JUDUL
PENGERTIAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
Oleh:
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebagian sejarawan lebih suka menamai periode ini dengan masa kemunduran yang
kemudian dilanjutkan dengan masa kebangkitan kembali pada awal abad 20. Di
Indonesia, Islam baru masuk serta tumbuh sekitar abad ke-7. Kendati begitu, hal ini
bukanlah suatu halangan berarti bagi perkembangan Islam. Buktinya hingga saat ini,
perkembangan Islam di Indonesia mengalami progresivitas yang cukup signifikan.
Sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk, Islam `dianggap` mampu untuk
mengubah paradigma berpikir masyarakat Indonesia melalui beberapa tahapan.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Sejarah berasal dari bahasa Arab dari kata “Syajarotun” artinya pohon. Secara
sistematis memang sejarah hampir sama dengan pohon yakni mempunyai cabang dan ranting,
bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang.
Seirama dengan kata sejarah adalah kata silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa
Arab.
Dalam dunia barat sejarah disebut Histoire (Prancis), Historie (Belanda), dan History
(Inggris). Dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang berarti ilmu. Menurut
Aristoteles Istoria diartikan sebagai kajian sistematik mengenai seperangkat gejala alam,
yang dituturkan secara kronologis maupun tidak kronologis. Pengertian ini masih digunakan
dalam bahasa Inggris yang disebut Natural History. Kata istoria biasanya diperuntukkan bagi
kajian mengenai gejala-gejala hal ihwal manusia alam urutan kronologis.
Definisi secara umum kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam
bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi,
sedangkan dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh dan taurikh yang
berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhusy-syay-I menunjukkan arti
pada tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa.
2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo,
peristiwa-peristiwa penting yang benar-benar terjadi, cerita-cerita yang beradasar pada
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi.
Beberapa karya tentang sejarah (historiografi) umat islam yang ditulisoleh para ahli
terdahulu menunjukkan model-model periodisasi sejarahislam yang berbeda-beda.
Diantaranya, karya Ahmad Syalabi, Sejarahdan Kebudayaan Islam, membagi babakan sejarah
dimaksud berdasarkan perkembangan islam pada masa Nabi dan para penguasamuslim
melalui dinasti-dinasti islam, dalam karya lain seperti di tulis oleh Hasan Ibrahim Hasan,
Islamic HistoryandCulture (632-1986)
Secara umum, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periodesasi: klasik,
pertengahan, dan modern. Harun Nasution dalam bukunya Pembaharuan dalam Islam
menjelaskan bahwa periodesasi sejarah di perlukan dalam rangka:
1. Untuk mengetahui perkembangan maju mundurnya umat islam yang terjadi dalam
sejarah.
2. Terlepas dari problem generalisasi terhadap kenyataan sejarah periodesasi sejarah itu
pentingdalam rangka memberikan kemudahan dalam menjelaskan hal-hal penting yang
terjadi dalam sejarah islam seperti kapan modernitasterjadi dalam sejarah islam.
Periode
Klasik(650-1250 M)
(650-1000 M)
· Zaman internasionalisasi Islam dari jazirah Arab ke barat melalui (iran sekarang)
hingga india
2. Semangat dakwah dan kegemaran berperang membentuk satu kesatuan yang padu
dalam diri umat Islam.
3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu
mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan.
5. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah-daerah kaya yang dapat membantu penguasa Islam
untuk membiayai ekspansi.
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani
Umayyah, akan tetapi lintas sejarah dalam politik Islam akan terlihat berbeda antara
pemerintahan Bani Umayyah dengan pemerintahan Bani Abbas. Terdapat beberapa dinasti-
dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari pemerintahan KhilafahAbbasiyah yang pada saat
itu memperlakukan kebijkan pembayaran upeti di setiap propinsi dengan ketidakadilan
nominal upeti.kelompok-kelompok tersebut Buaihiyyah, Thuluniyah, Ghaznawiyah, Dinasti
Seljuk, Abu Ali dan Idrisiyyah.Yangkesemuanya itu muncul di daerah Persia, Turki, Mesir,
Syiria, Bangsa Kurdi, dan Maroko.
