Anda di halaman 1dari 17

Tanggal : 2 DESEMBER 2020

Dosen : Dr. Patmawati, S.Ag.M.Ag.

TUGAS MATA KULIAH


SEJARAH PERADABAN ISLAM

JUDUL
Umar Bin Khattab

Oleh:

Nama Erwiansyah : NIM. 11905069

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
2 0 1 9
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr…Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang maha Esa atas dapat
terselesainya tugas, shalawat beserta salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad
SAW, dan tak lupa pula kami ucapkan beribu-ribu terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah tugas.

Kami telah berusaha dengan sebaik-baik mungkin, dan juga secara ringkas dengan isi
yang sangat sederhana guna untuk bisa meningkatkan pengetahuan bagi kami sendiri dan
juga bagi kawan-kawan sekalian, agar kita selalu berada dijalan Allah SWT Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................

B. Rumusan Masalah ..........................................................................

C. Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................

A. Biografi Umar Bin Khattab ...........................................................

B. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab........................................

C. Keutamaan Umar Bin Khattab .......................................................

D. Kebijakan Dan Prestasi Khalifah Umar Bin Khattab......................

BAB III PENUTUP .....................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan


kerjasama antar manusia. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri,
satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupannya.

Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan ambisi. Agar terjadi
keselarasan antara sifatsosial dan individualis, maka setiap organisasi atau kelompok kerja
memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu memimpin, mengerahkan dan
mengarahkan manusia untuk bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan

Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antaraseseorang


dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggotakelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-caratertentu peranan itu harus
dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh,
pemimpin mempengaruhi dan orang laindipengaruhi. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai kepemimpinan dari tokoh Umar Bin Khattab.

B. Rumusan Masalah

1. Biografi Umar Bin Khattab

2. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab

3. Akhir Pemerintahan Umar Bin Khattab

C. Tujuan

1. Mengetahui Biografi Umar Bin Khattab

2. Memahami Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab

3. Mengetahui Akhir pemerintahan Umar Bin Khattab


BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Umar Bin Khattab

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab
(581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah
khalifah kedua Islam (634-644). Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran
Rasulullah saw.

Umar juga merupakan satu diantara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai
Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).

Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al
Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh
Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan
kebatilan.

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis,
yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang
kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

Riwayat Masuknya Umar pada Agama Islam.

“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin Khattab atau
Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada suatu ketika.

Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi kenabianya,
Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih. Dia menganggap bahwa
Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang kepercayaan agama nenek moyang mereka.
Sehingga dia sangat memusuhi Nabi Muhammad. Dengan berbagai cara Umar menentang
ajaran yang dibawa oleh Rossulullah. Suatu ketika Umar megatakan kepada orang-orang
bahwa dia akan membunuh Rosulullah, kemudian dia keluar dari rumahnya dengan
membawa pedang yang terhunus tajam dan akan menuju ke kediaman Rosulullah, tiba di
tengah jalan dia bertemu adik kandungnya Fatimah sedang duduk dibawah pohon sambil
membawa mushaf dan membaca sebagian dari ayat Al-qur’an (surat At-Thaha). Dia bertanya
kepada adiknya “apa yang telah kamu baca”, dengan sangat ketakutan fatimah menjawab
“ayat-ayat Al-quran” kemudian Umar memintanya dan berkata ”sesungguhnya engkaulah
yang lebih pantas aku bunuh terlebih dahulu, ”jika kebenaran ada diantara kita apa yang akan
engkau lakukan” sahut fatimah, ”berikan kertas itu padaku”, setelah umar membacanya,
setelah dia mengetahui ayat yang ia baca sangat berkaitan pada dirinya. Hatinyapun luluh,
hatinya bergetar karena mendengar syair yang begitu indah, kemudian dia berlari ke rumah
Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk Islam. Dia masuk islam pada bulan Dzulhijjah
tahun keenam kenabian dan dia tercatat sebagai orang yang ke 40 yang masuk Islam. Umar
wafat pada hari rabu tanggal 25 dzulhijjah 23H / 644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak
Persia yang bernama Abu Lu’luah atau Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh.
Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar karena merasa
sakit hati atas kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan negara adigdaya.

B. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab

Umar bin Khattabr.a diangkat dan dipilih sendiri oleh Abu Bakar r.a untuk
menggantikannya dalam ke-khalifahan. Oleh Abdul Wahhaban-Nujjar, cara pengangkatan
seperti ini disebut dengan thariqul ahad, yakni seorang pemimpin yang memilih sendiri
panggantinya setelah mendengar pendapat yang lainnya, barulah kemudian dibaiat secara
umum.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a, sang khalifah dipanggil dengan sebutan khalifah
Rasulullah. Sedangkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattabr.a, mereka disebut dengan
Amirulmu’minin. Sebutan ini sendiri diberikan oleh rakyat kepada beliau. Salah satu sebab
penggantian ini hanyalah makna bahasa, karena bila Abu Bakar r.a dipanggil dengan khalifah
Rasulullah (pengganti Rasulullah), otomatis penggantinya berarti khalifah khalifah
Rasulullah (pengganti penggantinya Rasulullah), dan begitulah selanjutnya, setidaknya
begitulah menurut Haikal. Selain itu karena wilayah kekuasaan Islam telah meluas, hingga ke
daerah-daerah yang bukan daerah Arab, yang tentu saja memerlukan sistem pemerintahan
yang terperinci, sementara ia tidak mendapatkan sistem pemerintahan terperinci dalam
Alquran al-Karim dan sunnah nabi, karena itu ia menolak untuk dipanggil sebagai
khalifatullah dan khalifah Rasulullah.
C. Keutamaan Umar bin al-Khattab

Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga kita
membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang sangat
terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya adalah
sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman
ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri.

Ada beberapa gelintir orang yang tidak menyukai khalifah yang mulia ini, mereka
mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib lebih
layak dan lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi. Berangkat
dari klaim tersebut, mulailah mereka melucuti kemuliaan dan keutamaan Umar. Mereka buat
berita-berita palsu demi rusaknya citra amirul mukminin Umar bin Khattab. Mereka puja
orang yang memusuhinya dan pembunuhnya pun digelari pahlawan bangsa.

Nasab dan Ciri Fisiknya

Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafshal-Adawi. Ia dijuluki
al-Faruq.

Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu
Jahal bin Hisyam.

Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu
bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang
mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat.
Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat
Ibnu Saad, 3: 324).

Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan
sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental
melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember di
pundaknya, akan tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya
adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pasturJerusalem saat berjumpa
dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah
kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”
D. Kebijakan dan Prestasi Khalifah Umar bin Khattab

Dalam bidang agama, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan beberapa kebijakan.
Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama antara lain:

a. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi.

b. Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.

c. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;

d. Pembukuan Hadis

Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin
Zihabaz Zuhri mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak.
Mengumpul dan menyusun hadis-hadis Rasulullah Saw. Selain itu, khalifah Umar bin Abdul
Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk mengumpul dan
menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah
tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.

1. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Perluasan daerah Islam

2. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Mengatur Administrasi dan Keuangan

3. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Menetapkan Kalender Hijriah

A. Pengangkatan Abu Ubaidah Sebagai Panglima

Abu Ubaidah bin Zarrah, Panglima Besar Islam Pertama Inilah panglimah besar
petama yang perna di gelarkan kaum Muslimin kepadanya, sosok panglima seperti apakah ia
sehinga mendapat penghormatan seperti itu????

Kita yang masa hidupnya demikian jauh masa hidup sang panglima besar patut
menelusuri riwayat hidupnya untuk dapat memberikan penilaian serupa atau bahkan lebih
tinggi dari itu dan untuk mengambil pelajaran berharga dari sikap dan wattaknya atau dari
keberanian dan kecerdikanya, atau dari kepemimpinanaya.

