Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA PENELITIAN

OLEH
ALVINA ELVIN
NIM : 061210108

UNIVERSITAS NUSA NIPA


MAUMERE
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena Atas Berkat, Rahmat, dan
Karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
Makalah ini adalah “Etika Penelitian” .
Pada kesempatan ini saya mengucapkan Terima kasih yang sebesar -besarnya Kepada
Dosen Mata Kuliah Metodelogi Penelitian yang telah memberikan tugas kepada saya.saya
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang membantu saya dalam proses
pembuatan Makalah ini.
Makalah yang saya buat ini jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga Makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Maumere, 10 September 2023


Tertanda

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara tentang penulisan suatu karya tulis ilmiah, baik itu Skripsi, Tesis,
maupun Disertasi, maka tidak luput dengan yang namanya penelitian ilmiah, apakah
itu dilakukan di lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang paling penting
ketika melakukan penelitian adalah dalam hal pengumpulan data atau pun sampel,
karena dalam hal ini seorang peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak
yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Jadi yang sangat diperlukan dalam menghadapi
masyarakat adalah suatu tata krama dalam bersosialisasi atau yang lebih dikenal
dengan Etika Penelitian.
Tidak hanya dalam bersosialisasi dengan Masyarakat saja dibutuhkan Etika,
ketika seorang peneliti mencari sumber pustaka pun wajib memiliki Etika Penelitian,
dimana si peneliti disini harus membubuhkan sumber rujukan atau kutipan yang dia
ambil. Ini semua untuk menghindari dengan yang namanya menjiplak atau plagiat
milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, dan seolah-olah itu karangan asli dari
peneliti / penulis itu sendiri yang menulis, meneliti atau yang mengerjakannya.
Sehingga disinilah diperlukan dengan yang namanya kode etik dalam penulisan Karya
Ilmiah.
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan Program Magister(S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang
keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.Sebelum menulis tesis, seorang mahasiswa ataupun
mahasiswi diwajibkan untuk melakukan pengumpulan data dengan memilih tekhnik
penelitian (kualitatif atau kuantitatif) yang telah dipilihnya sendiri sesuai dengan judul
tesisnya tersebut. Dalam setiap penelitian sudah pasti harus mengikuti prosedur -
prosedur yang telah ditetapkan dimana dia meneliti, apalagi kalau pengumpulan data
dilakukan yang berhubungan dengan masyarakat. Sudah tentu harus mengikuti segala
norma ataupun Etika dalam Masyarakat tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti
dalam meneliti serta mengumpulkan data harus dan diwajibkan memiliki harus
menjunjung tinggi Etika penelitian, karena dengan adanya etika tersebut maka si
peneliti akan dengan mudah bersosialisasi dan berhubungan dengan responden.
Sehingga data yang diinginkan pundapat terkumpul sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai etika, maka penulis ingin memaparkan
beberapa hal menyangkut dengan “Etika Penelitian” yang berhubungan dengan mata
kuliah Metode Penelitian. Semoga pemaparan dan penjelasan yang singkat ini
berguna serta bermanfaat bagi kita semua.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Penulisan Makalah ini adalah :
1. Apa Latar Belakang seorang Melakukan Penelitian ?
2. Apa yang di Maksud dengan Etika Penelitian ?
3. Bagaimanakah yang di maksud dengan persoalan dan Etika Penelitian ?
4. Apa sajakah point – point penting dalam Etika penelitian ?

1
C. Tujuan penelitian
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Latar Belakang atau sebab seorang melakukan Penelitian.
2. Arti dari Etika penelitian.
3. Persoalan dan Etika dalam Penelitian Ilmiah.
4. Point – point Penting dalam Etika penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Seseorang Melakukan Penelitian


