Anda di halaman 1dari 21

Manusia dalam Pandangan Islam

Pendahuluan
A. Latar belakang
Tidakdapat di pungkiri bahawa ternyata di dunia ini terdapat banyak sekali
agama, konsep, system. Masing-masing menganggap diri dan dakwahnya sebagai
kebenaran. Masing-masing mengajak manusia untuk menganut, membela, dan
memperjuangkannya. Agar tidak salah pilih dan tersesat, timbanglah dan
badingkan konsep, system dan agama ini dengan segala kearifan, menggunakan
akal sehat dan dalil yang nyata.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis akan menguraikan
masalah yang perlu penjabaran lebih lanjut. Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Alam semesta dalam perspektif Islam.
2. Manusia dalam perspektif Islam.
3. Masyarakat dalam perspektif Islam.
4. Kebahagiaan dalam perspektif Islam

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah memaparkan konsep Islam dalam
memamandang Alam semesta, manusia dari awal penciftaannya, misi, potensi,
kelebihan dan kekurangan manusia, disamping itu makalah ini akan membahas
bagaimana Islam mengkonsep masysrakat yang sesuai dengan al-quan dan
sunnah, serta bagaimana islam memandang kebahagiaan baik untuk individu
ataupun untuk orang banyak.

Pembahasan
Konsep Penciptaan Alam Semesta didalam Al Quran
Al-Quran pada empat belas abad yang lalu, ketika manusia masih memiliki
pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta, menerangkan tentang
penciptaan alam semesta Berikut beberapa ayat Al Quran yang berhubungan
dengan penciptaan alam semesta.




Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?(Al Anbiya : 30)
Ayat-ayat tersebut cocok dengan teori Big Bang. Bahwa langit dan bumi (alam
semesta) pada mulanya adalah satu padu, lalu terpisah. Bila dikaitkan dengan teori
Big Bang, pemisahan tersebut adalah melalui ledakan dahsyat.
Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia
bersemayam di atas arsy, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan
apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik
kepada-Nya, dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.(Al Hadid : 4)
2

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan


ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah
bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul
menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam
semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan
sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern
menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan
yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam
semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan,
di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu
diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang
baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an
1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA
pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang.
Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan
penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Teori Big Bang Dalam Quran
Februari 12, 2010 pada 10:30 am (Keajaiban Qur'an)
Terjadinya alam semesta merupakan misteri bagi para ilmuwan-ilmuwan.
Berbagai teoripun telah dibuat dalam rangka mengungkap misteri ini. Salah satu
teori yang telah terkenal sekarang dan menjadi kesepakatan kebanyakan ilmuwan
saat ini adalah teori big bang. Teori Big Bang menyatakan alam semesta terbentuk
dari adanya ledakan dahsyat dari titik tunggal yang bervolume nol dan
kerapatan tak terbatas. Semua materi di alam semesta berasal dari titik tunggal
yang meledak ini.

Teori ini berlandaskan beberapa hal yang menyokong kebenarannya, antara lain :
- Meluasnya alam semesta
Penemuan astronom Amerika Edwin Hubble ketika mengamati bintang-bintang
dengan teleskop raksasa di Observatorium California Mount Wilson pada tahun
1929, bahwa cahaya-cahaya dari bintang terlihat berubah ujung spektrumnya
menjadi merah. Ini artinya bintang-bintang tersebut menjauh dari pengamat..
Menurut teori fisika yang sudah diakui, spektrum cahaya berkelip-kelip yang
bergerak mendekati tempat observasi tersebut cenderung mendekati warna
lembayung, sedangkan spektrum cahaya berkelip-kelip yang bergerak menjauhi
tempat observasi itu cenderung mendekati warna merah. Lebih jauh lagi, Hubble
menemukan ternyata bintang dan galaksi bergerak menjauhi bukan hanya dari
kita, tetapi juga saling menjauhi diantara mereka. Hal ini menunjukkan bahwa
alam semesta bertambah luas secara tetap.
Fakta bahwa alam semesta ini meluas menunjukkan arti bahwa pada mulanya
(jika waktu dirunut kebelakang) alam semesta ini berasal dari titik tunggal. Hal
ini sesuai dengan teori Big Bang dimana pada mulanya alam semesta terjadi
karena adanya ledakan dari titik tunggal.
Al-Quran juga menerangkan bahwa alam semesta meluas. Hal itu tercantum
dalam ayat:


Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya (Quran Surat Az-Zariyat : 47).

