Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah IAD~ISD~IBD

Disusun Oleh :

1. Kevin Alif Vernando S. P. (G92219096)


2. Mardhiyah Ulfah (G92219099)
3. Mazidatul Faizzah (G92219100)

Dosen Pembimbing

M. Dliyaul Muflihin, . ME.

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2019

1
KATA PENGANTAR

Syukur kehadirat Allah SWT. Yang menciptakan alam semesta dengan kekuasaan-
Nya. Yang mana tiada yang bisa memberi atas apa yang telah diberikan-Nya, yang dengan
dzat-Nya yang maha pengasih lagi maha penyayang telah mengatur baik dan buruknya
kehidupan setiap manusia di muka bumi dan karena kasih sayang Allah yang tiada batas
inilah kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan Salam senantiasa terucap dan terbulir dari lisan ini. Lisan dari umat
Nabi Muhammad SAW. Sosok idola umat sepanjang zaman yang karena kehadirannya telah
menimbulkan pencerahan pada alam semesta dan pemikiran ideologi seluruh penghuninya.
Bersama agamanya yang senantiasa menerangkan mana yang hak dan mana yang bathil,
membawa umat manusia ke jalan yang terang benderang.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya pengajar mata
kuliah IAD~IBD~ISD atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak, penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Surabaya, 06 September 2019

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana
semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau
mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Dari
waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh
kemajuan teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas.
Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat
manusia.Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta, belum ada yang
dapat membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia
adalah hal nisbi bagi alam raya. Manusia adalah sesuatu yang sangat baru di alam
raya. Maka walaupun manusia dengan susah payah mencari-cari bagaimana
terbentuknya alam semesta sering terhalang keterbatasan pandangannya. Keterbatasan
pandangan ini sangat terikat dengan pengetahuan apriori yang dimiliki manusia. Hal
ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya
melalui pengalaman.
Dalam makalah ini penulis membahas teori-teori tentang pembentukan alam
semesta, bagian dari alam semesta, teori evolusi dan kebohongannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja teori terbentuknya Alam Semesta?
2. Apa saja bagian dari Alam Semesta dan Tata Surya?
3. Apa pengertian dari Teori Evolusi?
4. Apa saja kebohongan dari Teori Evolusi?
C. TUJUAN
1. Agar pembaca mengetahui teori-teori terbentuknya Alam Semesta.
2. Agar pembaca mengetahui bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya.
3. Agar pembaca mengetahui pengertian dari teori evolusi.
4. Agar pembaca mengetahui kebohongan-kebohongan dari teori evolusi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Terbentuknya Alam Semesta1


1. Steady state theory
Teori ini menyatakan bahwa alam semseta dimanapun selalu sama. Alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam
semesta selalu tetap sama. Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi
terbentuk, tumbuh dan menjadi tua akhirnya mati.
Teori Steady State ini menjelaskan bahwa material baru secara terus menerus
terbentuk sejalan dengan mengembangnya alam semesta. Terbentuknya material
baru ini mengikuti kaidah-kaidah kosmologi sempurna, yaitu homogen dan
isotropis, sehingga alam semesta tetap dalam keadaan stabil (steady state).Agar
kestabilan alam semesta tetap, maka terbentuknya materi-materi baru memiliki
kecepatan yang sangat lambat (para ilmuwan berpendapat 1 atom hidrogen per
centimeter kubik setiap 1 milyar tahun).
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sir James Jeans pada tahun 1920.
Teori ini kemudian disempurnakan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Herman
Bondi sekitar tahun 1948.Teori Steady State belakangan banyak ditinggalkan
sejalan dengan temuan-temuan baru dari hasil penelitian dan pengamatan dari
teori terbentuknya alam semesta model big bang.
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa
alam semesta di manapun dan selalu sama.teori ini ditunjang oleh kenyataan
bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Jadi,
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besranya dan tak
terhingga tuanya.
Walaupun populer pada awal abad ke-20, teori ini kini ditolak oleh sebagian
besar kosmolog profesional dan ilmuwan lain karena bukti pengamatan
menunjukkan kebenaran model ledakan dahsyat dan usia alam semesta yang
terbatas. Bukti yang dianggap meruntuhkan teori ini adalah radiasi latar
gelombang mikro kosmis yang diprediksi oleh model ledakan dahsyat.

