranya peserta didik berkebutuhan khusus. Satu peserta didik mempunyai low
vision yang tidak bisa membaca dari jarak jauh dan satu peserta didik memiliki cacat fisik sejak lahir yang membutuhkan kursi roda
untuk mobilitasnya. Sekolah tersebut diminati oleh masyarakat sekitar, namun memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana di
bidang olahraga dan kesenian. Lapangan olahraga yang tersedia adalah lapangan voli, sementara untuk alat musik terdapat
seperangkat alat rebana, 12 buah seruling dan 3 buah gitar. Kegiatan OSIS pun kurang berjalan dengan baik karena ketua OSIS hanya
mengadakan rapat satu kali dan tidak ada tindak lanjut dari guru pembina OSIS. Bagaimanakah tindakan Saudara sebagai kepala
sekolah dalam menempatkan dan mengembangkan kapasitas peserta didik.

Deskripsi Tahapan Prinsip-Prinsip Hasil yang dicapai Permasalahan yang terjadi Tindak lanjut
Penempatan Peserta Didik Penempatan Peserta Didik

 Penempatan PD  Selama memungkinkan,  Penempatan peserta Sekolah Cendekia  Merujuk pada Undang-
berdasarkan sistem semua anak seyogyanya didik lebih merata memiliki 288 peserta undang Nomor 8 Tahun
zonasi yang bertujuan belajar bersama-sama,  Dengan keberagaman didik, dua diantaranya 2016 pasal 10 huruf a,
untuk menjamin tanpa memandang karakter dan peserta didik berkebutuhan dimana sekolah dengan
penerimaan peserta kesulitan ataupun perkembangan peserta khusus. Satu peserta didik pendidikan secara
didik baru berjalan perbedaan yang didik akan menciptakan mempunyai low vision inklusif adalah
secara objektif, mungkin ada pada diri model, metode dan yang tidak bisa membaca pendidikan bagi peserta
akuntabel, transparan, mereka. strategi pembelajaran dari jarak jauh dan satu didik penyandang
dan tanpa diskriminasi  Anak yang menyandang yang lebih beragam peserta didik memiliki disabilitas untuk belajar
sehingga mendorong kebutuhan khusus sehingga membuat guru cacat fisik sejak lahir yang bersama dengan peserta
peningkatan akses seyogyanya menerima lebih kreatif. membutuhkan kursi roda didik bukan penyandang
layanan pendidikan. segala dukungan  Tidak adanya untuk mobilitasnya. disabilitas sehingga PD
 Kegiatan pengenalan tambahan yang mereka kesenjangan dan Sekolah memilii posisi dan hak
lingkungan kepada perlukan untuk diskriminasi dalam memiliki keterbatasan yang sama dalam
peserta didik baru, menjamin efektifnya penempatan peserta dalam sarana dan memperoleh pendidikan
termasuk pengenalan pendidikan mereka. didik. prasarana di bidang  Mempersiapkan fasilitas
budaya, sarana dan olahraga dan kesenian. untuk peserta didik
prasarana sekolah, guru Kegiatan OSIS pun kurang panyandang disbilitas
dan karyawan, serta berjalan dengan baik untuk mempermudah
aktivitas di sekolah yang karena ketua OSIS hanya mereka dalam
baru saja dimasukinya. mengadakan rapat satu kali melakukan kegiatan dan
Tujuan MPLS adalah dan tidak ada tindak lanjut interaksi di sekolah.
mempercepat adaptasi dari guru pembina OSIS. Kepala sekolah
peserta didik dalam mengadakan rapat
lingkungan yang baru internal dengan para
dan menyesuaikan guru dan bersama-sama
dengan tuntutan proses mendiskusikan struktur
pembelajaran yang organisasi pengelola
berbeda dengan kegiatan
sebelumnya. ekstrakurukuler.
 Selain mendiskusikan
 kegiatan hal tersebut juga
pengelompokan dalam merancang kegiatan
berbagai bentuk ektrakurikuler yang
kelompok berdasarkan cocok untuk kondisi
berbagai pertimbangan sekolah dan bakat serta
yang bersifat mendidik minat peserta didik.
dengan tujuan
menempatkan peserta
didik dalam lingkungan
dan suasana belajar
yang sesuai dengan
kebutuhannya serta hasil
belajar
 pendidikan inklusif
adalah pendidikan
sekolah reguler yang
mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan siswa
reguler dan siswa
penyandang cacat dalam
program yang sama.
 Satuan pendidikan
penyelenggara
pendidikan inklusif
menggunakan
kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang
mengakomodasi
kebutuhan dan
kemampuan peserta
didik sesuai dengan
bakat, minat, dan
minatnya.
LK 01.b : PENGEMBANGAN KAPASITAS PESERTA DIDIK