- Radiasi Latar kosmos


Pada tahun 1965, dua peneliti, Arno Penzias dan Robert Wilson, secara kebetulan
menemukan gelombang-gelombang yang dinamakan radiasi latar kosmos pada
ruang angkasa. Radiasi latar kosmos ini tampaknya tidak dipancarkan dari sumber
4

tertentu tetapi merambati seluruh ruang angkasa. Penemuan ini diperkuat oleh
satelit Cosmic Background Explorer (COBE) milik NASA yang mengangkasa
untuk meneliti radiasi latar kosmos pada tahun 1989. Hanya membutuhkan
delapan menit, scanner-scanner satelit ini menguatkan pengukuran dari Penzias
dan Wilson. Dalam hubungan dengan teori Big Bang, gelombang panas yang
diradiasikan secara merata dari sekeliling ruang angkasa itu (radiasi latar kosmos)
adalah sisa yang tertinggal dari tahap awal Ledakan dahsyat dari Teori Big Bang.
Kedudukan Alam Sebagai Ayat Allah
Allah SWT Berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190-191






190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Penciptaan bumi serta isinya merupakan pelajaran bagi manusia supaya bisa
mempelajari dan memahami bagai mana sebenarnya Allah SWT, mencoba
mengajari manusia untuk bisa mengenal lebih dekat siapa tuhannya, dari
penciptaan hewan yang kecil, sampai gunung yang tinggi, kita dapat menelaah
betapa maha hebatnya Allah SWT dibanding makluk ciptaannya.

Tentang Ayat Allah SWT yang ada di Alam


Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Fushilat;

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di


segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka
bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? [QS. Al- Fushshilat]






Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka
yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."
dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
Dari ayat diatas Allah SWT coba mengumpamakan kekuasaanNya dengan seekor
nyamuk, sehebat-hebatnya manusia tidak akan mampu menandingi Allah SWT,
walaupun hanya dengan seekor nyamuk.

Luasnya alam semesta


Allah SWT berfirman,


Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya (Quran Surat Az-Zariyat : 47).
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius
(57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km),
Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan
Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres,
berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415

juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto
(5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea
(6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km)

Takdir
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang
meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya,
tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu
ada takdirnya, termasuk manusia.
Dalam islam, pembahasan takdir sama halnya dengan Qodho dan Qadar, dalam
hadits rosulullah dinyatakan .dan beriman kepada qodar, baik dan buruknya.
Dan kita sebagai muslim wajib beriman dan menerima ketentuan Allah dengan
sebaik-baiknya iman.

Hari akhir
Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan iman kepada hari akhir. Menurut
Prof.Quraisy Syihab keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan
keimanan kepada hari akhir. keimanan kepada Allah menuntut adanya amal
perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya
keimanan tentang adanya hari akhir.
Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di akhirat nanti.
Untuk memperkuat argumennya, beliau menyatakan bahwa kata yaumul akhir
saja terulang 24 kali, disamping kata "akhirat terulang 115 kali dalam Al-Quran.
Selain itu Al-Quran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan
menggambarkan peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya al-Zalzalah, al-Qariah, an-Naba, al-Qiyamah. Istilah-istilah (yang
menjadi nama surat Al-Quran) itu mencerminkan peristiwa dan keadaan yang
bakal dihadapi oleh manusia pada saat itu, dengan tujuan agar manusia beriman
kepada Allah dan hari akhirat, karena manusia akan bertemu Allah, dan manusia
pasti akan mati, karenanya manusia jangan lengah, lupa diri, jangan terpesona
dengan kehidupan dunia yang temporal dan menipu, manusia jangan
mempertuhankan harta, karena harta tidak dapat menolong pemiliknya dari siksa
Allah di hari akhirat.

