Oleh : Kelompok 1
KELAS IKOM 3
Dengan menyebut Nama Allah SWT, Puji syukur alhamdulillah penyusun mengucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Al-qur’an dan Sejarahnya”.
Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an yang
dibimbing oleh Bapak Dr. Muhammad Razali, MA kami berharap dengan adanya makalah ini
kami bisa termotifasi untuk lebih dalam mempelajari isi kandungan Al-Qur an.
Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kami sadar dalam makalah
ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf dan meminta kepada Bapak
dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Sekian dari kami
semoga tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
`Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama
dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kita agar kita memperoleh
kebaikan di dunia dan di akhirat. Didalam al-qur’an sendiri banyak sekali pelajaran hidup
yang dapat kita kaji.
Tetapi sebelum kita mempelajari al-qur’an lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita berkenalan
dengan al-qur’an dahulu yaitu dengan mengetahui tentang pengertian dan nama-nama al-
qur’an, sejarah turunya al-qur’an (nuzulul qur’an), hikmah diturunkan al-qur’an secara
gradual, sejarah pemeliharaan dan pemurnian al-qur’an, dan cakupan kandungan al-qur’an.
Penting bagi kita untuk mengetahui pengertian Al-Qur`an dan bagai mana Al-Qur’an itu bisa
ada di muka bumi ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah SWT dan tetap
pada ajaran Islam yang benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah al-qur’an, maka
kecenderungan mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya pemalsuan al-qur’an
pada masa-masa awal Islam akan terjadi lagi. Apalagi mengingat sekarang ini bebas dan
maraknya ajaran-ajaran “sak penake dewe” yang bermunculan. banyak hal yang mesti kita
ketahui tentang al-qur’an.
Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita semua semakin mengenali al-
qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin memperkaya ilmu pengetahuan kita
khususnya tentang al-qu’an.
RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT Tuhan Semesta Alam, kepada
Raasul dan Nabi-Nya yang terakhir Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti. Al-Qur’an berarti
bacaan, nama-nama lain dari kitab suci ini adalah Al-Furqan (pembeda), Adz-dzkir
(peringatan) dan lain-lain tetapi yang paling terkenal adalah Al-qur’an.
Sebagai kitab suci terakhir, Al-qur’an bagaikan miniature alam raya yang memuat
segala disiplin ilmu pengetahuan, serta merupakan sarana penyelesaian segala
permasalahan sepanjang hidup manusia. Al-quan merupakan wahyu Allah yang Maha
Agung dan “Bacaan Mulia” serta dapat dituntut kebenarannya oleh siapa saja, sekalipun
akan menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan yang semkin canggih dan rumit
(shophisticated).
Al-Qur’an tidak lain adalah peringatan bagi seluruh umat manusia (bangsa-bangsa),
Al-qur’an dalam bahasa aslinya Arab mempunyai daya tarik tersendiri dan keindahan
yang deduktif, didapatkan dalam gayanya yang singkat tetapi cemerlang, bertenaga
ekspresif, berenergi eksplosif dan bermakna kata demi kata. Dalam Al-qur’an ada lebih
kurang 854 ayat-ayat yang menanyakan mengapa manusia tidak mempergunakan akal
(afalata’kilun), yang menyuruh manusia bertafakur memikirkan (tafakarun) terhadap Al-
qur’an dan alam semesta, serta menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan.
Jadi kata yang identik dengan akal dalam Al-qur’an disebut 49 kali, seperti kata
“yatadabbarun” dan kata “yatazakkarun”, kata yang menganjurkan manusia menjadi ahli
piker, para sarjana para ilmuwan dan para pakar serta intelektual Islam (ulul albab) dalam
Al-qur’an disebutkan 16 kali, sehingga jumlah keseluruhan seperti penulis sebutkan
diatas adalah lebih kurang 854 kali.1
1
Nama-nama Al-Qur’an
Nama-nama lain Al-qur’an menurut ulama sangat banyak sekali. Az- Zarkasyi dalam
al-Burham, mengemukakan nama-nama dari Al-qur’an tersebut, yang diambil dari al-
Qadhi Abu al-Ma’ali ‘Azizi bin ‘Abd al-Malik. Tiap nama didukung dengan ayat Al-
qur’an:
(٢٢) ه َُو َب ْل ْقُر ٌ) َّم ِجي ٌد َءان٢١( َل ْو ٍح فِى ٍوظ
ۭ ُمَّحْ ف
Sebenarnya apa yang engkau sampaikan kepada mereka bukanlah syair atau sihir,
bahkan ialah Al-Qur’an yang tertinggi kemuliannya. Lagi yang terpelihara dengan
sebaik-baiknya pada LAuh Mahfuz3
Keberadaannya di Lauh Mahfudz ini adalah dengan cara dan pada waktu yang hanya
diketahui oleh Allah Set. Dan orang yang diperlihatkan kepada keghibahan oleh-Nya. Wujudnya
global, bukan rincian. Inilah pengertian lahiriyahnya dan tidak ada yang mengalihkan kepada
Nabi Saw., tidak logis terjadi pada penurunan tahap ini. Hikmah pemurunan seperti ini kembali
2
3
Qs. Al-Buruj(85) ayat 21-22
kepada hikmah yang tinggi dan wujud Lauh itu sendiri dan keberadaannya sebagai media yang
mencakup semua yang menjadi qadar dan qadha’ Allah Swt., alam-alam yang telah dan akan
wujud. Ia merupakan saksi logis dan menginfestasikan terjelas yang mengindikasikan
keagungan, ilmu, iradah, kebijaksanaan, keluasan kekuasaan dan qudrah-Nya.4
" إِ" َّن" ا "ُ أَ" ْن" َ"ز" ْل" َن" ا"ه " ِف" ي "ٍ ُم" َب" ا" َ"ر" َك" ٍة" َل" ْي" َل" ة "ۚ " إِ" َّن" ا " ُم" ْن" ِذ" ِ"ر" ي" َ"ن" ُك" َّن" ا
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
Sesungguhnya Kami-lah yang member peringatan5
Dan penjelasannya ialah Malam yang diberkahi ialah malam Al-qur’an pertama kali
diturunkan di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. Dari ayat diatas
menunjukkan bahwa Al-qur’an diturunkan dalam satu ayat pada surat ad-Dukhan dan di sebut
Lailatul Qadar. Kami katakana demikian rangka memadukan ketika nash itu dalam
penerapannya dan menghindari pertentangan antara ayat-ayat itu. Telah dimaklumi dengan dalil-
dalil qath’iy seperti yang disebutkan bahwa Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
sedikit, bukan hanya dalam satu malam tetapi selama beberapa tahun. Dengan demikian, jelaslah
bahwa turunnya Al-Qur’an yang ditegaskan oleh ketiga ayat itu bukanlah turunya Al-qur’an
4
Az-Zarqani, Manahil,h. 36-37
5
Qs. Ad-Dukhan(44): 3.
