Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ETIKA PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Metedeologi

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Novia Aprilianti AK118126

M. Bobby Renaldhi AK118095

Poppy Nur Septiani AK118133

Robi Muhammad F AK118155

Rina Milania AK118149

Sani Ascipa S AK118163

Siti Novita AK118176

Tanti Rosdiana AK118184

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah metodologi penelitian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang  Etika Penelitian.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 08 juni 2021

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Definisi Etika Penelitian ..........................................................6
2.2 PrinsiF – Prinsif Etika penelitian..............................................7
2.3 Manfaat penelitian....................................................................7
2.4 Prinsif menghargai hak asasi manusia......................................8
2.5 Prinsip keailan..........................................................................8
2.6 Prinsi etika keperawatan...........................................................9
2.7 Pelangaran etika keperwatan.....................................................9
2.8 Pencegahan dan peran telaah sejawat.......................................10
2.9 Pelangaran etika keperawatan...................................................10

BAB III
3.1 Kesimpulan...............................................................................12
3.2. saran........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbicara tentang penulisan suatu karya ilmiah baik itu skripsi, tesis,
maupun disertasi, maka tidak luput yang namanya penelitian ilmiah, apakah
itu dilakukan di dalam lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang
paling penting ketika melakukan penelitian adalah dalam hal pengumpulan
data ataupun sampel, karena dalam hal itu seorang peneliti memerlukan
interaksi dengan banyak pihak yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Jadi
yang sangat diperlukan dalam menghadapi masyarakat adalah suatu tata krama
dalam bersosialisasi atau yang lebih dikenal dengan etika penelitian.
Tidak hanya bersosialisasi dengan masyarakat saja dibutuhkan etika,
ketika seorang peneliti mencari sumber pustaka pun wajib memiliki etika
penelitian, dimana sang peneliti harus membubuhkan sumber rujukan atau
kutipan yang di ambil. Ini semua untuk menghindari yang namanya
penjiplakan yang dilakukan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, dan
seolah-olah itu karangan asli dari peneliti atau penulis itu sendiri yang
menulis, meneliti atau mengerjakannnya. Sehingga disini diperlukan dengan
yang namanya kode etik dalam penulisan karya ilmiah.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah itu defenisi etika penelitian ?
b. Apa sajakah prinsip-perinsip dari etika penelitian ?
c. Bagaimana prinsip etik dalam penelitian keperawatan ?
d. Bagaimanakah contoh pelanggaran dari etika penelitian ?

4
1.3. Tujuan
a. Mengetahui defenisi penelitian.
b. Mengetahui prinsip-perinsip dari etika penelitian.
c. Mengetahui prinsip etik dalam penelitian keperawatan.
d. Mengetahui bagaimanakah contoh pelanggaran dari etika penelitian.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Etika Penelitian

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk
dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku,
karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik
dan berharga bagi semua orang.

Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
terminology yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan
terminologinya untuk penyelidikan filosofi atau kajian tentang masalah atau
dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan
kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik menrefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku professional. Cara hidup moral perawat telah
didskripsikan sebagai etik keperawatan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan


istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain.

Di dalam penelitian terdapat tipe-tipe etik diantaranya Biotik, clinical


ethics/ etik klinik, dan nursing ethics/ etika keperawatan .

6
2.2. Prinsip - Prinsip Etika Penelitian
Masalah etika penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi isu
sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan, karena
hampir 90% subjek yang dipergunakan adalah manusia, maka penelitiaan
harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak
dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar hak-hak (otonomi) manusia yang
kebetulan sebagai klien. Peneliti yang sekaligus juga perawat, sering
memperlakukan subjek penelitian seperti memperlakukan kliennya, sehingga
subjek harus mengikuti semua anjuran yang diberikan. Padahal pada
kenyataannya, hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip etika
penelitian.
Secara umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai, dan
prinsip keadilan.
2.3. Prinsip manfaat
a. Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan
kepada subjek, khusunya jika menggunakan tindakan khusus.
b. Bebas dari ekspoitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadan
yang tidak menguntunkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya
dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan
dipergunkan dalm hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk
apapun.
c. Resiko ( benefits ratio )
Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan
yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

7
2.4. Prinsip menghargai hak asasi manusia ( respect human dignity )
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai
hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,
tanpa adanya sanksi apapun atau akan berakibat pada kesembuhannya, jika
mereka seorang klien.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (righ to
full disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta
bertanggung jawab jika ada suatu yang terjadi kepada subjek
c. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkapa tentang
tujuan peneliti yang akan dilaksanakan,mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
dipergunakan untuk mengembangkan ilmu.
2.5. Prinsip keadilan ( right to justice)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatmen)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabil
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy) Subjek mempunyai hak
untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu
perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality).

8
2.6. Prinsip Etik Dalam keperawatan
Adapun prinsip etik dalam keperawatan adalah :
a. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang
derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari penelitian.
b. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi
semua partisipan.
c. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berati bagi
partisipan.
d. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi
secara seimbang.

Tujuan :

1. Menjaga privasi partisipan


2. Memastikan integritas etik selama penelitian
3. Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian
4. Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan
pelayanan keperawatan
5. Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan
yang maksimum dengan sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan
bagi binatang.

