Anda di halaman 1dari 12

Tanggal : 18 NOVEMBER 2020

Dosen : Dr. Patmawati, S.Ag.M.Ag.

TUGAS MATA KULIAH


SEJARAH PERADABAN ISLAM

JUDUL
PENGERTIAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

Oleh:

Nama Erwiansyah : NIM. 11905069

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
2 0 1 9
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Keberadaan beberapa aliran dalam sejarah perkembangan Islam, baik secara


global maupun lokal tidak bisa terlepas dari fenomena sejarah yang
melatarbelakanginya. Hal ini, setidaknya disebabkan oleh faktor kondisi yang sangat
berpengaruh pada kelahiran maupun keberlangsungan suatu aliran. Sejauh ini, kronologi
sejarah Islam secara global mengalami metamorfosa yang cukup fluktuatif. Masa klasik
sebagai cikal bakal perkembangan Islam ditandai dengan upaya pembangunan
peradaban yang dimotori oleh Rasulullah hingga raja-raja Abbasiyah. Upaya yang
memakan waktu tidak sebentar ini sempat `dihentikan` oleh serangan Holago Khan di
Baghdad yang menjadi tanda dimulainya zaman pertengahan.

Sebagian sejarawan lebih suka menamai periode ini dengan masa kemunduran yang
kemudian dilanjutkan dengan masa kebangkitan kembali pada awal abad 20. Di
Indonesia, Islam baru masuk serta tumbuh sekitar abad ke-7. Kendati begitu, hal ini
bukanlah suatu halangan berarti bagi perkembangan Islam. Buktinya hingga saat ini,
perkembangan Islam di Indonesia mengalami progresivitas yang cukup signifikan.
Sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk, Islam `dianggap` mampu untuk
mengubah paradigma berpikir masyarakat Indonesia melalui beberapa tahapan.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Sejarah Islam?

2. Apa Pengertian Sejarah Peradaban Islam?

3. Bagaimana pembagian fase-fase dalam Periodesasi Sejarah Peradaban Islam?


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sejarah Islam

Sejarah berasal dari bahasa Arab dari kata “Syajarotun” artinya pohon. Secara
sistematis memang sejarah hampir sama dengan pohon yakni mempunyai cabang dan ranting,
bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang.
Seirama dengan kata sejarah adalah kata silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa
Arab.

Dalam dunia barat sejarah disebut Histoire (Prancis), Historie (Belanda), dan History
(Inggris). Dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang berarti ilmu. Menurut
Aristoteles Istoria diartikan sebagai kajian sistematik mengenai seperangkat gejala alam,
yang dituturkan secara kronologis maupun tidak kronologis. Pengertian ini masih digunakan
dalam bahasa Inggris yang disebut Natural History. Kata istoria biasanya diperuntukkan bagi
kajian mengenai gejala-gejala hal ihwal manusia alam urutan kronologis.

Definisi secara umum kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam
bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi,
sedangkan dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh dan taurikh yang
berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhusy-syay-I menunjukkan arti
pada tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa.

Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian sejarah mencakup 3 hal :

1. Silsilah, asal usul keturunan.

2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo,
peristiwa-peristiwa penting yang benar-benar terjadi, cerita-cerita yang beradasar pada
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi.

3. Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang


benar-benar terjadi di masa lampau.
B. Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan


islam dalam perspektif sejarahnya. Disini dapat pula dikemukakan makna peradaban islam
dalam tiga pengertiannya yang berbeda-beda. Pertama kemajuan dan tingkat kecerdasan akal
yang dihasilkan dalam suatu suatu periode kekuasaan islam, mulai dari periode Nabi
Muhammad SAW. Sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang; kedua hasil-hasil yang
dicapai oleh umat islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian;
ketiga kemajuan politik atau kekuasaan islam yang berperan melindungi pandangan hidup
islam terutama dalam hubungannya dengan wadah – wadah penggunaan bahasa dan
kebiasaan hidup bermasyarakat.

Beberapa karya tentang sejarah (historiografi) umat islam yang ditulisoleh para ahli
terdahulu menunjukkan model-model periodisasi sejarahislam yang berbeda-beda.
Diantaranya, karya Ahmad Syalabi, Sejarahdan Kebudayaan Islam, membagi babakan sejarah
dimaksud berdasarkan perkembangan islam pada masa Nabi dan para penguasamuslim
melalui dinasti-dinasti islam, dalam karya lain seperti di tulis oleh Hasan Ibrahim Hasan,
Islamic HistoryandCulture (632-1986)

C.Periodesasi Sejarah Peradaban Islam

Secara umum, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periodesasi: klasik,
pertengahan, dan modern. Harun Nasution dalam bukunya Pembaharuan dalam Islam
menjelaskan bahwa periodesasi sejarah di perlukan dalam rangka:

1. Untuk mengetahui perkembangan maju mundurnya umat islam yang terjadi dalam
sejarah.

2. Terlepas dari problem generalisasi terhadap kenyataan sejarah periodesasi sejarah itu
pentingdalam rangka memberikan kemudahan dalam menjelaskan hal-hal penting yang
terjadi dalam sejarah islam seperti kapan modernitasterjadi dalam sejarah islam.

