Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SAINS PENCIPTAAN ALAM SEMESTA BARAT / ISLAM

Di Susun
Oleh :

FAZRI ARDIAN SYAH


CATUR PUTRI KHAIRUN NISA
IRDA NOVA
SAHRIANA

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR RANIRY
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan hingga ke
alam yang terang benderang dari alam kebodohan hingga kealam yang penuh ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Alam semesta (disebut pula jagat raya atau universal ) merupakan istilah yang
digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi
dan materi yang dimilikinya pada pertengahan pertama abad ke-20. Usaha untuk memahami
pengertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada
pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.

Teori Terbentuknya Alam Semesta semesta merupakan istilah untuk menyebut ruang
angkasa beserta benda langit yang ada di dalamnya baik mikrokosmos maupun
makrokosmos. Asal muasal alam semesta menjadi misteri dan selalu dipertanyakan oleh
manusia. Ahli astronomi berlomba-lomba mengusulkan teori terbentuknya alam semesta dan
penjelasan detailnya. Teori tersebut tidak hanya sekadar muncul, tetapi juga berdasarkan
observasi panjang.

Perdebatan proses terbentuknya alam semesta sudah ada sejak lama. Banyak ahli
mengutarakan pendapatnya mengenai pembentukan alam semesta. Pendapat-pendapat
tersebut tidak pernah ada yang mengkategorikan salah karena masing-masing memiliki dasar
yang sama kuatnya. Untuk lebih memahami, berikut akan diuraikan tentang proses
pembentukan alam semesta.

Banyak terdapat penjelasan tentang proses terbentuknya langit dan bumi di dalam Al Qur’an,
salah satunya: “Dan sumgguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).

Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya
ialah Allah proses penciptaan tersebut terjadi selama enam masa, namun sebenarnya banyak
yang berbeda pendapat dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam masa, enam
periode, dan enam tahapan. Satu hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun
diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun (Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun
(Qs. Al-Ma’arij: 4), belum ada penafsiran pasti tentang itu.

A. PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT TEORI


BARAT
1. Teori Keadaan
Tetap

Ahli yang
mempercayai teori
keadaan tetap meyakini
bahwa tidak akan terjadi
kiamat. Penemu teori ini
berprinsip bahwa alam
semesta selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya galaksi yang
semakin cepat menjauhi bumi jika jarak galaksi
tersebut berjarak jauh dari bumi. Hasil temuan
tersebut menunjukkan bahwa alam semesta
berkontraksi dan berekspansi.

Proses kontraksi alam semesta mampu


menghasilkan energi dan panas yang sangat
tinggi, sedangkan proses ekspansi membutuhkan tenaga besar yang berasal dari inti hidrogen.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa alam semesta memiliki jumlah galaksi yang
senantiasa sama dari waktu ke waktu.

Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini menyatakan
bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Dalam teori ini tidak dikenal
istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada. Sekarang, teori
keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak
beragama (atheis).
Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan
akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semsta itu tak terhingga besarnya dan
tak terhingga tuanya.

2. Teori Pembentukan Alam Semesta (Big Bang Theory)

Big bang merupakan teori terbentuknya alam semesta paling populer yang
diungkapkan oleh George Lematitre. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut
(planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut
timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis.
Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar
13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi Referensi sebagai waktu terjadinya Big
Bang tersebut.

3. Teori Nebula ( Nebula Theory )


Emanuel Swedenborg adalah astronom yang
mengemukakan teori nebula pertama kali pada 1724. Teori ini
akhirnya disempurnakan pada 1796 oleh Pierre Marquis De
Leplace. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari
kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi
itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada
bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat
sehingga terbentukklah matahari. Pada partikel yang berada di sisi
juga berputar dan membentuk planet-planet dan sisa kondensat
membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya

4. Teori Bintang Kembar ( Twin Star heory)

Teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk karena adanya dua
matahari kembar. Salah satu matahari tersebut meledak karena terlalu padat dan panas. Hasil
ledakan tersebut menghasilkan berbagai benda langit yang
berserakan. Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan
karena adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar
mengelilingi bintangnya.

R. A. Lyttleton

5. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut ( Tidal Theory )

Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan hasil


dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Hipotesis
teori dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Planet-
planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling
berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali terjadi, oleh
karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk
planet.