2. Manusia dalam perspektif Islam


a. Penciftaan Manusia
Dilihat dari asal penciftaannya, manusia tersusun dari unsur bumi dan
unsur langit. Unsur bumi karena manusia diciptakan dari tnah. Unsur langit
karena setelah proses penciftaan fisiknya sempurna, Allah meniupkan ruh
kepadanya. Dari dua unsur itu, berdasar fungsinya manusia di simbolkan dengan
tiga unsur utama yaitu: akal, hati, dan jasad.( Jasiman, 2005, hal: 163). Allah
SWT, menjelaskan itu semuanya kepada kita selaku hambanya dalam kitab suci
Al-quran dan hadist-hadist nabi sholallhu alihi wasalam.
Dalam Al-quran Allah SWT menjelaskan bahwasanya manusia yang
pertama yaitu nabi Adam di ciptakan dari tanah yang basah atau lumpur, dan
setelah itu semua keturunan nabi Adam di ciptakan dari sari pati tanah yang dalam
ayat yang lain di gambarkan sebagai bertemunya air mani pada pria dan sel telur
pada rahim wanita, dan setelah itu Allah SWT, memerintahkan malaikat Jibril
untuk meniupkan ruh padanya.



Dan (ingatlah), ketika Allah SWTmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang

berasal)

dari

lumpur

hitam

yang

diberi

bentuk

( Qs: Al-hijr: 28)


Di ayat yang lain di sebutkan:

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang
memulai penciptaan manusia dari tanah(Qs: As-sajadah: 7)
Dua ayat di atas menjelaskan awal penciftaan Nabi Adam alaihi salam berasal
dari Sholalatin menurut ibnu abbas dalam tafsirnya adalah at-turoob alyabis tanah yang basah yang dalam ayat yang lain di sebutkan dengan at-tiin
Dan setelah di bentuk penciftaanya dengan sebaik-baiknya bentuk lalu Allah
SWT, menyempurnakannya dengan meniupkan ruh, di dalam Al-quran di
jelaskan dalam surat As-sajadah dan Al-hijr

,









Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur (Qs: As-sajadah, ayat: 9)



Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud ( Qs: Al-hijr 29)
Dan setelah penciptaan Adam, generasi manusia setelahnya diciptakan dari pada
saripati tanah atau di ayat yang lain dalam Al-quran di sebutkan dengan
bersatunya antara air mani dan sel telur.










Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina( Qs: Assajadah ayat: 8)

,











,
.



Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan
menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan
perempuan(QS:Al-qiyamah,ayat:47-49)
dua ayat ini menjelaskan bahwasanya umat manusia setelah penciftaan Nabi
Adam, diciptakan daripada sari pati tanah yang dalam ayat yang lainnya di
jelaskan sebgai air mani yang dipancarkan dari laki-laki kedalam rahim
perempuan dan di dalam rahim air mani tersebut bertemu dan menjadi satu
dengan sel telur yang terdapat pada perempuan.
b. Potensi manusia
Manusia memiliki banyak potensi, dan dari potensi-potensi yang begitu
banyak dalam diri manusia yang paling berpengaruh adalah: pendengaran,
penglihatan, dan hatinya. Dengan ketiga potensi tersebut ia dapat melakukan halhal besar yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk lainnya seperti langi, bumi,
dan gunun-gunung, karena itu Allah SWT mengungakap ketiga potensi ini sebagai
nimat besar yang hatus di syukuri. Dan apabila penggunaan ketiga nimat
tersebut tidak sebagaimana yang Allah SWT kehendaki akan menyebabkan
manusia terjerembab ke dalam neraka. Namun ternyata banyak orang yang tidak
mensyukuri ketiga potensi : Pendenganran, Penglihatan, dan Hati. Dan ketiga
potensi ini semuanya di jelaskan di dalam Al-quran.

