Anda di halaman 1dari 5

KARYA TULIS ILMIAH

ETIKA AKADEMIK DAN PENERAPANNYA

ANGGOTA KELOMPOK 8

5029221004 - Vanesya Alya Nabila


5029221008 - Tiara Timur
5029221049 - Farah Nisa Firzanah
5029221057 - Amanta Zaki Ramadhan
5029221059 - Katya Maesarah Putri Bramasto
5029221073 - Fairuz Lathifa Zaida
Definisi dari etika dapat diartikan sebagai ilmu hak dan kewajiban moralitas dalam
masyarakat dan kehidupan sehari-hari. Pada buku berjudul Etika (Bertens, 1993) pengertian etika
adalah nilai-nila dan norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok
untuk mengatur perilaku manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, etika adalah satu hal yang
perlu diterapkan oleh semua orang. Begitu pula di bidang akademik. Etika Akademik adalah
seperangkat aturan atau nilai-nilai yang memastikan kejujuran, tanggung-jawab, kemandirian
keberanian moral dan kerendahan hati-realistis kritis yang wajib dituruti seluruh aktivitas
akademik. Etika Akademik sangat penting dalam lingkungan akademik. Selain untuk
mempertahankan nilai-nilai moral para pelaku kegiatan akademik, etika akademik juga diperlukan
untuk memastikan bahwa artikel dan karya tulis ilmiah dilakukan dengan sah, dapat diandalkan,
dan bebas dari pelanggaran kode etik seperti plagiarisme.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa etika akademik adalah sebentuk aturan yang
mengatur perilaku dan sikap para pelaku kegiatan akademik. Sehingga, ruang lingkup penerapan
etika akademik adalah lingkungan universitas atau tempat manapun kegiatan akademik dilakukan.
Dalam penerapannya, tentu saja tidak hanya mahasiswa yang diharuskan bersikap sesuai dengan
norma yang berlaku, karena pada dasarnya seluruh aktivitas akademik juga mempunyai peran
dalam penerapan etika akademik.

Untuk dapat melihat dengan jelas peran masing-masing pihak dalam penerapan etika akademik,
maka akan lebih baik untuk mengetahui berbagai aktivitas yang melanggar etika akademik.
Menurut jurnal Perbedaan Persepsi dan Intensitas Kecurangan Akademik Antara Mahasiswa
Akuntansi FEB UB yang Belum dan Yang Sudah Menemupuh Mata Kuliah Etika Bisnis dan
Profesi (Priyanti, 2016) adapun aktivitas-aktivitas tersebut antara lain:
1) Plagiarisme, yakni mengambil ide, fakta dan opini dari sebuah karya ilmiah tanpa
menyebutkan sumber;
2) mencontek: Mencontoh hasil kerja mahasiswa lain atau melihat catatan pada saat ujian close
book / internet; dan
3) perjokian: Menggunakan orang lain untuk mengerjakan ujian.

Dengan mengetahui aktivitas yang melanggar etika akademik, maka dapat diketahui siapa
saja yang berperan dalam penerapan etika akademik. Plagiarisme tidak akan terjadi jika mahasiswa
maupun dosen yang membuat KTI bersikap jujur dalam menyebutkan sumber informasi yang
didapat dan menuliskan sumber informasi itu dengan baik dan benar. Mahasiswa tidak akan
mencontek saat ujian atau ketika mengerjakan tugas jika mereka belajar dengan baik. Tindakan
perjokian bisa terjadi saat mahasiswa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka, sehingga
mereka membayar orang untuk menggantikan di ujian.

Untuk menghindari terjadinya pelanggaran etika akademik seperti yang tersebut di atas
khususnya plagiarisme, tenaga pendidik dapat memanfaatkan era digital ini. Terdapat aplikasi
bernama Turnitin yang mampu mendeteksi persentase plagiarisme pada karya tulis yang
diciptakan oleh mahasiswa. Selain itu, diperlukan kerjasama dari seluruh aktivitas akademik.
Dalam hal tindakan plagiarisme dan mencontek, tenaga pendidik harus memberikan sanksi yang
tegas agar tidak terjadi lagi. Contohnya, dosen mengurangi nilai atau tidak menerima tugas tersebut
sama sekali untuk memberi efek jera. Dengan begitu, mahasiswa tidak akan mengulangi kesalahan
yang sama.

