Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif
PAI-3 SEM. VI
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur atas berkah rahmat, hidayah, dan karunia yang telah diberikan
oleh Allah Swt. Tuhan semesta alam, sehingga kami diberikan kesempatan waktu untuk bisa
menyelesaikan tugas makalah mengenai “Etika Dalam Penelitian Kualitatif” pada mata
kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Tidak lupa pula shalawat serta salam marilah kita
ucapkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Semoga dengan kita selalu bershalawat
kepadanya kita termasuk umat yang akan mendapatkan syafaat di kemudian hari kelak.
Aamiin-aamiin ya rabbal aalamiin.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu pada
mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif oleh ibu Hairun Hasanah Sagala, M.Pd.
Selesainya makalah yang kami buat, semoga kita semua mendapatkan banyak manfaat ilmu
yang berguna untuk pembekalan hidup kita nantinya. Kami menyadari bahwa mungkin
makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan kami supaya pembaca
ataupun dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Kualitaif untuk memberikan
umpan balik berupa kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan
pembaca.
Sekian dan Terimakasih.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan modernisasi seperti ini, masyarakat sedang
gencargencarnya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penelitian ilmiah.
Namun seiring perkembangan teknologi, masyarakat tidak bisa menyaring baik
buruknya dampak teknologi tersebut. Tanggung jawab ilmu pengetahuan dan
teknologi berkaitan dengan etika. Dalam penelitian apapun baik kualitatif maupun
kuantitatif etika merupakan hal yang harus dijunjung tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan etika penelitian kualitatif?
2. Apa saja prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif?
3. Bagaimana kode etik di dalam etika penelitian kualitatif?
4. Bagaimana bentuk pelanggaran didalam etika penelitian kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan dari etika penelitian kualitatif.
2. Untuk memahami prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif
3. Agar dapat mengetahui kode etik di dalam etika penelitian kualitatif
4. Agar dapat memahami bentuk pelanggaran di dalam etika penelitian kualitatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlaq (moral). Secara terminologi, etika mempunyai banyak ungkapan yang
semuanya itu tergantung pada sudut pandang masing-masing ahli.
Ahmad Amin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.2
1
Iona Savalida Ramadea, ‘Etika Dalam Penelitian Kualitatif: Analisis Penelitian Dengan Responden Mantan
Narapidana Anak’, 2018, p. 2.
2
Ramadea, p. 3.
2
Dari beberapa definisi etika tersebut dapat segera diketahui bahwa etika
berhubungan dengan empat hal sebagai berikut :
Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan
manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Berbagai pemikiran yang dikemukakan
para filosof barat mengenai perbuatan yang baik atau buruk dapat dikelompokkan
kepada pemikiran etika, karena berasal dari hasil berpikir.
Penelitian kualitatif juga mempunyai etika yang harus ditegakkan. Ada tiga
etika dalam penelitian kualitatif, yaitu: etika prosedural, pelaksanaan, dan hubungan.
1. Etika Prosedural
Harus ada persetujuan dan izin tertulis dari komite etik untuk melaksanakan
penelitian dengan subjek mansia. Persetujuan dan izin tertulis dari institusi yang
berwenang. Persetujuan dari universitas atau lembaga riset. Perseujuan untuk
mengambil dari responden berasal dari pemerintah dan juga lembaga adat.
3
Ramadea, p. 5.
4
Muchlis Hamdi, Paradigma Dan Etika Penelitian, 2010, p. 4.
5
Muslim, ‘Etika Dan Pendekatan Penelitian Dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual Dan
Praktikal)’, Jurnal Komunikologi, 4 (2007), p. 2.
3
Persetujuan dari pemerintah yang mengeluarkan adalah Kesbanglinmas
(provinsi, kabupaten atau kota) serta pemerintah lokal seperti kecamatan, desa,
dan banjar. Bagi peneliti asing, izin berasal dari BIN dan juga dari LIPI.
2. Etika Pelaksanaan
Etika isu yang muncul selama pelaksanaan riset, contohnya apa ? Sering
tidak dapat diprediksi. Kejadian yang terkait dengan etika, contoh: saat responden
tidak nyaman dengan jawabannya, keputusan seberapa jauh dalam melakukan
probing terutama terkait dengan pengalaman buruk dari responden … [sedih,
kecewa, Menangis]. Di lain sisi, sebagai peneliti, kita memerlukan: kelengkapan
data diperlukan untuk analisis Data yang baik serta pelaporan yang lengkap.
3. Etika Hubungan
6
Dkk David Hizkia Tobing, Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif (Denpasar: Universitas UDAYANA,
2016), p. 19.
4
Kemanfaatan (Beneficience): kewajiban secara etik untuk memaksimalkan
manfaat dan meminimalkan bahaya. Semua penelitian harus bermanfaat bagi
masyarakat. Desain penelitian harus jelas. Peneliti yang bertanggung jawab harus
mempunyai kompetensi yang sesuai.
Berkeadilan (Distributive justice): Keseimbangan antara beban dan manfaat
ketika berpartisipasi dalam penelitian. Setiap individu yang berpartisipasi dalam
penelitian harus di perlakukan sesuai dengan latar belakang dan kondisi masing-
masing. Perbedaan perlakuan antara satu individu/kelompok dengan lain dapat
dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat diterima oleh
masyarakat.
