Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AL – QUR’AN DAN SEJARAHNYA

Oleh : Kelompok 1

Disti Adila Sani (0105192049)

Poppy Adinda Fitri Marpaung (0105192064)

Imam Anshari Harahap (0105193100)

KELAS IKOM 3

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Mata Kuliah : Al-Qur’an

Dosen : Dr. Muhammad Razali, MA


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Allah SWT, Puji syukur alhamdulillah penyusun mengucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Al-qur’an dan Sejarahnya”.

Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an yang
dibimbing oleh Bapak Dr. Muhammad Razali, MA kami berharap dengan adanya makalah ini
kami bisa termotifasi untuk lebih dalam mempelajari isi kandungan Al-Qur an.

Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kami sadar dalam makalah
ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf dan meminta kepada Bapak
dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Sekian dari kami
semoga tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.

Medan, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

`Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama
dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kita agar kita memperoleh
kebaikan di dunia dan di akhirat. Didalam al-qur’an sendiri banyak sekali pelajaran hidup
yang dapat kita kaji.

Tetapi sebelum kita mempelajari al-qur’an lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita berkenalan
dengan al-qur’an dahulu yaitu dengan mengetahui tentang pengertian dan nama-nama al-
qur’an, sejarah turunya al-qur’an (nuzulul qur’an), hikmah diturunkan al-qur’an secara
gradual, sejarah pemeliharaan dan pemurnian al-qur’an, dan cakupan kandungan al-qur’an.

Penting bagi kita untuk mengetahui pengertian Al-Qur`an dan bagai mana Al-Qur’an itu bisa
ada di muka bumi ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah SWT dan tetap
pada ajaran Islam yang benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah al-qur’an, maka
kecenderungan mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya pemalsuan al-qur’an
pada masa-masa awal Islam akan terjadi lagi. Apalagi mengingat sekarang ini bebas dan
maraknya ajaran-ajaran “sak penake dewe” yang bermunculan. banyak hal yang mesti kita
ketahui tentang al-qur’an.

Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita semua semakin mengenali al-
qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin memperkaya ilmu pengetahuan kita
khususnya tentang al-qu’an.

 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Al-Qur’an?

2. Apa saja nama-nama Al-Qur’an?

3. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an?

4. Apa hikmah diturunkan Al-qur’an secara Gradual?


5. Bagaimana sejarah pemeliharaan dan pemurnian Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad
SAW, pada masa Khulafa’ur Rasyidin, dan pada masa Modern?

6. Apa cakupan kandungan Al-Qur’an?

BAB II

PEMBAHASAN

 Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT Tuhan Semesta Alam, kepada
Raasul dan Nabi-Nya yang terakhir Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti. Al-Qur’an berarti
bacaan, nama-nama lain dari kitab suci ini adalah Al-Furqan (pembeda), Adz-dzkir
(peringatan) dan lain-lain tetapi yang paling terkenal adalah Al-qur’an.

Sebagai kitab suci terakhir, Al-qur’an bagaikan miniature alam raya yang memuat
segala disiplin ilmu pengetahuan, serta merupakan sarana penyelesaian segala
permasalahan sepanjang hidup manusia. Al-quan merupakan wahyu Allah yang Maha
Agung dan “Bacaan Mulia” serta dapat dituntut kebenarannya oleh siapa saja, sekalipun
akan menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan yang semkin canggih dan rumit
(shophisticated).

Al-Qur’an tidak lain adalah peringatan bagi seluruh umat manusia (bangsa-bangsa),
Al-qur’an dalam bahasa aslinya Arab mempunyai daya tarik tersendiri dan keindahan
yang deduktif, didapatkan dalam gayanya yang singkat tetapi cemerlang, bertenaga
ekspresif, berenergi eksplosif dan bermakna kata demi kata. Dalam Al-qur’an ada lebih
kurang 854 ayat-ayat yang menanyakan mengapa manusia tidak mempergunakan akal
(afalata’kilun), yang menyuruh manusia bertafakur memikirkan (tafakarun) terhadap Al-
qur’an dan alam semesta, serta menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan.

