Anda di halaman 1dari 28

A.

Pandangan Manusia Tentang Alam Semesta


Sepanjang sejarah hidupnya, manusia telah mengalami perubahan dan perkembangan
pengetahuan tentanga alam semesta ini. Perkembangan dari awal dan akhir dari pandangan-
pandangan tersebut adalah:

1. Pandangan Antroposentris

Pandangan ini menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya dialam semesta ini.
Dalam bahasa yunani,anthropos=manusia,centrum atau centris berarti pusat. Bangsa primitif
sejak awal sudah menyadari adanya bumi dan langit,matahari,bulan dan bintang. Bumi
dianggap serupa dengan hewan,tumbuhan ,dan dengan dirinya sendiri. Bangsa Babilon (hidup
sekitar 2.00SM) menggambarkan alam semesta ini sebagai kubah tertutup ,dimna bumi sebagai
lantainya dan disekeliling bumi terdapat lubang yang tergenang air ,serta diseberang air
terdapat gunung tinggi yang menyangga langit.

2. Pandangan Geosentris

Dalam bahasa yunani Geo artinya bumi. Pandangan geosentris memandangan bhmi
sebagai pusat jagat raya .pandangan ini menyakini bahwa semua benda langit mengelilingi
bumu,dan bumi adalah pusat kekuatan alam semesta. Pandangan ini berkembang sekitar 600
SM. Beberapa ahli pendukung pandangan ini diantaranya adalah Thales dan Anaximander.

3. Pandangan Heliosentris

Helios dalam bahasa yunani adalah matahari.pandangan ini menyatakan bahwa pusat jagat
raya adalah matahari. Sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis maka
pandangan bumi sebagai pusat jagat raya bergeser menjadi matahari sebagai pusat.bumi dan
benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari.pelopor pandangan ini adalah Nicolaus
Copernicus. Copernicus menyatakan pandangannya dalam buku yang berjudul De
Revolusionibus Orbium Celestium(tentang revolusi peredaran benda-benda langit.

4. Pandangan Galaktosentris

Pandangan ini merupakan perkembangan dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berhasil dikembangakan oleh para ahli. Pada tahun1920 dibangun teleskop raksasa di
Amerika Serikat. Melalui teleskop ini dapat diperoleh informasih ihwal bintang galaksi yang
semakin luas dan dalam.perkembangan ini membawa pandangan bahwa pusat alam semesta
adalah galaksi

1
5. Asentris

Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan
dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah. Dengan paham ini manusia
semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga
secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta

B. PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA MENURUT ILMU


PENGETAHUAN ALAM BARAT DAN AL-QURAN

1. Pengertian Alam Semesta (Jagat Raya)


Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di
dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat
diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas.
Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah
sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi,
secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama
sekali belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta masih sangat
terbatas.
Seperti diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu bulatan kecil yang
dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.
Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima
Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi berdasarkan penelitian, Bima Sakti
bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan,
bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat raya ini.

2. Teori Terbentuknya Alam Semesta

Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula Alam Semesta telah melahirkan
asumsi dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.

2
a) Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Salah satu teori yang menjelaskan tentang proses terjadinya Jagat Raya adalah teori Big
Bang. Menurut teori ini, Jagat Raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira kira
13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi materi
dengan jumlah yang sangat banyak terlontar ke segala penjuru Alam Semesta. Materi materi
tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmos, asteoid, meteor, energi dan
partikel partikel yang lainnya.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang ini didukung oleh seorang astronomi dari
Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan,
menunjukan bahwa Jagat Raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi,
semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli
astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah
menukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.

Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang
bernama COBE spacecraft antara tahun 1989 1993.Kajian kajian terkini dari laboraturium
CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau Council for Nuclear Research) yang
terletak berdekatan dengan Genewa menguatkanlagi teori Big Bang. Semua ini pernah
bersatu sebelum akhirnya terpisah pisah seperti sekarang.

Pandangan Al-Quran

Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan
bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu
yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya
ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik.
Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.

Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan
tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30
disebutkan:



*


*
( )
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

3
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:

Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati.

b) Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini
jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi
(mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah
galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-
galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului
dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap
berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al
Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut
digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta
"mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu
pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa
permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi
modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia
terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia,
George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa
bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan
pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom

4
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain,
berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang
dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus
mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun
mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur
keseluruhan alam semesta.

