Anda di halaman 1dari 6

Nama : Erwiansyah

NIM : 11905069

Kelas : KPI 3 C

Tugas : UAS Fiqh Dan Ushul Fiqh

1. Tulislah judul makalah anda ! dan berikan kesimpulan minimal 10 baris !


Jawab :

    A. Istihsan

Istihsan adalah berpalingnya (pindahnya) seorang mujtahid dari tuntutan


qiyas yang jali (nyata) kepada tuntutan qiyas yang Khafi (samar), atau dari
hukum Kulli (umum) kepada hukum istitsnai (pengecualian), karena terdapat dalil
yang mementingkan perpindahan.

Dasar-dasarnya terdapat pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang maknanya


denotatif, yaitu QS. Az-Zumar: 18, 55 dan hadits Nabi “Apa yang dipandang
kaum muslimin sebagai sesuatu yang baik, maka ia di sisi Allah adalah baik dan
apa-apa yang dipandang sesuatu yang buruk, maka disisi Allah adalah buruk pula”

Pembagian Istihsan: istihsân dengan nash, ijmâ’, dhorurat, qiyâskhafî, ‘urf,


dan mashlahah.

Segolongan ulama’ berpendapat bahwa istihsan bukan dalil yang berdiri


sendiri, tetapi memerlukan dan berpokok pangkal pada dalil syar’i lain.

      B. Maslahah Mursalah

Yaitu suatu hukum yang ditetapkan untuk memelihara tercapainya tujuan-


tujuan syara’ yaitu menolak madharat dan meraih maslahah. Pembentukan
maslahahmursalah harus memenuhi beberapa syarat diantaranya:
Maslahah itu harus hakikat bukan dugaan., Maslahah harus bersifat umum dan
menyeluruh., Maslahah itu harus sejalan dengan tujuan hukum-hukum yang dituju
oleh syari’, Maslahah itu bukan maslahah yang tidak benar.

Maslahah dibagi menjadi tiga macam yaitu, Maslahah Dharuriyyah, Maslahah


Hajjiyah, dan Maslahah Tahsiniyah. Mengenai kehujjahan Maslahah mursalah,
para ulama mempunyai perbedaan pendapat.

2. Apa manfaat mempelajari ilmu fiqh dan ushul fiqh, khususnya yang
berhubungan dengan Program Studi yang anda tempuh saat ini? Jelaskan !
Jawab :
Menurut para ahli ushulfiqh, manfaat utama ilmu ini adalah untuk
mengetahui kaidah-kaidah yang bersifat kulli (umum) dan teori-teori yang terkait
dengannya untuk diterapkan pada dalil-dalil tafsili (terperinci) sehingga dapat
diistinbathkan hukum syara’ yang ditunjukkannya. Melalui kaidah-kaidah
ushulfiqh diketahui nash-nashsyara’ dan hukum-hukum ditunjukkannya. Dengan
ushulfiqh dapat dicarikan jalan keluar menyelesaikan dalil-dalil yang kelihatan
bertentangan satu sama lain. Melalui dalil-dalil yang ada dalam kajian ushulfiqh,
seperti qiyas, istihsan, istishab, urf dapat dijadikan landasan menetapkan
persoalan yang hukumnya tidak dijelaskan langsung oleh nash.

Sementara manfaat utama fiqh untuk dapat menerapkan hukum syara’


terhadap segala perbuatan dan perkataan mukallaf. Fiqh meupakan rujukan bagi
hakim dalam menetapkan keputusan dan menjadi pedoman bagi mufti dalam
mengeluarkan fatwa. Bahkan, fiqh menjadi petunjuk berharga bagi setiap
mukallaf dan menetapkan hukum perkataan dan perbuatannya sehari-hari.

Maka dari itu manfaat dari ilmu fiqh dan ushul bagi kita sebagai seorang
komunikasi yang mensiarkanislam adalah untuk menjadi pedoman atau petunjuk
kita untuk berkomunikasi, agar perkataan kita itu sesuai dengan syariat agama
islam dan perbuatan kita itu tidak melenceng juga dari syariat islam.
3. Apa yang harus kita lakukan saat menemukan kasus-kasus baru/terkini
yang tidak kita jumpai secara eksplisit keterangannya dalam al-Qur’an dan
Hadits ! Berikan contohnya
Jawab :

Jika kita menemukan kasus yang tidak ada keterangan nya di dalam Al-
Qur’an dan hadis, maka kita gunakan cara qiyas untuk menentukan hukum dalam
kasus tersebut. Karna qiyas adalah penetapan suatu hukum dan perkara baru yang
belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab,
manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi
sama. Maka dari itu kita lihat kasus terbaru tersebut dan lalu kita teliti dengan
kasus yang sebelumnya apakah ada persamaan atau tidak di dalam berbagai aspek
tersebut ,kalau ada persamaan aspek maka kita sesuaikan hukum kasus terbaru
tersebut dengan kasus sebelumnya yang kita qiyaskantadi.