Jadi kata yang identik dengan akal dalam Al-qur’an disebut 49 kali, seperti kata
“yatadabbarun” dan kata “yatazakkarun”, kata yang menganjurkan manusia menjadi ahli
piker, para sarjana para ilmuwan dan para pakar serta intelektual Islam (ulul albab) dalam
Al-qur’an disebutkan 16 kali, sehingga jumlah keseluruhan seperti penulis sebutkan
diatas adalah lebih kurang 854 kali.1

1
 Nama-nama Al-Qur’an

Nama-nama lain Al-qur’an menurut ulama sangat banyak sekali. Az- Zarkasyi dalam
al-Burham, mengemukakan nama-nama dari Al-qur’an tersebut, yang diambil dari al-
Qadhi Abu al-Ma’ali ‘Azizi bin ‘Abd al-Malik. Tiap nama didukung dengan ayat Al-
qur’an:

NAMA-NAMA LAIN AL-QURAN


No Nama Surat
1 Kitab Al-Dukhan/44:1-2
2 Qur’an Al-Waqi’ah/56
3 Kalam At-Taubah/9:6
4 Nur An-Nisa/4:174
5 Huda Luqman/31:3
6 Rahmah Yunus/12:58
7 Furqan Al-Anbiya/21:50
8 Al-Syifa’ Al-Waqi’ah/56:77
9 Mau’izhah Yunus/12:57
10 Dzikra Al-Anbiya/21:50
11 Karim Al-Waqi’ah/56:77
12 ‘Aliyy Al-Zukhruf/43:4
13 Hikmat Al-QAmar/54:5
14 Hakim Yunus/12:1-2
15 Muhaiminan Al-Maidah/5:48
16 Mubarak Shad/38:29
17 Habl Ali-Imran/3:103
18 Al-Shirathi Al-An’am/6:153
Al-Mustaqim
19 Al-Qayyima Al-KAhfi/18:1-2
20 Fashl Al-Thariq/18:1-2
21 Naba’ ‘Azhim An-Naba’/78:1-2
22 Ahsan al-Hadits Az-Zumar/39:23
23 Tanzil As-Syu’ara/26:192
24 Ruh As-Syu’ara/26:52
25 Wahy Al-Anbiya’/21:45
26 Al-Matsania Al-Hijr/15:87
27 ‘Arabiyyan Az-Zumar/39:28
28 Qaulan Al-Qashshash/28:51
29 Basha’ir Al-Jatsiyah/45:20
30 Bayan An-Nisa’/4:138
31 ‘ilm Ar-Ra’d/13:37
32 Haqq Ali Imran/3:62
33 Hadiy Al-Isra’/17:9
34 ‘ajaban Al-Jin/72:29
35 Tadzkirah Ar-Ra’d/13:54
36 Al-‘Urwah Luqman/31:22
Al-Wutsqa
37 Mutasyabiha Az-Zmar/39:23
38 Shidq Aaz-Zumar/39:33
39 ‘adla Al-An’am/6:!15
40 Iman Ali Imran/3:193
41 Amr At-Thalaq/65:5
42 Busyra An-Nahl/16:2
43 Majid Al-Burujj/85:21
44 Zabur Al-Anbiya’/21:105
45 Mubin Yusuf/12:1-2
46 Basyira wa Nadzira Fushshilat/41:4
47 ‘Aziz Fushshilat/41:41
48 Balagha Ibrahim/14:52
49 Qashashan Yusuf/12:3
50 Shuhuf ‘Abasa/80:13-14
51 Mukarramah ‘Abasa/80:13-14
52 Marfu’ah ‘Abasa/80:13-14
53 Muthahharah A’basa/80:13-142

 Sejarah Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an)


Menjelaaskan dari tahap-tahap penurunan al-qur’an, Allah Swt, memuliakan al-qur’an,
antara lain dengan memberikan tiga tahap penurunnya, yaitu:
1. Ke Lauh Mahfudz
Dalilnya adalah firman Allah Swt. :

