MAKALAH
Disusun Oleh :
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
dan Proses Evolusi Anorganik” sebagai tugas mata kuliah Evolusi. Shalawat beserta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya dan tabi’atnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu, rekan kelompok dan
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
i
KATA PENGANTAR
Alam semesta merupakan keseluruhan benda atau segala sesuatu yang ada,
baik yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat oleh mata. Alam semesta memiliki
sejarah dimana bintang-bintang terbentuk, berevolusi, melepas energi. Alam semesta
mengalami proses penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya
hancur. Dalam mengkaji alam semesta, ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya
hanyalah akumulasi materi yang tidak mempunyai awal. Tidak ada momen
“penciptaan”, yakni momen ketika alam semesta dan segala isinya muncul.
ii
DAFTAR ISI
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui teori pembentukan alam semesta.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan bumi.
3. Untuk mengetahui teori pembentukan galaksi.
4. Untuk mengetahui teori pembentukan tata surya sel.
3
C. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penambahan
pengetahuan.
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambahan ilmu pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep dan
proses evolusi anorganik baik secara teoritis maupun praktis.
BAB III
PEMBAHASAN
3
4
alternatif dari teori ledakan besar ( Big Bang theory). Teori ini tidak lebih
dari perpanjangan paham materialistis abad ke 19 yang mengabaikan
adanya sang Pencipta dan model semesta yang tanpa batas. Menurut
model ini, ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus
muncul dengan sendirinya dalam jumlah tepat sehingga alam semesta
berada dalam “keadaan stabil”. Galaksi baru yang terciptakan dari materi
baru ini akan membuat jagat raya tampak sama sepanjang masa. Untuk
mempertahankan kerapatan jagat raya konstan, laju penciptaan materi
cukup kecil yakni satu atom hidrogen per sentimeter kubik setiap 1 milyar
tahun. Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah statis/tetap,
tidak permulaan atau akhir. Walaupun mereka mengakui bahwa alam
semesta berekspansi, namun mereka menyatakan bahwa alam semesta
akan tetap sama kelihatannya sampai kapanpun. Teori ini segera runtuh
dan tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang
kosmik.
B. Pembentukan Bumi
1) Proses pembentukan bumi
Proses pembentukan bumi sendiri tidak dapat dipisahkan dari
kelahiran alam semesta dan proses terbentuknya tata surya.
a) Bumi mulai terbentuk saat butiran debu dan gas yang berada disekitar
matahari saling melekat membentuk partikel.
b) Gaya berat yang dimiliki bumi meningkatkan tekanan sehingga bagian
dalam bumi akan mencair.
c) Adanya pemanasan didalam bumi menyebabkan terbentuknya uap air dan
gas-gas lainnya hingga membentuk atmosfer. Diperkirakan unsurunsur
yangterkandung dalam atmosfer pada saat itu adalah hidrogen, helium,
metana, dan amonia.
d) Sekitar 4,6 milia tahun yang lampau awan, debu, dan gas yang
mengapung di ruang angkasa mulai mengecil.
Proses pembentukan bumi terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum
terjadinya diferensiasi dan zonafikasi.
2. Tahan diferensiasi/ pemilihan, yaitu ketika material besi yang lebih
berat tenggelam menuju pusat bumi dan material yang lebih ringan
bergerak ke permukaan.
8
darat. Pada periode ini tumbuhan darat mulai muncul untuk pertaa
kalinya, terutama tumbuhan paku (pteridophyta)
d) Periode devon (60 juta tahun). Periode ini dimulai 405 juta tahun yang
lalu . periode ini merupakan perkembanan besar-besaran jenis ikan dan
tumbuhan darat.
e) Periode karbon (70 juta tahun). Periode ini dimulai 345 juta tahun yang
lalu. Pada periode ini ganggang melimpah dan saat pertama kalinya
tumbuhan lumut muncul.
f) Periode perm (50 juta tahun). Periode ini dimulai 275 jutatahun yang
lalu. Periode ini ditandai dengan melimpanya reptil, serta melelehnya
lapisan glasier di belahan bumi selatan yang meninggalkan bahan-
bahan sedimen.
3) Era Mesozoik
a) Periode trias 45 juta tahun
Periode ini dimulai 225 tahun yang lalu. periode ini Ditandai
dengan munculnya dinosaurus dan reptilia yang berukuran sangat
besar untuk pertama kalinya
b) Periode jura (50 juta tahun)
Periode ini dimulai 180 juta tahun yang lalu ditandai punya
burung pertama kalinya banyaknya tumbuhan konifer
c) periode kreta/ zaman kapur
Periode ini dimulai 130 juta tahun yang lalu ditandai
dengan munculnya Tanaman berbunga Serta semakin melimpahnya
hewan bertulang belakang ikan dan binatang amfibi
4) era senezoik
pada tandai dengan munculnya hewan kera primitip.