2.7. Pelanggaran Etika Penelitian


Dalam masa modern ini pelanggaran terhadap moral tidak boleh terjadi.
Pengalaman kedokteran NAZI pada tahun 1930an – 1940an merupakan
contoh pelanggaran etik yang sangat terkenal. Program penelitian Nazi
melibatkan tawanan perang dan ras tertentu dalam mengetes daya tahan
manusia dan reaksi manusia terhadap penyakit dan obat yang tidak di test.
Penelitian ini tida beretika bukan hanya mereka mendapatkan penyiksaan
secara fisik akan tetapi mereka juga tidak memiliki kesempatan untuk
menolak berpartisipasi.

9
Beberapa penelitian yag melanggar etik diantaranya penelitian yang
dilakukan tahun 1932 dan 1972 yang dikenal sebagai The Tuskegee Syphilis
Study, yang disponsori oleh Departemen Kesehatan yang mengidentifikasi
efek syphilis pada 400 laki-laki dari komunitas Afrika-Amerika. Contoh lain
adalah menginjeksi sel kanker hidup pada pasien orang tua di Rumah Sakit
Penyakit Kronis Yahudi di Brooklyn, yang tidak menjelaskan dahulu kepada
pasien.
Kode etik penelitan internasional yang dinamakan sebagai Nuremberg
Code, dibuat setelah kejadian yang dilakukan oleh NAZI. Pada tahun 1964
Declaration Helsinki, diadopsi oleh World Medical Association dan direvisi
pada tahun 2000.
Tujuan suatu penelitian adalah menghasilkan pengetahuan ilmiah yang
hanya bisa diperoleh melalui penelitian, pelaporan, dan publikasi yang
dilakukan secara jujur. Walaupun demikian, masih tetap banyak publikasi
penelitian di berbagai jurnal ilmiah terkenal ternyata melibatkan prilaku
curang.
Beberapa isu yang relevan dengan masalah pelanggaran ilmiah
berhubungan kecurangan dalam mempublikasikan penelitian, adalah:
a. Definisi kecurangan ilmiah
b. Perkembangan kebijakan
c. Identifikasi mekanisme untuk menyampaikan kebijakan kepada
ilmuwan
d. Penetapan kenggotaan dari komite etik penelitian
e. Pengembangan proses pemberitahuan tentang bantuan donor dan
jurnal
2.8. Pencegahan dan peran telaah sejawat Contoh ketidakjujuran dalam
penelitian:
a. Pemalsuan
Penyampaian suatu temuan tentang informasi yang tidak pernah ada
b. Manipulasi desain atau metode

10
Secara sengaja merencanakan desain studi atau metode
pengumpulan data, sehingga hasil menjadi bias terhadap hipotesis
penelitian

c. Menahan atau memanipulasi data secara selektif


Memilih hanya data yang konsisten dengan hipotesis penelitian dan
membuang yang lainnya.
d. Plagiat
Secara sengaja menggunakan hasil atau ide orang lain sebagai miliknya
e. Kolaborasi yang tidak bertanggung jawab
Gagal berperan serta dalam suatu tim penelitian atau melaksanakan
tanggung jawab sebagai co-author.
2.9. Pelanggaran Etika Penelitian
Etika penelitian akademik diperlukan mencegah/mengatasi pelanggaran
pelanggaran ilmiah ( scientific misconduct) . Seorang peneliti tidak
melakukan penipuan dalam menjalankan proses penelitian. Semua si etika
melarang penipuan seperti ini. Pelanggaran ilmiah yang bisa terjadi seorang
peneliti adalah:
a. Fabrikasi ( fabrication)
Fabrikasi ini bisa berupa pemalsuan data dan metode peneli
Fabrikasi sering terjadi dikarenakan adanya keinginan untuk memenuhi
target, keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, atau ada persaingan antar
peneliti.
b. Pemalsuan/Manipulasi data ( falsification)
Ada beberapa penulis yang menyebut falsific sebagai
research fraud. Seorang peneliti dila memalsukan/memanipulasi data
atau prosedur untuk menghasi hasil sesuai dengan keinginan peneliti.
c. Kepenulisan (authorship)
Kepenulisan perlu diperhatikan dengan baik de memperhatikan tata
penulisan ilmiah.

11
d. Kemubaziran (redundant)
Kemubaziran di sini terjadi karena adanya publikasi berulang-
ulang. Seorang peneliti kembali mempublikasikan sebagian dari tulisan
yang sudah pernah dipublikasikan.

e. Publikasi duplikat (duplicate publication)


Publikasi duplikat diartikan sebagai publikasi sebuah artikel
identik atau tumpang tindih substansial dengan sebuah artikel sudah
diterbitkan. Publikasi duplikat ini dapat diklasifikas sebagai plagiarisme
diri.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas
yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan
pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan
karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
Sebagai seorang perawat khususnya perawat peneliti perlu memahami
berbagai aspek terkait etika penelitian, terutama memahami 3 prinsip etika
penelitian, yaitu beneficence, menghargai martabat manusia, dan
mendapatkan keadilan.

3.2 SARAN
Setelah membaca tulisan ini,diharapkan pembaca terutama para
perawat atau mahasiswa keperawatan, dapat memahami dan
mengaplikasikan etika penelitian, terutama penelitian di bidang
keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Coughlin S. Steven, Beauchamp L. Tom. 1996. Ethics and Epidemiology.: York :


Oxford Universty Press.

Hanafiah M Jusuf, Amri amir. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Keseh

Jakarta: Kedokteran EGC.

Kleinbaum, David, dkk. 1982. Epidemiologic Research. United states of Ame


Lifetime Learning Publications.

Neuman W. Lawrence. 1997. Social Reasearch Methods. Singapore: Unive of


wisconsian at whitewater.

Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

14

Anda mungkin juga menyukai