6
Qs. Al-Qadar(97): 1.
yang seperti itu. Banyak khabar yang menegaskan bahwa tempatnya di baitul izzah dari langit
dunia.7
َ Hِ بHْلHَ ق HنHَ H وH ُكHَ تHِ ل HنHَ H ِمHنHَ H يH ِرH ِذHْ نH ُمHْلHا
HىHٰ Hَ لH َع Hك
Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang memberi peringatan,
7
Az-Zarqani, Manahil,h. 38
8
Az-Zarqani, Manahil,h. 41
9
Qs. Asy-Syu’ara: 193-195
10
Qs. Al-Alaq (96): 1-5
Itulah permulaan wahyu dan diturunkannnya Al-qur’an, namun sebelumnya telah
turun sebagai irhas (ttanda dan dalil) yang menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti
nuubuwwah bagi Rasul Saw. yang mulia. diantara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar
di kala beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk
beribadah kepada Tuhannya.11
" َ"و" قُ" ْ"ر" آ" ًن" ا "ُ َف" َ"ر" ْق" َن" ا"ه "ُ لِ" َت" ْق" َ"ر" أَ"ه " َ"ع" َل" ى "س ٍ " ُم" ْك "ُ َت" ْن" ِ"ز" ي"اًل َ"و" َن" َّز" ْل" َن" ا"ه
"ِ " ا"ل" َّن" ا " َع" َل" ٰ"ى "ث
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian.”13
1. Penguatan hati Rasulullah SAW atas ejekan kafir Quraisy terhadap Alquran.
2. Bantahan atas tudingan kaum kafir. Beberapa ayat Alquran diturunkan khusus
membantah tudingan mereka
11
Muhammad Ali Ash-Shabuny, At-Tibyaan fi Uluumil Quran, terj: Aminuddin (Bandung: Pustaka Setia,1999), h. 26
12
Moenawar Chalil,Alquran dari Masa ke Masa, (Semarang: Ramadhani,1952), h. 9
13
Q.S. Al-Israa`:106
3. Memudahkan hafalan untuk Rasulullah
4. Periodesasi pemberlakuan syariat Allah secara berjenjang. Ayat-ayat syariat turun secara
gradual agar tatanan masyarakat lebih mapan
5. Bukti kemukjizatan Alquran yang argumentative.14
14
Nashih Nashrullah, Sumber: Al-Itqan fi ‘Ulum Alquran
2. Ibadah dan muamalah
Ibadah dan Muamalah. Ibadah berasal dari kata ‘Abada artinya mengabdi atau
menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya
kepada Allah Swt. dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya. Ibadah merupakan
bentuk kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan yakin terhadap
kebesaran Allah Swt., sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Karena
keyakinan bahwa Allah Swt. mempunyai kekuasaan mutlak.
3. Akhlak
Akhlak. Akhlak ditinjau dari segi etimologi yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat,
atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Dalam
konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak
merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah saw.
menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya beliau adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.
4. Hukum
Akhlak. Akhlak ditinjau dari segi etimologi yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat,
atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari. Dalam
konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak
merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah saw.
menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya beliau adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.
5. Sejarah/kisah umat masa lalu
Sejarah / Kisah Umat Masa Lalu. Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat Islam banyak
menjelaskan tentang sejarah atau kisah umat pada masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah
tersebut bukan hanya sekedar cerita atau dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk
menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam. Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan
dapat menjadi petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai dengan
petunjuk dan keridhaan Allah Swt.
6. Dasar² ilmu pengetahuan(sains) dan teknologi
Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Teknologi. Al-Qur’an adalah kitab suci
ilmiah. Banyak ayat yang memberikan isyaratisyarat ilmu pengetahuan (sains) dan
teknologi yang bersifat potensial untuk kemudian dapat dikembangkan guna
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia. Allah Swt. yang Maha memberi ilmu
telah mengajarkan kepada umat manusia untuk dapat menjalani hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan baik.15
15
Al-Qur’an Hadits, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014