 (٢٢) ‫ه َُو َب ْل‬  ْ‫قُر‬  ٌ‫) َّم ِجي ٌد َءان‬٢١(  ‫ َل ْو ٍح فِى‬  ٍ‫وظ‬
ۭ ُ‫مَّحْ ف‬
Sebenarnya apa yang engkau sampaikan kepada mereka bukanlah syair atau sihir,
bahkan ialah Al-Qur’an yang tertinggi kemuliannya. Lagi yang terpelihara dengan
sebaik-baiknya pada LAuh Mahfuz3

Keberadaannya di Lauh Mahfudz ini adalah dengan cara dan pada waktu yang hanya
diketahui oleh Allah Set. Dan orang yang diperlihatkan kepada keghibahan oleh-Nya. Wujudnya
global, bukan rincian. Inilah pengertian lahiriyahnya dan tidak ada yang mengalihkan kepada
Nabi Saw., tidak logis terjadi pada penurunan tahap ini. Hikmah pemurunan seperti ini kembali
2

3
Qs. Al-Buruj(85) ayat 21-22
kepada hikmah yang tinggi dan wujud Lauh itu sendiri dan keberadaannya sebagai media yang
mencakup semua yang menjadi qadar dan qadha’ Allah Swt., alam-alam yang telah dan akan
wujud. Ia merupakan saksi logis dan menginfestasikan terjelas yang mengindikasikan
keagungan, ilmu, iradah, kebijaksanaan, keluasan kekuasaan dan qudrah-Nya.4

2. Ke Baitul Izzah di Langit Dunia


Dalilnya adalah firman Allah Swt. Didalam surat ad-Dukhan :

 "‫ إِ" َّن" ا‬ "ُ‫ أَ" ْن" َ"ز" ْل" َن" ا"ه‬ "‫ ِف" ي‬  "ٍ‫ ُم" َب" ا" َ"ر" َك" ٍة" َل" ْي" َل" ة‬ "ۚ   "‫ إِ" َّن" ا‬ "‫ ُم" ْن" ِذ" ِ"ر" ي" َ"ن" ُك" َّن" ا‬ 
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
Sesungguhnya Kami-lah yang member peringatan5

Firmannya di dalam surat al-Qadar :

‫إِ َّنا‬ ُ‫أَ ْن َز ْل َناه‬ ‫فِي‬ ‫ ْال َق ْد ِر َل ْي َل ِة‬ 


Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan6

Dan penjelasannya ialah Malam yang diberkahi ialah malam Al-qur’an pertama kali
diturunkan di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. Dari ayat diatas
menunjukkan bahwa Al-qur’an diturunkan dalam satu ayat pada surat ad-Dukhan dan di sebut
Lailatul Qadar. Kami katakana demikian rangka memadukan ketika nash itu dalam
penerapannya dan menghindari pertentangan antara ayat-ayat itu. Telah dimaklumi dengan dalil-
dalil qath’iy seperti yang disebutkan bahwa Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
sedikit, bukan hanya dalam satu malam tetapi selama beberapa tahun. Dengan demikian, jelaslah
bahwa turunnya Al-Qur’an yang ditegaskan oleh ketiga ayat itu bukanlah turunya Al-qur’an

4
Az-Zarqani, Manahil,h. 36-37
5
Qs. Ad-Dukhan(44): 3.
6
Qs. Al-Qadar(97): 1.
yang seperti itu. Banyak khabar yang menegaskan bahwa tempatnya di baitul izzah dari langit
dunia.7

3. Penurunannya Melalui Malaikat Jibril

Penurunannya yang ketiga yang merupaka tahap terakhir dimana dari


penurunannya yang ketiga ini tersebar didunia ini hidayah Allah Swt. Sampai kepada
makhluk. Penurunan ini melalui malaikat Jibril yang membawanya turun kedalam
hati Nabi Muhammad Saw.8 Dalilnya adalah firman Allah Swt. :

