Dosen Pengampu:
Nurulfuadi, S.KM.,
M.Si
DISUSUN OLEH:
N U R. F A D I LA
P21121125
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah bioetika dengan tema
“pelanggaran kode etik penelitian”.
Dengan tepat waktu makalah ini telah penulis susun dengan maksimal,
berdasarkan referensi dari buku, internet, dan jurnal ilmiah sebagai penunjang untuk
memerlancar penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan
masyarakat Dengan keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari banyaknya
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun, serta koreksi penulisan makalah sangat penulis harapkan
untuk memperbaiki makalah selanjutnya, semoga makalah yang penulis susun dapat
menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................8
3.1 kesimpulan...................................................................................................17
3.2 saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Di era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, masyarakat sedang gencar-
gencarnya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penelitian ilmiah
berdasarkan teori dan hipotesis yang ada. Namun seiring perkembangan teknologi,
masyarakat tidak bisa menyaring baik buruknya dampak teknologi tersebut.
Masyarakat cenderung mudah terpengaruh dengan informasi yang tersedia
meskipun belum diketahui atau diuji kebenarannya itu sendiri. Oleh karena itu,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkaitan dengan etika agar
tidak menyimpang dari norma dan moral yang berlaku. Dalam penelitian apapun
baik kualitatif maupun kuantitatif etika merupakan hal yang harus dijunjung tinggi
dalam setiap proses penelitian.
4
1.2 Rumusan masalah
1.3 tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethos dan Ethikos",
Ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan. Ethikos berarti susila, keadaban
atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Etika memiliki sudut pandang normatif
dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Menurut
pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi
filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat
moral. Jadi, etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku si peneliti terhadap penelitiannya.
Etika menurut Setiawan (2011) adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang
baik dan pantas berdasarkan nilai- nilai norma, moralitas, pranata, baik
kemanusiaan maupun agama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral.
Selain itu Etika adalah kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika
juga diartikan nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
I Made Pasek Diantae (2016:1) secara bahasa penelitian berasal dari kata teliti
yang berarti penuh dengan kehati- hatian. Sedangkan arti kata penelitian lebih luas
lagi dalam ilmu kepustakaan adalah research terdiri dari kata re yang berarti
kembali dan search yang berarti menemukan sesuatu dengan penuh kehati- hatian.
Sedangkan penelitian menurut istilah adalah suatu tempat atau wadah pokok dalam
pengembangan berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian
bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan
konsisten. Penelitian dapat disebut juga sebagai wadah bagi para peneliti
menemukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi dengan kehati-hatian.
6
pendukung), ketika menyusun laporan penelitian, sampai mempublikasikan hasil
penelitian. Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-
santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat,
norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma
moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian.
bidang ilmu apapun, sebenarnya mempunyai aspek teori dan aspek aplikatif
atau penerapannya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian pula ilmu akuntansi
sebagai teknologi yang membantu jalannya perputaran roda perekonomian. O leh
sebab itu, penelitian di bidang apapun bukan sekadar membuktikan teori atau
memperoleh teori baru, tetapi juga harus mempunyai implikasinya terhadap
program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa hasil
atau temuan sebuah penelitian, di samping menambah khasanah ilmu pengetahuan
seperti disebutkan di atas, juga dapat merupakan masukan bagi pengembangan
program-program, khususnya program akuntansi perekonomian. Inilah yang
dimaksud bahwa penelitian itu juga mempunyai fungsi terapan atau aplikatif, di
samping fungsi teoretis. Hasil sebuah penelitian, meskipun menemukan teori yang
muluk- muluk, tetapi tidak dapat digunakan untuk perbaikan program, maka dapat
8
dikatakan bahwa penelitian merupakan sarana atau cara untuk memperoleh
masukan atau input bagi perencanaan atau pengembangan program atau alternatif
pemecahan masalah, termasuk masalah perekonomian.
Dalam bisnis pun diperlukan adanya perilaku etis dari para pelakunya dalam
melakukan riset/penelitian. Perilaku etis yang dimaksud artinya perilaku yang
mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan
hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin, bahwa tidak ada seorang pun
yang dirugikan. Ada beberapa etika bagi peneliti bisnis yang perlu diperhatikan
dan bisa jadi etika ini dapat dipakai untuk penelitian lainnya. Menurut Husein
Umar (2008) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian untuk Skripsi dan
Tesis Bisnis” terdapat empat macam etika dalam bisnis saat melakukan penelitian
tersebut antara lain:
1. Etika peneliti pada responden; dalam melakukan pengumpulan data, hak- hak
responden harus dilindungi, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan baik
secara fisik maupun mental. Selain itu harus diingat pula bahwa hak atas
kebebasan pribadi, misalnya orang mempunyai hak untuk menolak diwawancarai,
sehingga peneliti harus meminta izin terlebih dahulu. Jika peneliti berhubungan
langsung dengan responden maka harus dijelaskan secara langsung tujuan dan
manfaat-manfaat yang akan didapat dari studi ini sehingga responden maklum.
