Anda di halaman 1dari 14

ETIKA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu: Hairun Hasanah Sagala, M.Pd

Di susun oleh kelompok 5:

PAI-3 SEM. VI

1. Armita Dwi Lestari NIM: 0301202093

2. Siti Julaiha Nasution NIM: 0301203257

3. Syukur Manik NIM: 0301203220

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalmualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji serta syukur atas berkah rahmat, hidayah, dan karunia yang telah diberikan
oleh Allah Swt. Tuhan semesta alam, sehingga kami diberikan kesempatan waktu untuk bisa
menyelesaikan tugas makalah mengenai “Etika Dalam Penelitian Kualitatif” pada mata
kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Tidak lupa pula shalawat serta salam marilah kita
ucapkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Semoga dengan kita selalu bershalawat
kepadanya kita termasuk umat yang akan mendapatkan syafaat di kemudian hari kelak.
Aamiin-aamiin ya rabbal aalamiin.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu pada
mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif oleh ibu Hairun Hasanah Sagala, M.Pd.
Selesainya makalah yang kami buat, semoga kita semua mendapatkan banyak manfaat ilmu
yang berguna untuk pembekalan hidup kita nantinya. Kami menyadari bahwa mungkin
makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan kami supaya pembaca
ataupun dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Kualitaif untuk memberikan
umpan balik berupa kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan
pembaca.
Sekian dan Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, 27 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Etika Penelitian Kualitatif.................................................................................................2

B. Prinsip-prinsip Etika Penelitian Kualitatatif......................................................................4

C. Kode Etik dalam Etika Penelitian Kualitatif......................................................................7

D. Bentuk Pelanggaran dalam Etika Penelitian Kualitatif.....................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................12

A. Kesimpulan......................................................................................................................12

B. Saran................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan modernisasi seperti ini, masyarakat sedang
gencargencarnya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penelitian ilmiah.
Namun seiring perkembangan teknologi, masyarakat tidak bisa menyaring baik
buruknya dampak teknologi tersebut. Tanggung jawab ilmu pengetahuan dan
teknologi berkaitan dengan etika. Dalam penelitian apapun baik kualitatif maupun
kuantitatif etika merupakan hal yang harus dijunjung tinggi.

Masalah – masalah etika sebenarnya sama tuanya dengan sejarah manusia


sendiri dan sudah cukup banyak diskusi tentang masalah – masalah etika yang paling
tepat untuk mengembangkan hubungan yang sehat di antara peneliti dengan
masyarakat (subjeknya). Masalah – masalah etika sebenarnya sama tuanya dengan
sejarah manusia sendiri dan sudah cukup banyak diskusi tentang masalah – masalah
etika yang paling tepat untuk mengembangkan hubungan yang sehat di antara peneliti
dengan masyarakat (subjeknya).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan etika penelitian kualitatif?
2. Apa saja prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif?
3. Bagaimana kode etik di dalam etika penelitian kualitatif?
4. Bagaimana bentuk pelanggaran didalam etika penelitian kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan dari etika penelitian kualitatif.
2. Untuk memahami prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif
3. Agar dapat mengetahui kode etik di dalam etika penelitian kualitatif
4. Agar dapat memahami bentuk pelanggaran di dalam etika penelitian kualitatif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Penelitian Kualitatif

Dahulu sebelum adanya etika penelitian, banyak para peneliti yang


menyalahgunakan perannya sebagai peneliti dan malah merugikan partisipan
penelitiannya, melupakan fakta bahwa faktor terbesar keberhasilan penelitian mereka
adalah dengan keterlibatan para partisipan. Bahkan setelah adanya etika penelitian
secara jelas dan mengikat sekalipun, masih banyak ditemukan kasus pelanggaran etika
oleh para peneliti. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk menunjukkan sisi positif
dari adanya etika penelitian terlepas dari beragam kasus pelanggaran yang beredar di
luaran. Adapun etika penelitian yang ingin dibahas oleh penulis di sini adalah etika
penelitian kualitatif yang berfokus pada perilaku peneliti terhadap partisipan
penelitiannya.1

Pada kenyataannya, keberadaan etika penelitian secara mengikat dewasa ini


telah dijadikan suatu pedoman bagi para peneliti kredibel, karena dengan melanggar
etika tersebut, maka mereka telah mencoreng nama ilmu pengetahuan itu sendiri.

Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlaq (moral). Secara terminologi, etika mempunyai banyak ungkapan yang
semuanya itu tergantung pada sudut pandang masing-masing ahli.

Ahmad Amin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.2

Austin Fogothey (seperti yang dikutip Ahmad Charris Zubair) mengatakan


bahwa etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan
masyarakat sebagi antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan
hukum.

