Anda di halaman 1dari 22

ETIK PENELITIAN

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah metodiologi penelitian)

Dosen Pembimbing: Denni Fransiska Helena M S.kep.,M.K

Disusun oleh:

Kelompok 1

Eka Mustika R AK118051


Esah Rahayu AK118059
Fitri S.P AK118006
Indah Nur Safitri AK118078
Jania D.J.M AK118086
Luthfia Serenli N AK118094
M. Heikal Dinnuloh AK118109

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN(NERS)


UNIVERSITAS BHKATI KENCANA BANDUNG

2020

Jln.soekarno hatta No.754 Telp.(022)7830768 cibiru bandung


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah untuk Metodologi Penelitian “Etik Penelitian” makalah ini dapat
digunakan sebagai referensi bagi para mahasiswa/i untuk mempermudah dan
memperlancar proses mempelajari mata kuliah Metodologi Penelitian.

Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, karena itu dengan
segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi penulisan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan mata kuliah


Metodologi Penelitian di indonesia.

Bandung, 10 Mei 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................2

C. Tujuan Makalah....................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................3

A. Pengertian Etik Penelitian.....................................................................3

B. Perkembangan Etik Penelitian Kesehatan............................................4

C. Prinsip Dasar Etik Penelitian Keperawatan..........................................6

D. Kepentingan Etik Penelitian.................................................................9

E. Protocol...............................................................................................10

F. Alur.....................................................................................................17

BAB III PENUTUP..................................................................................18

A. Penutup...............................................................................................18

B. Saran...................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat menuntut kedisiplinan


dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya kepada pasien, perawat dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan yang memenuhi etika keperawatan, dimana pelayanan
yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan cita-cita yang luhur dan niat
yang murni dan tidak membedakan SARA, suku, agama, ras dan antar
golongan. Selain itu, prinsip-prinsip legal dan etis di dunia keperawatan
sangat penting. Karena jika seorang perawat ingin menjadi perawat yang
professional, seorang perawat harus memahami prinsip-prinsip legal dan etis
serta harus mampu mengimplementasikan dan megaplikasikannya dalam
menjalankan profesinya. Dalam hal menjalankan profesinya seorang perawat
dalam ilmu keperawatan dituntut juga untuk bisa melakukan penelitian.
Karena penelitian sangat penting untuk memperoleh ilmu baru bidang
keperawatan, dan hasil penelitian juga untuk mensejahterakan umat manusia.

Penelitian keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai


subyek penelitian. Tidak bisa dipungkiri penelitian mempunyai resiko
ketidaknyamanan atau cidera pada subyek mulai dari resiko ringan sampai
dengan berat. Manusia merupakan integrasi aspek fisik, psikologis, sosial dan
spiritual yang tidak bisa dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu
aspek bisa menimbulkan masalah pada aspek yang lain, sehingga penelitian
perlu dikawal dengan etika penelitian dan aspek legal yang memberikan
jaminan bahwa keuntungan yang didapat dari penelitian jauh melebihi efek
samping yang ditimbulkan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
tentang aspek legal dan etik dalam riset keperawatan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika penelitian?

2. Jelaskan kepentingan etik penelitian!

3. Jelaskan prinsip dasar etik penelitian keperawatan!

4. Jelaskan protocol penelitian!

5. Jelaskan alur uji etik penelitian!

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan etika penelitian.

2. Mengetahui kepentingan etik penelitian.

3. Mengetahui prinsip dasar etik penelitian keperawatan.

4. Mengetahui protocol penelitian.

5. Mengetahui alur uji etik penelitian

D. Manfaat Makalah

Makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca khususnya mahasiswa


untuk menambah wawasan serta acuan dalam membuat suatu karya tulis
ilmiah. Makalah ini juga bermanfaat untuk membantu mahasiswa dalam
penyususnan skripsi.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Etik Penelitian

Etik berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan atau peraturan perilaku yang berlaku
di masyarakat. Etik dapat diartikan nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah-
lakunya. Etik penelitian adalah prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam
penelitian.

Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-


santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di
masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi
pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik
dan jujur dalam penelitian.

Etika penelitian membantu untuk merumuskan pedoman etis yang lebih


adekuat dan norma- norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan
dinamis dalam kehidupan masyarakat. Etika penelitian menunjuk pada
prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Dalam
melaksanakan seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus memegang teguh
sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika
penelitian.