10

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur(Qs: An-nahl, ayat : 78)
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa tujuan dari member potensi kepada
manusia adalah untuk bersyukur.

Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu


pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur
(Qs: Al-mulk, ayat: 23)
Tetapi apa yang dilakukan manusia, banyak dari mereka setelah Allah SWT
menciptakan

dan

menyemprnakannya

memberinya bermacam-macam

dengan

sebaik-baik

bentuk

lalu

potensi agar supaya mereka bersyukur

kepadanya, kebanyakan manusia memilih untuk kufur dan tidak bersyukur


kepadanya. Akhirnya tempat mereka adalah nereka yang sangat panas.





,
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.(Qs: An-araf ayat: 179)
c. Misi Manusia

11

Tujuan penciptaan manusia adalah untuk ibadah kepada Allah SWT. Di


samping itu, manusia juga mendapat amanah kekhlifahan di bumi. Namun, secara
syari Allah SWT hanya ridha bila kekhlifahan itu di pegang oleh hamba-Nya
yang shalih. Manusia harus beribadah kepada Allah SWT supaya menjadi orang
yang taqwa karena dengan taqwa, manusia akan mendapat kemuliaan dan
kedudukan yang terhormat di mata Allah SWT dan di mata makhluk hidup
lainnya. Dan hal ini di pertegas dalam Al-quran.









Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku(Qs: Ad-dzariyat ayat: 56)
Dan tujuan dari beribadahnya manusia kepada Allah SWT adalah untuk meraih
ketaqwaan sebgaimana dalam ayat Al-quran.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan

atas

orang-orang

sebelum

kamu

agar

kamu

bertakwa

(Qs: Al-baqoroh ayat: 183)

Hai manusia, sembahlah Allah SWTmu yang telah menciptakanmu dan orangorang yang sebelummu, agar kamu bertakwa(Qs: Al-baqoroh ayat: 21)

d. Kelebihan dan Kekurangan Manusia


Di samping memiliki potensi yang sangat penting, manusia juga memiliki
kelebihan dan kekurangan dan itu dapat di lihat dari sudut pandang manusia
sebagai makhluk Allah SWT di samping mkhluk-makhluk ciptaan yang lainnya,

12

Kelebihan manusia di antaranya manusia adalah makhluk yang sangat dimuliakan


daripada makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. Di karenakan beberapa alas
an, yang pertama: manusia dimuliakan dikarenakan ditiupkan ruh kepadanya
sebagaimana di tegaskan dalam Al-quran.

,









Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur (Qs: As-sajadah ayat: 9)
Kedua : di samping itu manusia juga di berikan keistimewaan-keistimewaan
untuk memikul amah di muka bumi ini. Dan itu juga di jelaskan dalam Al-quran.

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan. (Qs: Al-isra ayat: 70)
Ketiga:

alam semesta beserta isinya, semuanya diperuntukan untuk manusia

dalam mengelolanya, dan mengaturnya dengan baik.


,

Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir. (Qs: Al-jatsiyah ayat: 13)

13

Sedangkan kekurangan manusia adalah: yang pertama adalah manusia itu adalah
makhluk yang lemah, dan itu terbukti ketika manusia saat dilahirkan ke muka
bumi ini dan saat memasuki usia senja manusia pada dua fase ini termasuk dalam
makhluk yang lemah, dan itu bukti bahwasanya manusia tidak diperkeannkan
untuk berlaku sombong. Sebagaimana di tegaskan dalam Al-quran.

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan


bersifat lemah. (Qs: An-nisa ayat: 28)
Yang kedua: manusia adalah makhluk yang bodoh atas menganal dirinya dan
Allah SWTnya oleh karena itu Allah SWT mengutus Rasul dari bangsa manusia
tujuannya hanya untuk membimbing manusia kepada hal yang belum di
ketahuinya. Oleh karena itu mausia adalah makhluk yang bodoh. Dan di dalam
Al-quran itu sudah di jelaskan dengan jelas.