1
Iona Savalida Ramadea, ‘Etika Dalam Penelitian Kualitatif: Analisis Penelitian Dengan Responden Mantan
Narapidana Anak’, 2018, p. 2.
2
Ramadea, p. 3.
2
Dari beberapa definisi etika tersebut dapat segera diketahui bahwa etika
berhubungan dengan empat hal sebagai berikut :

1. Dilihat dari segi opjek pembahasan

2. Dilihat dari segi sumbernya

3. Dilihat dari segi fungsinya

4. Dilihat dari segi sifatya3

Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan
manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Berbagai pemikiran yang dikemukakan
para filosof barat mengenai perbuatan yang baik atau buruk dapat dikelompokkan
kepada pemikiran etika, karena berasal dari hasil berpikir.

Penelitian adalah upaya untuk menemukan kebenaran. Etika dalam proses


penelitian menjadi bagian yang esensial dalam upaya menemukan kebenaran. Etika
didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang mengendalikan atau mempengaruhi
perilaku. Etika penelitian dapat di definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip moral
ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian.4

Dalam penelitiaan kualitatif, etika penelitian berkaitan dengan cara peneliti


merumuskan topik penelitian, merencanakan penelitian, mengakses data,
mengumpulkan data, menyimpan data, menganalisis data dan melaporkan secara
bertanggung jawab dan bermoral.5

Penelitian kualitatif juga mempunyai etika yang harus ditegakkan. Ada tiga
etika dalam penelitian kualitatif, yaitu: etika prosedural, pelaksanaan, dan hubungan.

1. Etika Prosedural

Harus ada persetujuan dan izin tertulis dari komite etik untuk melaksanakan
penelitian dengan subjek mansia. Persetujuan dan izin tertulis dari institusi yang
berwenang. Persetujuan dari universitas atau lembaga riset. Perseujuan untuk
mengambil dari responden berasal dari pemerintah dan juga lembaga adat.

3
Ramadea, p. 5.
4
Muchlis Hamdi, Paradigma Dan Etika Penelitian, 2010, p. 4.
5
Muslim, ‘Etika Dan Pendekatan Penelitian Dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual Dan
Praktikal)’, Jurnal Komunikologi, 4 (2007), p. 2.
3
Persetujuan dari pemerintah yang mengeluarkan adalah Kesbanglinmas
(provinsi, kabupaten atau kota) serta pemerintah lokal seperti kecamatan, desa,
dan banjar. Bagi peneliti asing, izin berasal dari BIN dan juga dari LIPI.

Melaksanakan isu-isu keamanan & wewenang Penting juga untuk


mempersiapkan proposal penelitian, terutama terkait dengan, contoh:

a) Sample: bagaimana sample dipilih

b) Teknik pengambilan data: telp survey (termasuk intrusive), harus sertakan


alasan kuat untuk memakai teknik tersebut. Contoh: bahwa teknik lain
tidak memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian & mendapatkan
data yg cepat & representatif

c) Analisis data: bagaimana memperlakukan & menganalisis data

2. Etika Pelaksanaan

Etika isu yang muncul selama pelaksanaan riset, contohnya apa ? Sering
tidak dapat diprediksi. Kejadian yang terkait dengan etika, contoh: saat responden
tidak nyaman dengan jawabannya, keputusan seberapa jauh dalam melakukan
probing terutama terkait dengan pengalaman buruk dari responden … [sedih,
kecewa, Menangis]. Di lain sisi, sebagai peneliti, kita memerlukan: kelengkapan
data diperlukan untuk analisis Data yang baik serta pelaporan yang lengkap.

3. Etika Hubungan

Terkait hubungan antara responden – peneliti. Siapakah responden? Apa


peranannya? Bagaimana Memperlakukannya? Mempertahankan relasi selama
(setelah) riset. Saling menghargai nilai & Pandangan, kehormatan, keterkaitan
antara peneliti dengan responden, berikut juga dengan lingkungan.6

B. Prinsip-prinsip Etika Penelitian Kualitatif


Adapun prinsip-prinsip dasar etika penelitian kualitatif yaitu :
Menghormati individu (Respect for persons) yaitu Menghormati otonomi
(Respect for autonomy): menghargai kebebasan seseorang terhadap pilihan sendiri.
Melindungi subyek penelitian (Protection of persons): melindungi individu/subyek
penelitian yang memiliki keterbatasan atau kerentanan dari eksploitasi dan bahaya.