Dalam setiap penelitian sudah pasti harus mengikuti prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan dimana dia meneliti, apalagi kalau pengumpulan data
dilakukan yang berhubungan dengan masyarakat. Namun, sebenarnya untuk
apa kita melakukan penelitian?, dan apa manfatnya untuk kita akan penelitian
tersebut?.
Menurut Sukmadinata ada empat sebab yang melatar belakangi orang
melakukan penelitian:
1. Karena Pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas di
bandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak
diketahui,dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan dan pertanyaan
bagi dirinya.
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau cariousity. Manusia selalu
bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu dan sebagainya. Bagi
kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan,tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti
dan para pemimpin dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan
lebih komprehensif.
3. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah,
tantangan,ancaman, dan kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya,
masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Masalah, tantangan dan
kesulitan tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan dan penyelesaian.
Tidak semua masalah dan kesulitan dapat segera dipecahkan. Masalah-
masalah yang pelik, sulit dan kompleks membutuhkan penelitian untuk
pemecahan dan penyelesaiannya.
4. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan di
milikinya, ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan
kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan
fasilitas hidupnya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas sebab-sebab orang melakukan
kegiatan penelitian selain untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah
gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan masalah secara ilmiah dan dapat
diterima dengan logika kemanusiaan. Dari hasil penelitian tersebut maka
manusia dapat mengembangkan pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan
ilmiah maupun kehidupan sosial. Untuk itulah, dalam kerangka menjaga
kemurnian hasil penelitian yang dilakukan serta untuk mencegah timbulnya
berbagai persoalan dari hasil penelitian yang dilakukan maka persoalan etika
menjadi sebuah keniscayaan yang harus diperhatikan dalam penelitian.

3
Etika disini memiliki beberapa manfaat tersendiri, antara lain
1) Membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang di hayati
masyarakat
2) Membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih memadai dan norma-
norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata
kehidupan masyarakat.
3) Dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang
diterapkandalam kegiatan penelitian.
Dengan mengetahui manfaat dari etika tersebut, maka diharapkan supaya kita
sebagai peneliti dapat memperhatikan dan mengikuti hal-hal yang erat
kaitannyadengan tata krama dan aturan dalam suatu norma masyarakat yang kita
teliti.
Pada penelitian klinis/mendetail yang melibatkan manusia, terdapat tiga
prinsipetika yang harus diperhatikan yaitu:
1. Prinsip menghargai individu, prinsip ini dijalankan dengan memberikanInformed
consent pada subjek penelitian.
2. Menjaga subjek penelitian yang memiliki keterbatasan dalam membuat
keputusandan tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan.
3. Prinsip menjaga kerahasiaan. Prinsip tersebut didasarkan kepada bahwa manusia
bukan merupakan sumber data yang pasif, tetapi manusia memiliki hak
dankenyamanan/kesejahteraan yang harus dihormati
B. Arti dari Etika Penelitian
Menurut Setiawan,etika adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang
baikdan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik
kemanusiaan maupun agama.
Etika mengandung tiga pengertian:
1. Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral
yangmenjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkahlakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
3. Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk yang diterima
dalamsuatu masyarakat.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos,dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti, antara lain tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang,kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam
bentuk jamak (taetha) artinya adalah adat kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang apa
yang bisa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang cukup dekat
dengan etika adalah moral.Moral berasal dari kata latinmos dalam bentuk tunggal,
jamaknya mores yang berarti kebiasaan, adat. Etimologi kata etika sama dengan
etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat
kebiasaan. Hanya saja bahasa asalnya yang berbeda Istilah etika atau moral dalam
bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kesusilaan. Objek material etika adalah
tingkah laku atau perbuatan manusia, perbuatan yang dilakukan secara sadar dan

4
bebas. Sedangkan objek formal etika yaitu kebaikan dan keburukan atau bermoral
dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
Penelitiaa dalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
(baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu
pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang
dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika penelitian adalah suatu ukuran dari
tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan/diikuti oleh seorang peneliti
dalam memperoleh data- data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat
serta kebiasaan masyarakatditempat ia meneliti.

