semesta
1) Era primordial
Dentuman Besar dimulai sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu yang diawali
dengan alam semesta yang seukuran titik padat, di mana energi yang
menyusun seluruh kosmos terkumpul di dalam titik yang sangat padat,
yang dikenal sebagai "singularitas awal". Era Planck adalah masa alam
semesta setelah Dentuman Besar dan periode waktu paling awal dari
sejarah alam semesta dari nol hingga 10 -43 detik. Setelah masa ini, alam
semesta kemudian dengan cepat mengarah ke era inflasi kosmik, di mana
alam semesta berkembang pesat.
2) Era Stelliferous
Bintang-bintang mulai bermunculan dan dikenal sebagai populasi III, dan
merupakan bintang hiper raksasa yang diyakini umum,Bintang-bintang ini
menyebarkan elemen berat pertama, membuka jalan bagi pembentukan tata
surya. Dan runtuhmya beberapa bintang pertama mungkin telah
menumbuhkan lubang hitam supermasif yang terletak di jantung galaksi dan
menjadi kekuatan yang spektakuler dari kuasar. Setelah satu miliar tahun,
beberapa galaksi terang dan kuasar sudah muncul, yang menghasilkan cahaya
intens.
3) Era Degenerasi
Saat ini, alam semesta berada di Era Stelliferous, dipenuhi oleh bintang berenergi
tinggi dan dipenuhi galaksi. Bintang seperti matahari membakar hidrogen di
intinya. Sehingga saat kehabisan bahan bakar, mereka membengkak
menjadi raksasa merah, menjadi ratusan kali lebih besar dan menelan planet di
dekatnya. Dalam hal ini, matahari akan menelan planet Merkurius, Venus,
dan Bumi. Akhirnya, bintang mirip matahari kehilangan lapisan terluarnya, hanya
menyisakan inti yang terbakar, katai putih.
4) Era lubang hitam
Berikutnya alam semesta akan maju ke Era Lubang Hitam, sekitar
10100 tahun dari sekarang. Pada saat itu, lubang hitam akan memakan
entitas yang tersisa di alam semesta dan secara bertahap akan
membocorkan radiasi itu sendiri, dikenal sebagai radiasi Hawking, yang
pada dasarnya menguap triliunan tahun.
5) Era kegelapan
Akhirnya, alam semesta akan memasuki Era Kegelapan, di mana tidak akan
ada materi yang akan ada, hanya sup partikel dasar
seperti elektron, positron, neutrino, dan partikel eksotis lainnya. Di
kegelaan total, bintang dingin yang dikenal sebagai katai hitam akan mulai
meledak dalam rangkaian supernova yang spektakuler. Ini merupakan
peristiwa terakhir sebelum semuanya menjadi gelap selamanya. Ledakan
seperti ini akan terjadi dalam 101100 tahun dari sekarang, dan berlanjut
hingga 1032000 tahun. Karena alam semesta meluas, maka setiap supernova
ini tidak dapat diamati satu sama lain.
Pelestarian alam semesta
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya 107, Allah SWT berfirman:
Artinya : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”. Bila ditelusuri teks-teks hadis Rasulullah, akan didapati sejumlah
riwayat yang memuat perintah menjaga alam dan melarang perusakan lingkungan.
Hadis itu, antara lain:
pertama, hemat menggunakan air. Anjuran berhemat air ini antara lain terlihat
dalam penggunaan air untuk ber suci dari hadas, baik kecil mau pun besar.
Rasulullah meminta agar tidak boros air saat wudhu, cukup satu mud (1,5 liter
menurut takaran Hijaz dan dua liter sesuai ukur an orang Irak). (HR Mutta
faq’alaih). Sedangkan, mandi hendaknya tak lebih dari lima mud.
Kedua, jangan mengotori dan merusak tempat umum atau alam yang dibutuhkan
banyak orang, seperti air, udara, dan tanah. Larangan ini sebagaimana tertuang di
hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Kedua riwayat itu menyatakan, Rasulullah
meminta ber hati-hati terhadap dua kutukan (riwayat lainnya menyebut tiga), yaitu
membuang hajat di tengngah jalan atau di tempat orang yang berteduh
Ketiga, hendaknya tidak merusak tanaman dengan memotong dahannya tanpa
manfaat dan atau menoreh kulit batangnya. Rasulullah Saw bersabda, “Siapa
yang memotong pohon bidadara, maka Allah akan membenamkan kepalanya
dalam neraka.” (HR Abu Dawud). Salah satu contoh dengan aktivitas perusakan
hutan atau daerah resapan air. Misalnya, membangun vila atau tempat tinggal di
kawasan hijau dan resapan air.
Keempat, menggalakkan reboisasi atau penghijauan kembali lahan tandus.
Kegiatan tersebut akan mendatangkan banyak manfaat. Penanaman kembali
pohon-pohon di tanah kosong berguna untuk kelangsungan ekosistem. Dengan
menaman pepohonan itu, maka bermanfaat meresap air dan mengurangi risiko
banjir dan tanah longsor.