ُ H‫ و‬H‫ ُّر‬H‫ل‬H‫ ا‬H‫ن‬Hُ H‫ ي‬H‫ ِم‬Hَ ‫أْل‬H‫ا‬ 


H‫ َل‬H‫ز‬Hَ Hَ‫ ن‬ Hِ‫ ه‬Hِ‫ ب‬  H‫ح‬
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),

َ Hِ‫ ب‬Hْ‫ل‬Hَ‫ ق‬  H‫ن‬Hَ H‫ و‬H‫ ُك‬Hَ‫ ت‬Hِ‫ ل‬  H‫ن‬Hَ H‫ ِم‬H‫ن‬Hَ H‫ ي‬H‫ ِر‬H‫ ِذ‬Hْ‫ ن‬H‫ ُم‬Hْ‫ل‬H‫ا‬ 
H‫ى‬Hٰ Hَ‫ ل‬H‫ َع‬  H‫ك‬
Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang memberi peringatan,

  H‫ ٍن‬H‫ ا‬H‫ َس‬Hِ‫ ل‬Hِ‫ ب‬  H‫ي‬


ٍّ Hِ‫ ب‬H‫ر‬Hَ H‫ َع‬H‫ن‬Hٍ H‫ ي‬Hِ‫ ب‬H‫ ُم‬ 
Dengan bahasa Arab yang jelas.9

Kapankah permulaan turunnya Al-qur’an? Permulaan turun Alquranul Karim


adalah tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 kelahiran Nabi Muhammad Saw., ketika beliau sedang
ber-tahannus(beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu turunlah wahyu dengan perantara Jibril al-
Amin dengan membawa beberapa ayat Alquranul Hakim. Ia mendekap Nabi ke dadanya lalu
melepaskannya dan melakukan hal itu sampai tiga kali, sambil mengatakan “iqra´(bacalah) pada
setiap kalinya, dan Rasul Saw. Memnjawabnya “ma ana bi qarq’i” (saya tidak bias membaca).
Lalu pada dekapan ketiga kalinya Jibril membacakan “Bacalah denngan menyebut nama
Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam
(maksunya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca) dan Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya”.10

7
Az-Zarqani, Manahil,h. 38
8
Az-Zarqani, Manahil,h. 41
9
Qs. Asy-Syu’ara: 193-195
10
Qs. Al-Alaq (96): 1-5
Itulah permulaan wahyu dan diturunkannnya Al-qur’an, namun sebelumnya telah
turun sebagai irhas (ttanda dan dalil) yang menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti
nuubuwwah bagi Rasul Saw. yang mulia. diantara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar
di kala beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk
beribadah kepada Tuhannya.11

Dari kutipan buku lainnya dijelaskan bahwa A-qur’an diturunkan menurut


keterangan sebagian para ulama ahli tarikh, permulaan wahyu Al-qur’an diturunkan ialah pada
hari tanggal ke 17 bulan Ramadhan tahun 41 Fiel, bertepatan pada tanggal 6 Agustus tahun 610
Masehi. Pribadinya Nabi Muhammad Saw. dikala itu sedang berusia 40 tahun 6 bulan dan 8 hari
(tahun qamariyah/bulan) atau 39 tahun 3 bulan dan 88 haari (tahun syamsiyah/Matahari).
Penghabisa wahyu Al-qur’an diturunkan ialah pada hari tanggal 9 bulan Dzulhijjah tahun ke 10
dari hijrah, berbetulan pada hari 8 maret tahun 632 Masehi, dan beliau ketika itu telah berusia 63
tahun. Jadi masa Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. itu dalam tempo 22 tahun
2 bulan 22 hari.12

 Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara Gradual


Al-Qur`an Al-Karim diturunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara
bertahap dalam dua puluh tiga tahun, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjalani mayoritas masa tersebut di Mekkah. Allah Ta’ala berfirman,