6
Dkk David Hizkia Tobing, Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif (Denpasar: Universitas UDAYANA,
2016), p. 19.
4
Kemanfaatan (Beneficience): kewajiban secara etik untuk memaksimalkan
manfaat dan meminimalkan bahaya. Semua penelitian harus bermanfaat bagi
masyarakat. Desain penelitian harus jelas. Peneliti yang bertanggung jawab harus
mempunyai kompetensi yang sesuai.
Berkeadilan (Distributive justice): Keseimbangan antara beban dan manfaat
ketika berpartisipasi dalam penelitian. Setiap individu yang berpartisipasi dalam
penelitian harus di perlakukan sesuai dengan latar belakang dan kondisi masing-
masing. Perbedaan perlakuan antara satu individu/kelompok dengan lain dapat
dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat diterima oleh
masyarakat.
Pada hakekatnya, penelitian yang melibatkan manusia bertujuan untuk
menemukan hal baru yang bermanfaat bagi manusia. Secara etik, suatu penelitian baru
dapat dipertanggungjawabkan jika dilakukan dengan menghargai dan melindungi
serta berlaku adil terhadap subyek penelitian sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di dalam masyarakat, dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian
yang tidak valid secara ilmiah, berisiko tidak bermanfaat bagi manusia, maka dapat
dikategorikan tidak etis.7

C. Kode Etik dalam Etika Penelitian Kualitatif


Kode etik penelitian merupakan norma yang harus dipatuhi oleh peneliti
dalam melaksanakan penelitiannya, sedangkan kepengarangan adalah petunjuk
tatacara dalam pencantuman urutan, serta tanggung jawab penulis dalam suatu
makalah ilmiah.8

Berikut ini adalah kode etik penelitian dan kepengarangan yang berlaku di
lingkungan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LP2M-UAI:

1. Dalam melakukan penelitiannya, seorang peneliti harus menunjukan integritas dan


profesionalisme, taat kaidah keilmuan dalam mencari kebenaran ilmiah untuk
memajukan IPTEKS serta menjunjung tinggi nama baik UAI.
2. Seorang peneliti harus mengutamakan kejujuran, keadilan, dan kepercayaan (trust)
tidak diskriminatif serta memberikan bantuan bila diperlukan.
3. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi scientific conduct memahami
manfaat/keuntungan dan resiko penelitian yang dilakukannya.

7
Nasrudin Andi Mappaware, ‘Etika Penelitian’, Jurnal FK UMI, 2019, p. 4.
8
Setiawan, Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah (Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011), p. 3.
5
4. Seorang peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam
penelitian dengan prinsip menghargai martabat manusia.
5. Seorang peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari praktek-praktek yang
termasuk malalaku (misconduct):
a. Rekaan (fabrikasi), pemalsuan data (falsifikasi), tindakan lain yang
meyimpang dari praktek yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah.
b. Plagiarism yang diartikan tindakan yang meniru/menjiplak karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Autoplagiarism yang diartikan tindakan yang mengulang kembali karya tulis
yang telah pernah dipublikasikan tanpa menyebutkan dimana untuk
pertamakali karya tersebut dipublikasikan.
6. Setiap peneliti harus menghindari benturan kepentingan pada setiap afiliasi atau
keterlibatan finansial dengan lembaga sponsor.
7. Setiap hasil penelitian semestinya dipublikasikan pada forum ilmiah sesuai dengan
bidang ilmu masing-masing, kecuali yang menyangkut kerahasiaan seperti yang
mendapat hak paten.
8. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pengarang untuk publikasi bilamana ada
sumbangan yang berarti untuk hal yang berikut (note: penulis utama harus
memenuhi ketiga hal di bawah):
a. Menyusun konsep dan desain, analisis dan interpretasi data.
b. Menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis subtansi yang penting.
c. Memberikan persetujuan atau versi final setiap naskah yang terbit.
9. Jika terdapat lebih dari seorang pengarang, maka salah satu dari mereka dapat
ditunjuk sebagai pengarang eksekutif untuk keperluan administrasi dan
korespondensi.
10. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian, namun tidak menjadi
pengarang sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan terimakasih.

D. Bentuk Pelanggaran dalam Etika Penelitian


Kelalaian maupun kesengajaan peneliti terhadap aspek-aspek dalam prinsip
originalitas dapat berujung pada tindak plagiarisme. Plagiarisme dimaknai sebagai
tindakan penggunaan seseorang atas gagasan, teori, dan kata-kata orang lain dan
kemudian melakukan klaim atas dirinya sendiri. Plagiarisme sendiri dapat dimaknai
ke dalam berbagai bentuk, baik itu mengutip secara langsung hasil penelitian orang

6
lain maupun melakukan parafrasa tanpa menyertakan sitasi dari sumber aslinya.
Selain plagiarisme, contoh pelanggaran etika penelitian adalah pengubahan
(manipulasi) data atau informasi, penyalahgunaan data atau informasi, pengakuan dan
penggunaan data atau informasi tanpa ijin, publikasi hasil penelitian penugasan tanpa
ijin, tidak merahasiakan sumber data yangg semestinya dirahasiakan, tidak
menghormati responden, dan tidak menyusun laporan hasil penelitian.9