5) periode kuarter
Pada periode ini ditandai dengan munculnya manusia purba.
3) Struktur dan lapisan bumi
a) Menurut komposisi jenis materialnya dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut:
1) Kerak bumi merupakan Kulit bumi bagian luar permukaan bumi
dengan massa 0,3 % dari massa keseluruhan bumi.Tebal lapisan kerak
bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
batuan dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal Bagi seluruh
Makhluk hidup. Suhu dibagian bawah mencapai 1100 derajat celcius.
10
Lapisan kerak bumi yang paling atas disebut Litosfer. kerak bumi
menjadi dua bagian yaitu
a. Kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan
granit di bagian atasnya dan batuan beku basal bagian Bawahnya.
ini yang merupakan benua kedalaman 40 sampai 200 km.
b. Kerak samudra merupakan benda padat yang terdiri dari Endapan
di laut pada bagian atas kemudian dibawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro
dan Peridolit.
b) Selimut atau selubung atau mantel merupakan lapisan yang terletak
dibawah lapisan kerak bumi /lapisan yang terdapat di atas Lapisan nife.
Selimut atau lapisan pengantara atau astenosfer yang merupakan bahan cair
bersuhu tingg dan berpijar. Tebal selimut bumi mencapai 2900 km berat
Jenisnya rata-rata 5 gr/cm3 suhu di bagian bawah selimut selimut bumi
mencapai derajat 3000 derajat Celcius.
c) Inti bumi bahan padat yang dari lapisan nife (niccolum= nike dan
ferrum=besi). disebut barisfer Karena inti bumi masa jenis yang besar
yaitu yaitu, 10, 7 gr/cc Dibandingkan dengan kulit bumi (Litosfer) jari-
jarinya kurang lebih sekitar 3470 km dan batas luarnya Sekitar 2900 km di
bawah permukaan bumi. Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih
dari 3000 derajat Celcius. Adanya bahan nikel dan besi ini yang
menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang luar biasa. Lapisan
inti dibedakan menjadi inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya sekitar
2000 km dan terdiri dari cair yang suhunya mencapai 2200 derajat
Celcius. Inti dalam merupakan tabung berbentuk bola dengan diameter
sekitar 2700 km. inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4500 derajat Celcius.
2) Menurut sifat mekanik sifat dari materialnya dapat dibagi menjadi lapisan
sebagai berikut:
a) Litosfer, lapisan pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50
sampai 100 km dengan massa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. lapisan ini
merupakan lapisan batuan yang mengapung diatas astenosfer
b) Astenosfer, dibawah lempeng tektonik yang menjadi tempat
bergeraknya lempeng benua Lapisan ini di kedalaman 700 km
wujudnya agak kental dan tebalnya 100 sampai 400 km.
11
tanah.
a) mineral adalah materi penyusun bumi yang merupakan unsur atau
senyawa anorganik terbentuk secara alami Mempunyai sifat dan
komposisi kimia tertentu mempunyai sifat fisik tertentu mempunyai
struktur dalam teratur dan berbentuk kristal. Mineral yang terdapat di
alam ada yang merupakan unsur bebas, ada pula yang merupakan
senyawa.
b) Batuan adalah massa materi mineral, baik yang keras maupun yang
tidak yang membentuk kerak bumi, batuan dapat terdiri dari 1 macam
mineral atau Kumpulan berbagai macam mineral.
Berdasarkan proses terbentuknya batuan dibagi menjadi 3 yaitu
1. Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma
yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami
proses pendinginan. karena itu, batuan beku juga disebut Sebagai
bekuan. Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma
yang keluar membeku yaitu:
a) Batuan beku dalam, terbentuk pada proses pembekuan magma
di bawah permukaan bumi biasanya proses pembentukan
bekuan ini terjadi secara lambat sehingga biasanya terbentuk
kasar dan mengkristal atau Kristal Contohnya magma mengalir
dan meresap kedalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan
membeku contoh dalam antara lain sienit, granit, diorit dan
gabro.
b) Batuan beku luar terbentuk karena adanya proses pembekuan
magma pada permukaan bumi biasanya proses pembentukan
12
5) Lapisan air
13
Hidrosfer ialah semua perairan yang berada di bumi Samudra lautan Danau
sungai dan air tanah. proses hidrologi Diantaranya
1) Tranpirasi adalah Proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui
stomata atau Mulut daun.
2) Evaporasi adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. penguapan di bumi 80 persen berasal dari
penguapan air laut.
3) Evapotranspirasi adalah gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4) Kondensasi merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
5) Presiptasi merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer yang meliputi hujan
air hujan es dan salju.