1
Amalee Irfan, Ensiklopedi Bocah Muslim (Bandung: Mizan, 2006), 12.

4
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori
ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi
saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu
diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru
akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat
mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal
usul bintang dan galaksi.

2. Big bang theory


Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. 2 Teori ini menyatakan bahwa
adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar,
karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Masa tersebut
mengembang dengan cepat menjauhi pusat ledakan.

Hal ini terdapat dalam al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 47

َ ‫َوال َّس َما َء بَنَ ْينَا هَا بِإ َ ْي ِد َؤإِنَّا لَ ُمو ِسع‬
‫ُون‬

Artinya : “Langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya”.
Teori dentuman besar dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur
alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, Vesto Slipher
berhasil mengukur geseran Doppler “nebula spiral” untuk pertama kalinya (nebula
spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral). Dengan cepat ia menermukan
bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi bumi. Ia tidak berpikir lebih
jauh lagi mengenai implikasi fakta ini. Dan sebenarnya pada saat itu, terdapat

2
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 119

5
kontroversi apakah nebula-nebula ini adalah “pulau semesta” yang berada di luar
galaksi Bima Sakti kita.
Sepuluh tahun kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan
matematikawan rusia, menurunkan persamaan Friedmann dari persamaan
relativitas umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam
semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang
statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu. Pada tahun 1924,
pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa
ia sebenarnya merupakan galaksi lain. Georges Lemaître kemudian secara
independen menurunkan persamaan Friedmann pada tahun 1927 dan mengajukan
bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh persamaan tersebut diakibatkan oleh
alam semesta yang mengembang.
Pada tahun 1931 Lemaître lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan
alam semesta seiring dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam
semesta mengerut seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana
seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu “atom purba” di mana
waktu dan ruang bermula. Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan
sederet indikator jarak yang merupakan cikal bakal tangga jarak kosmis
menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2.500 mm) di Observatorium Mount
Wilson. Hal ini mengijinkannya memperkirakan jarak galaksi-galaksi yang
geseran merahnya telah diukur.
Pada tahun 1929, Hubble menemukan korelasi antara jarak dan kecepatan
resesi, yang sekarang dikenal sebagai hukum Hubble. Setelah Edwin Hubble pada
tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh
umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang
disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap
mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh
memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita:
semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya. Jika jarak antar gugus-gugus
galaksi terus meningkat seperti yang terpantau sekarang, semuanya haruslah
pernah berdekatan di masa lalu. Gagasan ini kemudian mengarahkan kita pada
suatu kondisi alam semesta yang sangat padat dan bersuhu sangat tinggi di masa
lalu. Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk bereksperimen
dan menguji kondisi tersebut.

6
Hasil percobaan dari pemercepat partikel mengonfirmasi teori tersebut,
namun pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk
menyelidiki kondisi berenergi tinggi. Tanpa adanya bukti yang diasosiasikan
dengan pengembangan terawal alam semesta, teori dentuman besar tidak dapat
memberikan penjelasan apapun mengenai kondisi awal tersebut.3

B. Bagian Alam Semesta dan Tata Surya


1. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas
satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-
benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara
teratur.
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri
atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki
gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran
bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka
ragam.
Sistem tata surya kita berada pada sebuah galaksi yang dinamakan Galaksi
Bima Sakti (The Milky Way). Matahari dalam sistem tata surya kita adalah satu
dari 200 miliar buah bintang anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota
Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4
sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang
semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin
besar. Dalam alam semesta ini terdapat kurang lebih1.500 galaksi.4
 Bentuk-bentuk Galaksi
1. Elips
Galaksi elips sangat sedikit mengandung
materi antar-bintang dan anggotanya
adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi
tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi
elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
3
Heru Apriyono, The Big Bang Theory:Terbentuknya Alam Semesta (Bandung:Pustaka Narasi, 2013), 86.
4
Tasmuji, H. cholil, Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar (Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press, 2018), 31.