Inilah simpul-simpul keberhasilanya, Dialah yang dikatakan Uamr bin Khatthab saat ajalnya
sudah dekat dengan ungkapan yang memuji keistimewaanya: “Seandainya Abu Ubaidah bin
Jarrahmasi hidup, tentu ia akan aku calaonkan sebagai pengantiku” dan seandainya Allah
menanyakan hal itu akan aku jawab “Saya angkat kepercayaan Alllah dan Rasulullah”.

Memang Umar menyatakan alasan yang demiikian itu , karena ia menyaksikan suatu
adaegan ketika Rasulullah dengan tangan kananya memegang tokokh tadi sambil bersabda
“sesungunya setiap uamat memiliki kepercayaan, dan sesungunya kepercayaan umat ini adlah
Abu Ubaidah bin Jarrah”.

Setelah perang mereda Abu Ubaidah melihat dua besi yang meneancap di kedua
rahang Rasulullah, besi yang berasal dari pelindung muka Rasulullah itu karena hantaman
dan bidikan anak pana musuh yang menjadikannya menghujam ke rahang kanan dan kiri
Rasulullah, maka Abu Ubaidah memeintaizn untuk mencabut kedua besi tersebut dan ia
mencabut dengan cara mengigit dengan giginya, karena begitukuat hantaman dari anak pana
tersebut. Mka pada saat besi itu tercabut dari rahang kiri Rasulullah , terlepaslah gigi seri Abu
Ubaidah dan sekali lagi ketika ia berhasil mencabut besi dari rahang kanan Rasulullah, maka
terlepaslah gigi seri kana Abu Ubaidah. Kesimpulan inilah yang menjadikan kaum Muslimin
mengangap keistimewaan Abu Ubidah.

Dalam ekpedisi Mutah’ di Wilayah Syam, Nabi mengirimkan pasukan ke sana


sebagai pendahuluan pembebasan rakyat dari kesewenag-wenangan penguasa Romawi.
Dalam melepas pasukan Nabi brpesan yang intinya “Panglima pasukan ku percayakan
kepada Zaid bin Haritsah, apabila ia gugur maka gantikanlah oleh Ja’far bin Abi Thalib dan
apabila ia gugur maka gantikanlah dengan Abdulllah bin Ruwaha”.

B. Umar bin Khattab Menaklukkan Persia

Umar bin Khattab Ra bernama lengkap Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul
Uzza berasal dari Bani Adi bin Ka’ab. Sebelum masuk islam, dia sangat memusuhi Islam dan
banyak menyiksa kaum muslimin. Dia masuk Islam tahun ke-6 kenabian, hidup selama 35
tahun di masa jahiliyah dan 30 tahun dalam pangkuan Islam.

Pada masa pemerintahannya, kaum muslimin banyak melakukan penaklukan negeri-negeri


yang dikuasai oleh Imperium Persia.

Umar, pasukan Islam telah merebut seluruh wilayah kekuasaan Imperium Romawi dan Persia
di benua Asia dan Afrika. Umar lalu melakukan beberapa perbaikan dan inovasi administrasi;
menetapkan kalender Hijriyah, membentuk kantor-kantor pemerintahan dan militer dan
melakukan perluasan masjidil Haram. Umar gugur sebagai syahid pada tahun 23H, saat
mengimami shalat subuh karena mendapatkan tikaman bertubi-tubi dari seorang budak
Persia.

C. Umar Bin Khattab Menaklukkan Kota Suriah (Damaskus)

Ekspansi Islam ke negara-negara di luar Makkah dan Madinah dimulai setelah Nabi
Muhammad SAW wafat. Terutama pada saat pemerintahan Umar bin Khattab, Islam mulai
gencar melakukan penaklukan ke negara-negara yang berada di bawah kekuasaan Bizantium
dan Persia.

Setelah terpilih menjadi pengganti Abu Bakar, Umar mengambil alih komando besar
atas pasukan muslim. Mula-mula Umar mengganti Khalid ibn Walid dengan Ibnu Ubaidah
ibnal-Jarrah. Umar memerintahkan mereka untuk menunda perhatiannya atas kota Pella –
tempat sebagian pasukan Bizantium yang kalah perang bersembunyi – dan lebih
terkonsentrasi untuk bergerak menuju Damaskus.