3. Galaksi (The Galaxy)

Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem,terdiri atas satu atau lebih
benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai
anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur. Di dalam ilmu astronomi, galaksi
diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas,
di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri
atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka
ragam.
Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu galaksi
tipe spiral, elips, dan tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan
galaksi-galaksi tersebut. Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh
ini komposisinya sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tidak beraturan.
Namun, ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam
semesta ini. Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips.
Jika diambil volume ruang angkasa yang sama, orang akan menemukan lebih banyak galaksi
elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang redup sehingga teramat
sulit untuk diamati. Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram,
garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Pusat galaksi berada dalam gugusan bintang
Sagitarius. Diperkirakan galaksi ini berumur 1214 biliun tahun dan terdiri atas 100 biliun
bintang.
Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu
satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh
jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km. Hal ini berarti garis
tengah galaksi Bima Sakti sekitar 100.000 9,5 juta km, atau 950 ribu juta km.

5
Untuk memudahkan perhitungan, digunakan satuan jarak, yaitu tahun cahaya. Dengan satuan
ini, tebal bagian pusat galaksi Bima Sakti sekitar 10.000 tahun cahaya.

Lalu, di mana letak Matahari? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat
Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, melainkan hanyalah salah satu dari 200
miliar bintang anggota Bima Sakti. Bintang-bintang anggota galaksi Bima Sakti tersebar dengan
jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar antara 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang
terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari sistem tiga bintang Alpha
Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang
semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Dalam alam
semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini yang mengisi setiap sudut langit sampai batas
yang dapat dicapai oleh teleskop yang paling besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat
dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt. Palomar sampai kira-kira satu miliar
galaksi. Jadi, tidaklah salah jika seseorang memperkirakan bahwa andaikan seseorang memiliki
teleskop yang jauh lebih besar, orang tersebut dapat melihat jauh lebih banyak lagi galaksi-
galaksi di alam semesta ini.

4. Nebula

Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan
yang sangat luas. Nebula banyak diyakini oleh para ahli sebagai suatu materi cikal bakal
terbentuknya suatu sistem bintang, seperti sistem bintang matahari atau disebut tata surya.
Nebula yang terkenal, antara lain nebula Orion M42 pada rasi Orion dan Nebula Trid pada rasi
Sagitarius.

5. Bintang (The Star)

Bintang adalah benda angkasa yang memiliki cahaya sendiri. Salah satu bintang adalah
Matahari atau disebut Bintang Matahari (The Sun Star), nama-nama bintang lainnya, antara lain
Bintang Polaris, Antares, Aldebaran, Sirius, Spica, Betelguese, Hidra, Pegasus, Phoenix, Carina,
dan Vega.

Kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan


disebut Rasi Bintang atau Konstelasi Bintang. Contohnya, rasi bintang Pari (Crux) yang
merupakan kumpulan dari empat bintang yang letaknya berdekatan, yakni Bintang Alfa, Beta,
Gamma, dan Delta. Selain rasi bintang Crux, nama-nama rasi bintang lainnya, antara lain rasi
bintang Orion, Centauri, Ursa Mayor, Lyra, dan Aquilla.

6
Di sekitar ekliptika yang seolah-olah melingkari bola langit ter- dapat 12 rasi bintang
yang disebut Zodiak. Dua belas Rasi bintang yang terdapat di sekitar ekliptika adalah Aries,
Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces.

B. TATA SURYA

Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat di jagat raya terdiri
atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit (misalnya
bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggota dari
tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya
masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah diduga bahwa bintang- bintang yang lainnya
pun kemungkinan besar memiliki sistem seperti tata surya dengan pusat dan lintasan orbit
tertentu.
Dalam arti lain, bukan tidak mungkin setiap bintang memiliki sistem bintang seperti matahari,
karena matahari hanya merupakan satu dari miliaran bintang yang ada di jagat raya.
Pertanyaannya mungkinkah ada kehidupan lain selain di bumi ?.