7
2. Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah
halo, bidang galaksi (termasuk lengan
spiral) dan bulge (bagian pusat galaksi yang
menonjol).
Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi
Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di
galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai
bagian dari sistem Tata Surya berada.
3. Galaksi tak beraturan
Galaksi tak beraturan ini banyak
mengandung materi antar-bintang yang
terdiri atas gas dan debu-debu. Contoh dari
galaksi tipe ini adalah Awan Magellan
Besar dan Awan Magellan Kecil

2. Matahari
Matahari merupakan pusatari tata surya dan anggota tata surya yang paling
besar. Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat celcius. Kulit
matahari suhunya lebih dari 6000 derajat celcius dan memancarkan hamper semua
cahaya.5
Matahari merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekanan dan
temperature yang sangat tinggi. Matahari dengan bakar hydrogen akan mengalami
masa kehabisan bahan bakar, akibatnya intinya akan menyusut dan menghasilkan
lebih banyak energy.
3. Planet6
Secara umum, pengertian planet merupakan suatu benda langit yang
mengelilingi atau mengorbit bintang dengan lintasan serta kecepatan tertentu.
Berikut ini macam-macam planet dan

NO NAMA CIRI-CIRI BENTUK

5
Rina Farida, Jelajah Ruang Angkasa (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2015), 1.
6
Ibid, 25.

8
PLANET
1 Merkurius 1. Kala rotasi 58,64 hari.
2. Kala revolusi 88 hari.
3. Diamater 4.879 km.
4. Suhu rata-rata 167 derajat
celcius.
5. Tidak mempunyai satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari
57,9 juta km.
7. Tidak memiliki cincin.
2 Venus 1. Kala rotasi 243 hari.
2. Kala revolusi 224,7 hari.
3. Berdiamater 12.104 km.
4. Suhu rata-rata 464 derajat
celcius.
5. Tidak mempunyai satelit.
6. Jarak rata-rata dan matahari
108,2 juta km.
7. Tidak memiliki cincin.
8. Matahari terbit dari barat, hal
ini karena arah rotasi Planet
Venus dari arah timur ke barat.
9. Planet Venus merupakan
planet paling panas yang
ditutupi sebuah awan tebal
karbon dioksida.
3 Bumi 1. Kala rotasi 23 jam 57 menit.
2. Kala revolusi bumi 365, 242
hari.
3. Berdiamater 12.756,3 km.
4. Suhu rata-rata 15 derajat
celcius.
5. Mempunyai 1 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari

9
149, 6 juta km.
7. Tidak memiliki cincin.
8. Planet Bumi merupakan
sumber kehidupan dengan
memiliki suhu yang cocok bagi
kehidupan air dan tersedianya
oksigen.
9. Planet yang memiliki warna
biru, hal ini karena terdapat
partikel udara di atmosfer yang
memantulkan cahaya berwarna
biru.
4 Mars 1. Kala rotasi 9 jam 56 menit.
2. Kala revolusi 11 tahun 10
bulan 3 hari.
3. Berdiameter 6.794 km.
4. Suhu rata-rata -65 derajat
celcius.
5. Memiliki 2 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari
227,9 juta km.
7. Tidak memiliki cincin.
8. Tersusun dari karbondioksida
yang tipis.
5 Yupiter 1. Kala rotasi 10 jam 40 menit.
2. Kala revolusi 29, 42 tahun.
3. Berdiameter 139.822 km.
4. Suhu rata-rata 50 derajat
celcius.
5. Memiliki 16 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari
778,3 juta km.
7. Mempunyai cincin.
8. Planet Yupiter dapat