Permata Timur, demikian kota Damaskus dijuluki. Damaskus adalah salah satu kota
tertua di dunia yang dihuni sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Kejayaan Damaskus
memuncak pada tahun 1000 SM, saat kota itu jadi ibu kota kerajaan Aramaic – Suriah,
bangsa yang kemudian menetap di mayoritas wilayah Suriah dan Mesopotamia, dengan nama
Dar Misk – yang dalam bahasa Aramaic kuno berarti kota wewangi. Ibnu Jubayr, penyair dan
sejarawan Arab, memberikan kesaksian tentang kota purba ini. “Jika surga itu ada di bumi,
itulah Damaskus. Jika bumi itu ada di surga sana, maka damaskus adalah penjelmaannya.”

Karena letaknya yang strategis, yaitu di jalur utama dagang dunia, di dekat pesisir
Levantina (Mediterania Timur), Damaskus pernah dikuasai berbagai Imperium dunia, seperti
Akkadia, Ibrani, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, dan Arab-Islam. Kaisar Persia, Cyrus
Agung, yang membebaskan Damaskus dan seluruh wilayah Suriah dan Palestina dari bangsa
Babilonia (538 SM), menjadikan Damaskus sebagai ibu kota wilayah Suriah saat menjadi
provinsi bagian Persia. Sementara pada masa kekaisaran Romawi (sejak 64 SM) dan
penyebaran agama kristen (3M).

Damaskus adalah salah satu kota terpenting di wilayah Suriah, selain Antiokia
(sebagai kota terbesar), Palmyra, dan Busra. Kota Damaskus demikian megah dan makmur,
dikelilingi tujuh pintu gerbang utama yang luas dan tinggi, yang dibangun pada masa
pemerintahan Romawi, yaitu gerbang timur (Syarq), Jabiyah, Kisan, Shagir, Thomas
(Thuma), Janic (Faraj), dan Faradis (Paradise). Tata letak kota Damaskus sangat indah.
Rumah, istana, gereja, teater, akademi, dan kuil-kuil tertata dengan baik.

Setelah menjalani pengepungan kota selama enam bulan, Damaskus akhirnya dapat
ditaklukkan, tepat pada Februari 635 M. Mula-mula Khalid yang pertama kali berhasil
membuka pintu sisi timur benteng kota itu, kemudian disusul oleh Abu Ubaidillah di sisi
gerbang yang lain. Tak ada perlawanan berarti dalam usaha penaklukkan kota itu.
Kebanyakan masyarakat Damaskus justru lebih memilih berdamai dan menyerahkan
sepenuhnya kota tersebut kepada otoritas Islam. Negosiasi antara penduduk kota dan pihak
Islam pun berjalan lancar, beberapa perjanjian dan persyaratan dibuat. Pihak Islam pun
memberikan jaminan keamanan kepada seluruh penduduk kota sebagai kompensasi dari
Jizyah yang ditetapkan.

D. Penaklukan Suriah dan Kepemimpinan Umar Bin Khattab

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, khilafah Islam berhasil menaklukkan
seluruh wilayah Suriah. Wilayah pertama yang takluk adalah Damaskus, pada tahun 635 M.
Sedangkan penaklukan kedua berhasil membuat Yerussalem berlutut di hadapan
kepemimpinan Islam.

Kedua penaklukan tersebut dicapai dengan pertempuran yang dipimpin panglima


Khalid bin Walid. Saat Damaskus menyerah, penduduknya memperoleh jaminan keamanan
dalam hal harta, nyawa, bahkan tempat ibadah mereka (gereja), dengan syarat mereka
membayar upeti atau jizyah.

