Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN BELAJAR LITERASI DAN INFORMASI

ETIKA AKADEMIK
(ETIKA DALAM MENELITI)
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Keterampilan Belajar Literasi dan Informasi

Disusun oleh:
KELOMPOK 8
GINA SALMA ALGHANIYA

(200110160185)

IMAS NURAENI

(200110160186)

ERLIANI SUCI RAMADHANTI YUDENSI

(200110160192)

NIRA ALIVIA RAMADANI

(200110160193)

M. ZAENAL ABIDIN

(200110160201)

FAKULTAS PETERNAKAN JURUSAN ILMU PETERNAKAN


UNIVERSITAS PADJAJARAN
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
Mahasiswa tidak pernah lepas dari kegiatan karya tulis ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah
seperti skripsi, tesis, dan disertasi duperlukan sebuah penelitian. Salah satu hal yang paling penting dalam
penelitian adalah pengumpulan data dan sampel.
Dalam hal ini banyak etika yang harus di perhatikan, salah satunya adalah menghindari menjiplak
atau plagiat milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dan seolah-olah itu karangan asli dari
peneliti/penulis itu sendiri yang menulis, meneliti atau yang mengerjakannya. Sehingga diperlukan kode
etik dalam penulisan karya ilmiah.
Selain itu, etika yang harus diperhatikan dalam meneliti adalah ketika peneliti tesrsebut tetjun
langsung ke masyarakat, maka peneliti tersebut harus mengetahui tatakrama atau etika di masyarakat
tersebut.
Oleh karena itu, agar kita sebagai mahasiswa dapat menulis karya ilmiah yang berhubungan
dengan penelitian secara baik dan benar maka kita harus mengetahui apa saja etika dalam meneliti.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Seseorang Melakukan Penelitian
Menurut Sukmadinata ada empat hal yang melatar belakangi seseorang melakukan peneltian yaitu
sebagai berikut :
1. Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan
lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak diketahui, dipahami, tidak jelas dan
menimbulkan keraguan dan pertanyaan bagi dirinya.
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau cariousity. Manusia selalu bertanya, apa itu,
bagaimana itu, mengapa begitu dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban
sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu,
para ilmuwan, peneliti dan para pemimpin dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci
dan lebih komprehensif.
3. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan
kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta dilingkungan kerjanya.
Masalah, tantangan dan kesulitan tersebut membutuhkan

penjelasan, pemecahan dan

penyelesaian. Tidak semua masalah dan kesulitan dapat segera dipecahkan. Masalah-masalah
yang pelik, sulit dan kompleks membutuhkan penelitian untuk pemecahan dan penyelesaiannya.
4. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya, ia selalu
ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan
meningkatkan kekayaan dan fasilitas hidupnya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas sebab-sebab orang melakukan kegiatan penelitian selain
untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan masalah
secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika kemanusiaan. Dari hasil penelitian tersebut maka manusia
dapat mengembangkan pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan ilmiah maupun kehidupan sosial.
Untuk itulah, dalam kerangka menjaga kemurnian hasil penelitian yang dilakukan serta untuk mencegah
timbulnya berbagai persoalan dari hasil penelitian yang dilakukan maka persoalan etika menjadi sebuah
keniscayaan yang harus diperhatikan dalam penelitian. Etika disini memiliki beberapa manfaat tersendiri,
antara lain:
1. Membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat
2. Membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih memadai dan norma-norma baru
yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
3. Dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
penelitian Dengan mengetahui manfaat dari etika tersebut, maka diharapkan supaya kita sebagai

peneliti dapat memperhatikan dan mengikuti hal-hal yang erat kaitannya dengan tata krama dan
aturan dalam suatu norma masyarakat yang kita teliti.
Pada penelitian klinis/mendetail yang melibatkan manusia, terdapat tiga prinsip etika yang harus
diperhatikan yaitu:

Prinsip menghargai individu, prinsip ini dijalankan dengan memberikan


Informed consent pada subjek penelitian.
Menjaga subjek penelitian yang memiliki keterbatasan dalam membuat keputusan dan tidak

memiliki kapasitas untuk membuat keputusan.