C. Persoalan dan Jenis – Jenis Etika Penelitian


1. Persoalan etika penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, salah satu ciri utamanya adalah orang
sebagaialat/instrument untuk mengumpulkan data. Ini dapat dilakukan dalam
pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen,
foto, dan sebagainya.Semua metode ini pada dasarnya menyangkut hubungan
peneliti dengan orang/subjek penelitian. Pada orang-orang yang hidup dalam
masyarakat biasanya ada sejumlah peraturan, norma agama, nilai sosial, hak
dan nilai pribadi, adat kebiasaan, tabu, dan semacamnya, yang hidup dan
berada di antara mereka. Adapun persoalan etika akan timbul apabila peneliti
tidak menghormati, tidak mematuhi, dan tidak mengindahkan nilai-nilai
masyarakat dan pribadi tersebut. Sementara si peneliti tetap berpegang teguh
pada latar belakang, norma, adat, kebiasaan, dan kebudayaannya sendiri dalam
menghadapi sebuah situasi dan konteks latar penelitiannya tersebut. Jika hal ini
terjadi,maka benturan nilai, konflik, frustrasi, dan semacamnya dapat
diramalkan akan datang,akibatnya besar sekali pengaruhnya pada kemurnian
pengumpulan data. Karena itulah peneliti hendaknya menyesuaikan diri serta
menerima seluruh nilai dan norma sosial yangada dalam masyarakat latar
penelitiannya dan meninggalkan budayanya sendiri.
Adalah penting untuk menjaga hubungan antara peneliti dan pihak yang
ditelitiyang merupakan kunci penting keberhasilan penelitian, karena hanya
dengan hubungan itulah peneliti dapat melihat dunia di sekeliling subjek
penelitian dengan menggunakan kacamata subjek penelitian. Maka memang
diperlukan kepekaan, keterampilan, dan juga eni untuk dapat memasuki
lingkungan budaya yang akan diteliti. Kemampuan untuk berempati dan
bergaul dengan orang lain jelas merupakan modal penting.
Apalagi dalam penelitian kualitatif ini, selama melakukan observasi,
peneliti juga melakukan wawancara (interview) kepada orang-orang yang ada
disekitarnya, yang bertujuan supaya peneliti dapat menemukan permasalahan
yang akan diteliti dalam melakukan studi pendahuluannya, dan juga untuk
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden.
Dalam pengamatan berperan serta, peneliti mengadakan pengamatan dan
mendengarkan secermat mungkin apa yang dikatakan orang sampai pada yang
sekecil-kecilnya sekalipun. Berbicara tentang etika dalam pengamatan ini,
maka menjadi anggota kelompok subjek yang ditelitinya menyebabkan peneliti

5
tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing, tetapi sudah menjadi teman yang
dipercaya. Dengan tindakan tersebuttanpa memandang apa pun yang diperbuat
oleh para subjeknya, maka peneliti akan memperoleh pengalaman tentang
kegiatan subjeknya dalam arti dan pandangan subjeknyaitu sendiri, sehingga
peneliti akan makin membaur dengan kehidupan subjeknya tersebut.
Bagi yang baru pertama kali melakukan penelitian ini, dianjurkan agar
mengikuti beberapa pedoman dan petunjuk seperti yang dikemukakan oleh
Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Maleong antara lain:
1. Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi, ini perlu diperhatikan
karena apa yang akan dilakukan di lapangan merupakan bagian dari proses
lapangan itu sendiri.
2. Rencanakan kunjungan pertama untuk menemui seorang perantara yang akan
memperkenalkan peneliti, nantinya orang yang memberi izin setidaknya dapat
menganjurkan berkunjung kepada seseorang yang disarankanny.
3. angan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi pada hari
pertama berada di lapangan. Persingkat kunjungan pertama sekitar satu jam
atau kurang, untuk berkenalan dan memperoleh gambaran umum, sesudah
selesai kunjungan lalu buatlahsegera catatan lapangan. Jika kunjungannya lama
maka di mungkinkan akan mempersempit waktu dan untuk mencatat hal-hal di
lapangan.
4. Bertindak secara pasif. Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan khusus
tapiajukan pertanyaan umum lebih dahulu, dan tunjukkan perhatian serta
kesungguhan dalam meneliti.
5. Bertindak/bersikap lemah lembut. Sewaktu perkenalan, hendaknya tersenyum
dan tunjukkan kesopanan yang dapat diterima, biasakan saling bertegur sapa
denganorang-orang ketika bertemu, dan jadilah peneliti yang tidak suka
berperilaku agresif.
Semua pedoman dan petunjuk tersebut akan dapat bermanfaat bila mahasiswa
sebagai peneliti tersebut dilatih dengan bimbingan dosen, karena dialah yang
nantinya akan menjadi instrumen dalam penelitian kualitatif.

2. Jenis-jenis etika penelitian


Selain didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah), pelaksanaan
penelitian harus mengikuti etika penelitian. Etika penelitian berkaitan dengan
norma-norma:
1) Norma sopan-santun; peneliti memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam
tatanan dimasyarakat.
2) Norma hukum bila terjadi pelanggaran maka peneliti akan dikenakan sanksi.
3) Norma moral peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur
dalam penelitian.
Berkenaan dengan etika sosial, Kemmis dan Taggart dalam Hopkins
menjelaskan bahwa terdapat beberapa etika/pedoman yang harus ditaati
sebelum, selama dan sesudah penelitian dilakukan sebagai berikut:
1. Meminta persetujuan dan ijin kepada orang-orang, panitia, atau pejabat yang
berwenang.
2. Ajaklah kawan-kawan sejawat terlibat dan berpartisipasi dalam penelitian.

