NIM : 11905069
Kelas : KPI 3 C
A. Istihsan
2. Apa manfaat mempelajari ilmu fiqh dan ushul fiqh, khususnya yang
berhubungan dengan Program Studi yang anda tempuh saat ini? Jelaskan !
Jawab :
Menurut para ahli ushulfiqh, manfaat utama ilmu ini adalah untuk
mengetahui kaidah-kaidah yang bersifat kulli (umum) dan teori-teori yang terkait
dengannya untuk diterapkan pada dalil-dalil tafsili (terperinci) sehingga dapat
diistinbathkan hukum syara’ yang ditunjukkannya. Melalui kaidah-kaidah
ushulfiqh diketahui nash-nashsyara’ dan hukum-hukum ditunjukkannya. Dengan
ushulfiqh dapat dicarikan jalan keluar menyelesaikan dalil-dalil yang kelihatan
bertentangan satu sama lain. Melalui dalil-dalil yang ada dalam kajian ushulfiqh,
seperti qiyas, istihsan, istishab, urf dapat dijadikan landasan menetapkan
persoalan yang hukumnya tidak dijelaskan langsung oleh nash.
Maka dari itu manfaat dari ilmu fiqh dan ushul bagi kita sebagai seorang
komunikasi yang mensiarkanislam adalah untuk menjadi pedoman atau petunjuk
kita untuk berkomunikasi, agar perkataan kita itu sesuai dengan syariat agama
islam dan perbuatan kita itu tidak melenceng juga dari syariat islam.
3. Apa yang harus kita lakukan saat menemukan kasus-kasus baru/terkini
yang tidak kita jumpai secara eksplisit keterangannya dalam al-Qur’an dan
Hadits ! Berikan contohnya
Jawab :
Jika kita menemukan kasus yang tidak ada keterangan nya di dalam Al-
Qur’an dan hadis, maka kita gunakan cara qiyas untuk menentukan hukum dalam
kasus tersebut. Karna qiyas adalah penetapan suatu hukum dan perkara baru yang
belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab,
manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi
sama. Maka dari itu kita lihat kasus terbaru tersebut dan lalu kita teliti dengan
kasus yang sebelumnya apakah ada persamaan atau tidak di dalam berbagai aspek
tersebut ,kalau ada persamaan aspek maka kita sesuaikan hukum kasus terbaru
tersebut dengan kasus sebelumnya yang kita qiyaskantadi.
4. Jelaskan beberapa point di bawah ini beserta contoh kasus terbaru yang
terjadi pada zaman sekarang !
Jawab :
A. Sunnah Taqririyah
yakni segala perkataan dan perbuatan Sahabat yang diketahui oleh Nabi
sholallohu ‘alaihi wasallam, lalu disetujui atau diluruskan oleh Beliau.
Singkatnya segala sesuatu yang telah mendapat legitimasi atau pengesahan dari
Nabi, sehingga sesuatu yang sebelumnya bukan bagian dari syariat akhirnya
menjadi syariat karena Taqrir dari Beliau sholallohu ‘alaihi wasallam.
Contoh selain Tayammum dan memakan Dhob yang bisa kita jumpai adalah
SholatSunnahSyukrilWudhu.
Bilal berkata; “Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali
bahwa jika aku bersuci (berwudhu’) pada suatu kesempatan malam ataupun siang
melainkan aku selalu sholat dengan wudhu’ tersebut disampingsholat wajib”
B. Rukhsah
Shalat Jumat wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang:
hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit.
contohnya :
1. Kasus mencuri
mencuri merupakan perbuatan yang tercela yang dapat merugikan orang lain.
Pencurian dilarang dalam ajaran islam. Hukum mencuri adalah haram. Allah
ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah (38) yang artinya : Seseorang
yang mencuri. Laki-laki atau perempuan. Potonglah tangan keduanya. Sebagai
balasan pekerjaan dan siksaan dari Allah. Allah Maha Perkasa Lagi Maha
Bijaksana. Sumber hukum tersebut adalah Al-Qur’an.
mabuk menggunakan lem fox ini hampir sama seperti mabuk menggunakan
khamr , karna lem fox dapat juga membuat kita mabuk dan kehilangan kesadaran
diri kita jika kita menghirupnya secara berlebihan . Dan hal seperti itu dilarang
oleh agama,maka status hukumnya adalah haram dengan sumber hukum islam
yang di gunakan adalah qiyas. Proses pengharaman mabuk dengan lem fox
(ngelem) dengan menyamakan khamr. Karena dua hal tersebut sama-sama
memabukkan maka hukum nya haram.
3. Kasus maksiat
maksiat adalah perilaku atau tindakan manusia yang melanggar hukum moral
yang bertentangan dengan perintah Allah SWT.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Isra: 32).