,











Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (Qs: Al-iahzab ayat:
73)
Yang ketiga : manusia adalah makhluk yang sangat butuh faqiir tehadap
hidayah Allah SWT.

Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (Qs: Fathir ayat:
15)

14

e. Makna Khalifah untuk manusia.


Khalifah adalah amanah yang harus dipikul oleh nabi Adam alaihi salam
dan generasi setelahnya dari manusia yang taat atas perintah Allah SWT . dan
maksud dari kholifah adalah menggantikan posisi Allah SWT dalam memelihara
dan membangun alam semesta ini dengan adil. Dan ketika manusia tidak bisa
memelihara alam semesta ini dengan adil itu tidak layak untuk mengemban
amanah karena telah meyalahi tanggung jawab yang telah di berikan oleh Allah
SWT kepada manusia. Dan tugas msnusia sebagai khlifah di alam semesta ini
adalah satu: memakmurkan bumi. Dan pemakmuran itu berupa pembangunan
materi yang seiring dengan pambangunan ruhani secara proporsional. Dengan
arahan dan syariat yang lurus, pembangunan itu dimaksudkan untuk mencapai
peradaban yang bermoral dan moralitas yang berperasaban.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan


berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs: Al-baqoroh ayat: 218)
Dua: pemeliharaan di ketahui bahwa keseimbangan alam dan ekosistem yang
Allah SWT ciptakan bukan sia-sia. Karean itu, khalifah juga berfungsi untuk
menjaga dan memelihara keseimbangan itu secara materi dan ruhani. Kesadaran
untuk memelihara keseimbangan ini dilakukan dengan pendekatan targib dan
tarhib. Targib berupa pahala dan balasan yang diberikan kepada yang taat. Tarhib
berupa ancaman dan hukuman yang diberlakukan bagi yang melanggar.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar
merekalah orang-orang yang beruntung (Qs: Al-imran ayat: 104)

15

Yang ketiga: perlindungan dalam hal ini khalifah juga berfungsi unguk melindungi
lima pokok kehidupan yang semuanya adalah hak-hak asasi manusia yaitu yang
sering di sebut dengan ad-dhoruriyyat al-khomsi : menjaga agama, menjaga jiwa,
menjaga harta, dan menjaga keturunan. Dan tugas ini sangat berat sehingga hanya
bisa dapat dilaksanakan apabila khalifah memiliki kewibawaan untuk melakukan
amar maruf dan nahi al-mungkar.
f. Hak dan Kewajiban Manusia
Pada umumnya hukum Islam mengajarkan empat macam hak dan
kewajiban bagi setiap manusia, yaitu: 1) hak Allah SWT di mana manusia
diwajibkan untuk memenuhinya, 2) hak manusia atas dirinya sendiri, 3) hak orang
lain atas diri seseorang, 4) hak kekuatan dan sumber-sumber alam yang telah
dianugerahkan Allah SWT untuk dimanfaatkan manusia. Hak-hak dan kewajiban
ini merupakan dasar ajaran Islam dan hal itu merupakan kewajiban bagi setiap
Muslim untuk memehaminya dan mematuhinya dengan baik.

1). Hak seorang manusia terhadap Allah SWTnya.


