Anda di halaman 1dari 6

TEORI-TEORI ILMIAH TENTANG PENCIPTAANX

ALAM SEMESTA

Pengertian

Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi dan
materi yang dimilikinya. Alam semesta adalah tempat yang sangat besar dan luas. Namun, sebenarnya
seberapa besar alam semesta dan bagaimana cara mengukurnya? "Itu mungkin sesuatu yang
sebenarnya tidak pernah kita ketahui," kata Sarah Gallagher, astrofisikawan di Western University di
Ontario, Kanada, seperti dilansir dari Live Science, Jumat . Namun, yang harus dilakukan ilmuwan
hanyalah menyorotkan seberkas cahaya ke atas dan mengukur jumlah waktu yang diperlukan agar sinar
itu memantul dari permukaan bulan dan kembali ke Bumi.

Alam semesta adalah suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang tak di ketahui atau
tak dapat di bayangkan luasnya. alam semesta diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan
memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem bintang yang jumlahnya ribuan. maka tak heran
terciptanya bumi ini berhubungan erat dengan terbentuknya alam semesta.berikut adalah teori-teori
yang menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta menurut ilmu sains dan menurut Al-Qur`an. pada
tahun 1915 Enstein menyempurnakan teorinya tentang relativitas,yang kemudian ia terapkan dalam

Menurut Teori Big Bang

Alam semesta telah diciptakan sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Akan tetapi, dari beberapa penelitian
yang memakan waktu yang lama, bermunculanlah berbagai teori penciptaan alam semesta. Pada abad
ke 19, banyak orang mempercayai teori alam semesta yang tetap. Teori ini muncul dari kalangan
materialis yang tidak percaya tentang penciptaan.

Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Banyak orang yang menganut
paham materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini. Akan tetapi, tidak lama setelah teori ini
muncul, banyak bukti -bukti yang ditemukan membenarkan teori ini seperti ditemukannya sisa-sisa
gema radiasi dentuman dari ledakan tersebut.

""Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya.dan dari air kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. "Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya
merupakan satu kesatuan yang padu. " Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan
sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi
bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia.

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu
Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat,
dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam. Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menu- runkan air
dari langit.
Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan
uap air.

Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai
cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk
hewan-hewan predator. Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu. Jadi bukan
bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.

Tujuan Penciptaan Alam

Pada hakekatnya segala sesuatu yang tercipta, benda hidup maupun mati, nyata ataupun tidak,
semuanya adalah milik Allah semata yang pada akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya. Baik
secara suka atau terpaksa, segala alam yang ada itu menjadi tunduk dan patuh pada hukum dan
ketetapan Allah. Tugas tersebut diberikan kepada manusia karena Allah menciptakn manusia sebagai
makhluk yang terbaik, seperti yang disebutkan dalam surat At Tiin ayat 4. Dari potensi dasar manusia
yang berupa akal yang bias melahirkan daya berfikir dan daya nalar, akhirnya manusia dapat
menundukkan, mengukasai, dan memanfaatkan alam.

Dengan akal itu pula manusia dapat mengamati, meneliti, menganalisis gejala-gejala alam yang timbul,
dan menguasai rahasia-rahasianya.

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah, maka segala sesuatu yang ada di alam
ini Allah yang mengatur semuanya dan Allah juga yang berkehendak untuk menetapkan semua yang ada
di alam semesta ini. Selalu terjadi pergantian dan perubahan dari suatu kondisi yang saling berbeda.
Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta,
Pengatur dan tempat kembali seluruh alam. Diantara segi kemukjizatan Al-Qur’an adalah adanya
beberapa petunjuk yang detail mengenai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih
dahulu dalam Al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern.

Hubungan Manusia Dengan Alam Semesta Hubungan Historis

Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang dikaitkan dengan primata.
Neandertal-Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari evolusi
awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah antara manusia dan alam
semesta. Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper sama dengan kerumitan asal
usul alam semesta.

"Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. " Pada intinya, alam dan
manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam
membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk
mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan
memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT.
KONSEP PENCIPTAAN ALAM MENURUT AGAMA-AGAMA
B. Konsep penciptaan menurut Alkitab

Yahudi kuno serta kaum Kristen memiliki dua legenda penciptaan, keduanya tercatat di Bible/Alkitab.