Ketika Kaisar Romawi, Heraklius, mengetahui kemenangan pasukan Islam, ia


mengerahkan empat pasukan besar untuk menghadapi mereka. Di tempat terpisah, laskar
Islam menghadapi kesulitan yang berat, sehingga para panglimanya bermusyawarah untuk
mencari jalan keluar.

Dalam musyawarah tersebut, Amru bin al-‘Ash mengusulkan agar pasukan Islam
berkumpul di suatu tempat untuk menghadapi perlawanan Romawi secara bersama-sama di
bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tempat yang dimaksud adalah tepi Sungai Yarmuk (anak
Sungai Sei, Yordania) yang bernama Wakusah.
Pendapat tersebut disetujui oleh Umar. Maka berkumpullah 40 ribu pasukan Islam di
Wakusah guna menghadapi Romawi. Pertempuran berlangsung hebat karena pasukan
Romawi yang berjumlah enam kali lebih banyak dari pasukan Islam. Meski demikian,
pertempuran berakhir dengan kekalahan Romawi pada tahun 636 M.

Pasukan Islam akhirnya berhasil merebut kembali wilayah Damaskus dan Yerussalem
pada tahun 640, yang sekaligus menjadi momen berakhirnya penaklukan Suriah secara total.
Khalifah Umar kemudian membagi Suriah menjadi empat distrik, yakni Damaskus, Hims,
Yordania, dan Palestina. Ia memerintahkan seluruh tentara Islam agar tetap tinggal di barak-
barak militer, sehingga kehidpan masyarakat lokal tidak terganggu.

E. Penaklukan Jerusalem

Jerusalem bukan hanya sekedar kota. Jerusalem tidak bisa dibandingkan dengan kota-kota
yang lain seperti Paris, London, New York, Washington, Moskow, atau Roma.Jerusalem
terletak di sebuah wilayah yang menjadi jembatan, yang menghubungkan antara Asia, Afrika,
dan Eropa.Jerusalem merupakan salah satu tempat suci yang didalamnya menyimpan sejarah,
kisah, dan ajaran tentang kedamaian.Jerusalem memiliki sejarah panjang

Kota Jerusalem juga sering dikenal dengan sebutan AeliaCapitolina.Kota ini telah
ditaklukan, dihancurkan, dan dibangun kembali selama berkali-kali. Selama tiga puluh abad
terakhir, sudah lebih dari dua puluh kali kota ini ditaklukan dan dihancurkan serta dibangun
kembali. Sepanjang masa itu pula sejarah Jerusalem mengisahkan banyak hal tentang kasih,
kebencian, dan kegairahan. Namun, Jerusalem bukan kota malaikat. Jerusalem juga tempat
tinggal manusia biasa. Karena itu, nafsu-nafsu manusiawipun tetap hidup di kota suci itu.
Jerusalem benar-benar berbeda dengan kota-kota lain didunia.MasyarakatJerusalem atau
mereka yang tinggal disekitar tempat-tempat suci tersebut masih menggunakan Bahasa
Arab.Ada satu hal yang membedakan kota ini adalah kota ini sangat penting artinya bagi tiga
Agama Samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.

Harapan bagi terciptanya Jerusalem yang damai bukan tidak diupayakan. Berbagai
langkah untuk mengakhiri segala salah pengertian berulang kali dilakukan. Namun, usaha
keras yang telah dilakukan belum juga memberikan hasil yang menggembirakan. Bahkan
seringkali terjadi kesedihan-kesedihan baru, karena mereka yang mengupayakan perdamaian
justru akhirnya harus membayar langkahnya dengan nyawanya.
Tapi, penaklukan kota tua ini diawali dengan perjalanan perang jihad yang panjang.
Khalifah Umar memerintahkan Amr Ibn Al Ash dan SyarhabilIbn Hasanah untuk menguasai
Yerusalem. Kejadian ini terjadi pada tahun 635 M. Amr dan Syarhabil akan menuju
Yerusalem dengan membawa pasukan. Tapi, itu bukan jalan mudah. Pasalnya, mereka mesti
menaklukkan terlebih dahulu beberapa daerah untuk bisa masuk ke Yerusalem.

Kemenangan Umar atas Yerusalem hingga seluruh wilayah Palestina. Yordania, pesisir
Levantina, dan Suriah, menandai berakhirnya kakuasaanByzantium (Yunani-Romawi).
Setelah dalam genggaman Islam, Palestina hidup dalam naungan pemerintahan Islam. Kabar
baiknya, sekali pun sudah berada dalam kekuasaan Islam, hak-hak masyarakat non Islam
tetap dilindungi. Ini berkebalikan dengan pemerintahan Zionis Israel di zaman sekarang yang
melakukan pembunuhan massal penduduk Palestina untuk merebut tanah suci ini dan seluruh
wilayah di sekitarnya.

F. Pembebasan Negeri Mesir

Orang-orang Mesirpun masih harus menjamu dan memenuhi segala kebutuhan para
pembesar Romawi apabila memasuki perkampungan mereka.

1. Bangsa Mesir mengharap kedatangan laskar Islam

2. Permohonan ‘Amru bin al-‘Ash untuk membebaskan Mesir.

3. Tentara Islam Menyisir kota-kota di Mesir.

4. Permintaan Bala Bantuan

5. Mengepung Benteng Babil

6. Perdamaian Mukaukis dengan ‘Amru bin al-’Ash

7. Menyerbu masuk benteng Babil.

8. Pengaruh kalimat Allah

G. Umar Bin Khattab Membentuk lembaga kekhalifahan

Tujuh lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khatab – Selain mengambil
kebijakan ekonomi dan pemerintahan Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya beliau
juga membentuk dan mendirikan berbagai lembaga kekhalifahan yang tentunya sangat
bermanfaat bagi masyarakat Islam pada zaman itu.

Lembaga-lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khattab adalah sebagai berikut :

1. Mendirikan Baitul mal

2. Mencetak mata uang negara

3. Membuat peraturan gaji pegawai

4. Mengadakan pusat-pusat pengawasan terhadap hukum, pasar, jalan dan sebagainya.

5. Membuat sarana komunikasi dan informasi

6. Membentuk pos-pos pemerintahan

7. Membuat pasukan penjaga tapal batas

Beliau merupakan orang yang berjasa kepada umat manusia di dunia khususnya umat
Islam, salah satu jasanya adalah pencanangan Al Manak Hijriyah yang menjadikan tanggal 1
Muharram sebagai awal penghitungan tahun dalam Islam.

H. Meneladani Khalifah Umar Bin Khattab

Jika Anda berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti anda dapat melihat makam Umar tepat di
sebelah makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Pada sejarah kehidupannya, Umar bin
Khattab merupakan sosok yang penulis dikagumi sejak kecil.

1. Umar memiliki keistimewaan khusus yang sangat menginspirasi kita dan telah
diteguhkan oleh baginda Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, Rasulullah SAW pernah
berpesan: “Ikutilah dua orang setelahku, Abu Bakar dan Umar.” Bahkan, saat Umar
melaksanakan ijtihad, terdapatlah 15 kesesuaian antara ijtihad Umar dengan wahyu Al-
Qur’an. Kemudian, Rasulullah SAW pernah pula berpesan: “Sesungguhnya Allah
menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar.”

2. Umar mempunyai keunggulan yang istimewa dengan menjabat sebagai khalifah kedua
dengan masa pemerintahannya jauh lebih lama dari Abu Bakar yang sebagai khalifah
pertama. Memang pada setiap khalifah dikaruniai keunggulan tersendiri dalam masa
pemerintahannya.Selain itu, ada yang lebih hebat lagi. Pada zaman pemerintahan
kekhalifahan Umar, hampir tak ada perselisihan pendapat di antara umat.

3. Menurut Michael Hart, Umar merupakan salah satu khalifah terbesar yang paling
berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut ditulis oleh Michael Hart dalam bukunya yag
berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.