Etika dalam penelitian (riset) merupakan sebuah keniscayaan untuk


dijadikan sebagai piranti sekaligus pedoman untuk menghindari kegagalan
dalam penelitian. Etika yang dimaksud baik yang berkenaan dengan etika
ilmiah maupun etika sosial. Mengedepankan etika sebagai sumber kepatutan
dalam penelitian tidak lepas dari esensi kegiatan penelitian itu sendiri yaitu
untuk menemukan kebenaran dan kemudian mengkontruksi kebenaran itu
menjadi sebuah teori.

3
Apakah etika penelitian hanya berlaku bagi penelitian yang mengandung
risiko? Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki
risiko yang dapat merugikan atau membahayakan responden, namun peneliti
perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan.

Manfaat mengurus etik penelitian bagi subjek dan peneliti adalah sebagai
berikut. Bagi subjek penelitian, etik pernelitian merupakan kepastian
perlindungan hak asasi manusia. Bagi peneliti manfaat etik penelitian adalah
untuk menghindari pelanggaran HAM, publikasi ilmiah pada jurnal
terakreditasi baik nasional maupun internasional, dan sebagai persyaratan
untuk pencairan dana penelitian dari pihak sponsor atau pendukung dana.

B. Perkembangan Etik penelitian Kesehatan

Penelitian bidang kesehatan pada awalnya merupakan penelitian bidang


kedokteran, umumnya dilakukan oleh para dokter pada diri sendiri atau
anggota keluarganya serta orang-orang yang terdekat. Pada awalnya hal
seperti ini dilakukan tanpa terjadi masalah yang mengganggu. Etik penelitian
kedokteran mulai menjadi perhatian karena mulai menimbulkan masalah
antara lain akibat adanya pelanggaran hak individu atau subjek manusia dan
kesadaran masyarakat yang makin meningkat. Beberapa contoh pelanggaran
etik penelitian antara lain :

1. Kasus Tuskegee (1932-1970), ketika itu dilakukan studi yang memperlajari


perjalanan penyakit sifilis pada orang-orang negro. Para subjek orang
negro tersebut, tidak diberi pengobatan, padahal penisilin telah ditemukan
dan digunakan pada1943.

2. Kasus Willowbrook (1950), suatu studi yang mempelajari penyakit


hepatitis dengan menyertakan anak-anak terbelakang. Anak terbelakang
termasuk kelompok rentan yang tidak dapat memberikan persetujuan yang
mendasari kesukarelaan sebagai subjek penelitian.

4
3. Pada tahun 1963 Jewish hospital melakukan studi yang menyertakan orang
jompo sebagai subjek, dengan menyuntikkan sel kanker, untuk
mempelajari reaksi imunologinya.

4. Pada Perang Dunia II, tawanan perang dimanfaatkan sebagai subjek


penelitian, sampai diterbitkannya Nuremberg Code. Selanjutnya World
Medical Assembly dalam sidangnya di Helsinki pada tahun 1964
mengambil kesepakatan untuk menerbitkan deklarasi khusus tentang etika
kedokteran yang menyangkut subjek manusia.

Sejarah Perkembangan Etik Penelitian di Indonesia

Pembentukan Panitia Etik Penelitian Kedokteran di Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia pada tahun 1982—1985.

Pada tahun 1986—1987 terbentuklah Pedoman Etik Penelitian Kedokteran


Indonesia. Pada tahun 1987 terbentuk Panitia Etik Penelitian Kesehatan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Pada tahun 1992 terbit Undang-Undang R.I. No.23 tentang Kesehatan


antara lain ketentuan tentang keselamatan peserta penelitian kesehatan dan
sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahun 1995
pemerintah mengeluarkan PP No. 39 tentang Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan yang mengatur informed consent dan kompensasi bagi peserta
penelitian yang dirugikan. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri
Kesehatan membentuk Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan dan
sebagai hasil kerja komisi nasional tersebut adalah lahirmya Pedoman
Nasional Etik Penelitian Kesehatan. Untuk semakin menyempurnakan
pedoman etik penelitian maka dibentuklah Komisi Nasional Bioetika oleh
Menteri Kesehatan, Menteri Riset dan Teknologi, dan Menteri Pertanian.