Deskripsi Tahapan Prinsip-prinsip Hasil yang dicapai Permasalahan yang Tindak lanjut
Pengembangan Pengembangan terjadi
Kapasitas Peserta Didik Kapasitas Peserta Didik

 Penentuan pendekatan,  Pengembangan  Kemampuan peserta Sekolah Cendekia  Kegiatan Intrakurikuler


strategi, metode, dan kapasitas peserta didik didik akan berkembang memiliki 288 peserta Dapat dilakukan
model belajar dalam berdasarkan secara optimal bila didik, dua diantaranya dengan pnguatan-
kegiatan intrakurikuler. pertimbangan mendapatkan fasilitasi peserta didik berkebutuhan penguatan materi oleh
 Penentuan jenis kecerdasan yang yang sesuai. khusus. Satu peserta didik guru. Untuk peserta
kegiatan kokurikuler. dimilikinya.  Perkembangan peserta mempunyai low vision didik yang mengalami
 Penentuan jenis didik berjalan dengan yang tidak bisa membaca kesulitan guru sudah
baik, maka aktivitas dari jarak jauh dan satu sepatutnya memberi
kegiatan
ekstrakurikuler. olah pikir, olah rasa, peserta didik memiliki perhatian yang lebih
dan olah tubuh harus cacat fisik sejak lahir yang agar peserta didik dapat
 Penentuan jenis dilakukan secara membutuhkan kursi roda mudah memahami
kegiatan seimbang, untuk mobilitasnya. materi yang diajarkan.
ekstrakurikuler. Sekolah  Kegiatan kokurikuler
komprehensif dan
simultan di sekolah. memiliki keterbatasan dapat dilaukan dengan
 Dengan Kegiatan dalam sarana dan membentuk kelompok
intrakurikuler akan prasarana di bidang belajar antar siswa.
mencapai tujuan olahraga dan kesenian. Pembentukan kelompok
minimal setiap mata Kegiatan OSIS pun kurang belajar ini bersifat
pelajaran/ bidang studi berjalan dengan baik heterogen, dimana
yang tergolong inti karena ketua OSIS hanya peserta didik terdiri atas
maupun khusus. mengadakan rapat satu kali PD yang memiliki
 Dengan kegiatan dan tidak ada tindak lanjut kemampuan tinggi,
kokurikuler maka akan dari guru pembina OSIS. sedang dan rendah, hal
lebih memperdalam dan ini bertujuan untuk
menghayati materi mencegah kesenjangan
pelajaran yang telah dan peserta didik dapat
dipelajari dalam belajar dan bekerjasama
kegiatan intrakurikuler dengan baik bersama
di dalam kelas rekan sejawatnya.
 Dengan kegiatan
ekstrakurikuler akan  Kegiatan
mengembangkan bakat ekstrakurikuler dapat
dan minat peserta didik dilakukan dengan:
 Pengadaan kegiatan
ekstrakurikuler
sebelumnya
dilakukan dengan
mendata bakat dan
minat peserta didik.
Pendataan ini
dilakukan oleh
anggota OSIS.
 Untuk
mrngantisipasi
kekurangan sarana
prasarana sekolah
meyediakan 2
pilihan kegiatan
yakni pilihan
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib (disarankan
sekolah) dan
pilihan (bebas)
sehingga peserta
didik tetap dapat
mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di
seolah.
 Selain itu kegiatan
ekstrakurikuler
perlu
dikembangkan
berdasarkan
multiple
intelegency agar
merata.
 Kekurangan sarana
dan prasarana dapat
dilakukan dengan
mengembangkan
kegatan yang tidak
membutuhkan
biaya banyak,
seperti menulis,
paduan suara,
pramuka,
mengembangkan
kegiatan IMTAQ,
dan kegiatan
lainnya.
 Sudah menjadi
tugas sekolah untuk
mengembangkan
sarana dan
prasarana sekolah.
Hal ini dapat
dilaukan dengan
pengajuan usulan
proposal ke dinas
terkait.

Anda mungkin juga menyukai