6) Run off/aliran permukaan merupakan pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
6) Lapisan Udara
Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. atmosfer
termasuk bagian pengaruh gaya pegas maka atmosfer berputar atau berorientasi
bersama-sama bumi setiap hari serta edar mengelilingi matahari setiap tahun.
tebal atmosfer mencapai kurang lebih 1000 km dan semakin tinggi lapisan
udara tekanannya semakin rendah. untuk mengetahui komposisi Gas yang
terkandung dalam atmosfer cara dapat dilihat pada tabel berikut ini:
14
7) Lapisan Atmosfer
a) Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. ciri khas yang terjadi
pada lapisan troposfer adalah suhu atau temperatur udara menurun sesuai
dengan perubahan ketinggian yaitu setiap naik 100 m dari permukaan bumi,
suhu atau temperatur menurun sebesar 0,5 derajat Celcius lapisan troposfer
paling atas yaitu tropopause yang yang batu antara troposfer dan stratosfer.
b) Stratosfer lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu , pada
ketinggian diatas 10 km terbentuk lapisan ozon Yang melindungi lapisan
troposfer dan permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang
berlebihan terdapat lapisan antara yang disebut straropause.
c) Mesosfer merupakan lapisan udara ketiga . Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya.
mesosfer adalah semakin berkurang pada ketinggian 55 km terdapat lapisan
antara yang disebut mesopause di mana ini terjadi refleks gelombang radio
dengan ketinggian 5 sampai dengan di atas yang lapisan D, dipancarkan dari
bumi kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.
d) Thermosfer lapisan lapisan ini merupakan tempat Terjadinya ionisasi
partikel-partikel yang dapat memberikan Efek pada perambatan atau refleksi
gelombang radio. Ciri lapisan ini terjadi invers suhu sangat sangat tajam
akibat penyerapan radiasi sinar X dan UltraViolet yang dipancarkan
matahari.
e) Eksosfer berada pada ketinggian 690 sampai 1000 km dari permukaan bumi
pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secaratidak beraturan. lapisan
15
ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
sering juga disebut lapisan antara planet dan geostasioner. Lapisan ini
merupakan tempat terjadinya kehancuran meteor dari angkasa luar lapisan
yang membatasi antara eksosfer dengan angkasa luar adalah magnetopause.
C. Pembentukan Galaksi
1. Teori Terbentuknya Galaksi
Hubble pada tahun 1929 memperkuat teori yang dikemukakan
Einstein. Dengan teleskopnya yang lebih canggih Hubble menemukan
kumpulan galaksi seperti bunga mawar merah. Temuan Hubble ini
diaplikasikan dengan konsep gelombang elektromagnetik dan efek dopler
dapat dianalisa sebagai berikut: 1) warna merah termasuk bagian cahaya
tampak (visible light) yang mempunyai frekuensi paling kecil pada spectrum
gelombang elektromagnetik, 2) benda bergerak menjauhi frekuensinya
semakin kecil dn sebaliknya benda bergerak mendekati frekuensinya semakin
besar.
Galaksi merupakan kumpulan dari bintang-bintang. Galaksi kita
dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi bima sakti
(Milky Way). Galaksi bima sakti merupakan galaksi yang sangat besar,
dengan diameter sekitar 80.000 tahun cahaya (satu tahun cahaya = ± 9,46.
1012 km). galaksi bima sakti merupakan sistem kumpulan bintang-bintang
yang sekarang dikenal sebagai tipe utama struktur alam semesta. Bintang-
bintang yang menyusun galaksi bima sakti berjumlah sekitar 100 milyar.
Galaksi bima sakti berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Galaksi bima
sakti tersusun oleh atom-atom dan bintang-bintang, dengan bintang
terdekatnya adalah Alpha Centauri yang berada pada jarak sekitar 4,5 tahun
cahaya. Dalam galaksi bima sakti terdapat sekelompok kecil galaksi yang
16
dikenal dengan nama kelompok lokal. Kelompok lokal ini nampak bergerak
dengan arah gerakan yang acak.
Dua belas ribu juta tahun yang lalu, galaksi menurut Hipotesa Fowler
(1957) adalah masih berupa kabut hydrogen yang sangat besar dan berada di
angkasa. Kemudian kabut tersebut pelan-pelan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhannya menjadi bulat bentuknya. Karena beratnya, kabut itu
mengadakan kontraksi. Massa bagian luarnya banyak yang tertinggal, pada
bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang, kemudian kabut yang menjadi bintang-bintang
itu secara perlahan-lahan membentuk kontraksi.