Prinsip menjaga kerahasiaan. Prinsip tersebut didasarkan kepada bahwa manusia

bukan

merupakan sumber data yang pasif, tetapi manusia memiliki hak dan kenyamanan/kesejahteraan
yang harus dihormati.
B. Pengertian Etika Penelitian
Etika (ethics) adalah suatu sistem tindakan atau perilaku, suatu prinsip-prinsip moral, atau suatu
standar tentang yang benar dan salah. Menurut James J. Spillane SJ, Etika ialah mempertimbangkan atau
memerhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral.
Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam
kegiatan penelitian. Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh
sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi
yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subyek
penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan (Jacob, 2004).

C. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Etika Penelitian


Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut:

Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode
dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode
yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda
sebagai pekerjaan Anda.

Obyektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis

dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi
dana/sponsor penelitian.

Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu menjaga
konsistensi pikiran dan perbuatan

Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur catat pekerjaan
yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana pengumpulan data dilakukan.
Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.

Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian.
Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.

Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan
gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Tuliskan
nara sumber semua yang memberikan kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah
melakukan plagiasi.

Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)


Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain
yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan
data tersebut.

Publikasi yang terpercaya


Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal,
seminar).

Pembinaan yang konstruktif


Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti
pemula.Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualits.

Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja


Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya. Bila
penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi
terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi
penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya ontribusi anggota tim
dalam penelitian.

Tanggung Jawab Sosial


Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahan masyarakat, meningkatkan
taraf hidup, mudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda
juga bertanggung jawab melakukan pendampingan nagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan
hasil penelitian Anda

Tidak melakukan Diskriminasi


Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena
alasan jenis elamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.

Kompetensi
Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai taraf Pakar.

Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait
dengan penelitian Anda.

Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik


Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang
sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.

Mengutamakan keselamatan Manusia


Bila harus mengunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian
harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati
harkat kemanusiaan, privasi dan hak obyek penelitian Anda tersebut; siapkan pencegahan dan
pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian.

D. Pedoman Kegiatan Penelitian


Pada bagian lain, berkenaan dengan etika sosial, Kemmis dan Taggart dalam Hopkins(1993 : 221223) menjelaskan bahwa terdapat beberapa etika/pedoman yang harus ditaati sebelum, selama dan
sesudah
1.
2.
3.
4.

penelitian

dilakukan

sebagai

berikut

Meminta kepada orang-orang, panitia, atau yang berwenang persetujuan dan ijin.
Ajaklah kawan-kawan sejawat terlibat dan berpartisipasi dalam penelitian.
Terhadap yang tidak langsung terlibat, perhatikan pendapat mereka.
Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan kawan sejawat
diperbolehkan mengajukan protes.

5. Meminta iizin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra peneliti, tidak
6.
7.
8.
9.

termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan meningkatkan pembelajaran.


Minta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat dan dokumen.
Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila di ijinkan.
Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
Wawancara, pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan pandangan lain,

relevan, akurat dan adil.


10. Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan, atau rekomendasi
hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
11. Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada pertemuan staf
jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, orang tua murid dan lain-lain.
12. Tanggung jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya konfidensial.
13. Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di atas, sebelum
penelitian berlangsung.
14. Hak melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh para mitra peneliti,
dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang terlibat, maka laporan tidak boleh diveto
atau dilarang karena alasan kerahasiaan.
E. Contoh Kasus Pelanggaran Etika dalam Menulis
Ipong S Azhar atau Syaiful S Azhar MS dari UGM yang mengambil karya ilmiah Nurhasim
(Peneliti LIPI) dan diaku sebagai miliknya. Radikalisme Petani Masa Orde Baru Baru (Studi Mengenai
Gerakan Radikal Petani di Kecamatan Rambipuji, Jenggawah dan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa
Timur) diduga karya plagiat dari skripsi milik Moch Nurhasim berjudul Konflik Tanah di Jenggawah
(Studi Kasus Tentang Proses dan Hambatan Penyelesaian Konflik Tanah di Jenggawah, Kabupaten
Jember, Jawa Timur). Sedangkan Ipong untuk mendapatkan gelar Doktor (S3). Disertasinya diannggap
mengabaikan etika dalam pengutipan. Hasil penelitian yang merupakan hasil penelitian orang lain tidak
disebutkan secara eksplisit sehingga dapat menimbulkan kesan bahwa itu merupakan hasil penelitiannnya
sendiri.ternyata dari kasus ini diketahui pula bahwa Nurhasim sebenernya menutupi bahwa data dalam
skripsinya adalah data sekunder milik petani Jenggawah yang didokumentasikan dengan cukup rapi oleh
H Imam Masyhuri AM, salah satu wakil petani Jenggawah. Untuk kasus ini, senat Guru Besar UGM telah
membatalkan gelar doktornya (Kompas, 18 Desember 2002).
Kasus plagiat menimpa Dr M Nur MS- dosen bergelar doktor di Universitas Andalas, Padang,
Sumatera Barat (Kompas, 14 Januari 2004, garis bawah dari penulis). Laporan penelitian yang berjudul
Sejarah lokal Sumatera Barat: Perjuangan rakyat dan TNI di Cupak Kabupaten Solok 1945-1950
menjiplak skripsi Boby Hendry berjudul Negara Cupak Masa Revolusi (1945-1949). Tim investigasi
dari jurusan sejarah menemukan kesamaan pada tema, metode, data dan fakta, kalimat dan paragraf,
catatan kaki, penggunaan sumber tertulis dan lisan, kutipan-kutipan langsung dan tidak langsung,

lampiran-lampiran dan daftar pustaka. Tim investegasi sendiri terdiri dari Dr. phil Gusti Asnan, Dr.
Herwandi Mhum, Drs. Wannofri Samry Mhum, Drs M Fatchurrahman dan Dra Midawati, Mhum dan
merekomendasikan untuk menahan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala untuk dua jenjang
kepangkatan (8 tahun) dan tidak mengizinkan untuk diangkat menjadi guru besar, mencabut keanggotaan
di Senat fakultas Sastra Universitas Andalas, dan tidak mengizinkan menduduki jabatan struktrual.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai manusia kita tak luput dari rasa penasaran akan sesuatu hal. Rasa penasaran itulah yang
membuat kita mencari tahu dengan berbagai cara. Bisa dengan mencari, meminta info dari orang lain,
bahkan kita meneliti sendiri. Tanpa kita sadari, dari kita masih anak-anak hingga dewasa kita pasti pernah
meneliti sesuatu hal yang kecil ataupun besar.
Meneliti adalah sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian orang, karena kita bisa mengetahui
informasi yang lebih detail dan benar tentang objek penelitian tersebut. Kita sebagai seorang mahasiswa
harus mengetahui etika dalam meneliti, kita tidak bisa meneliti dengan seenaknya karena akan merugikan
berbagai pihak yang bersangkutan.
Etika dalam meneliti adalah prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam suatu penelitian. Seorang
peneliti harus memegang sikap ilmiah dan menerapkan prinsip prinsip ilmiah. Hal-hal penting yang harus
di perhatikan dalam etika penelitian, yaitu:
Kejujuran

Obyektifitas
Ketelitian
Keterbukaan
Menghargai hak-hak yang menyangkut kegiatan objek tersebut
Dll
Jadi sangat penting bagi kita seorang mahasiswa untuk mengetahui apa saja etika dalam meneliti.

Bukan hanya mengetahui saja tetapi kita juga harus menerapkan etika tersebut pada saat kita meneliti,
supaya kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7592790/Makalah_ETIKA_PENELITIAN_untuk_kuliah_Penelitian_d
an_Penulisan_tesis (diakses tanggal 18 September 2016)
http://efikurniyawati61.blogspot.co.id/2015/12/etika-penelitian.html (diakses pada 18 September 2016)
https://sutrio.wordpress.com/2008/01/16/pelanggaran-etika-penelitian-di-indonesia/ (diakses pada 18
September 2016)
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/10/15-pengertian-etika-menurut-para-ahli-terlengkap.html
(diakses tanggal 18 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai