JUDUL
Ustman Bin Affan
Oleh:
BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
2 Rumusan Masalah
3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1 Kesimpulan
2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
membawa bangsa Arab dari masa keterbelakangan, bodoh dan lainnya menjadi bangsa yang
maju dan terkenal sampai sekarang ini. Pada masa perkembangannya, Islam mengalami beberapa
kali pergantian khalifah untuk meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah, meskipun ada
beberapa tahapan-tahapan pemerintahan yang ada, Islam mengalami kemajuan dan juga
mengalami kemunduran. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan Islam berkembang dan dianut
oleh banyak manusia di muka bumi ini. Setelah Nabi wafat maka dakwah Islamiyah diteruskan
oleh Khulafaurrasyidin, yaitu sahabat-sahabat Nabi yang di pandang bijaksana, dapat
mempimpin jalannya pemerintahan dan mampu memberikan pengarahan terhadap dakwah Islam,
meneruskan dakwah Rasulullah untuk menyebarkan agama Allah.
Di antara sahabat-sahabat Rasulullah yang diangkat menjadi khalifah ada 4 orang, yaitu
yang pertama Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan yang terakhir
adalah Ali bin Abi Thalib. Setelah sebelumnya telah dibahas mengenahi khalifah Abu Bakar dan
Umar bin Khattab, maka kali ini akan dibahas mengenai khalifah Utsman bin Affan.
Pada masa pemerintahan beliau, bangsa Arab berada pada posisi permulaan zaman
perubahan. Hal ini ditandai dengan perputaran dan percepatan pertumbuhan ekonomi disebabkan
aliran kekayaan negeri-negeri Islam ke tanah Arab seiring dengan semakin meluasnya wilayah
yang tersentuh syiar agama.
Pada manajemen pemerintahannya Utsman menempatkan beberapa anggota keluarga
dekatnya menduduki jabatan publik strategis. Hal ini memicu penilaian untuk menekankan telah
terjadinya proses dan motif nepotisme dalam tindakan Utsman tersebut. Pada sisi lain Khalifah
dituduh sebagai koruptor dan nepotis dalam kasus pemberian dana khumus (seperlima harta dari
rampasan perang) kepada Abdullah Bin Sa’ad Bin Abu Sarah, kepada Mirwan bin Al Hakkam,
dan kepada Al Harits Bin Al Hakam.
Dengan beberapa kebijakan itulah sehingga banyak kalangan yang menilai kepemimpinan
khalifah berbau nepotisme yang kemudian berkembang melakukan langkah konspirasi untuk
menjatuhkan khalifah Utsman bin Affan, hingga akhirnya sampai pada tahap pembunuhan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana biografi Usman Bin Affan?
2. Bagaimana keistimewaan Usman Bin Affan?
3. Bagaimana prestasi Usman Bin Affan?
4. Bagaimana proses pengangkatan Usman Bin Affan?
Para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka yaitu Ahlussunnah
wal jamaah besepakat bahwa Utsman bin Affan adalah orang yang paling berhak menjabat
khalifah setelah Umar bin Al khattab . tidak ada seorang pun yang menentang hal ini.
Banyak Ulama dari kalangan ahli hadits dan lainnya menukil Ijma’ tersebut antara lain:
-Apa yang diriwayatkan Ibnu Abi dengan sanadnya yang sampai pada Harits bin Madhrab , ia
berkata , “ Aku pergi Haji pada masa khalifah Umar. Orang-orang tidak ragu bahwa
kekhalifahan setelahya adalah untuk Utsman.
-Abu Nuaim Al Ashbahani meriwayatkan dengan sanadnya keada Abu Hudzaifah , ia berkata : “
Sesungguhnya aku berdiri bersama Umar lututku menyentuh lututnya. Umar bertanya, “
Siapakah yang dipilih kaummu untuk menjadi pemimpin? “ Ia menjawab “ sesungguhnya
kaummu untuk menjadi pemimpin” Ia menjawab : “Sesungguhnya orang-orang yang telah
menyerhkan urusan mereka kepada Ibnu Affan.”
- Al Hafidz adz zahabi menukil daril Qadhi bahwa ia berkata : “ Rasulullah wafat . Lalu kaum
muslimin mengangkatAbu Bakar sebagai khalifah. Jika mereka mengetahui bahwa ada seseorang
yang lebih utma dari Abu Bakar ,Maka mereka telah berbuat curang. Kemudian Abu Bakar
mengangkat Umar sebagai kahlifah. Ia menegakkan kebenaran dan keadilan. Ketika ajalnay
hampir tiba , ia menetapkan enam orang untuk melakukan musyawarah. Mereka bersepakat
untuk menjadikan Utsman sebagai khalifah. Andaikala mereka mengetahui ada yang lebih
Utama darpada Utsman, merati mereka berbuat curang kepada kita.
Nukilan-nukilan tersebut menyampaikan keterangan jelas bahwa keutamaan Utsman bin
Affan untuk menjadi Khalifah telah masyhur di kalangan para sahabat Nabi hingga ketika
Utsman bin Affan masih hidup. Hal itu karena mereka mengetahui Nash-nash yang
mengisyaratkan urutan kekhalifahan setelah Nabi dan mereka mengetahui bahwa Utsman adalah
orang yang paling utama secara mutlak setelah Abu Bakar dan Umar.