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 dibuatlah Pedoman


Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional oleh Badan Pengawasan Obat dan
Makanan berkerjasama dengan Jaringan Humaniora dan Bioetika
Kedokteran.

5
Pada tahun 2001 diadakan Lokakarta dan Kursus Etik Penelitian Kesehatan di
Bogor yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dengan WHO.

Pada tahun 2002 diterbitkan beberapa peraturan terkait dengan etik


penelitian seperti: Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan No.02002 tentang Tata Laksana Uji Klinik Obat Tradisional,
Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik di Indonesia, Keputusan Menteri
Kesehatan R.I. No. 1333/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan
terhadap Manusia, dan Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 1334/2002
tentang Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan.

Penelitian yang harus meminta persetujuan etik atau ethical clearance (EC)
adalah sebagai berikut:

penelitian terapeutik: penelitian pada orang sakit dengan tujuan untuk


penyembuhan penyakitnya baik dengan obat maupun cara lain seperti
pembedahan dan penyinaran, penelitian nonterapeutik: penelitian pada
manusia yang tidak menyangkut pengobatan penyakit secara langsung, tujuan
penelitian ini hanya untuk mendapatkan data tentang segala sesuatu mengenai
penyakit, penelitian dengan masalah khusus atau dependent person dan
wanita hamil, penelitian yang mengikut sertakan manusia sebagai subjek
penelitian, dan penelitian yang menggunakan hewan percobaan (bukan
penelitian kesehatan hewan) meliputi aspek: farmasetika, alat kesehatan,
radiasi dan pemotretan, prosedur bedah, biologik, epidemiologik, rekam
medis, social, dan psikososial.

C. Prinsip Dasar Etik Penelitian Keperawatan

Penerapan etik penelitian kesehatan dilakukan melalui tiga prinsip utama


yakni: beneficence, menghargai martabat manusia, dan mendapatkan
keadilan.

1. Beneficence

6
Prinsip ini mengutamakan keselamatan manusia bahwa pada dasarnya di
atas segalanya tidak boleh membahayakan subjek penelitian. Prinsip
beneficence mengandung empat dimensi, yakni:

Bebas dari bahaya, yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang
diteliti, terhindar dari bahaya atau ketidak nyamanan fisik dan mental,
bebas dari eksploitasi, keterlibatan peserta dalam penelitian tidak
seharusnya merugikan mereka atau memaparkan mereka pada situasi
yang mereka tidak disiapkan, manfaat dari penelitian, manfaat penelitian
yang paling penting adalah meningkatnya pengetahuan atau penghalusan
pengetahuan yang akan berdampak pada subjek individu, namun lebih
penting lagi apabila pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu
disiplin dan anggota masyarakat, dan rasio antara risiko dan manfaat,
peneliti dan penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara
manfaat dan risiko dalam penelitian.

2. Menghargai Martabat Manusia

Menghormati martabat subjek sebagai manusia meliputi: (a) hak untuk


self determination (menetapkan sendiri). Prinsip self determination ini
mengandung arti bahwa subjek mempunyai hak untuk memutuskan secara
sukarela apakah dia ingin berpartisipasi dalam suatu penelitian, tanpa
resiko untuk dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil, dan (b) hak
untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full disclosure). Penjelasan
lengkap berarti bahwa peneliti telah secara penuh menjelaskan tentang
sifat penelitian, hak subjek untuk menolak berperan serta, tanggung jawab
peneliti, serta kemungkinan risiko dan manfaat yang bisa terjadi.

3. Mendapatkan Keadilan

Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan


yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi. Hak
mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang
sama,

7
sebelum, selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian.
Perlakuan yang adil mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif, perlakuan yang tidak
menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri dari
kesertaannya dalam penelitian, walaupun dia pernah menyetujui untuk
berpartisipasi, penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat
antara peneliti dan subjek, termasuk prosedur dan pembayaran atau
tunjangan yang telah dijanjikan, subjek dapat mengakses penelitian setiap
saat diperlukan untuk mengklarifikasi informasi, subjek dapat mengakses
bantuan professional yang sesuai apabila terjadi gangguan fisik atau
psikologis, mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak diberikan
sebelum penelitian dilakukan atau mengklarifikasi isu yang timbul selama
penelitian, dan perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian.

Pelaksanaan etika penelitian wajib pada manusia dalam hal:


pengambilan spesimen urine, pengambilan spesimen darah, pengambilan
spesimen jaringan, pemberian perlakuan pada subyek sakit, dan
persetujuan setelah penjelasan (PSP) untuk meminta informasi.