3. Etika peneliti pada asisten; peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti
dan tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya
melakukan wawancara langsung di tempat yang kurang aman sehingga bisa
9
terancam secara fisik, akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument
penelitian. Seharusnya peneliti juga menyediakan fasilitas lain yang membuat
asisten merasa aman. Oleh karena itu peneliti harus menuntut perilaku etis dari
para asisten. Perilaku asisten adalah di bawah pengawasan langsung peneliti
sehingga jika ia berbuat curang maka yang bertanggung jawab adalah peneliti,
sehingga semua asisten selain diberi pelatihan dan supervisi yang baik juga diberi
bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan tindakan penyelewengan.
4. Etika klien; sering terjadi bahwa peneliti diminta oleh kliennya untuk mengubah
data, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap
merugikannya dan mengartikan data dari segi yang menguntungkan, dan
sebagainya, semua ini merupakan perilaku tidak etis dari klien. Kalau peneliti
menuruti kehendak mereka maka ini merupakan pelanggaran terhadap standar-
standar etika. Dalam bisnis, hal ini bisa saja terjadi kalau bayaran yang diterima
dari klien lebih tinggi dari sewajarnya, sehingga dapat dibayangkan bagaimana
kualitas si peneliti tersebut. Bagi peneliti yang dapat dibujuk oleh klien ini
hendaknya dapat menolak ajakan tersebut dan memutuskan kontrak dengan klien
yang ini selamanya.
1
3. Plagiat (Plagiarism), Menurut Martono (2015) dan Sastrapratedja (2004),
plagiarisme adalah mengklaim karya lain untuk menjadi milik sendiri. Plagiarisme
bisa dilakukan secara keseluruhan (berupa salinan atau terjemahan dari makalah
orang lain yang telah diterbitkan), atau lebih terbatas (mengambil dan
memasukkan bagian tulisan orang lain ke dalam tulisan tanpa referensi).
Ada beberapa contoh pelanggaran etika penelitian yang dapat terjadi pada
berbagai jenis penelitian. Beberapa contoh pelanggaran etika penelitian termasuk:
3. Penipuan atau manipulasi data: Peneliti tidak boleh memanipulasi data yang
diperoleh dalam penelitian atau memberikan informasi yang salah. Ketika
1
peneliti melakukan penipuan atau manipulasi data, hal ini dapat merusak
integritas penelitian dan mendorong pengambilan keputusan yang tidak akurat.
1
memilih untuk tidak mempublikasikan hasil penelitian yang tidak sesuai dengan
harapan mereka, hal ini dapat merusak integritas penelitian.
1. pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus
dilampirkan pernyataan yang ditanda tangani oleh penyusun bahwa karya ilmiah
tersebut bebas plagiarisme. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiarisme
dalam karya ilmiah tersebut, maka penyusun bersedia menerima sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1
Langkah penanggulangan plagiarisme berdasarkan Pasal 10 Permendiknas No.
17 Tahun 2010 ini dilakukan berjenjang dengan melalui beberapa tahap sebagai
berikut :
5. apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat
membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada
mahasiswa yang diduga melakukan plagiat.
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Aristya, Vina Eka dan Taryono. (2021). Prinsip Penting Publikasi Ilmiah Dan
Pencegahan Falsifikasi Fabrikasi. Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 11
Nomor 2:184.
Beauchamp TT and Childress JP, 1994 Principles of Biomedical Ethics. Fourth Ed.
Oxford Univ. Press. NY.
Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. (2019). Metode Penelitian Bisnis, edisi
12 buku 1. Jakarta:Salemba Empat.
Fanelli, D., Costas, R., and Lariviere, V. (2015). Misconduct policies, academic
culture andcareer
stage, not gender or pressures to publish, affect scientific integrity. PLoS ONE,
10 (6): e0127556.
Martono, Nanang. (2015). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
1
Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, edisi kedua,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,), hal. 15-18.
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/ permendiknas-no-
17-tahun-2010_pencegahan-plagiat.pdf
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme di Perguruan Tinggi
diakses Sabtu, Tanggal 20 Agustus 2016 Pukul 06.00 WIB