3. Sebagai tambahan,dalam pandangan penulis,periodesasi sejarah di perlukan untuk


memberikan kategorisasi secara periodik agar memudahkan seseorang dalam mengkaji
sejarah islam yang berlangsung lebih dari lima belas abad lalu. (Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan,Jakarta:Bulan Bintang,1975) , 12
Berikut tabel periode perkembangan sejarah islam yang di adaptasikan dari pemikiran Harun
Nasution dalam bukunya Pembaharuan dalam Islam dan IssaJ. Boulatta dalam bukunya
Dekonstruksi Tradisi: Gelegar Pemikiran Arab Islam (2001)

Periode

Klasik(650-1250 M)

(1) Fase ekspansi, Integrasi dan Puncak Kemajuan

(650-1000 M)

· Merupakan zaman kemajuan

· Zaman internasionalisasi Islam dari jazirah Arab ke barat melalui (iran sekarang)
hingga india

· Ilmu pengetahuan Agama dan non-Agama berkembang pesat

· Secara poltik daerah-daerah Islam tunduk pada Kekhalifah pusat

(2) Fase Disintigrasi (1000-1250 M)

· Kekhalifahan sebagai simbol keutuhan politik mulai runtuh dan di gantikan


pemerintahan otonom di berbagai kawasan

Islam mengalami puncak kemajuan pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin


dengan melakukan ekspansi pertama di Ibukota Syiria Damaskus. Dengan memakai Syiria
sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir, Irak, Ibukota Persia, Almadain. Jadi wilayah
kekuasaan Islam pada waktu itu sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, sebagian
besar wilayah Persia dan Mesir. Secara politik, daerah-daerah Islam tunduk pada
Kekhalifahan pusat seperti kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Faktor-faktor yang
menyebabkan ekspansi demikian cepat antara lain :
1. Islam tak hanya mengajarkan ajaran tentang Tuhan dengan manusia tapi juga
mengajarkan ajaran tentang manusia dengan manusia.

2. Semangat dakwah dan kegemaran berperang membentuk satu kesatuan yang padu
dalam diri umat Islam.

3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu
mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan.

4. Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya


kemerdekaan beragama bagi rakyat.

5. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah-daerah kaya yang dapat membantu penguasa Islam
untuk membiayai ekspansi.

Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani
Umayyah, akan tetapi lintas sejarah dalam politik Islam akan terlihat berbeda antara
pemerintahan Bani Umayyah dengan pemerintahan Bani Abbas. Terdapat beberapa dinasti-
dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari pemerintahan KhilafahAbbasiyah yang pada saat
itu memperlakukan kebijkan pembayaran upeti di setiap propinsi dengan ketidakadilan
nominal upeti.kelompok-kelompok tersebut Buaihiyyah, Thuluniyah, Ghaznawiyah, Dinasti
Seljuk, Abu Ali dan Idrisiyyah.Yangkesemuanya itu muncul di daerah Persia, Turki, Mesir,
Syiria, Bangsa Kurdi, dan Maroko.

Periode

Pertengahan (1250-1800 M)

(3) Fase Kemunduran (1250-1800 M)

· Desentralisasi dan disintegrasi meningkat

· Perbedaan Sunni dan Syiah bertambah nyata, demikian juga antar arab dan Persia

· Dunia Islam terbagi dua yakni bagian Arab dan Asia Tengah

· Paham bahwa pintu ijtihat tertutup meluas di kalangan islam

· Perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan sangat kurang


· Kekuasaan Islam atas spayol hancur

(4) Fase Tiga Kerajaan Besar

(1500-1800 M)

· Pada masa kemajuan, di tiga kerajaan terdapat kemajuan dalam bidang literatur dan
arsitektur. Namun perkembangan pengetahuan secara umum masih sangat kurang

· Pada masa kemunduran, kekuatan militer dan politik menurun.

· Mesir di kalahkan perancis(Napoleon Bonaparte) tahun 1798 M

Kekalahan islam di spanyol karena perang salib membuat kejayaan islam di sapnyol
runtuh, bersamaan juga di fase ini, disintegrasi juga semakin meningkat, hal ini menyebabkan
pemerintahan yang pada saat itu terpusat menjadi menjadi otonomi karena kekecewaan atas
pemerintah pusat.

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol, bukan saja
mengakhiri KhilafahAbbasiyah tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik
dan peradaban Islam karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam. Tiga
kerajaan Islam yang mengalami kemunduran dan kehancuran yaitu kerajaan Safawi, kerajaan
Mughal dan kerajaan Usman.