Apabila bintang-bintang yang ada di angkasa diamati secara seksama,
maka akan terlihat kumpulan bintang-bintang yang menyerupai gambar atau
bentuk tertentu seperti binatang, manusia, atau benda lainnya. Manusia
memberi nama rasi bintang itu sesuai dengan bentuk yang dilihatnnya.
Beberapa rasi bintang yang telah dikenal adalah rasi bintang waluku karena
bentuknya seperti waluku (bajak), rasi bintang biduk karena bentuknya
seperti biduk, rasi bintang skorpio karena bentuknya seperti skorpio
(kalajengking), dan sebagainya. Rasi bintang yang sampai sekarang masih
dikenal dikemukakan oleh orang-orang Yunani kuno. Orang Yunani kuno
memberi nama rasi bintang sesuai dengan nama para tokoh dalam dongeng
yang mereka hayalkan, seperti Aquarius, Aries, Cancer, Capricornus,
Gemini, Leo, Libra, Pisces, Sagitarius, Skorpio, Taurus, dan Virgo.
Bintang-bintang yang terlihat seperti tetap susunannya, padahal
sebenarnya susunannya berubah. Namun perubahan susunan bintang-bintang
tersebut sangat kecil untuk diamati. Pergerakan bintang-bintang hanya dapat
dibandingkan posisinya dalam waktu ribuan tahun dengan menggunakan
teropong, sehingga pergeserannya dapat diketahui dengan jelas. Disamping
pergerakan tersebut, pergerakan bintang-bintang juga dapat di amati dalam
arah radial, yaitu mendekati atau menjauhi matahari. Pergerakan bintang-
bintang mendekati atau menjauhi matahari ini dapat membuktikan terjadinya
rotasi pada galaksi.
Galaksi ditemukan oleh beberapa tokoh diantaranya Herschel,
Shapley, Hubble, dan Humason.
a) Herschel (1785) membangun teleskop membuat peta bintang Bima Sakti,
dan menemukan “nebula spiral”
b) Shapley (1915) membuktikan bahwa tata surya tidak berada di pusat
Bima Sakti
17
2. Bentuk-bentuk Galaksi
Pada tahun 1926, Edwin Hubble membuat klasifikasi galaksi menurut
bentuknya, yaitu berbentuk spiral, elips, dan tidak beraturan.
a) Galaksi Berbentuk Spiral
Galaksi ini merupakan bentuk umum galaksi yang dikenal manusia.
Oleh karena itu, bila kita mendengar kata galaksi, maka pikiran kita akan
langsung tertuju pada galaksi berbentuk spiral. Kira-kira 75% galaksi-
galaksi yang terang mempunyai bentuk spiral, seperti galaksi bima sakti
dan galaksi andromeda. Galaksi berbentuk spiral berotasi dengan
kecepatan yang lebih besar dibandingkan galaksi bentuk lainnya.
Kecepatan berotasi galaksi inilah yang menyebabkan galaksi spiral
berbentuk pipih. Besar kecilnya kecepatan rotasi galaksi bergantung pada
massa galaksi tersebut. Galaksi bentuk spiral mempunyai kecepatan
berotasi yang berbeda-beda. Semakin kearah pusat galaksi, kecepatan
rotasinya semakin besar.
b) Galaksi Berbentuk Elips
Sesuai dengan namanya galaksi ini terlihat seperti elips, meskipun
sebenarnya manusia sulit untuk menentukan bentuk galaksi secara pasti.
Galaksi bertipe elips ada yang berbentuk bundar da nada pila yang
berbentuk bola pepat. Galaksi yang berbentuk elips adalah galaksi yang
terdapat pada rasi bintang virgo.
c) Galaksi Tidak Beraturan
Galaksi bentuk ini adalah galaksi yang tidak simetri dan tidak
mempunyai bentuk khusus. Materiyang terkandung dalam galaksi jenis
ini adalah gas dan debu-debu. Galaksi yang tidak beraturan bentuknya
adalah galaksi awan Magellan besar dan awan Magellan kecil yang
merupakan galaksi terdekat dengan galaksi bima sakti.
3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891)
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan
di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Menurut teori ini sebuah
bintang mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat kejadian itu
separuh bagian dari matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang
terlepas inilah yang kemudian membentuk planet-planet
21
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, G., Ayub, S., And Sahidu, H ., (2020), Konsep Alam Semesta Dalam
Perspektif Al Qur’an Dan Sains, Geoscienceedu Journal, 7.
Eichenseer, kilian. (2019). Evolution Of Life In Ocean Changed 170 Millior Years
Ago. Norway. Science News. University Of Plymount.
Hawking, S. (1988). A Brief Story of Time From Big Bang To Black Hole. New York:
Bantams Books.
Maulana, et.al (2012). Teori Pembentukan Tata Surya. Universitas Negeri Yogya. 35
22