Paus Pius XII sangat bersemangat untuk menghubungkan frase ‘jadilah terang’ di ayat pertama dengan
Big Bang, rupanya beliau sangat memahami terdapat kemuskilan logika bahwa

Bagaimana mungkin, tumbuhan yang berbiji dan buah-buahan yang berbiji dapat tumbuh semetara
Matahari dan Bulan baru diciptakan keesokan harinya, dimana satu hari Allah setara 1000 tahun di
bumi. Tidak ada bukti dari Alkitab yang menyatakan bahwa Air yang menutupi samudera raya juga
diciptakan oleh Allah. Bentuk bumi saat itu hanyalah air yang menutupi seluruh BUMI.

C. Konsep penciptaan menurut Alqur’an

Sesungguhnya misal Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Beberapa orang menterjemahkan kata ‘kami
benar-benar berkuasa’ menjadi ‘’kami meluaskannya’. Tafsiran ‘kami meluaskan’ dikemukakan oleh
Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja ketika hipotesis BigBang dan alam semesta yang
terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang ‘jadilah!’
maka samasekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam
semesta yang terus mengembang.
Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat .
Al Anbiyaa’ 21:30, Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup.Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui.Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu
menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang.

Masih mengenai Surat 41:11

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia». Riwayat Abu Syaikh di dalam kitabul
Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap
kepada Nabi SAW. « Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu.» Rasulullah SAW tidak
menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini yang melukiskan sifat Allah.

Terdapat fakta menarik yang disebutkan di surat 41, yaitu setelah penciptaan Bumi, Langit masih
beberbentuk kabut kemudian hadis mengisyaratkan pernyataan yang sama dari kaum yahudi bahwa
langit diciptakan dari kabut sehingga penciptaan semesta dari agama-agama Abrahamik lebih mendekati
hipotesis kabut daripada hipotesis Big Bang. Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit
adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H . Surat ini termasuk golongan surat Al
madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79.
Setelah semuanya siap, di dilanjutkan dengan penciptaan Adam di Al Baqarah 2:30-36, surat itu
memperkuat surat-surat penciptaan manusia yang turun sebelumnya yaitu di 7:10-24, 15:26-33 dan
38:71-84.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa 7 langit adalah 7 lapisan Atmosfir. Di jaman awal Islam, Mujahid,
Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir
untuk tafsir surat 13:2-4 , dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit
adalah 500 tahun . Jalaluddin as-Suyuthi menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. `Arsy itu melekat pada kursi.Yang berisi api
yang menyala kemerahan. Para malaikat berdiri di setiap sungai tersebut sambil bertasbih kepada Allah.
Sahih Bukhari pada Vol. 345, diriwayatkan Abu Dhar, Muhammad berkata, saat ia mencapai Langit
pertama.
426, diriwayatkan Malik Bin Sasaa, Muhammad berkata ketika Ia mencapai langit ke 7, Ia bertemu
Abraham disana dan melihat Bait-Al-Ma’mur yang didalamnya 70.000 malaikat yang berbeda yang
melakukan sholat setiap harinya.

D. Penciptaan Alam Semesta Menurut Hindu

Dalam Matsya Purana 2.25-30, penciptaan diceritakan terjadi setelah Mahapralaya, leburnya alam
semesta, kegelapan di mana-mana. Tidak materi apapun, baik yang bergerak maupun tak bergerak. Lalu
Svayambhu, self being, menjelma, yang merupakan bentuk diluar indra. veda tidak menjelaskan sejarah
manusia, tapi menjelaskan evolusi semesta.
RigVeda menjelaskan bahwa sebelum penciptaan Alam semestadalam bentuk tak berwujud yang
disebut rahim emas, rahim dari semesta atau Hiranyagharba

Sebelum penciptaan adalah rahim emas, ia adalah tuan dari segala yang lahir. Saat Penciptaan Semesta,
Purusa/Prajapati/Brahman menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup dan
Prakerti yaitu kekuatan kebendaan. » Kemudian timbul «cita» yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh
Tri Guna yaitu Satwam , Rajah dan Tamah .