Pada hakekatnya, penelitian yang melibatkan manusia bertujuan untuk
menemukan hal baru yang bermanfaat bagi manusia. Secara etik, suatu penelitian baru
dapat dipertanggungjawabkan jika dilakukan dengan menghargai dan melindungi
serta berlaku adil terhadap subyek penelitian sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di dalam masyarakat, dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian
yang tidak valid secara ilmiah, berisiko tidak bermanfaat bagi manusia, maka dapat
dikategorikan tidak etis.7
Berikut ini adalah kode etik penelitian dan kepengarangan yang berlaku di
lingkungan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LP2M-UAI:
7
Nasrudin Andi Mappaware, ‘Etika Penelitian’, Jurnal FK UMI, 2019, p. 4.
8
Setiawan, Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah (Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011), p. 3.
5
4. Seorang peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam
penelitian dengan prinsip menghargai martabat manusia.
5. Seorang peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari praktek-praktek yang
termasuk malalaku (misconduct):
a. Rekaan (fabrikasi), pemalsuan data (falsifikasi), tindakan lain yang
meyimpang dari praktek yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah.
b. Plagiarism yang diartikan tindakan yang meniru/menjiplak karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Autoplagiarism yang diartikan tindakan yang mengulang kembali karya tulis
yang telah pernah dipublikasikan tanpa menyebutkan dimana untuk
pertamakali karya tersebut dipublikasikan.
6. Setiap peneliti harus menghindari benturan kepentingan pada setiap afiliasi atau
keterlibatan finansial dengan lembaga sponsor.
7. Setiap hasil penelitian semestinya dipublikasikan pada forum ilmiah sesuai dengan
bidang ilmu masing-masing, kecuali yang menyangkut kerahasiaan seperti yang
mendapat hak paten.
8. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pengarang untuk publikasi bilamana ada
sumbangan yang berarti untuk hal yang berikut (note: penulis utama harus
memenuhi ketiga hal di bawah):
a. Menyusun konsep dan desain, analisis dan interpretasi data.
b. Menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis subtansi yang penting.
c. Memberikan persetujuan atau versi final setiap naskah yang terbit.
9. Jika terdapat lebih dari seorang pengarang, maka salah satu dari mereka dapat
ditunjuk sebagai pengarang eksekutif untuk keperluan administrasi dan
korespondensi.
10. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian, namun tidak menjadi
pengarang sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan terimakasih.
6
lain maupun melakukan parafrasa tanpa menyertakan sitasi dari sumber aslinya.
Selain plagiarisme, contoh pelanggaran etika penelitian adalah pengubahan
(manipulasi) data atau informasi, penyalahgunaan data atau informasi, pengakuan dan
penggunaan data atau informasi tanpa ijin, publikasi hasil penelitian penugasan tanpa
ijin, tidak merahasiakan sumber data yangg semestinya dirahasiakan, tidak
menghormati responden, dan tidak menyusun laporan hasil penelitian.9
9
Sukaesih, ‘Permasalahan Plagiarisme Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Politikom Indonesiana, 3 (2018), p.
5.
7
6. Penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih darisatusal
uran, tanpa adanya penyempurnaan, pembaruan isi, data dan tidakmerujuk
publikasi sebelumnya;
7. Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakankalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah dipublikasi
sebelumnya; dan
8. Pencurian proses dan/atau hasil ( plagiarisme)10
10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), p. 2.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian adalah upaya untuk menemukan kebenaran. Etika penelitian dapat di
definisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang mengendalikan atau mempengaruhi
perilaku. Penelitian kualitatif juga mempunyai etika yang harus ditegakkan.
2. Etika prosedural, pelaksanaan, dan hubungan adalah persetujuan dan izin tertulis
dari institusi yang berwenang, Persetujuan dari universitas atau lembaga riset,
Persetujuan untuk mengambil dari responden berasal dari pemerintah dan juga
lembaga adat, dan provinsi, kabupaten atau kota. Kejadian yang terkait dengan
etika, contoh: kelengkapan data diperlukan untuk analisis Data yang baik serta
pelaporan yang lengkap, etika hubungan antara responden, dan prinsip-prinsip
etika penelitian kualitatif.
3. Kode Etik dalam Etika Penelitian Kualitatif adalah norma yang dipatuhi oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitiannya, sedangkan kepengarangan adalah
petunjuk tatacara dalam pencantuman urutan, tanggung jawab penulis dalam suatu
makalah ilmiah, seorang peneliti harus menunjukan integritas dan
profesionalisme, taat kaidah keilmuan dalam mencari kebenaran ilmiah
B. Saran
Dalam penyampaian materi pada makalah ini tentunya belumlah layak di
katakan sempurna karena kami sebagai penyusun makalah ini juga hanya manusia
biasa yang masih belajar dalam membuat makalah. Demikian pula kami selaku
9
pemakalah memohon maaf atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini, dan juga
kami memohon kepada pembaca sekiranya berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik ataupun sarannya demi meluruskan materi di dalam makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
David Hizkia Tobing, Dkk, Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif (Denpasar: Universitas
UDAYANA, 2016)
Mappaware, Nasrudin Andi, ‘Etika Penelitian’, Jurnal FK UMI, 2019
Muchlis Hamdi, Paradigma Dan Etika Penelitian, 2010
Muslim, ‘Etika Dan Pendekatan Penelitian Dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah
Tinjauan Konseptual Dan Praktikal)’, Jurnal Komunikologi, 4 (2007)
Ramadea, Iona Savalida, ‘Etika Dalam Penelitian Kualitatif: Analisis Penelitian Dengan
Responden Mantan Narapidana Anak’, 2018
Setiawan, Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah (Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2010)
Sukaesih, ‘Permasalahan Plagiarisme Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Politikom
Indonesiana, 3 (2018)
11