6
3. Terhadap yang tidak langsung terlibat, perhatikan pendapat mereka.
4. Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan
kawan sejawat diperbolehkan mengajukan protes.
5. Meminta izin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra
peneliti,tidak termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan
meningkatkan pembelajaran.
6. Meminta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat
dandokumen. Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila di ijinkan.
7. Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
8. Wawancara, pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan
pandangan lain, relevan, akurat dan adil.
9. Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan,
ataurekomendasi hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
10. Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada
pertemuan staf jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, orang tua murid dan
lain-lain.
11. Tanggung jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya
konfidensial.
12. Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di
atas,sebelum penelitian berlangsung.
13. Hak melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh
para mitra peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang
terlibat, maka laporantidak boleh di veto atau dilarang karena alasan
kerahasiaan.
14. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak
boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan
sumber data atauinforman. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan
dinyatakan dalam bentukkode atau nama samaran.
Dalam bisnis pun diperlukan adanya perilaku etis dari para pelakunya
dalammelakukan riset/penelitian. Perilaku etis yang dimaksud artinya perilaku
yang mengacukepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan
hubungannya dengan oranglain agar dapat terjamin, bahwa tidak ada seorang
pun yang dirugikan. Ada beberapa etika bagi peneliti bisnis yang perlu
diperhatikan dan bisa jadi etika ini dapat dipakai untuk penelitian lainnya. Ke
empat macam etika dalam bisnis tersebut antara lain:
1. Etika peneliti pada responden; dalam melakukan pengumpulan data, hak-
hakresponden harus dilindungi, misalnya responden tidak akan merasa
dirugikan baiksecara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung
dengan respondenmaka harus dijelaskan secara langsung tujuan dan manfaat-
manfaat yang akandidapat dari studi ini sehingga responden maklum. Selain itu
harus diingat pula bahwa hak atas kebebasan pribadi, misalnya orang
mempunyai hak untuk menolakdiwawancarai, sehingga peneliti harus meminta
izin terlebih dahulu.
2. Etika peneliti pada klien; dalam suatu riset berdasarkan pertimbangan-
pertimbanganetis, klien ingin identitasnya tidak diketahui (misalnya dalam
melakukan riset pasarsuatu produk baru) sehingga identitasnya tidak ingin

7
diketahui oleh pesaing, maka peneliti harus menghargai keinginannya dan
membuat rencana yang menjagaidentitas kliennya.
3. Etika peneliti pada asisten; peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti
dantidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu,
misalnyamelakukan wawancara langsung di tempat yang kurang aman sehingga
bisa terancamsecara fisik, akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument
penelitian.Seharusnya peneliti menyediakan fasilitas lain yang membuat asisten
merasa aman.Peneliti juga harus menuntut perilaku etis dari para asisten.
Perilaku asisten adalah di bawah pengawasan langsung peneliti sehingga jika ia
berbuat curang maka yang bertanggung jawab adalah peneliti, sehingga semua
asistn selain diberi pelatihan dansupervisi yang baik juga diberi bekal mental
yang kuat untuk tidak melakukantindakan penyelewengan.
4. Etika klien; sering terjadi bahwa peneliti diminta oleh kliennya untuk
mengubah data, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang
dianggap merugikannya dan mengartikan data dari segi yang menguntungkan,
dan sebagainya,semua ini merupakan perilaku tidak etis dari klien. Kalau
peneliti menuruti kehendak mereka maka ini merupakan pelanggaran terhadap
standar-standar etika. Dalam bisnis, hal ini bisa saja terjadi kalau bayaran yang
diterima dari klien lebih tinggi darisewajarnya, sehingga dapat dibayangkan
bagaimana kualitas si peneliti tersebut. Bagi peneliti yang dapat dibujuk oleh
klien ini hendaknya dapat menolak ajakan tersebutdan memutuskan kontrak
dengan klien yang ini selamanya

D. Point – Point penting dalam Etika Penelitian


Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang
seharusnyadilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Rangkuman etika penelitianmeliputi butir-butir berikut:
1) Kejujuran; Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada
kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti,
jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan
Anda.
2) Obyektivitas; Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan
percobaan,analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti,
keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
3) Integritas; Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan
tulis,upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
4) Ketelitian; Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara
teraturcatat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan
dan dimana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi
responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5) Keterbukaan; Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber
daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
6) Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI);
Memperhatikan paten,copyrights dan bentuk hak-hal intelektual lainnya.
Jangan menggunakan data,metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa

8
ijin penelitinya. Menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi
pada riset Anda.
7) Penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden); bila penelitian menyangkut
data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden
dianggapsebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data
tersebut.
8) Publikasi yang terpercaya; Hindari mempublikasikan penelitian yang sama
berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar).
9) Pembinaan yang konstruktif; Membantu membimbing, memberi arahan dan
masukan bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka
mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
10) Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja; Hargai dan perlakukan rekan
penelitianAnda dengan semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim
akandipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan
sebagai penulis pertama ( first author), sedangkan yang lain menjadi penulis
kedua (co-author(s)).Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim
dalam penelitian.
11) Tanggung jawab sosial; Upayakan penelitian Anda berguna demi
kemaslahatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, mudahkan kehidupan
dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab
melakukan pendampingan bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil
penelitian Anda.
12) Tidak melakukan Diskriminasi; Hindari melakukan pembedaan perlakuan
pada rekankerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan
faktor-faktor lainyang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi
dan integritas ilmiah.
13) Kompetensi; Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui
pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan
kompetensi Anda sampaitaraf pakar.
14) Legalitas; Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah
yangterkait dengan penelitian Anda.
15) Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik; Bila
penelitianmemerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang
sebaik mungkin,tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada
hewan percobaan.
16) Mengutamakan keselamatan manusia; Bila harus menggunakan manusia
untukmenguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek
negatif harusdiminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat
kemanusiaan, privasi dan hakobyek penelitian Anda tersebut; siapkan
pencegahan dan pengobatan bila sampelAnda menderita efek negatif
penelitian (jika untuk penelitian medis).
Demikian beberapa point/butir-butir penting diatas mengenai etika
penelitian yangharus diikuti oleh seorang peneliti ketika terjun ke suatu
masyarakat tempat ia melakukan penelitian, karena dengan merancang rencana
yang baik maka akan di dapat pengumpulandata yang maksimal dan sesuai
yang diharapkan.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pada prinsipnya sebab-sebab orang melakukan kegiatan penelitian selain
untukmemenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk
memecahkanmasalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika
kemanusiaan.
Etika penelitian adalah suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang
harusdilakukan/diikuti oleh seorang peneliti dalam memperoleh data-data
penelitiannya yangdisesuaikan dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
ditempat ia meneliti.Dalam penelitian kualitatif, salah satu ciri utamanya adalah
orang sebagaialat/instrument untuk mengumpulkan data. Ini dapat dilakukan
dalam pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen,
foto, dan sebagainya.Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak
menghormati, tidak mematuhi,dan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan
pribadi tersebut. Sementara si peneliti tetap berpegang teguh pada latar belakang,
norma, adat, kebiasaan, dan kebudayaannyasendiri dalam menghadapi sebuah
situasi dan konteks latar penelitiannya tersebut.Penting untuk menjaga hubungan
antara peneliti dan pihak yang diteliti yangmerupakan kunci penting keberhasilan
penelitian, dan diperlukan kepekaan,keterampilan, dan juga seni untuk dapat
memasuki lingkungan budaya yang akan diteliti.Kemampuan untuk berempati dan
bergaul dengan orang lain jelas merupakan modal penting.
Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma: norma sopan-santun,
normahukum, dan norma moral. Kesemuanya ini patut diperhatikan dan
diindahkan supaya penelitian dapat tercapai dengan yang diharapkan.Etika
penelitian mencakup: Kejujuran, obyektivitas, integritas, ketelitian,keterbukaan,
penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
penghargaanterhadap kerahasiaan (Responden), publikasi yang terpercaya,
pembinaan yangkonstruktif, penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, tanggung
jawab sosial, tidakmelakukan Diskriminasi, kompetensi, legalitas, rancang
pengujian dengan hewan percobaan dengan baik, dan mengutamakan keselamatan
manusia
.
B. Saran
Saran saya bagi pembaca semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat
bagi penbaca dalam memahami meteri tentang Etika Penelitian.adapun kekurangan
- kekurangan dalam makalah ini saya harap dapat di maklumi karena saya juga
masih dalam proses belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, novi yulia.(2020). Etika penelitian. Sustainability (switzerland),4 (1), 1-9.


https://pesquesa.bvsalud.org/portal/resource/en/mdl
20203177951%oahttp://dx.doi.org/10.1038/s4562-020-0887.

Pramudyo Gani Nur.(2017). ETIKA PENELITIAN . ganipramudya.web.id.


Ganipramudyo .web.id. https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/etika-ilmiah-dan-
penelitian.hmtl.

Kleinbaum, David, dkk. 1982. Epidemiologic Research. United states of America.


Lifetime Learning Education.

11

Anda mungkin juga menyukai