10
memantulkan 70% cahaya
matahari yang sampai
mengenai permukaan planet
tersebut.
9. Memiliki gas yang terdiri dari
90% Hidrogen dan 10%
Helium.
6 Saturnus 1. Kala rotasi 10 jam 40 menit.
2. Kala revolusi 29,42 tahun.
3. Berdiameter 120.536 km.
4. Suhu rata-rata -140 derajat
celcius.
5. Memiliki 18 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari
1433,5 juta km.
7. Mempunyai cincin yang terdiri
dari batu dan bongkahan es.
8. Dapat mengapung apabaila
ditempatkan dalam air.
9. Permukaan yang terdiri dari
kristal es.
7 Uranus 1. Kala rotasi 17 jam 14 menit.
2. Kala revolusi 84 tahun.
3. Berdiameter 50.724 km.
4. Suhu rata-rata -140 derajat
celcius.
5. Memiliki 27 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matahari
2.872 km.
7. Planet Uranus berwarna hijau
kebiruan, hal ini karena
atmosfer pada planet tersebut
memiliki kandungan metana
yang sangat tebal.

11
8. Sumbu rotasi yang berimpit
dengan bidang orbit, kutub
utara serta kutub selatan akan
bergantian tempat menghadap
ke Matahari
8 Neptunus 1. Kala rotasi 16 jam 7 menit.
2. Kala revolusi 164,8 tahun.
3. Berdiameter 50.500 km.
4. Suhu rata-rata -223 derajat
celcius.
5. Memiliki 14 satelit.
6. Jarak rata-rata dari Matari
adalah 4.500 juta km.
7. Atmosfer dari Planet Neptunus
terdiri dari es, metana, air,
helium, gas hidrogen, dan
amoniak.
8. Mempunyai orbit yang
berbarisan dengan Pluto.

4. Asteorida7
Benda ini ditemukan pada tahun 1801 oleh Piazzi seorang
astronom italia. Benda ini berdiameter kurang lebih 900 km,
dan mengorbit mengelilingi matahari pada jarak antara Mars
dan Yupiter.

5. Komet atau Bintang Berekor8


Komet adalah kumpulan bongkah-bongkah batu
yang diselubungi kabut gas. Diameter komet beserta
selubung gasnya kurang lebih 100.000 km.
7
Rina Farida, Jelajah Ruang Angkasa (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2015), 71.
8
Ibid., 51.

12
6. Meteor9
Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter 0,2 – 0,5 mm
dan masanya tiak lebih dari1 gram. Meteor semacam debu angkas
yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.

7. Satelit10
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar
mengelilingi matahari. Peredaran saterit mengelilingi planet
disebut gerak revolusi satelit. Dan satelit juga melakukan
rotasi mengelilingi sumbunya sendiri.

C. Teori Evolusi11
Darwin adalah ilmuwan pertama peletak dasar-dasar ilmiah teori evolusi,
karena telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini.
Konsep utama teori Darwin mengenai evolusi adalah tentang seleksi alam yang
dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan
peristiwa evolusi.
Seleksi alam/pertarungan yang dilakukan oleh Darwin terjadi di kepulauan
Galapagos dengan berbagai spesies makhluk hidup terutama jenis-jenis burung finch.
Ada burung Finch yang pemakan biji, ditemukan pula burung Finch yang paruhnya
tebal yang digunakan untuk memecah biji. Selain itu, Darwin menemukan juga
burung Finch yang paruhnya lurus yang digunakan untuk menghisap madu dan ada
juga yang paruhnya dapat digunakan untuk memegang daun kaktus guna mengambil
serangga.
Konsep Darwin tentang spesiasi ini ditulisnya sebagai buku yang berjudul
“The Origin of Species by Means Natural Selection and Preservation of The Fits in
Struggle for Life”, pada tahun 1844. Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi
terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dapat bertahan hidup. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak

9
Ibid,. 67.
10
Ibid.,76.
11
Rosman. Bambang, Teori Darwin Dalam Pandangan Sains dan Islam (Jakarta: Prasasti, 2006), 20.