4. Jelaskan beberapa point di bawah ini beserta contoh kasus terbaru yang
terjadi pada zaman sekarang !
Jawab :
A. Sunnah Taqririyah
yakni segala perkataan dan perbuatan Sahabat yang diketahui oleh Nabi
sholallohu ‘alaihi wasallam, lalu disetujui atau diluruskan oleh Beliau.
Singkatnya segala sesuatu yang telah mendapat legitimasi atau pengesahan dari
Nabi, sehingga sesuatu yang sebelumnya bukan bagian dari syariat akhirnya
menjadi syariat karena Taqrir dari Beliau sholallohu ‘alaihi wasallam.
Contoh selain Tayammum dan memakan Dhob yang bisa kita jumpai adalah
SholatSunnahSyukrilWudhu.

Dari Abu Huroirohrodhiallohu ‘anhu bahwa Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam


berkata, kepada Bilal rodhiallohu ‘anhu ketika sholat Fajar (Subuh): “Wahai Bilal,
ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam
Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga”.

Bilal berkata; “Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali
bahwa jika aku bersuci (berwudhu’) pada suatu kesempatan malam ataupun siang
melainkan aku selalu sholat dengan wudhu’ tersebut disampingsholat wajib”

[HR Bukhori 1081]

B. Rukhsah

berarti keringanan, maksudnya keringanan tentang hukum ibadah yg


diberikan Allah kepada hambahnya sebagai bukti bahwa Allah sayang kepada
hambahNyatdk mempersulit hambahNya.

Contoh Rukhsah yang diberikan Allah kepada hambahnya:

Shalat Jumat wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang:
hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit.

C . Maqashid Syari’ah Hajiyah


bila diartikan secara bahasa adalah tujuan syariah. Tujuan utama dari
maqashid syariah adalah merealisasikan kemanfaatan untuk umat manusia
(mashâlihal-’ibâd) baik urusan dunia maupun urusan akhirat mereka.

Hajiyat secara bahasa berarti kebutuhan-kebutuhan sekunder. Apabila


kebutuhan ini tidak terwujud tidak sampai mengancam keselamatan, namun akan
mengalami kesulitan. Untuk menghilangkan kesulitan tersebut, di dalam Islam
terdapat hukum rukhsa (keringanan), yaitu hukum yang dibutuhkan untuk
meringankan beban, sehingga hukum dapat dilaksanakan tanpa Rasa tertekan dan
terkekang.

Contohnya : salah satunya adalah seperti HifdzunMaal (Menjaga Harta)


D. Syadz Dzari’ah

adalah menetapkan larangan atas suatu perbuatan tertentu yang pada


dasarnya diperbolehkan untuk mencegah terjadinya perbuatan lain yang dilarang.

contohnya :

1. Menebang dahan pokok yang meliuk di atas jalan umum dapat


mengakibatkan timbulnya gangguan lalu lintas

5. Silahkan anda menganalisa 3 kasus yang terjadi di sekitar tempat anda


tinggal saat ini, kemudian anda berikan status hukumnya (haram, sunnah,
makruh, wajib dan mubah) beserta jelaskan sumber hukum islam yang anda
gunakan !
Jawab :

1. Kasus mencuri

mencuri merupakan perbuatan yang tercela yang dapat merugikan orang lain.
Pencurian dilarang dalam ajaran islam. Hukum mencuri adalah haram. Allah
ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah (38) yang artinya : Seseorang
yang mencuri. Laki-laki atau perempuan. Potonglah tangan keduanya. Sebagai
balasan pekerjaan dan siksaan dari Allah. Allah Maha Perkasa Lagi Maha
Bijaksana. Sumber hukum tersebut adalah Al-Qur’an.

2. Kasus Mabuk menggunakan lem fox (ngelem)

mabuk menggunakan lem fox ini hampir sama seperti mabuk menggunakan
khamr , karna lem fox dapat juga membuat kita mabuk dan kehilangan kesadaran
diri kita jika kita menghirupnya secara berlebihan . Dan hal seperti itu dilarang
oleh agama,maka status hukumnya adalah haram dengan sumber hukum islam
yang di gunakan adalah qiyas. Proses pengharaman mabuk dengan lem fox
(ngelem) dengan menyamakan khamr. Karena dua hal tersebut sama-sama
memabukkan maka hukum nya haram.
3. Kasus maksiat

maksiat adalah perilaku atau tindakan manusia yang melanggar hukum moral
yang bertentangan dengan perintah Allah SWT.

Dalam Al-Qur'an berbuat maksiat merupakan hal telarang dan bertentangan


dengan perintah Allah SWT.Dengan demikian, setiap mukmin wajib menjauhi
segala yang Allah haramkan baginya. Baik dia menyebutnya sebagai dosa, itsmun,
khati’ah, atau maksiat.

Dan sumbur hukum maksiat adalah Al-Qur’an,

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Isra: 32).

Anda mungkin juga menyukai