Yang pertama yang menjadi hak Allah AWT, adalah bahwa manusia harus
percaya kepada-Nya semata. Ia harus mengakui kekuasaanya dan tidak
menyekutukan diri-Nya. Hal ini dilambangkan dengan kalimat syahadat: la ilaha
illallah. Hak kedua bagi Allah adalah manusia harus percaya sepenuh hati dan
mengakui petunjuk-Nya suatu peraturan yang telah Dia wahyukan kepada
manusia. Manusia mematuhi tuntutan hak ini dengan juga percaya kepada utusanNya. Hak ketiga Allah SWT atas manusia adalah bahwa manusia harus taat
kepada-Nya dengan sesungguh-sungguhya dengan tanpa ragu-ragu. Manusia
memenuhi tuntutan hak ini dengan mengikuti hukum Allah SWT sebagaimana
tercantum dalam Alquran dan Sunah. Hak keempat bagi Allah SWT atas diri
manusia adalah bahwa manusia harus menyembah kepada-Nya. Hal ini dilakukan
dengan shalat dan ibadah-ibadah yang lain. Hak dan kewajiban ini mendahului
hak dan kewajiaban yang lain, dan kadang-kadang harus dilakukan sekalipun
dengan

mengorbankan

hak

dan

16

kewajiban

yang

lain.

(http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/konsep-hak-dan-kewajiban-manusiaantara.html) (25.09.2011/14.40)
2. Hak-hak atas Diri Sendiri
Manusia lebih kejam dan tidak adil kepada dirinya sendiri dibanding
dengan makhluk-makhluk yang lainya. Hal ini tampaknya sulit dipikirkan, tetapi
perenungan yang lebih mendalam akan menunjukan bahwa hal itu mengandung
kebenaran.
Kelemahan terbesar manusia adalah ketika dirinya merasa sangat bernafsu, ia
justru mengumbarnya, dan dalam kegembiraan semacam itu diketahui
menyebabkan bahaya besar bagi dirinya. Islam adalah untuk kesejahteraan
manusia dan tujuanya yang diakui adalah untuk menciptakan ketenangan dan
keseimbangan dalam hidup. Itulah sebabnya syariah menyatakan bahwa diri
manusia sendiri juga mempunyai hak-hak tertentu ats seseorang. Inilah cara Islam
menanamkan ajaranya ke dalam jiwa manusia bahwa dirinya sendiri memiliki
hak-hak tertentu dan adalah menjadi kewajibanya untuk memenuhinya sebaik
mungkin

menurut

jalan

yang

telah

ditunjukan

syariah.

(http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/konsep-hak-dan-kewajiban-manusiaantara.html) (25.09.2011/14.40)
3. Hak-hak Orang Lain
Disatu pihak , syariah menganjurkan manusia memenuhi hak-hak
pribadinya dan berlaku adil pada dirinya sendiri. Dipihak lain dicobanya
menciptakan keseimbangan antara hak-hak seseorang dengan masyarakat,
sehingga diantara keduanya tidak akan muncul konflik. Semuanya mesti bekerja
sama

dalam menegakkan hukum-hukum Allah SWT. Batasan tertentu

diberlakukan untuk mencegah seseorang tidak melanggar hak-hak orang lain.


Islam tidak menginginkan seseorang menjadi tamak dan bersikap individualistis
sehingga

tanpa

malu-malu

melanggar

hak

orang

lain.

(http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/konsep-hak-dan-kewajiban-manusiaantara.html) (25.09.2011/14.40)

17

4. Hak-hak Semua Makhluk


Allah SWT telah memberkati manusia dengan kekuasaan terhadap
makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia diberi kekuasaan untuk menaklukan
makhluk lain dan menggunakan mereka untuk mencapai tujuanya. Kedudukan
yang paling tinggi ini memberi manusia otoritas dan hak untuk menggunakanya
sejauh yang mereka sukai. Tetapi itu tidak berarti bahwa Allah SWT memberi
manusia

kebebasan

yang

tidak

terbatas.

(http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/konsep-hak-dan-kewajiban-manusiaantara.html) (25.09.2011/14.40)
g. Unsur manusia
Manusia makhluk hidup yang terdiri dari unsur ruh dan tanah yang pada
akhirnya akan kedua unsure tersebut akan membentuk jasad, akal, hati, dan jiwa.
Dan islampun sudah sering membahas unsur-unsur tersebut di dalam Al-quran
seperti halnya pembahasan pertama tentang penciptaan manusia dan potensi
manusia, dan nantinya kesemua unsure tesebut harus bekerja sesuai yang di
perintahkan Allah SWT terhadap manusia yaitu untuk beribadah dan mengemban
amanah sebagai khalifah fil ardi.
3.