Benda-benda angkasa yang termasuk struktur utama dari sistem tata surya adalah:

1. Matahari (the sun)


2. Planet - planet (the planets);
3. Bulan (the moon) dan satelit lainnya;
4. Asteroid; dan
5. komet.

A. Teori Terjadinya Tata Surya


a) Teori Nebula
Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang lsuf ber- kebangsaan
Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 17241804. Menurut
Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan
bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan
terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa
pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah,
sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-
inti massa yang lebih kecil maka berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang
paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari.
Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom
berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 17491827.
Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat

7
cepat. Oleh karena perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian
dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda- beda. Bagian-bagian
yang terlepas tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet,
sedangkan bola gas asal menjadi matahari.

b) Teori Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (18431982) seorang ahli geologidan ilmuan dari Amerika
menyampaikan teori yang dikenal sebagai Teori Planetesimal (berarti planet kecil) dalam
penelitiannya The Origin of the Earth (asal mula bumi) padatahun 1916. Teori ini agaknya
didasarkan oleh kenyataan bahwa beberapa bintang dilangit tidak pernah berhenti
bergerak.
Suatu ketika bintang yang bergerak itu melintas sangat dekat dengan
Matahari. Karena gaya gravitasi, terjadi gaya tarik menarikantara Matahari dan Bintang ya
ng melintas tersebut sehinggaterjadi pasang. Planet yang terbentuk akibat pasang ini
boleh jadi ada yang mengikuti bintang yang lewat tersebut. Menurut teori ini, matahari
telah ada sebagai salah satudari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa, ada
sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Ketika massa gas menjadi
dingin, bentuk berubah menjadi cairan yang kemudian memadat. Akibatnya, terjadilah
peristiwa pasang naik.
c) Teori Pasang Surut
Astronom Jeans dan Jereys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya
pada awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan
anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas
oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang
terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya
mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan
membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

d) Teori Bintang Kembar.


Teori ini dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya,yaitu R.A. Lyttleton. Ia adalah seorang astronom. Teori ini merupakan
modifikasi dari teori benturan yang telah adasebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini m
emberikan penjelasan yang lebih baik tentang asal mula Tata Surya berdasarkan teori
benturan.

Teori ini mengatakan bahwa Matahari mulanya berupabintang kembar yang mengelilingi sebua
h medan gravitasi.Sebuah bintang menabrak satu bintang kembar dan mungkin

8
menghancurkannya. Bintang hancur itu berubah menjadi massa gas yang berputar putar.
Karena gas tersebut terus berputar,gas ini menjadi dingin dan terbentuklah planet. Adapun
bintang yang bertahan, manjadi matahari kita. Karena kekuatan
gravitasinya, matahari menahan planet yang terbentuk dan beredar menurut lintasannya
sekarang. Jadi, jelasnya bahwa teori ini juga didasarkan atas ide benturan

e. Teori Awan Debu

Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya
berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium).
Adanya ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena
gaya tarik menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga
terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi
matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet.

Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain F.L Whippel dari
Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya tata surya berawal dari matahari
yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya yang kemudian membentuk
planet- planet yang beredar mengelilingi matahari.

2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya

Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang memiliki fungsi dan
peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Matahari merupakan bagian dari tata surya
yang memiliki ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar sehingga
matahari memiliki pengaruh yang sangat besar pula terhadap benda- benda angkasa yang
beredar mengelilinginya.

Matahari memiliki garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi.
Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali dari berat bumi, volumenya diperkirakan
1.300.000 kali volume bumi, dan temperatur di permukaannya sekitar mencapai 5.000 C,

9
sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000 C.

Temperatur matahari yang sangat tinggi menurut Dr. Bethe (1938) disebabkan oleh adanya
reaksi inti di dalam tubuh matahari. Ia berpendapat bahwa dalam keadaan panas dan tekanan
yang sangat tinggi, atom-atom di dalam tubuh matahari akan kehilangan elektron- elektronnya
sehingga kemudian menjadi inti atom yang bergerak ke berbagai arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi, dan menimbulkan tumbukan antarinti atom dan penghancuran sebagian
massanya (massa defect), kemudian berubah menjadi energi panas dan cahaya yang
dipancarkan ke berbagai arah.

Struktur Matahari dibagi menjadi tiga, yaitu: Atmosfer (bagian luar), Fotofosfer (bagian
tengah), Barisfer (bagian dalam). Matahari merupakan benda angkasa yang memiliki cahaya
sendiri. Oleh karena itu, matahari memiliki peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber
cahaya dan panas bagi planet-planet di sekitarnya, termasuk Bumi, sehingga dapat berlangsung
kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan di Bumi. Selain sebagai sumber panas dan cahaya,
matahari memiliki peranan, sebagai pengatur iklim dan cuaca sehingga memungkinkan
terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.