13
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak akan bertahan hidup atau mati.
Ia menyatakan bahwa spesies makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama
dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Naming ia juga
mengungkapkan sejumlah keraguannya dalam bab Difficulties of the Theory
mengenai catatan fosil dan organ-organ rumit seperti matayang tidak mungkin
dijelaskan dengan konsep kebetulan dan naluri makhluk hidup.
Di sisi lain, Lamarck menyatakan bahwa mekanisme evolusi terjadi melalui
penggunaan organ tubuh sebagai akibat dari kondisi lingkungan/adaptasi. Organ-
organ yang terus digunakan akan berkembang, sedangkan, organ yang tidak
digunakan akan tereduksi. Dia menyatakan bahwa perbedaan- antar individu terjadi
karena kebiasaan atau latihan-latihan yang dilakukan individu tersebut. Hal yang
diperoleh melalui latihan dapat diturunkan kepada anaknya. Contoh perbedaan dari
teori Lamarck dengan Darwin ditunjukkan dengan leher jerapah.

Di mana dalam teori Lamarck ini, jerapah pada mulanya memiliki leher
pendek dan tidak dapat menjangkau makanannya. Letak daun yang semakin tinggi
dan leher jerapah yang terus dijulurkan, maka menyebabkan leher jerapah menjadi
semakin panjang. Pada akhirnya, terbentuklah jerapah yang memiliki leher panjang.
Sedangkan, dalam teori Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher pendek dan
ada pula yang memiliki leher panjang. Mereka bersaing untuk memperoleh makanan.
Proses seleksi alam menyebabkan jerapah yang memiliki leher pendek mati karena
tidak dapat menjangkau makanan. Pada akhirnya, hanya jerapah yang memiliki leher
panjang saja yang dapat bertahan terhadap persaingan.
Kemudian teori Lamarck ini ditentang oleh Weismann dengancara melakukan
percobaan pada tikus jantan. Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor
pada tikus jantan dan betina kemudian mengawinannya. Namun, anak yang dihasilkan
oleh tikus tersebut, tetap saja tikus yang berekor panjang meskipun sudah mencapai

14
21 generasi. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada individu sebagai
akibat dari faktor luar yang tidak diwariskan pada keturunannya. Teori yang
dihasilkan oleh Weismann menjelaskan lebih lanjut tentang teori Darwin. Weismann
menyampaikan pendapat bahwa perubahan yang terjadi pada sel tubuh sebagai akibat
dari lingkungan tidak dapat diwariskan. Evolusi baru terjadi apabila berhubungan
dengan pewarisan gen melalui sel kelamin. Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi
melalui seleksi alam. Sedangkan Weismann menyimpulkan bahwa evolusi merupakan
gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
Seorang ahli botani Australia, Gregor Mendel menemukan hukum penurunan
sifat pada tahun 1865 yang akhirnya merupakan awal kelahiran ilmu genetika.
Beberapa waktu kemudian ditemukan struktur gen dan kromosom dan struktur
molekul DNA di tahun 1950. Penemuan ini telah menjatukan teori evolusi, namun
beberapa kelompok terus berupaya merevisi, memperbaharui dan mengangkatnya
pada kedudukan ilmiah.

15
D. Kebohongan Teori Evolusi

Sejak awal teori evolusi merupakan teori yang telah gagal, hal ini didukung
dengan sejumlah bukti diantaranya:

1. Evolusianis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu proteinpun.


Dalam hukum probabilitas, hukum fisika maupun kimia tidak dapat
memberikan peluang sedikitpun bagi pembentukan kehidupan secara
kebetulan.
2. Evolusi hanya sebuah kepercayaan, karena evolusionis tidak mempunyai bukti
satupun untuk cerita mereka. Tidak pernah ditemukan stupun bentuk peralihan
makhluk setengah ikan setengah reptile, atau makhluk setengah reptile setengh
burung.
3. Banyak spesies di bumi yang mirip satu dengan yang lain. Misalnya jenis-jenis
serangga, kucing dengan kuda. Namun ini tidak menjadi perhatian serius
dibanding kemiripan manusia dengan kera. Kemiripan tampilan manusia
dengan kera sebenarnya tidak mengandung arti apapun dan aneh jika mencari
mata rantai evolusi keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja. Jika
kemudian tingkat kecerdasan dipertimbangkan, seharusnya lebah madu dan
laba-laba dapat dikatakan berkerabat karena dapat membuat struktur sarang
yang indah.
4. Ditemukan fosil manusia Piltdown dimana tulang rahang yang mirip kera
sedangkan gigi dan tengkoraknya mirip manusia di tahun 1912. Ternyata
setelah melalui serangkaian penelitian untuk menguji kebenaran fosl tersebut
hasilya adalah fosil Piltdown itu palsu, ini dipublikasikan oleh weiner di tahun
1953. Tengkorak tersebut milik manusia yang berusia 500 tahun dan tulang
rahangnya miik kera yang telah mati.

Pandangan lain tentang evolusi makhluk hidup juga dikemukakan oleh Harun
Yahya yang merupakan seorang penulis dan kreasionis islam. Harun Yahya
merupakan penentang teori evolusi, karena menurutnya teori Darwinisme dianggap
sebagai sumber terorisme.12 Asal usul adanya kehidupan dan apa yang muncul di
dunia inintidak serta merta muncul karena kebetulan sebagaimana secara umum
dinyatakan oleh Darwinisme dan Filsafat Materialisme. Makhluk hidup tidak
Steinvorth, Daniel (2008-09-23). “ ‘ All Terrorists Are Darwinists’: Interview with Adnan Oktar” Der Spiegel.
12

Diakses tanggal 2008-11-13

16
mungkin beevolusi dari satu bentuk ke bentuk lain melalui serangkaian kebetulan.
Sebaliknya makhluk hidup diciptakan sendiri-sendiri tanpa adanya cela. Sementara
pada abad ke 21 menjelang, lmu pengetahuan memberikan hanya satu jawaban bagi
pertanyaan asal usul kehidupan yaitu penciptaan.13

Dalam The Evolutions Desert, Harun Yahya menyertakan penjelasan-


penjelasan anti evolusi dan kelemahan-kelemahan teori evolusi. Bukti evolusi yang
ditunjukkan oleh evolusionis dari berbagai bidang telah digunakan oleh Harun Yahya
sebagai bukti kebohongan evolusi makhluk hidup yang menyesatkan masyarakat.
Harun Yahya juga menggunakan kutipan hasil penelitian para ahli: paleoantologi,
biologi molekuler, genetika, embriologi bahkan beberapa konsep fisika terutama
Hukum II Thermodinamika dan bidang kajian lainnya untuk menambah teori evolusi.

1. Seleksi Alam dan Mutasi; Mekanisme Evolusi yang Keliru.


Dua mekanisme dasar evolusi adalah seleksi alam dan mutasi gen untuk
menjelaskan adanya spesiasi dari moyang yang sama. Pernyataan tersebut
dianggap keliru oleh Harun Yahya, karena seleksi alam hanya akan
mengakibatkan kerugian-kerugian dalam mekanisme yaitu mengeliminir individu-
individu yang lemah.14 Mekanisme seleksi alam dan mutasi tersebut tidak mampu
menghasilkan spesies baru, informasi gebetik baru , atau organ batu yang
menguntungkan. Mutasi hanya akan berdampak negative yaitu mengakibatkan
kerusakan-kerusakan yang membangun DNA atau mengubah posisi struktural dan
fungsionalnya. Harun Yahya mempunyai gagasan bahwa seleksi alam yang
berlaku bagi evolusi makhluk hidup di alam tidak pernah menghasilkan spesies
baru. Mutasi hanya akan merugikan makhluk hidup dan tidak menambah
kandungan informasi dalam materigenetis makhluk hidup.
2. Tidak Ditemukannya Bentuk Peralihan dalam Makhluk Hidup.
Harun Yahya menyatakan bahwa Darwin juga kesulitan dalam menunjukkan
adanya bukti peralihan pada makhluk hidup yang ada sekarang (misalnya: tidak
ditemukannya makhluk hidup yang sedang mengalami perubahan asal ke
perubahan dalam bentuk spesies lain). Hal ini disebabkan karena jenis-jenis
makhluk hidup memang tidak bisa berubah dan tidak mungkin terjadi perubahan
dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya dari ikan menjadi amphibi dan
13
Harun Yahya, Bagaimana Sains Modern Membantah Darwinisme,alih bahasa: Effendi(Bandung:Dzikra,
2005), 185.
14
Harun Yahya, Keruntuhan Teori Evolusi, terjemahan: Catur Sriherwanto(Bandung:Dzikra, 2001),25.