6. Teori Creatio Continua (Continuous Creatio Theory)

Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali


Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu
ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir
mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini
disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik
berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan lahir.
Fred Hoyle

B. TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA ISLAM

Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa
alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta
berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa,
karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam
semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal.

Tentang penciptaan langit dan bumi dalam waktu enam hari ini telah diinformasikan Allah
swt didalam beberapa ayatnya seperti :

‫ستَّ ِة أَيَّام‬ َ ‫ت َواألَ ْر‬


ِ ‫ض فِي‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫َو ُه َو الَّ ِذي َخلَق ال‬
َ ‫س َم‬
Artinya : “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.…..” (QS. Huud
:7)

‫ستَّ ِة أَيَّام‬ َ ‫ت َواأْل َ ْر‬


ِ ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما فِي‬ َّ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ال‬
ِ ‫س َما َوا‬

Artinya : “dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa…..” (QS. Qaff : 38)

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa.” (QS. Sajdah : 4)

“Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi


dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat) demikian itu
adalah Rabb semesta alam”. dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang
bertanya. kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan
suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya.” (QS. Fushilat : 9 – 12).

Ayat-ayat lain tentang penciptaan alam semesta :

[1] Q.S. Al-Sajdah :4


[2] Q.S. Al-Kahfi :51
[3] Q.S. Al-Baqarah: 29
[4] Qs. An-Nazi’at: 27-33
A. KRONOLOGIS PENCIPTAAN DALAM AL-QUR’AN

1. Fase Pertama

َ‫ض كَانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَا ُه َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِمنَ ا ْل َما ِء ُك َّل ش َْي ٍء َح ٍّي ۖ أَفَاَل يُؤْ ِمنُون‬
َ ‫ت َواأْل َ ْر‬ َّ ‫أَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذينَ َكفَ ُروا أَنَّ ال‬
ِ ‫س َما َوا‬

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi
keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan kami jadikan
sesuatu yang hidup dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”(Q.S. AlAnbiya [21] :
30)

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun
lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah
pengembangan ruang
2. Fase Kedua

‫ت َو ُه َوبِ ُك ِّل ش َْي ٍء َعلِي ٌم‬


ٍ ‫س َما َوا‬
َ ‫س ْب َع‬ َ َ‫س َما ِء ف‬
َ َّ‫س َّواهُن‬ َّ ‫ست ََوى إِلَى ال‬ ِ ‫ه َُوالَّ ِذي َخلَقَلَ ُك ْم َمافِي اأْل َ ْر‬
ْ ‫ض َج ِمي ًعا ثُ َّم ا‬

Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit
biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar
atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-
benda langit lainnya.

3. Fase Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya,
termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6
miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari.

Allah SWT firmankan dengan indah :

ُ ‫ش لَ ْيلَ َها َو أَ ْخ َر َج‬


‫ض َحاهَا‬ َ َ‫َوأَ ْغط‬

Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya
terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29  

4. Fase Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat
dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan
unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.

Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain
muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit
yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut.
Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya
dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :

َ ‫َواأْل َ ْر‬
‫ض بَ ْع َد َذلِكَ د ََحاهَا‬

Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)


5. Fase Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi.
Sebagaimana firmanAllah SWT :

… َ‫َو َج َع ْلنَا ِمنَ ا ْل َما ِء ُك َّل ش َْي ٍء َح ٍّي أَفَاَل يُؤْ ِمنُون‬

Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya
[21] : 30

6. Fase Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di
bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan
dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan
oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan
tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.

Kesimpulan
1. Kebenaran Al-Qur’an akan selalu terbukti sampai kapanpun.

2. Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian menjadi ada, ( terjadi proses
penciptaan) oleh Allah SWT

3. Penciptaan alam semesta terjadi secara berproses (berkembang) sebagaimana yang


telah Al-Qur’an jelaskan dan tidak statis (tetap).

4. Al-Qur’an lebih dahulu  menceritakan tentang proses penciptaan alam semesta jauh
sebelum ilmu pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan kini kebenaran Al-
qur’an itu sudah dapat dibuktikan kebenarannya dengan adanya kecocokan dalam
sains (abad-20).

5. Ilmu dan agama akan selalu sejalan selaras bersamaan

Anda mungkin juga menyukai