Periode
Pertengahan (1250-1800 M)
· Perbedaan Sunni dan Syiah bertambah nyata, demikian juga antar arab dan Persia
· Dunia Islam terbagi dua yakni bagian Arab dan Asia Tengah
(1500-1800 M)
· Pada masa kemajuan, di tiga kerajaan terdapat kemajuan dalam bidang literatur dan
arsitektur. Namun perkembangan pengetahuan secara umum masih sangat kurang
Kekalahan islam di spanyol karena perang salib membuat kejayaan islam di sapnyol
runtuh, bersamaan juga di fase ini, disintegrasi juga semakin meningkat, hal ini menyebabkan
pemerintahan yang pada saat itu terpusat menjadi menjadi otonomi karena kekecewaan atas
pemerintah pusat.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol, bukan saja
mengakhiri KhilafahAbbasiyah tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik
dan peradaban Islam karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam. Tiga
kerajaan Islam yang mengalami kemunduran dan kehancuran yaitu kerajaan Safawi, kerajaan
Mughal dan kerajaan Usman.
Periode
Modern (1800-sekarang)
Pembahasan tentang macam sejarah terdapat baberapa pemikiran di kalangan pada pengkaji
sejarah sebagaimana di jelaskan berikut:
1) Sejarah naratif yaitu kategori sejarah yang hanya berupa gambaran masa lalu,
urutan fakta dengan penjelasan serta ulasan atas kenyataan-kenyataan yang ada.
2) Sejarah ilmiah yaitu kategori sejarah yang berusaha mengkaji kejadian masa lalu
dengan menerangkan sebab-sebabnya melalui analisis yang seksama.(Dudung Abdurrahman,
3)
1) Sejarah politik yaitu sejarah yang menjadikan dimensi politik suatu masyarakat
menjadi sentral dalam pembahasannya. Sejarah politik biasanya akan bicara tentang kerajaan,
dinasti, raja dan elit kerajaan.
2) Sejarah sosial yaitu sejarah tentang gerakan – gerakan yang muncul dalam
panggung sejarah.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sejarah berasal dari bahasa Arab dari kata “Syajarotun” artinya pohon. Dalam dunia barat
sejarah disebut Histoire (Prancis), Historie (Belanda), dan History (Inggris). Dalam bahasa
Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang berarti ilmu. Menurut Aristoteles Istoria
diartikan sebagai kajian sistematik mengenai seperangkat gejala alam, yang dituturkan secara
kronologis maupun tidak kronologis. Definisi secara umum kata history berarti “masa lampau
umat manusia”. Dalam bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang
berarti terjadi, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh
dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhusy-syay-I
menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa.
2. Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan islam
dalam perspektif sejarahnya. Disini dapat pula dikemukakan makna peradaban islam dalam
tiga pengertiannya yang berbeda-beda. Pertama kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam suatu suatu periode kekuasaan islam, mulai dari periode Nabi Muhammad
SAW. Sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang; kedua hasil-hasil yang dicapai oleh
umat islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian; ketiga kemajuan
politik atau kekuasaan islam yang berperan melindungi pandangan hidup islam terutama
dalam hubungannya dengan wadah – wadah penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup
bermasyarakat.
3. Secara umum, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periodesasi: klasik, pertengahan,
dan modern. Pembahasan tentang macam sejarah terdapat baberapa pemikiran di kalangan
pada pengkaji sejarah sebagaimana di jelaskan berikut
1. Dudung Abdurrahman membedakan sejarah menjadi dua yaitu sejarah naratif dan
sejarah ilmiah
2. Azyumardi Azra membedakan sejarah menjadi dua kategori yaitu sejarah politik dan
sejarah sosial
3. Murtadha Muthahhari membedakan sejarah dalam tiga kategori yaitu sejarah
tradisional, sejarah ilmiah, sejarah falsafi.
DAFTAR PUSTAKA
Muthahhari, Murthada. 1984. Perspektif Al-qur’an tentang Manusia dan Agama. Bandung:
Mizan.
Hugiono dan Poerwantara. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Semarang: Rineka Cipta.