Pelaksanaan etik penelitian tidak hanya pada penelitian yang


melibatkan manusia sebagai subjek peneltian, namun juga dilakukan
terhadap penelitian yang menggunakan hewan coba. Etik penelitian
menggunakan hewan percobaan meliputi tiga hal yang dikenal dengan ‘3-
R’, yakni:

a. Reduction, yaitu mengurangi jumlah hewan yang digunakan dengan


metoda statistik dan teknik biokimia,

b. Refinement, yaitu mengusahakan menggunakan hewan ordo yang


paling rendah pada skala evolusi, dan hindari stress atau rasa nyeri, dan

c. Replacement, yaitu mengganti hewan dengan alternatif lain jika


mungkin.

8
Semua penelitian yang mengikut sertakan manusia sebagai subjek
penelitian dan/atau menggunakan hewan coba harus mendapatkan
persetujuan etik penelitian dari Komisi Etik.

Persetujuan Etik harus diperoleh sebelum pelaksanaan penelitian.


Informed Consent diperoleh dari subjek setelah mendapatkan penjelasan
penelitian.

Izin penelitian diperoleh dari instansi pemerintah terkait (Kemendagri,


Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota) dan lokasi tempat
penelitian dilakukan (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas), sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

D. Kepentingan Etik Penelitian

”Kualitas penelitian tidak hanya dilihat dari apa hasil akhirnya, tetapi
juga bagaimana proses sebuah penelitian itu berlangsung sehingga
dibutuhkan etika dan kode etik untuk mengaturnya”

Pernyataan di atas menunjukkan tentang arti penting mengapa seorang


peneliti harus beretika, tidak saja terhadap klien, responden, ataupun pada
obyek penelitian yang bukan manusia sekalipun. Jadi, meskipun intervensi
yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan
atau membahayakan subyek penelitian, namun peneliti tetap perlu
mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan (Jacob; 2004).

Bila dirunut dari aspek epistimologinya, etika penelitian merupakan


pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian termasuk
perilaku peneliti, sedangkan kode etik penelitian adalah hal-hal yang
menjelaskan standar kinerja perilaku etis yang diharapkan dari semua pihak
yang terlibat penelitian di lingkungan atau mengatas namakan sebuah institusi
tertentu (Lestari; 2009).

Masalah etika dalam penelitian

9
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah
agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya.
2. Anonimiti (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
menantumkan nama responsen pada lembaran alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informsi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
SSoleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporka pada
hasil riset.
E. Protocol

Protocol penelitian meliputi tujuan dan manfaat, metodologi yang


menjelaskan secara terperinci mengenai : tata cara pengambilan sample
(darah/urine/spesimen lainnya), tujuan pemeriksaan, intervensi yang
diberikan, serta manfaat bagi responden (bila ada uji klinik/pengambilan
sample), jumlah biaya yang diperlukan dalam peneliti tersebut.

10
Contoh cover penelitian (untuk penelitian mahasiswa, logonya sesuaikan
dengan cover skripsi/tesis/disertasi)

PROTOKOL Etik Penelitian Kesehatan Yang Mengikutsertakan


Manusia Sebagai Subyek

…………………….JUDUL……………………………………….

LokasiPenelitian :

Waktu Penelitian direncanakan :

PenelitiUtama :

Institusi :

Pembimbing/Anggota Peneliti : …………………………..

…………………………

(LOGO)

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN(NERS)


UNIVERSITAS BHKATI KENCANA BANDUNG

2020

11
Contoh Untuk 2 Orang Pembimbing

HALAMAN PENGESAHAN PROTOKOL ETIK

Penelitian Judul :……………………………………………………………

Peneliti Utama : ………………………………………………………….

Peneliti Anggota/Pembimbing :
1.………………………………………………………..
2…………………………………………………………

Unit Kerja / Prodi : ………………………………………………………….


Alamat Kantor / Prodi :
………………………………………………………….

Telp / Email : ………………………………………………………….

Lokasi Penelitian : …………………………………………………………..


Biaya (Rp) : …………………………………………………………..

Bandung, .......... 2019

Ketua Peneliti

(_______________________)

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(_____________________) (______________________)

12
Contoh Untuk 1 Orang Pembimbing

HALAMAN PENGESAHAN PROTOKOL ETIK PENELITIAN

Judul :……………………………………………………………

Peneliti Utama : ………………………………………………………….