"‫ َ"و" قُ" ْ"ر" آ" ًن" ا‬ "ُ‫ َف" َ"ر" ْق" َن" ا"ه‬ "ُ‫ لِ" َت" ْق" َ"ر" أَ"ه‬ "‫ َ"ع" َل" ى‬  "‫س‬ ٍ "‫ ُم" ْك‬ "ُ‫ َت" ْن" ِ"ز" ي"اًل َ"و" َن" َّز" ْل" َن" ا"ه‬ 
"ِ "‫ ا"ل" َّن" ا‬  "‫ َع" َل" ٰ"ى‬  "‫ث‬
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian.”13

Adapun di antara hikmah Al-Qur`an diturunkan secara bertahap, yaitu:

1. Penguatan hati Rasulullah SAW atas ejekan kafir Quraisy terhadap Alquran.
2. Bantahan atas tudingan kaum kafir. Beberapa ayat Alquran diturunkan khusus
membantah tudingan mereka
11
Muhammad Ali Ash-Shabuny, At-Tibyaan fi Uluumil Quran, terj: Aminuddin (Bandung: Pustaka Setia,1999), h. 26
12
Moenawar Chalil,Alquran dari Masa ke Masa, (Semarang: Ramadhani,1952), h. 9
13
Q.S. Al-Israa`:106
3. Memudahkan hafalan untuk Rasulullah
4. Periodesasi pemberlakuan syariat Allah secara berjenjang. Ayat-ayat syariat turun secara
gradual agar tatanan masyarakat lebih mapan
5. Bukti kemukjizatan Alquran yang argumentative.14

 Sejarah Pemeliharaan dan Pemurnian Al-Qur’an

 Cakupan kandungan Al-Qur’an


Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Quran terkandung kandungan yang secara garis
besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau
arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya. Berikut adalah pokok-pokok
kandungan Al-qur’an :
1. Akidah
Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni keyakinan bahwa Allah Maha
Esa. Setiap Muslim wajib meyakini ke-Maha Esa-an Allah. Orang yang tidak meyakini
ke-Maha Esa-an Allah Swt. berarti ia kagir, dan apabila meyakini adanya Tuhan selain
Allah Swt. dinamakan musyrik. Dalam akidah Islam, di samping kewajiban untuk
meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa, juga ada kewajiban untuk meyakini rukun-rukun
iman yang lain. Tidak dibenarkan apabila seseorang yang mengaku berakidah/beriman
apabila dia hanya mengimani Allah saja, atau meyakini sebagian dari rukun iman saja.

14
Nashih Nashrullah, Sumber: Al-Itqan fi ‘Ulum Alquran
2. Ibadah dan muamalah
Ibadah dan Muamalah. Ibadah berasal dari kata ‘Abada artinya mengabdi atau
menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya
kepada Allah Swt. dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya. Ibadah merupakan
bentuk kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan yakin terhadap
kebesaran Allah Swt., sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Karena
keyakinan bahwa Allah Swt. mempunyai kekuasaan mutlak.
3. Akhlak
Akhlak. Akhlak ditinjau dari segi etimologi yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat,
atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Dalam
konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak
merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah saw.
menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya beliau adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.

4. Hukum
Akhlak. Akhlak ditinjau dari segi etimologi yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat,
atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Dalam
konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak
merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah saw.
menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya beliau adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.
5. Sejarah/kisah umat masa lalu
Sejarah / Kisah Umat Masa Lalu. Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat Islam banyak
menjelaskan tentang sejarah atau kisah umat pada masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah
tersebut bukan hanya sekedar cerita atau dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk
menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam. Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan
dapat menjadi petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai dengan
petunjuk dan keridhaan Allah Swt.
6. Dasar² ilmu pengetahuan(sains) dan teknologi
Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Teknologi. Al-Qur’an adalah kitab suci
ilmiah. Banyak ayat yang memberikan isyaratisyarat ilmu pengetahuan (sains) dan
teknologi yang bersifat potensial untuk kemudian dapat dikembangkan guna
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia. Allah Swt. yang Maha memberi ilmu
telah mengajarkan kepada umat manusia untuk dapat menjalani hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan baik.15

15
Al-Qur’an Hadits, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014

Anda mungkin juga menyukai