Masyarakat dalam Islam


sesungguhnya Islam telah memperhatikan masyarakat sebagaimana dia

memperhatikan

individu,

karena

masing-masing

dari

keduanya

saling

mempengaruhi. Tidak lain masyarakat itu kecuali sekumpulan dari individuindividu yang terikat dengan ikatan tertentu, sehingga kebaikan individu juga
berarti kebaikan masyarakat. Keberadaan individu dalam masyarakat bagaikan
batu bata dalam sebuah bangunan, dan sebuah bangunan tidak akan baik apabila
batu batanya rapuh. Sebaliknya, seseorang tidak akan menjadi baik kecuali berada
dalam lingkungan masyarakat yang kondusif bagi perkembangan kepribadiannya.
Para anggotanya berinteraksi secara benar serta berperilaku yang positif.
Masyarakat merupakan lahan yang di dalamnya tumbuh benih-benih individu.
Mereka tumbuh dan berkembang dalam ekosistemnya, memanfaatkan langit,
udara dan mataharinya. Dan tidaklah hijrah Nabi SAW ke Madinah kecuali dalam

18

kerangka usaha untuk membangun masyarakat yang mandiri yang terpancang di


dalamnya aqidah Islam, nilai-nilai, syi'ar-syi'ar dan aturan-aturannya.
Islam menempatkan manusia itu tidak saja dalam dimensi individu, akan
tetapi juga dalam dimensi sosial sebagai anggota sebuah masyarakat. Oleh karena
itu tugas dan kewajiban syar'i disampaikan kepadanya dalam bentuk jamaah,
yakni "Yaa ayyuhalladziina aamanuu," bukan dalam bentuk mufrad (sendirian)
yaitu"Yaa ayyuhal mu'min ..." Demikian itu karena kewajiban dalam Islam
memerlukan sikap saling memikul dan saling menanggung dalam pelaksanaannya,
di mana sama antara ibadah dan mu'amalah. Apabila kita melihat suatu kewajiban
seperti shalat, maka kita dapatkan bahwa ia tidak mungkin

dilaksanakan

sebagaimana diinginkan oleh Islam kecuali di masjid. Di sana masyarakat saling


bahu membahu dalam menegakkannya. Muadzin yang memberitahu manusia
mengenai waktu shalat, imam yang mengimami mereka, khatib yang memberikan
khutbah kepada mereka dan seorang mu'allim (guru) yang mengajari mereka. Ini
semuanya tidak mungkin dilakukan secara sendirian, tetapi harus diatur secara
kolektif. Al Qur'an telah menjadikan shalat sebagai hal pertama yang harus
ditegakkan daulah Muslimah apabila

ia diberi kesempatan untuk memimpin di

bumi ini, sebagaimana firman Allah SWT: (Qs: AlHajj ayat: 41)
Jadi lingkungan yang baik berawal dari individu-individu yang baik, dan disana
akan terwujud yang namanya masyarakat yang baik,

mungkin dalam satu

keluarga atau dalam satu desa atau mungkin dalam satu negara. Dan ketika itu
terwujud maka akan terbenruklah baldatun toyyibatun warobbun gafuur
4. Kebahagiaan dalam Islam
Kebahagian adalah suatu hal yang akan terus di cari oleh setiap manusia,
dalam perjalanan hidupnya, akan tetapi ada sebuah pertanyaan yang sangat
penting dari zaman dahulu hingga zaman sekarang, pertanyaan itu akan tetap
sama: dimana manusia bisa mendapatkan kebahagiaan ? apakah kebahagian itu
bisa didapatkan dari kekayaan harta, pangkat yang tinggi, atau mungkin manusia
bisa mendapatkan kebahagiaan ketika memiliki anak yang banyak? Dan dari
semua itu kebahagiaan yang terus diidam-idamkan manusia tidak akan pernah
mereka temukan . dan ketika seseorang tidak menemukan kebahagiaan dari harta

19

yang banyak, atau seseorang tidak bisa mendapatkan kebahagian dari pangkat
/jabatan yang tinggi , atau anak yang banyak. Lalu dimana letak kebahagiann itu?
Dalam bukunya Saikh Yusuf Qordowi menjelaskan bahwa kebahagiaan itu adalah
suatu hal yang tidak berbentuk, dan tidak bisa disamakan dengan bentuk yang ada
dalam pikiran manusia, kebahagiaan itu adalah sesuatu yang bisa dirasakan oleh
manusia, jiwa yang suci, hati yang tenang, dada yang lapang.
Dalam hal ini, ada sebuah cerita yang menguatkan bahwa kabahagiaan itu tidak
terkait dengan harta, tahta, dll.
Suatu ketika ada seorang suami yang sedang marah besar pada istrinya dan dia
berkata dengan mengancam: gak saya nafkahin kamu !
Dan si istri menjawab dengan tenang: mana bisa ? aku yakin kamu gak bisa
ngelaksanain itu, seperti kamu tidak memiliki kebagaigaan yang aku butuhkan.
Akhirnya sang suami bertanya kembali dengan dongkol: bagaimana hal itu tidak
bisa aku lakukan? Dengan yakin sang istri menjawab: kalau kebahadiaan itu
adalah uang bulanan yang sering kamu berikan maka aku akan katakana aku tidak
butuh itu, atau perhiasan-perhiasan yang engkau berikan maka aku akan
meniggalkan semunaya. Karena aku yakin kebahagiaan itu tidak ada pada diri
kamu. Lalu suaminya berkata: kalau begitu kasih tau aku apa itu kebahagiaan ?
Sang istri menjawab denga yakin: kebahagiaan itu telah aku temukan dalam
keyakinanku, yang selalu menghiasi hatiku, dan hatiku tidak ada yang bisa
menguasainya selain Allah SWT tuhanku.
KESIMPULAN
Islam adalah agama yang sangat sempurna, karena dalam segala aktivitas
alam semestabeserta isisnya hanya islamlah yang bisa mengaturnya dengan baik
dan benar, sehingga keseimbangan di antara semua elemen yang berada di alam
semesta, baik itu bumi, langit, manusia beserta makhluk yang lainnya, sehingga
terbentuklah komunitas yang selalu taat dan menymbah kepada Allah SWT. Dan
ketika itu terjadi maka ketentraman dan kedamaian akan selalu menaunginya.
Sebgaimana di sebutkan dalam surat: Al-imran ayat: 19 dan 85.

20

Daftar Pustaka
1. Hatta Ahmad (2009) Tafsir Al-quran perkata. Jakarta: Penerbit Magfiroh
Pustaka.
2. Jasiman (2005) Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah. Surakarta: Penerbit Aulia Press
Solo
3. Qordowi Yusuf (2002) Al-iman wal Al-hayaah. Cairo: Maktabah Wahbah
Hidayat Syamsul (2009) Artikel: Konsep hak dan kewajiban Manusia antara
Islam dan Barat. http://hamkamodern.blogspot.com/2009/11/konsep-hak-dankewajiban-manusia-antara.html (25.09.2011/14.40)
4. Katsir Ibnu Tafsir Quran Al-adhim.Giza: Maktabah Auladu Syiakh liturost,
Muasasatu Qurtubah.
5. Harun Yahya (2002). Mengenal Allah Lewat Akal. Jakarta: Rabbani Press
Harun yahya, penciptaan alam semesta, pustaka sains Populer 2002.
6. Harun Yahya (2002) Penciptaan Alam Semesta, pustaka sains Populer.
7. Harun Yahya (2002), Manusia Dan Alam Semesta, Pustaka Sains Populer
8. Muhammad Izzudin Taufik (2000), Al Quran dan Alam Semesta, Tiga Serangkai

21

Anda mungkin juga menyukai