Adapun bentuk pelanggaran etika penelitian yang lain yaitu mencakup :

1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication) yaitu mengarang, mencatat,


dan/ataumengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan
proses penelitian;
2. Pemalsuan data penelitian (falsification) yaitu memanipulasi bahan penelitian,
peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau
hasilsedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat
dalamcatatan penelitian;
3. Pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti
penelitisenior memeras tenaga peneliti yunior dan membantu penelitian untuk
mencarikeuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh
pengakuanatas hasil kerja pihak lain;
4. Perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian
hakkepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang
dan/atausalah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai sumbangan
intelektualseorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil
denganmempublikasi data dan.atau hasil penelitian tanpa izin lemabaga
penyandangandana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati
denganlembaga penyandang dana tentang hak milik karya intelektual (HAKI)
hasil penelitian;
5. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data
penting selama jangka waktu sewajarnya, mengunakan data tanpa izin
pemiliknya, atau tidak mempublikasikan data penting atau penyembunyian
datatanpa penyebab yang dapat diterima;

9
Sukaesih, ‘Permasalahan Plagiarisme Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Politikom Indonesiana, 3 (2018), p.
5.
7
6. Penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih darisatusal
uran, tanpa adanya penyempurnaan, pembaruan isi, data dan tidakmerujuk
publikasi sebelumnya;
7. Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakankalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah dipublikasi
sebelumnya; dan
8. Pencurian proses dan/atau hasil ( plagiarisme)10

10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), p. 2.
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penelitian adalah upaya untuk menemukan kebenaran. Etika penelitian dapat di
definisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang mengendalikan atau mempengaruhi
perilaku. Penelitian kualitatif juga mempunyai etika yang harus ditegakkan.

2. Etika prosedural, pelaksanaan, dan hubungan adalah persetujuan dan izin tertulis
dari institusi yang berwenang, Persetujuan dari universitas atau lembaga riset,
Persetujuan untuk mengambil dari responden berasal dari pemerintah dan juga
lembaga adat, dan provinsi, kabupaten atau kota. Kejadian yang terkait dengan
etika, contoh: kelengkapan data diperlukan untuk analisis Data yang baik serta
pelaporan yang lengkap, etika hubungan antara responden, dan prinsip-prinsip
etika penelitian kualitatif.

3. Kode Etik dalam Etika Penelitian Kualitatif adalah norma yang dipatuhi oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitiannya, sedangkan kepengarangan adalah
petunjuk tatacara dalam pencantuman urutan, tanggung jawab penulis dalam suatu
makalah ilmiah, seorang peneliti harus menunjukan integritas dan
profesionalisme, taat kaidah keilmuan dalam mencari kebenaran ilmiah

4. Peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari praktek-praktek yang


termasuk pemalsuan data (falsifikasi), tindakan lain yang meyimpang. Pengarang
eksekutif untuk keperluan administrasi dan korespondensi adalah pihak lain yang
memberikan sumbangan dalam penelitian, namun tidak menjadi pengarang
sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan terimakasih. Kelalaian
maupun kesengajaan peneliti terhadap aspek-aspek dalam prinsip originalitas
dapat berujung pada tindak plagiarisme. Plagiarisme dimaknai sebagai tindakan
penggunaan seseorang atas gagasan, teori, dan kata-kata orang lain dan kemudian
melakukan klaim atas dirinya sendiri.

B. Saran
Dalam penyampaian materi pada makalah ini tentunya belumlah layak di
katakan sempurna karena kami sebagai penyusun makalah ini juga hanya manusia
biasa yang masih belajar dalam membuat makalah. Demikian pula kami selaku

9
pemakalah memohon maaf atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini, dan juga
kami memohon kepada pembaca sekiranya berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik ataupun sarannya demi meluruskan materi di dalam makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

David Hizkia Tobing, Dkk, Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif (Denpasar: Universitas
UDAYANA, 2016)
Mappaware, Nasrudin Andi, ‘Etika Penelitian’, Jurnal FK UMI, 2019
Muchlis Hamdi, Paradigma Dan Etika Penelitian, 2010
Muslim, ‘Etika Dan Pendekatan Penelitian Dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah
Tinjauan Konseptual Dan Praktikal)’, Jurnal Komunikologi, 4 (2007)
Ramadea, Iona Savalida, ‘Etika Dalam Penelitian Kualitatif: Analisis Penelitian Dengan
Responden Mantan Narapidana Anak’, 2018
Setiawan, Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah (Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2010)
Sukaesih, ‘Permasalahan Plagiarisme Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Politikom
Indonesiana, 3 (2018)

11

Anda mungkin juga menyukai