Hal yang sama bisa dilakukan pada tindakan perjokian. Jika ditemukan, sanksi yang
diberikan pihak yang terkait harus sangat berat agar memberi contoh kepada yang lain untuk tidak
melakukan tindakan perjokian. Sanksi ini bisa diberikan oleh pihak kampus yang berwenang
seperti kepala departemen, wakil rektor dan rektor maupun pihak lain yang memang mempunyai
wewenang. Secara umum dapat dikatakan bahwa seluruh pihak aktivitas akademik mempunyai
peran yang penting dalam penerapan etika akademik. Mahasiswa, dosen, staf pengajar, staf
administrasi, kepala dan sekretaris departemen, rektor dan wakilnya, dan seluruh staf terkait di
universitas mempunyai perannya masing-masing dalam penerapan etika akademik.

Etika Akademik diperlukan kapanpun dan dimanapun maupaun, baik di kampus, rumah
ataupun tempat umum manapun karena etika akademik digunakan untuk kebaikan tiap tiap
individu. Tentunya etika diperlukan tidak hanya pada saat tertentu. Setiap saat dan setiap tempat
kita harus menerapkan etika yang baik pada setiap orang. Terutama pada orang yang kita tidak
terlalu dekat atau kenal, seperti mahasiswa dan dosen atau pada orang yang lebih tua lainnya.

Mahasiswa dan etika memiliki keterkaitan yang erat. Adanya etika membuat mahasiswa
mampu mengendalikan untuk tidak melakukan hal-hal yang mampu merugikan banyak pihak.
Terlebih lagi di usia muda seperti sekarang marak sekali yang namanya pemberontakan yang
dilakukan oleh mahasiswa. Berikut adalah beberapa contoh etika akademik yang bisa dilakukan
oleh para mahasiswa dalam lingkungan kampusnya, antara lain:
1) Berpakaian rapi dan sopan;
2) peraturan yang berlaku;
3) memberi contoh yang baik dalam berperilaku;
4) saling menghormati; dan
5) berperilaku dan bertutur kata yang sopan.

Penerapan etika ini sangat lah penting di atas berjalannya hari-hari kita sebagai mahasiswa.
Jika kita sebagai mahasiswa yang menjalani kegiatan akademik setiap hari tidak menerapkan etika
yang baik, maka itu akan berdampak buruk terutama bagi diri kita yang akan berdampak dengan
sekitar. Seperti saat kita bertemu dosen pengajar atau tendik, kita sebagai mahasiswa harus
menerapkan sikap sopan supaya tetap menjaga erat hubungan mahasiswa dan dosen. Jika sikap
tersebut tidak kita terapkan, kita sebagai mahasiswa akan tidak dihargai kembali oleh dosen, dan
pastinya akan berdampak buruk pada keberlangsungan akademis mahasiswa itu sendiri.
Etika akademik tentunya perlu diterapkan oleh mahasiswa pada setiap aspek kegiatan
akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis
dan sebagainya. Berikut adalah beberapa etika akademik yang wajib diterapkan oleh mahasiswa
dalam berkegiatan akademik.
Dalam perkuliahan:
1) Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di lingkungan kampus;
2) ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan;
3) ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan
dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku;
4) menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, dan menjaga kewibawaan dan
nama baik kampus;
5) menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi.

Selain etika dalam bersikap pada lingkungan akademik, Etika Akademik juga penting
dalam penulisan tugas-tugas, penelitian, maupun karya tulis. Pada era digital ini terdapat sebuah
aplikasi yang memudahkan para pelaku kegiatan akademik bernama Mendeley. Aplikasi tersebut
adalah program yang memudahkan untuk penyisipan, penulisan, dan pemformatan sitasi.

National Academy of Science USA (1995) memaparkan tujuh poin utama yang dapat
menjadi pegangan untuk menjalankan kegiatan akademik, terutama dalam penelitian dan
penulisan. Berikut adalah etika penelitian, penulisan dan publikasi:
1) Penelitian harus mempunyai landasan sosial;
2) peneliti harus bertanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains;
3) menghindari diri dalam bias kepentingan untuk mengurangi masuknya bisa ke dalam sains;
4) harus mendorong publikasi dan keterbukaan;
5) menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang;
6) menjunjung tinggi praktik kepengarangan; dan
7) menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. (1993). Etika (1st ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Priyanti, N. M. (2016). PERBEDAAN PERSEPSI DAN INTENSITAS KECURANGAN AKADEMIK
ANTARA MAHASISWA AKUNTANSI FEB UB YANG BELUM DAN YANG SUDAH
MENEMUPUH MATA KULIAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FEB Universitas Brawijaya, 5 No. 2.
Nasonline.org (2022, Juli). Assisted Resettlement and Community Viability on Louisiana's Gulf Coast.
Diakses pada 9 Februari 2023, dari https://nap.nationalacademies.org/

Anda mungkin juga menyukai