Peneliti Anggota/Pembimbing :
1.………………………………………………………..
2…………………………………………………………

Unit Kerja / Prodi : ………………………………………………………….


Alamat Kantor / Prodi : ……………………………………………………

Telp / Email : ………………………………………………………….

Lokasi Penelitian : …………………………………………………………..

Biaya (Rp) : …………………………………………………………..

Bandung,………………………2019

Mengetahui,

Ketua Peneliti Pembimbing

(_______________________) (______________________)

13
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................2

DAFTAR ISI ……………………………………….................................3

A.Ringkasan Usulan penelitian ……………………..................................4

B.Isyu Etik yang mungkin dihadapi ………………...................................4

C.Ringkasan Tinjauan Pustaka ……………………...................................4

D.Kondisi Lapangan ………………………………....................................5

E.Disain Penelitian …………………………………...................................5

F.Sampling ………………………………....................................................5

G.Intervensi …………………………………………...................................5

H.Monitor Hasil …………………………………….....................................5

I.Penghentian Penelitian dan Alasannya ……………....................................5

J.Adverse Event dan Komplikasi (Kegiatan yang tidak diharapkan) ……….5


K.Penanganan Komplikasi ………………………………………5

L.Manfaat …………………………………………………………….........5

M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat ………………………………………..5


N.Informed Consent ………………………………………………………..6

O.Wali ………………………………………………………………….......6
P.Rencana Analisis …………………………………………………………6

Q.Monitor Keamanan ………………………………………………............6

R.Konflik Kepentingan ……………………………………………………..6

S.Manfaat Sosial ……………………………………………………………6

14
T.Hak Atas Data
…………………………………………………………………………..6

U.Publikasi
………………………………………………………………………......6

V.Pendanaan ………………………………………………....................6

W.Komitmen Etik ……………………………………………………....6

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..7

LAMPIRAN ……………………………………………………………8

A. Ringkasan usulan penelitian Latar Belakang Tujuan

Metode B. Isyu Etik yang mungkin dihadapi

……………..

A. Ringkasan Tinjauan Pustaka

…………………………….

B. Kondisi Lapangan

………………………..

C. Disain Penelitian

…………………………….

D. Sampling

……………………..

E. Intervensi

……………………………..

15
F. Monitor Hasil

…………………………………

G. Penghentian Penelitian dan Alasannya

………………………………..

J. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)


…………………………

K. Penanganan Komplikasi Tidak relevan L. Manfaat

…………………..

M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat

………………………

N. Informed Consent

……………………………………

O.Wali Tidak relevan P. Rencana Analisis

…………………..

Q. Monitor Keamanan Tidak relevan. R. Konflik Kepentingan

……………….

S. Manfaat Sosial

…………………….

T. Hak atas Data

………………..

U. Publikasi

16
Hasil penelitian ini direncanakan akan dipublikasi di Jurnal

…………………..

Komitmen Etik

Dengan ini peneliti menyatakan akan mematuhi prinsip-prinsip etik yang


tertuang dalam pedoman ini

……………………...

Tanda tangan Peneliti Utama Bandung,………….2019

F. Alur

Alur penelitian dalam menyusun proposal dapat digambarkan sebagai berikut:

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etik berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan atau peraturan perilaku yang berlaku
di masyarakat. Etik dapat diartikan nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah-
lakunya. Etik penelitian adalah prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam
penelitian.

Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-


santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di
masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi
pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik
dan jujur dalam penelitian.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya mahasiswa


keperawatan dapat memperoleh ilmu yang lebih tentang etik penelitian.
Semoga makalah ini dapat dijadikan sumber literature yang layak digunakan
untuk mahasiswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Cecep, Tribowo. 2014. Etika dan Hukum Kesehatan.. Yogyakarta : Nuha Medika

Legal. http://kbbi.web.id/legal. diakses pada tangal 2014-10-05

Brink, Pamela. J. 2000. Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset Keperawatan.


Jakarta : EGC.

Brockopp, E Dorothy. Dasar-Dasar Riset Keperawatan. 1999. Jakarta, EGC.

Setyad. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. 2007. Yogyakarta, Graha Ilmu

19

Anda mungkin juga menyukai