3. Planet

Benda angkasa yang tidak menghasilkan cahaya,yang mengitari bintang.

Pada tata surya kita terdapat 9 buah planet, masing-masing secara berurutan menjauhi

matahari : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Merkurius

Merupakan Planet yang pertama dari Matahari. Merkurius adalah planet yang memiliki suhu
yang sangat panas pada siang harinya (bagian planet yang menghadap matahari), sekitar 430C
dan pada malam harinya (bagian planet yang tidak menghadap matahari) suhu di planet
Merkurius mencapai -170C Jarak dengan matahari hanya sekitar 57,9 juta km.

10
Karakteristik

Ukuran planet Merkurius hanya 27% dari ukuran bumi

Planet ini mempunyai atmosfer yang terdiri dari uap natrium dan kalium yang sangat tipis

Permukaan Merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan
kilometer panjangnya

Masa Rotasi

59 hari

Masa Revolusi

88 hari di Bumi

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet
Merkurius berpenghuni/ada kehidupan.

Venus

Merupakan Planet yang kedua dari Matahari. Venus adalah planet yang terang sekali

karena akibat pantulan cahaya matahari oleh awan- awan yang menyelimutinya.

11
Cahayanya akan tampak pada waktu matahari terbit dan tenggelam. Jarak dengan matahari
sekitar 108 juta kilometer.

Karakteristik

Sering sekali disebut dengan Bintang Fajar atau Bintang Kejora.

Planet yang dekat dengan Bumi.

Planet ini mempunyai ciri khas yang sanagt unik sekaliyaitu terselimutkan awan yang
memantulkan cahayaMatahari yang mengakibatkan Planet ini Planet yang terang.

Masa Rotasi

225 hari

Masa Revolusi

243 hari

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet Venus
berpenghuni/ada kehidupan.

Bumi

Jagat raya memang maha luas, Bumi hanyalah sebagian kecil daripadanya. Jika melihat
kenyataan ini, mungkin saja masih ada kehidupan lain di jagat raya, tetapi untuk mempunyai

12
kehidupan yang sangat berkembang.Bumi seperti planet yang lainya, tidak memiliki cahaya.
Bumi pun mempunyai satelit seperti planet yang lainnya. Satelit Bumi adalah bulan.

Karakteristik

Satu satunya planet yang memiliki kehidupan didalamnya.

Planet yang tidak mempunyai cahaya.

Masa Rotasi

23 jam 56 Menit

Masa Revolusi

Memiliki waktu putar 365,25 hari

Penghuni Planet

Mahluk Hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, mikroba dll.

Mars

Planet Mars merupakan planet terluar yang paling dekat keberadaannya dengan Bumi. Pada
malam hari kadang kita melihat sebuah Bintang cemerlang yang bercahaya kemerahan.
Itulah Planet Mars. Diameternya kira kira 6.880 km atau sekitar setengah diameter dari Bumi.

13
Karakteristik

Mempunyai temperatur yang sangat rendahdibandingkan Bumi

Namanya berasal dari nama dewa perang Romawi

Berwarna kemerahan pada malam hari.

Masa Rotasi

24 jam 37 menit.

Masa Revolusi

Memiliki waktu putar 687 hari.

Satelit yang dimiliki

Fhobos dan Deimos.

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda yang
memastikan bahwa Planet Mars berpenghuni/ada kehidupan.

14
Yupiter

Planet terdekat kelimadari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Jupiter adalah salah satu dari empat raksasa gas, yaitu tidak terutama terdiri dari materi padat.
Ini adalah planet terbesar ditata surya, memiliki diameter 142.984 km pada bagian khatulistiwa.
Jupiter kerapatan, 1,326 g / cm , adalah tertinggi kedua dari planet gas raksasa, tetapi lebih
rendah daripada salah satu dari empat planet terestrial.

Karakteristik

Beratnya hanya 2 kali dari berat Bumi.

Planet ini sangat lembek, permukaannya hanyalah berupa gas helium dan hidrogen
cair yang terbungkus awan yang bergerak.

Berputar dengan cepat

Jarak Di Matahari 778,3 Juta km.

Masa Rotasi

Kala rotasi 9,8 jam.

Masa Revolusi

Kala revolusi 11,86 tahun.