Pernyataan tersebut pun terbukti dengan keberhasilan Umar memukul mundur


Romawi dan Persa (dua egara adidaya saat itu) hanya dalam kurun waktu 10 tahun, serta
mengambil alih Syira, Irak, Iran, Palestina, Turki, Mesir, dan Afrika Utara.

4. Teladan kelima dari sosok Umar adalah membolehkan unjuk kekuatan apabila memang
diperlukan. Ketika Umar melawat ke negeri Syam, ia disambut Muawiyah dengan arak-
arakan yang megah dan gagah. Kontan saja Umar menegurnya.

Maka, Muawiyah pun menjelaskan, “Daerah ini banyak mata-mata. Kami harus
menunjukkan kemuliaan pemimpin kami, sehingga membuat mereka gentar.”

Siasat tersebut diterima oleh Umar dan bahkan Umar menganggap siasat tersebut merupakan
siasat yang sangat cemerlang dan gemilang.

5. Teladan terbaik berikutnya adalah Umar menjadikan kerja sebagai bentuk ibadah
tertinggi. Suatu waktu, ia pernah berpetuah: “Aku tetapkan kalian tiga dalam bepergian,
yakni berhaji, berjuag di jalan Allah, dan berunta demi mencari sebagian karunia Allah.”Dan
bahkan, ia menganggap syahid kepada seseorang yang meninggal dalam perjalanan terakhir.
Sekali waktu, Umar menanyakan nafkan seseorang yang begitu tekun beribadah di masjid.
Orang itu menjelaskan: “Aku memiliki saudara yang mencari kayu. Lalu, dia mendatangiku
dan mencukupiku.”
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sepanjang sejarah khilafahrasyidah, ekspansi terluas yang pernah tecapai adalah pada
masa Umar bin Khattabr.a. Pada saat beliau meninggal kekuasaannya telah mencapai
Alexandria, Najran, Kerman, Khurasan, Rayy, Tabriz dan seluruh Syiria.

Selain itu dalam bidang administrasi, beliau banyak mengadaptasi sistem-sistem


pemerintahan dari Sasania, Kostantinopel dan Bizantium. Hal ini memang akibat
persentuhannya dengan tiga imperium besar tersebut, dan juga akibat meluasnya wilayah
kekuasaan yang memerlukan suatu pengaturan yang lebih rapi.

Dalam bidang hukum, beliau juga telah menetapkan qadi-qadi di setiap wilayah, dan juga
menetapkan hukum acara peradilannya. Selain itu, Umar bin Khattabr.a adalah orang yang
terkenal dengan kekritisannya, banyak munjul ijtihad-ijtihad beliau pada masa
pemerintahannya. Peta Jazirah Arab, kekuasaan Umar bin Khattabr.a berujung di Alexandria,
Najran, Kerman, Sijistan, Khurasan, Rayy, Tabriztan, Armenia, hingga Syiria.

B. SARAN

Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh dengan tantangan.
Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya dengan tanpa putus asa, penuh
kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati, juga memohon kepada-Nya serta lebih
mempererat ukhuwah Islamiyyah, agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman, damai,
sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.

Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa makalah kami
masih banyak kekeliruan, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, aamiiin,,,
DAFTAR PUSTAKA

Nujjar, Abdul Wahhab, al-Khulafa’ ar-Rasyidun. Beirut: Daaral-Qalam, 1986.

Husain Haikal, Abu Bakar al-Shiddiq, terj. Abdul Kadir Mahdawi (Solo: Pustaka Mantiq,
1994), h. 54.

Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam, terj. Ghufron, bag. I dan II. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1999.

Bakhsh, Khuda, Politics In Islam. India: Idarah Adabiyah Delli, 1975.

Ja’far, Abu, Tarikh at-Thabari, jil. III,. DaarMaarif: Kairo, 1963.

Maududi, Abul A’la, Khilafah dan Kerajaan. Jakarta: Mizan, 1996.

Nuruddin, Amiur, Ijtihad Umar bin Khattab. Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Tarikh at-Thabari, jil. IV. DaarMaarif: Kairo, 1963.

Anda mungkin juga menyukai