17
reptile. Semua fosil yang ditemukan justru membuktikan bahwa kehidupan
muncu di muka bumi secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang lebih lengkap.
Ketiadaan bentruk transisi yang menunjukkan bahwa makhluk hidup
diciptakan secara tiba-tiba merupakan bukti kuatbagi teori penciptaan terpisah.
Harun Yahya mengajukan sejumlah fakyta kemustahilan adanya transisi makhluk
hidup daro air ke darat, sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan yang mencolok dalam hal beban tubuh antara hewan air
dan darat, sehingga untuk mengubah dari dalam perpindahannya dari air ke
darat harus mengembangkan sistem otot dan kerangka baru secara bersamaan
serta memerlukan energi yang lebih banyak untuk dapat hidup di darat.
2. Kesenjangan daalam hal daya tahan makhluk hidup dalam merespon
perubahan suhu yang ekstrim antara perairan dengan daratan. Tidak masuk
akal jika jenis ikan mampu beralih dan secara kebetulan memiliki spesifikasi
dalam sistem metabolismenya, sebagai contoh kulit tubuh makhluk hidup yang
dirancang khusus harus tercipta secara tiba-tiba agar jenis tersebut mampu
hidup di darat.
3. Kekerabatan dan Keanekaragaman Makhluk Hidup sebagai Fakta Penciptaan.
Tiap jenis makhluk hidup tidak berkerabat satu sama lain dan tidak diturunkan
dari moyang yang sama. Masing-masing merupakan hasil dari suatu tindakan
penciptaan tersendiri. Ini adalah sebagian dari gagasan pokok
kreasionismenya. Variasi yang ditemukan pada makhluk hidup merupakan
hasil aneka kombinasi informasi genetik yang sudah ada dan dalam prosesnya
tidak terjadi penambahan karakteristik baru pada informasi genetika tersebut.
Contoh pada spesies reptile dapat ditemukan variasi dengan varietas reptile
berkaki pendek dan berekor panjang tetapi variasi tersebut bukan berarti
mengubah spesies reptile menjadi burung dengan menambahkan bagian
sayapp maupun mekanisme metabolismenya. Adanya kemiripan antar
makhluk hidup pada oergan, DNA maupun perkembangan embriologisnya
adalah petunjuk kesempurnaan dalam hal struktur dan fungsinya masing-
masing. Konsep biologi evolusi tentang organ vestigial(organ peninggalan),
homologi, rekapitulasi embriologis hanyalah suatu konsep yang keliru.
Perkembangan embriologi organ makhluk hidup sangatlah berbeda. Harun
Yahya juga berpendapat bahwa perbedaan molekuler antar makhluk hidup
yang tampaknya mirip dan berkerabat sangatlah besar.

18
4. Bukti Paleontologi yang menggugurkan teori evolusi. Harun Yahya
menyatakan bahwa peninggalan fosil tidak menunjukkan adanya bentuk
transisi tetapi menunjukkan penciptaan tiap kelompok makhluk hidup secara
terpisah. Paleontologi sebagai salah satu bukti lansung adanya evolusi
makhluk hidup telah dianggap sebagai bukti yang justru meruntuhkan teori
evolusi dan menunjukkan evolusi makhluk hidup tidak benar. Penemuan-
penemuan fosil tidak menunjukkan adanya bentuk transisi dan ini berarti
bahwa penemuan fosil tersebut telah membuktikan bahwa kehidupan di bumi
muncul sudah dalam bentuk yang lengkap, sebagaimana munculnya beraneka
ragam spesies dalam ledakan kambrium. Munculnya spesies makhluk hidup
secara tiba-tiba pada masa kambrium merupakan fakta penciptaan yang
menunjukkan bahwa makhluk hidup tercipta sebagaimana bentuknya masing-
masing tanpa melalui proses evolusi.
5. Fakta Paleoantropologi: Manusia Tidak Semoyang dengan Kera.
Dalam “Keruntuhan Teori evolusi”, Harun Yahya mengajukan fakta penting
untuk menjelaskan bahwa manusia, kera maupun mamlia lainnya adalah
makhluk berbeda yang diciptakan secara terpisah. Penemuan para
paleontropolog dunia telah diungkapkan oleh Harun Yahya di dalam bukunya.
Sebagai contoh, ras manusia purba yang dikenal dengan nama manusia
Piltdown yang ditemukan Charles Dawsan di Inggris tahun 1912 merupakan
manipulasi dua temuan fosil yang berbeda. Manipulasi fosil terebut berupa
perpaduan dua tengkorak manusia berumur 500 tahun dengan tulang rahang
kera yang belum lama mati. Hal tersebut dikemukakan oleh Kenneth Oakley
pada tahun 1949 dengan menggunakan metode “pengujian flourin” untuk
menentukan umur fosil. Hasilnya menjelaskan bahwa tulang erahang yang
selama itu dianggap sebagai tulangrahang manusia Piltdown ternyata tulang
kera.
6. Kerumitan dan Kesempurnaan Makhluk Hidup sebagai Bukti Kreasionisme.
Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ditemukan pada tubuh makhluk hidup
merupakan hasil ciptaan Sang Pencipta, bukan suatu proses kebetulan. Secara
sadar manusia harus mampu mengamati lebih teliti bahwa dalam setiap
makhluk hidup memiliki kerumitan struktural. Salah satu contoh struktural
rumit yang ditunjukkan oleh Harun Yahya adalah mata trilobita . trilobita
adalah arthropoda(hewan beruas) yang menyerupai kepiting dan serangga,

19
yang hidup di dasar laut pada 600-250 juta tahun yang lalu. Mata trilobite
tersusun dari ribuan unit mata yang memiliki sistem lensa ganda yang rumit.
Kecanggihan sistem organ tubuh makhluk hidup adalah hasil kempurnaan
kehendak dan kebijakan-Nya yang mengindikasikan teknologi super canggih.
Hal ini jelas bukanlah teknologi yang dapat ditandingi oleh siapapun. Struktur
DNA yang sedemikian rumitnya mampu menjadi menjadi sumber genetis
yang dapat menghasilkan sistem organ yang berbeda-beda dengan kode-kode
genetik yang beranekaragam. Dari informasi genetik tersebut dapat terancang
sekian macam organ tubuh yang kompleks menurut stuktur dan fungsinya
masing-masing.

20
BAB III

KESIMPULAN

1. Alam semesta dan tata surya merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Allah.
Ada beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya alam semesta, diantaranya Steady
State Theory dan Big Bang Theory
2. Bagian dari alam semesta terdiri dari Galaxy, Matahari, Bumi, Bulan, Bintang, Planet,
meteor dan satelit.
3. Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin mengatakan alam semesta terbentuk
melalui sebuah proses evolusi, termasuk terbentuknya manusia juga melalui evolusi
dari kera berkaki empat menjadi manusia yang sempurna berdiri tegak.
4. Teori evolusi mempunyai banyak kelemahan dan tidak bisa di terima pada
kenyataannya manusia tidak mengalami evolusi. Jika manusia mengalami evolusi
maka, akan mengalami perubahan . padahal pada kenyataannya manusia
sampaimeninggal tidak mengalami evolusi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Amalee, Irfan. 2006. Ensiklopedi Bocah Muslim. Bandung : Mizan

Jasin, Maskoeri. 2019. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Apriyono, Heru. 2013. The Big Bang Theory Terbentuknya Alam Semesta. Pustaka Narasi

Tasmuji, cholil H. 2018. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar.
Surabaya:UIN Sunan Ampel Press

Farida, Rina. 2015. Jelajah Ruang Angkasa. Bandung:PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Rosman, Bambang. 2006. Teori Darwin Dalam Pandangan Sains dan Islam. Jakarta:
Prasasti

Yahya, Harun. .2005. Bagaimana Sains Modern Membantah Darwinisme alih bahas
Effendi. Bandung:Dzikra

Yahya, Harun. 2001. Keruntuhan Teori Evolusi, terjemahan: Catur Sriherwanto.


Bandung:Dzikra

22

Anda mungkin juga menyukai