Satelit yang dimiliki

15
Planet ini memiliki jumlah satelit yang paling banyak, terdapat beberapa satelit yang
ukurannya besar, seperti Ganimedes, Calisto, Galilea, Io, dan Europa.

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet Yupiter
berpenghuni/ada kehidupan.

Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter, diameternya sekitar 120.200 km.
Periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini
memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar,
Cincin Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600
km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km.
Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265
km. Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana,
dan amoniak.

Karakteristik

Dikelilingi oleh cincin yang terbentuk dari potongan jutaan es

Sifatnya sama seperti Yupiter, yaitu kedua berputar begitu cepat sehingga dianggap sebagai
planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya lebih dari 10 kali kecepatan angin Hurricane di
Bumi.

Masa Rotasi

10,5 jam

16
Masa Revolusi

Memiliki waktu putar 30 tahun

Satelit yang dimiliki

Planet ini memiliki satelit yang jumlahnya sekitar 11 satelit, di antaranya Titan, Rhea,

Thetys, dan Dione.

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet Saturnus
berpenghuni/ada kehidupan.

Uranus

Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir empat kali lipat dari diameter bumi.
Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah
datangnya sinar matahari sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari.

Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Jarak
rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km.

Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang
sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan
cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.

17
Karakteristik

Mempunyai Cincin yang tipis dan saat ini telahditemukan sembilan lapis cincin uranus.

Keadaan Uranus sangat dingin dan beku.

Rotasinya berlawanan dengan rotasi arah Bumi,sehingga menyebabkan salah satu sisinya
seperti sebuah gangsing yang rebah. Akibatnya satu sisi planet terus menrus mengalami siang
selam 42 tahun,sedangkan sisi yang satunya mengalami malam selama 42 tahun.

Masa Rotasi

Kala rotasi 11 jam.

Masa Revolusi

Kala revolusi 84 tahun.

Satelit yang dimiliki

Planet Uranus terdapat lima satelit yang menge- lilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel,
Titania, dan Oberon.

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet Uranus
berpenghuni/ada kehidupan.

18
Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 4.497 juta km.. Planet Neptunus memiliki dua cincin utama dan dua cincin
redup di bagian dalam yang memiliki lebar sekitar 15 km.

Karakteristik

Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat
jika dibandingkan dengan Yupiter dan Saturnus

Masa Rotasi

16 jam

Masa Revolusi

Memiliki waktu putar 165 tahun

Satelit yang dimiliki

Satelit yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid.

Penghuni Planet

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Planet
Neptunus berpenghuni/ada kehidupan.

19
4. Alien, Semesta Alam, dan Ayat-ayat Al-Quran?

Syaikh Muhammad al-Ghazali di dalam bukunya, berpendapat bahwa bumi yang kita diami ini
tidaklah lebih dari sebutir debu di alam semesta yang amat besar.

Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dengan makhluk hidup yang diciptakan
oleh Allah yang merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya.

Kitab suci al-Quran memang tidak bercerita secara jelas (didalam ayat-ayat Muhkamatnya)
kepada kita, mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia, berikut planet dimana
mereka tinggal.

Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik (melalui ayat-ayat Mutasyabihatnya) al-
Quran juga menolak keabsahan teori-teori keberadaan mereka (penghuni langit), sebab
sebaliknya justru al-Quran menggambarkan kekuasaanNYA di semua alam semesta yang
melingkupi seluruh makhluk hidup yang ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.

Dan diantara ayat-ayat-Nya adalah menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yang Dia
sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-
Nya. (QS. Asy-Syura (42) ayat 29).

Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa; diantara mereka ada yang berjalan diatas
perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat
kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-
tiap sesuatu.. (QS. An-Nur (24) ayat 45)

Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Quran bahwa Allah
telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya.

20
Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur (24) ayat 45,
yaitu makhluk hidup yang memiliki cara berjalan berbeda-beda, ada yang merayap seperti
hewan melata ada yang berjalan dengan dua kaki sebagaimana halnya dengan manusia, dan
ada pula yang berjalan dengan empat kaki seperti kuda, anjing, kucing dan seterusnya.

Sehingga merujuk istilah Dabbah yang ada dilangit dengan makhluk berjenis Jin atau
Malaikat saja, serta mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan
dengan maksud Kitab Suci itu sendiri.

Keberadaan planet-planet yang berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk
berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Quran :

Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah
didalamnya, agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan
Allah sungguh meliputi segalanya dengan pengetahuan-Nya. (QS. Ath-Thalaq (65) ayat 12)

Jika kata langit dan bumi disebut dengan bilangan tujuh yang berarti banyak (lebih dari satu),
maka tentu yang dimaksud dalam ayat ini adalah kemajemukan gugusan galaksi yang terdiri
dari jutaan bintang dan planet-planet yang ada sebagaimana yang kita ketahui dari ilmu
astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Quran menyatakan kepada kita
bahwa Bumi yang kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yang ada di jagad raya.

Apa yang ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. Ar-
Rahman (55) ayat 29)

Cerdas dan berakalkah makhluk luar angkasa (Alien) itu ?

Pertanyaan ini spekulasi, karena kita tidak atau belum pernah bertemu dengan satupun mahluk
berakal angkasa luar. Jadi, karena tidak pernah bertemu, maka kemungkinan jawabannya bisa
tidak, bisa ada.

21
Lalu bagaimana peran manusia di alam semesta ini?. Apakah Al Quran menjelaskan atau
setidaknya menerangkan keberadaan mahluk berakal, selain yang ada di bumi yang kita tinggali
ini?.

Berdasarkan Teori Kemungkinan. Ada sejumlah bintang yang sangat-sangat banyak di luar
galaksi kita. Yang bisa dideteksi saja mencapai 70 ribu juta-juta. Jadi, kemungkinan
0,000.000.01% (sepermilyar persen) saja asumsi ini dibangun, masih akan ditemukan sekian-
sekian kemungkinan adanya mahluk berakal selain kita. (Statistik cenderung akan
mengatakan kemungkinan itu ada. Jadi, bisa diambil kesimpulan kemungkinan itu ada.)

Berdasarkan logika saja.Alam ini begitu luasnya, sangat jauh lebih luas dari perkiraan-perkiraan
manusia. Awalnya manusia berpikir bahwa, bumi itu datar. Peradaban berkembang, manusia
menduga bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Kemudian, kini manusia paham
bahwa manusia tinggal di bumi yang ada di satu galaksi saja di antara jutaan galaksi di alam
semesta.

Kemudian manusia mengerti bahwa kita ternyata tinggal hanya di salah satu sisi galaksi di tepi
alam semesta yang terus meluas dengan kecepatan tinggi di mana jarak satu titik dengan titik
galaksi lainnya saling menjauh seperti titik-titik permukaan balon yang ditiup mengembang.

Kalaupun ada mahluk berakal di tempat lain di sisi alam semesta lainnya, jaraknya semakin
jauh. Untuk bisa menembusnya, diperlukan pengetahuan dan teknologi yang harus sangat
maju.

Ilmuwan berpikir bahwa ada cara untuk menembusnya, baik melalui stargate, teleportasi,
lubang cacing (worm hole), dan lain sebagainya. Paling tidak film-film fiksi
sains memvisualisasikan kemungkinan ini.

Kecerdasan Makhluk di luar bumi

22
Setidaknya ada 2 pandangan :

(Pandangan I)

Fahmi Basya (Dosen UIN Jakarta) yang terkenal dengan pelatihan spiritual dan matematika Al
Qurannya menjelaskan (dan tampaknya beliau percaya) bahwa mahluk di luar bumi itu ada.
Soal cerdas atau tidak, tampaknya beliau percaya juga, bahwa mahluk luar bumi itu memiliki
kecerdasan. Ayat yang mendukungnya adalah QS. At Thaalaq (65) ayat 12, yang berbunyi :

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu

(Pandangan II)

Sebaliknya yang meyakini makhluk itu ada tetapi tidak berakal atau lebih rendah tingkatan dari
manusia adalah berdasarkan ayat berikut:

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
sebagai rahmat dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Al Jaatsiyah (45) ayat 13)

Dengan ayat ini cukup jelas bahwa manusia adalah makhluk yang berkuasa atas segala sesuatu
di langit dan di bumi secara merata. Ini dapat diartikan bahwa, kita adalah satu-satunya
makhluk yang berakal di bumi maupun di langit.

5. Bulan

23
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke
bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan
periode rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu
peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360). Ciri dari bulan yang
telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan terhadap bumi telah kembali
pada posisi semula.

Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kira- kira hanya 1/6 gravitasi
bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer. Ketiadaan atmosfer di bulan
menjadikan keadaan bulan sangat sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi
merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan bulan
menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100 C, sedangkan pada bagian bulan yang mengalami
malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai -150 C.

Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu
menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan
antara matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase bulan. Jika bulan berada
pada posisi terdekat ke matahari, bagian bulan yang menghadap ke bumi akan tampak gelap,
keadaan seperti itu disebut fase bulan baru. Sementara bulan melanjutkan pergerakannya
mengitari bumi, tampak bulan berubah pula menjadi fase bulan sabit, lalu bulan setengah,
bulan tiga perempat, kemudian menjadi bulan purnama. Setelah tercapai fase purnama, fase
berikutnya adalah kebalikannya sampai pada akhirnya terjadi fase gelap atau bulan baru
kembali.

6. Asteroid

Merupakan planet berbatu yang kecil (berdiameter 1.700km) dengan jumlah yang sangat
banyak. Sebagian besar kelompokasteroid dijumpai berada diantara orbit Planet Mars dan
Yupiter.Daerah ini dikenal dengan nama Sabuk Utama (main Belt).

Karakteristik Asteroid

24
Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, adapula kelompok asteroid dengan orbit
yang berbeda, sepertikelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (tripel A Asteroid Amor,
Apollo, Aten).

Pluto dahulu memang termasuk dalam deretan planet di dalam Tata Surya,statusnya

diubah sebagai planet kerdil. Bersamaan dengan Pluto ada beberapa objek yang berada

di sekitar Pluto dikategorikan sebagai Planet kerdil, yaitu asteroid Ceres, 2003UB313(ditemukan
oleh

Mike Brown dari Institut Teknologi California dengan nama samaran Xena) dan bulan terbesar
di Pluto yang bernama Charon.

7. Meteor

Apabila kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak seberkas

cahaya bergerak cepat lalu menghilang, itulah meteor atau juga disebut sebagai bintang
jatuhyang merupakan n bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor ini akan jatuh ke Bumi dan
membentuk seperti bola api.

Karakteristik Meteor

Meteor jatuh ke Bumi dengan banyaknya, terkadang disebutdengan hujan meteor.

Meteor yang besar dan masuk ke Bumi akan membentukkawah besar seperti kawah Barringer
di wilayah Arizone. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh kira kira 40.000 tahun yang
lalu.

8. Komet

25
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya

gesekan atom atom diudara. Ukurannya melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang
panjangnya jutaan mil.Oleh karena itu, komet sering juga disebut dengan bintang berekor.
Ekor merupakan

bagian dari komet, berasal dari coma yangmenyelimuti bagian inti komet.Salah satu komet
yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini ditemukan oleh Edmond Halley, rata rata
periode munculnya orbit komet Halley terjad setiap tahun 76 -79 tahun sekali. Komet
Halley terakhir

terlihat pada tahun 1986 dan diperkirakan akan tampak kembali pada tahun 2061. Inti atau
pusat dari Komet Halley sangatlah gelap dengan diameter kurang lebih 1.024 km.Selain Komet

Halley terdapat beberapa nama komet yang lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale

Bopp. Para ahli menyebutkan pada 251 juta tahun lalu terjadi kepunahan yang sangat besar

disebabkan komet atau asteroid telah menabrakBumi.

Karakteritik Komet

Komet akan menabrak Bumi apabila terpental dari jalurnya.Dan akan membuat Bumi
bergoncang, menyebabkan bencana alam hingga jutaan nyawa manusia yang menjadi
korbannya. Berukuran lebih 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Ciri khas
komet adalah ekornya yang sangat panjang. Inti komet disebut dengan nukleus yang terdiri dari
bongkahan es serta gas yang telahmembeku. Kesimpulannya adalah komet diperoleh dari atom
yang terjebak didalam kerangka molekuler karbon. Tetapi belumdiketahui dimana letak tempat
tabrakan komet atau ateroid yang terjadi.

26
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

Uli H, Marah dan Asep Mulyadi. 2007. Geografi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis

http://kanzunqalam.wordpress.com/2012/02/13/alien-semesta-alam-dan-ayat-ayat-al-quran/

http://www.al-habib.info/review/al-quran-asal-mula-alam-semesta.htm

http://themahir.blogspot.com/2011/09/jagat-raya-dan-tata-surya.html

http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_origin_universe.html

27
http://quran.al-shia.org/id/lib/103.html

28

Anda mungkin juga menyukai