Keadaan Sebelum Penciptaan

Yang tahu, siapa yang akan memberitahu dari mana dan mengapa penciptaan ini lahir, karena dewa-
dewa lahir setelah penciptaan ini. Sehingga, siapa yang tahu dari siapa semesta ini dilahirkan.Ia juga
diberi nama Virata yang diturunkan dari akar kata ‘Vr’ yang artinya untuk menutupi yang juga berarti
‘sangat besar. » Tri loka melukiskan alam semesta, jadi disini Vrtra menutupi alam semesta.
Jika Vrtra ada dibatas alam semesta, ia bisa dikatakan berada ditempat yang jauh sekali. Dalam Rgveda
1.32dilukiskan bahwa Vrtra menahan air, di matra 12 dijelaskan menjelaskan bahwa kekalahan Vrtra
dari Indra membebaskan tujuh sungai untuk mengalir. Pembebasan tujuh sungai oleh Indra bukanlah
disebutkan hanya satu kali, tapi berulang-ulang kali dalam Rgveda. Ide dimana ular menahan air juga
ditemukan dalam manuskrip yang berbeda-beda diseluruh dunia.
Mitos dari Quiches, suku Indian di Amerika Selatan, bisa ditemukan di Popol Vuh. Suku Quiches percaya
bahwa pada mulanya adalah air dan ular berbulu. Dalam Rgveda 4.17.13 Indra disebut sebagai
Asanimana yang artinya Ia yang menguasai petir. Lebih lanjut dalam Kausitaki Brahmana 6.9, Indra
disebut sebagai Asani

.D. Teori penciptaan modern


Teori penciptaan modern yang saat ini diakui secara luas adalah teori Big Bang. Salah satu asumsi
penting yang mendasari kosmologi Big Bang adalah alam semesta dimana-mana sama . Artinya seluruh
bagian alam semesta mempunyai massa jenis dan struktur yang sama. Dengan pertimbangan tersebut,
pemilihan unit untuk dispersi massa-energi menjadi sangat penting. Kita tahu bahwa planet-planet dan
bintang-bintang tidaklah terdistribusi merata. Para ilmuwan memilih skala yang lebih besar, pada
awalnya dipercayai galaksi tersebar secara merata diseluruh angkasa luar.
Ketika Hubble melakukan survey pada 44,000 galaksi, Sayangnya ia tidak menemukan distribusi merata,
bahkan ia menemukan pengelompokan .

Uniknya Veda mempunyai referensi tentang struktur raksasa ini pada Satapatha Brahmana"Ketika Apah
dipanaskan, gelembung tercipta" -Satapatha Brahmana 6.1.3.2
Definisi Apah sudah dijelaskan diatas bahwa itu bukan semata-mata air. Ada cukup referensi untuk
membuktikan bahwa orang suci Veda menganggap Apah melingkupi seluruh alam semesta. Dengan
tanpa mengetahui arti sains dari Apah, semua agama dan mitologi membicarakan alam semesta yang
ditutupi oleh air pada awal penciptaan.
Mantram yang dikutip diatas, dengan jelas membuktikan bahwa orang suci Veda berpendapat bahwa
tegangan permukaan bekerja sehingga Apah menjadi berbentuk gelembung. Ditemukannya gelembung
raksasa dalam skala besar pada struktur alam semesta membuktikan adanya tegangan permukaan
dalam evolusi semesta.

Karena ilmu pengetahuan modern gagal memasukkan tegangan permukaan dalam teori Big Bang, tak
heran setelah tujuh puluh tahun riset yang terus menerus belum juga mampu memprediksi evolusi alam
semesta.

Sebabnya jelas. Seluruh framework Big Bang adalah salah, dan kini saatnya Teori Veda, White Hole –
Black Hole menjadi alternatif teori penciptaan modern.

Kesimpulan

Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan
suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan
ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Al Qur’an menerangkan bahwa yang
pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang- bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt
siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Mekanisme
Alam adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya.
Alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan
alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai