Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erwiansyah

NIM : 11905069

Mata kuliah : Sejarah peradaban Islam

Materi : Riwayat hidup nabi Muhammad Saw

1. Kelahiran Nabi Muhammad


Kisah Nabi Muhammad pertama datang dari riwayat kelahiran Nabi Muhammad sendiri.
Seperti diketahui, kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan peristiwa pasukan gajah
yang tengah berusaha merobohkan Ka’bah.

Pada saat itu, Allah mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu
pembawa wabah penyakit kepada pasukan Gajah yang sedang berupaya menghancurkan
tempat suci dan bersejarah umat Islam, Ka’bah.

Di tahun Gajah inilah, Nabi Muhammad lahir di Makkah, dan besar sebagai anak yatim
karena Ayah Nabi Muhammad, Abdullah telah wafat sebelum Nabi Muhammad lahir. Nabi
Muhammad dididik dan dibesarkan oleh seorang ibu yang mulia, yaitu Aminah.

Setelah beberapa waktu bersama sang ibu, kemudian Nabi Muhammad dibesarkan oleh
kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Namun tak berselang lama, setelah dua tahun
bersama sang kakek tercinta, Nabi Muhammad harus rela ditinggalkan kakek yang turut
membesarkannya.

Pada usia delapan tahun setelah kepergian sang kakek, Nabi Muhammad kemudian diasuh
oleh pamannya, Abu Thalib. Meskipun hidup fakir atau kesulitan dalam mencukupi
kebutuhan hidup, namun Abu Thalib adalah seorang dermawan yang rajin berbagi dan
bersedekah kepada sesama.

Meskipun dalam keadaan sulit, namun Nabi Muhammad dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik bersama pamannya.

2. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama


Setalah peristiwa kelahiran, kisah Nabi Muhammad berikutnya yang patut menjadi teladan
adalah peristiwa diturunkannya wahyu pertama dari Allah kepada Nabi Muhammad. Sebelum
dijadikan seorang Rasul, Allah pun telah memberikan anugerah keistimewaan kepada Nabi
Muhammad.
Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang, mampu mengalahkan sinar rembulan.
Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah yang menunjukkan nabi terakhir dengan
kemuliaan dan kedudukan yang tinggi.

Selain karunia wajah yang bersinar, Rasulullah juga diberikan wahyu pertama yang sungguh
luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama, Rasulullah
mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya.

Nabi Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya, dengan
menyendiri di Gua Hira. Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah
bahwa mimpi yang dialaminya benar adanya.

Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama yang
diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu
sebagai berikut :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4)

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah
waktu di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai.

Di mana Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir yang akan membawa kedamaian bagi
seluruh umat manusia.

3. Melakukan Dakwah Secara Rahasia


Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak kalah menarik untuk disimak adalah kisah
perjalanan dakwah yang dilakukan secara diam-diam. Setelah mendapatkan wahyu pertama,
Nabi Muhammad kemudian mulai melakukan dakwah secara rahasia atau sembunyi-
sembunyi.

Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib,
dan Bilal bin Rabah, merupakan orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya. Setelah
beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia, kemudian Allah memberikan
perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.

Perintah ini seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut : “Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

4. Peristiwa Isra Miraj


Peristiwa Isra Miraj’ juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang
bermakna dan mempunyai pesan mendalam. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini
bermula ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib wafat.

Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11
kepemimpinan Nabi Muhammad.

Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang Nabi Muhammad. Ia harus
kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang telah mengasuh sejak
kecil.

Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut juga
dengan Isra Miraj’.

Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit ke-
7 yang disebut dengan Miraj’. Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah sholat
5 waktu yang wajib ditunaikan seluruh umat muslim.

5. Wafatnya Nabi Muhammad Saw


Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah peristiwa wafatnya
utusan Allah paling akhir ini. Konon, Nabi Muhammad menderita sakit yang dialami selama
beberapa bulan. Setelah melewati penyakitnya, Nabi Muhammad dikabarkan meninggal
dunia.
Pada saat terjadinya peristiwa menyedihkan itu, sahabatnya Abu Bakar sedang tidak berada
di Madinah. Kemudian setelah diberitahu, beliau segera datang ke rumah Aisyah dan
mengucapkan pidato, yaitu sebagai berikut :

“Ketahuilah, barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad


kini telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap
senantiasa hidup tidak akan pernah mati.”

Kemudian beliau pun mengucapkan firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat


30 :“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).”

Pada saat itulah, seluruh umat muslim berduka dan harus merelakan suri tauladan yang tidak
lelah mengajarkan kebaikan dalam menjalani kehidupan.

Peristiwa ini akan selalu dikenang umat muslim sebagai peristiwa besar dan bersejarah dari
perjalanan seorang yang memiliki segala sifat baik dan kemuliaan.

Anda mungkin juga menyukai