Periode

Modern (1800-sekarang)

(5) Kebangkitan Awal (1800-1967 M)

· Zaman kebangkitan awal umat islam

· Munculnya kesadaran pentingnya pembaharuan dalam islam baik secara politik ,


militer, sosial budaya

· Munculnya semangat nasionalisme dan berakhirnya kekhalifahan Usmaniyah di Turki

(6) Kebangkitan Kedua (1967-sekarang)


· Kekalahan Arab oleh Israel tahun 1967 M sebagai titik yang menentukan bagi
kesadaran diri dan kemudian memunculkan berbagai kritik diri (naqddzati)

· Tumbuh dan berkembangnya pemikiran-pemikiran fisiologis dan metedologis dalam


rangka pembaharuan Islam di era kontemporer

a. Macam-macam Pembagian Sejarah dan Periodesasinya

Pembahasan tentang macam sejarah terdapat baberapa pemikiran di kalangan pada pengkaji
sejarah sebagaimana di jelaskan berikut:

1. Dudung Abdurrahman membedakan sejarah menjadi dua yaitu:

1) Sejarah naratif yaitu kategori sejarah yang hanya berupa gambaran masa lalu,
urutan fakta dengan penjelasan serta ulasan atas kenyataan-kenyataan yang ada.

2) Sejarah ilmiah yaitu kategori sejarah yang berusaha mengkaji kejadian masa lalu
dengan menerangkan sebab-sebabnya melalui analisis yang seksama.(Dudung Abdurrahman,
3)

2. Azyumardi Azra membedakan sejarah menjadi dua kategori yaitu:

1) Sejarah politik yaitu sejarah yang menjadikan dimensi politik suatu masyarakat
menjadi sentral dalam pembahasannya. Sejarah politik biasanya akan bicara tentang kerajaan,
dinasti, raja dan elit kerajaan.

2) Sejarah sosial yaitu sejarah tentang gerakan – gerakan yang muncul dalam
panggung sejarah.

3. Murtadha Muthahhari membedakan sejarah dalam tiga kategori yaitu:

1) Sejarah tradisional, yaitu pengetahuan tentang peristiwa, kejadian, keadaan


kemanusiaan di masa lampau.

2) Sejarah ilmiah, yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tanpak menguasai


kehidupan masa lampau yang di peroleh melalui penyelidikan dan analisis atas peristiwa-
peristiwa masa lampau;

3) Sejarah falsafi, yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang


membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain. Ia membahas hukum-hukum yang
menguasai perubahan-perubahan. Sebagai penegasan, perbedaan penting antara sejarah
ilmiah dan sejarah falsafi adalah bahwa yang pertama hanya membahas, mengkaaji, dan
menganalisis tentang “maujud”,sedangkan yang kedua berkenaan dengan “menjadi”.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Sejarah berasal dari bahasa Arab dari kata “Syajarotun” artinya pohon. Dalam dunia barat
sejarah disebut Histoire (Prancis), Historie (Belanda), dan History (Inggris). Dalam bahasa
Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang berarti ilmu. Menurut Aristoteles Istoria
diartikan sebagai kajian sistematik mengenai seperangkat gejala alam, yang dituturkan secara
kronologis maupun tidak kronologis. Definisi secara umum kata history berarti “masa lampau
umat manusia”. Dalam bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang
berarti terjadi, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh
dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhusy-syay-I
menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa.

2. Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan islam
dalam perspektif sejarahnya. Disini dapat pula dikemukakan makna peradaban islam dalam
tiga pengertiannya yang berbeda-beda. Pertama kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam suatu suatu periode kekuasaan islam, mulai dari periode Nabi Muhammad
SAW. Sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang; kedua hasil-hasil yang dicapai oleh
umat islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian; ketiga kemajuan
politik atau kekuasaan islam yang berperan melindungi pandangan hidup islam terutama
dalam hubungannya dengan wadah – wadah penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup
bermasyarakat.

3. Secara umum, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periodesasi: klasik, pertengahan,
dan modern. Pembahasan tentang macam sejarah terdapat baberapa pemikiran di kalangan
pada pengkaji sejarah sebagaimana di jelaskan berikut

1. Dudung Abdurrahman membedakan sejarah menjadi dua yaitu sejarah naratif dan
sejarah ilmiah

2. Azyumardi Azra membedakan sejarah menjadi dua kategori yaitu sejarah politik dan
sejarah sosial
3. Murtadha Muthahhari membedakan sejarah dalam tiga kategori yaitu sejarah
tradisional, sejarah ilmiah, sejarah falsafi.
DAFTAR PUSTAKA

Muthahhari, Murthada. 1984. Perspektif Al-qur’an tentang Manusia dan Agama. Bandung:
Mizan.

Hugiono dan Poerwantara. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Semarang: Rineka Cipta.

Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai