Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ANALISIS DU PONT, ANALISIS COMMON SIZE,


DAN ANALISIS INDEKS”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu:

Alfin Maulana. S.EI.M.SEI

Oleh :

Kelompok 2

Mahmudho Nuranisa (G92219098)

Nabila Amalia (G92219194)

Sindhi Rachma Ningrum (G92219122)

PROGRAM AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpah kan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyeleseikan makalah manajemen keuangan mengenai analisis du pont, analisis
common size, dan analisis indeks .

Adapun makalah manajemen keuangan mengenai analisis du pont, analisis common size, dan analisis
indeks ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunnya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat meperlancar pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang. Untuk itu kritik dan saran penulis butuh kan demi penyempurnaan makalah ini.

Blitar, 25 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan perekonomian saat ini semakin berkembang pesat, ditandai dengan banyaknya
perusahaan yang berdiri di Indonesia, baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis serta teknologi yang
kian maju menuntut perusahaan agar bisa bersaing didalam dunia usaha. Maka dari itu perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lainya berlomba-lomba untuk mendorong perusahaan mereka agar efesien
dan lebih kompetitif. Hanya perusahaan yang unggul dan kompetitiflah yang akan mampu bertahan
dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat.sehingga mendorong perusahaan untuk lebih
meningkatnya efisien dan semakin selektif dalam beroperasi untuk mencapai dan meningkatkan
kemampuan menghasilkan keuntungan.untuk mendapatkan keuntungan manajemen keuangan dituntut
mampu memahami kinerja keuangan perusahaan, melakukan analisis yang dapat digunakan untuk
membuat kebijakan-kebijakan dan mengambil keputusan strategi yang berguna bagi perkembangan
kegiatan usaha perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan.

Dalam rangka untuk membuat keputusan yang rasional sesui dengan tujuan perusahaan seorang
manager keuangan dapat melakukan analisis keuangan, data yang diperlukan adalah data keuangan dari
neraca atau laba rugi. Adapun Alat ukur yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
diantaranya adalah analisis rasio, analisis nilai tambah pasar, analisis nilai tambah ekonomi, analisis du
pont, analisis commont zise, analisis indek.

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevaluasi posis keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa
lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin menenai kondisi
dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Dalam makalah ini yang akan dibahas mengenai
analisis keuangan yang digunakan oleh perusahaan yaitu analisis du pont, analisis commont size,
analisis indek.masing masing akan dibahas didalam bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengaplikasian analisis Du Pont di dalam perusahaan?
2. Mengapa digunakanya analisis Common Size dalam perusahaan?
3. Bagaimana menganalisis laporan keuangan dengan cara analisis Indek?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pengaplikasian analisis Du Pont
2. Untuk mengetahui penggunaan analisis Commont Size
3. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis laporan denga cara analisis Indek.
BAB II
PEMBAHASAN

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posis keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.

Menurut Home dan Wachowucz Jr. analisis laporan keuangan adalah ”Seni intuk mengubah data
dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan”. 1

Menurut Kasmir Pengertian analisis laporan keuangan adalah “Penyususnan laporan keuangan
berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar
sehingga akan akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya”. 2

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpilkan bahwa, analisis laporan keuangan merupakan
proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui
posisi keuangan. Pada bab ini ada 3 analisis keuangan yang dibahas yaitu Analisis Du Pont, Analisis
Common-Size, Analisis Indek

A. Analisis Du Pont

Analisis laporan keuangan model Du Pont adalah ROI (Return on Investment) yang dihasilkan
melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total
asset di dalam menghasilkan keuntungan tersebut. Cara mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
manajemen sebuah perusahaan dalam mengelola perusahaan diuraikan dengan analisis laporan keuangan
model Du Pont untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, dimana rasio keuangan yang ada
diperusahaan nantinya diperbandingkan dengan rasio tahun-tahun yang lalu (time series). Perhitungan
rasio dilakukan untuk menilai kinerja keuangan agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat
mengenai kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan yang lebih tepat3

1
Home James C. Van dan John M Wachowicz Jr. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. (Jakarta: Salemba Empat,
Edisi 13, 2012) hal 154
2
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2012) hal 16
3
Heru Maruta, Analisis Laporan Keuangan Model Du Pont Sebagai Analisis Yang Integratif, (STIE Syariah
Bengkalis:Prodi Manjemen Keuangan Syariah) hal 216
Analisis ini digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan
berbagai perkiraan dalam laporan keuangan baik neraca maupun laba rugi. Dalam makalah ini, akan
dieksplorasi berbagai rasio keuangan perusahaan yang menjadi indikator kinerja keuangan perusahaan
dengan model Du Pont antara lain rasio aktivitas (Total Assets Turnover), rasio profitabilitas (Net Profit
Margin, Return on Investment). Dalam bisnisnya, Du Pont memiliki cara sendiri dalam menganalisis
laporan keuangannya. Cara sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun
pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen
analisisnya. Untuk menghitung return on investment dengan menggunakan model du pont dapat dihitung
dengan rumus

ROI = Net Provit Margin x Total Assets Turn Over x 100%

Sistem du pont memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya return on investment
(ROI) dan hubungannya digambarkan sebagai berikut:
HPP

Penjualan Biaya Penjualan


Laba
setelah -
pajak
Biaya Admin
Total Biaya
% laba
:
bersih
Bunga
Penjualan
:
ROI
X Pajak
Penjualan

Aktiva Tetap
Total :
Aset
Turnoverr Kas
Total Aset
+

Bank
Aktiva
Lancar

Piutang

Persediaan
Bagan Du Pont adalah bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara
pengembalian atas investasi, perputaran aktiva dan margin laba. Du Pont tersebut merupakan uraian dari
skema ROI, yang merupakan rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya perputaran
aktiva perusahaan.4 Perputaran total aktiva didefinisikan sebagai hasil bagi antara penjualan dengan total
aktiva, sedangkan margin laba didefinisikan sebagairasio antara laba bersih dengan hasil penjualan. Lalu
total aktiva didefinisikan sebagai penjumlaahan antara aktiva lancer dan aktiva tetap perusahaan dan laba
bersih didapatkan dari pengurangan antara penjualan dan total biaya. 5

Dalam menganalisis data pada bab ini, teknik yang digunakan untuk menganalisis yaitu Du Pont
system, dengan langkah langkah sebagai berikut:

1. Langkah 1 (Menentukan Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover)


Perputaran Total Aktiva adalah suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur tingkat efesiensi
aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu.
Aktiva Lancar

Aktiva lancar = Kas + surat berharga + Piutang + Persediaan

Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Total Asset Turnover

= Penjualan / Total Asset

2. Langkah II (Menentukan Rasio Laba Bersih / Net Profit Margin)


Total Biaya

= HPP + Biaya penjualan + biaya admin + beban bunga + pajak


Laba Setelah Pajak
4
A Nugroho,analisis keuangan sitem du pont,
https://www.academia.edu/26471234/ANALISIS_KEUANGAN_SISTEM_DUPONT?email_work_card=thum
%20ewangbnail hal 6 diakses 25 Oktober 2020 pukul (14.20)
5
Ibid hal 6
= Penjualan – Total biaya

Net Provit Margin

= Laba setelah pajak / penjualan

3. Langkah III (Menetukan Return On Investasi (ROI) Du Pont


ROI dapat Mengukur Tingkat Keuntungan yang dihasilkan dari Investasi total Perusahaan.

ROI = Net Provit Margin X Total asset Turnover

Hasil perhitungan Return On Investment (ROI) dengan menggunakan pendekatan model Du Pont.
Juga dapat digunakan untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan tanpa harus
menghitung masing-masing rasio untuk memperoleh hasil secara menyeluruh. ROI dalam pendekatan Du
Pont Sistem merupakan hasil perkalian antara margin laba bersih (Profit Margin) dengan perputaran total
aktiva (Turnover of Operating Asset). 6 Untuk mmemudahkan pemahaman dalam pembahasan makalah ini
dapat dicontohkan laporan keuangan dan bagaimna cara menganalisis menggunakan model Du Pont.
Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman bagi siapa saja yang membaca makalah ini. Laporan
keuangan yang digunakan meliputi neraca dan laporan laba/rugi sebagai berikut:

6
Berdasarkan laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi PT. Ganal Nyaman dapat dianalisa
dengan dengan model Du Pont. Dalam analisis ini semua angka yang ada dalam neraca dan laporan laba
rugi dimasukkan dakam membuat analisis. Makan analisis Du Pont disebut sebagai analisis yang
integrative. Berikut cara menganalisis nya
Analisis Model Du Pont Laporan Keuangan PT. Ganal Nyaman Tahun 2017

HPP 85.300

Laba Penjualan Rp Biaya Penjualan


setelah 112.760 6.540
pajak
Rp 4.347 - Biaya Admin
9.400
% laba Total Biaya
bersih : 108.413
3,85%
Bunga 3.160
Penjualan
Rp 112.760
ROI
5,31% X Pajak 4.013
Penjualan Rp
112.760
Aktiva Tetap
Total
: 31.700
Aset
Turnover Kas 2.540
1,38 kali Total Aset +
Rp 81.890
Surat berharga
Aktiva 1.800
Lancar

Piutang 18.380

Persediaan
27.350
Detail perhitunganya sebagai berikut:

1. Total asset = Kas + Surat berharga + Piutang dagang + Persediaan + Aktiva tetap
= 2.540 + 1.800 + 18.320 + 27.530 + 31.700
= 81.890

Total Aseet Turnover = Penjualan / total asset = 112.760 / 81.890 = 1,38 Kali

2. Laba setelah pajak = Penjualan-(HPP+Biya penjualan + biaya admin + bebn bunga + pajak )
= 112.760 – ( 85.300 + 6.540 + 9.400 + 3.160 + 4.013
= 112.760-108.413 = 4.347

Net Margin = Laba setelah pajak / penjualan = 4.347 / 112.760 x 100% =3,85%

3. ROI = Net Margin x Total Turnover = 3,85% x 1,38 kali = 5,31%


4.
Analisis Model Du Pont Laporan Keuangan PT. Ganal Nyaman Tahun 2018

HPP 88.300

Laba Penjualan Rp Biaya Penjualan


setelah 113.500 6.700
pajak
Rp 3.219 - Biaya Admin
9.500
% laba Total Biaya
bersih : 110.281
2,83%
Bunga 2.810
Penjualan
Rp 113.500
ROI
4,14% X Pajak 2.971
Penjualan Rp
113.500
Aktiva Tetap
Total
: 30.000
Aset
Turnover Kas 2.750
1,46 kali Total Aset +
Rp 77.695
Surat berharga
Aktiva 1.625
Lancar

Piutang 16.850

Persediaan
26.470

1. Total asset = Kas + Surat berharga + Piutang dagang + Persediaan + Aktiva tetap
= 2.750 + 1.625 + 16.850 + 26.470 + 30.000
= 77.695

Total Aseet Turnover = Penjualan / total asset = 113.500 / 77.695 = 1,46 Kali

2. Laba setelah pajak = Penjualan-(HPP+Biya penjualan + biaya admin + bebn bunga + pajak )
= 113.500 – ( 88.300 + 6.700 + 9.600 + 2.810 + 2.971
= 113.500-110.281 = 3.219
Net Margin = Laba setelah pajak / penjualan = 113.500 /3. 219 x 100% =2,83%

3. ROI = Net Margin x Total Turnover = 2,83% x 1,46 kali = 4,14%

B. Analisis Common Size

Menurut Kasmir (2015:91) Analisis presentase per komponen (common size) adalah teknik
analisis laporan keuangan dengan menganalisis komponen-komponen yang ada dalam
laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi. menurut Jumingan
(2011,242) Analisis persentase per komponen (Common Size) adalah teknik analisis untuk
mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktiva
seluruhnya .Jadi bisa dikatakan bahwa Analisis common size (presentase per komponen)
adalah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi
dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total
aktiva (untuk neraca).

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement) menyatakan masing-


masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini
disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

          Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat
memberikan informasi sebagai berikut: 

 Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar. 
 Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif
utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua tahun berturut-
turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal. Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen
(Common-size percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan
perubahan distribusi tersebut.
Cara perhitungan persentase per-komponen
adalah: Pos-pos di dalam neraca
dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan
pasiva. Masing-masing kategori ini (total
aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar
100%, sedangkan masing-masing pos yang
termasuk pada masing-masing kategori
dinyatakan dalam persentase atas dasar total
aktiva atau pasiva (kategori).

% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% =


(Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun,
telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya
utang jangka panjang)

Cara perhitungan persentase


per-komponen adalah: Pos-pos
dalam perhitungan laba-rugi
yang dinyatakan dalam
persentase per-komponen atas
dasar total penghasilan (total
penghasilan dinyatakan
sebesar 100%).
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%
                                      = Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
                                      = 30%
 
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada harga pokok
penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran,
administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

C. Analisis Indeks

Pegertian analisis indeks adalah analisis keuangan yang dilakukan dengan


merubah angka dalam suatu laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100.

Pemilihan tahun dasar bukanlah selalu tahun yang paling awal, tapi tahun yang
dianggap normal.

Dengan demikian manfaat melakukan analisis indeks dalam manajemen


keuangan adalah untuk membandingkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan prinsip dasar analisis indeks tersebut .

Maka analisis indeks pada laporan keuangan hanya pada neraca yang bisa
disajikan dalam bentuk indeks. Karena untuk laporan laba rugi hanya tersedia satu tahun
pelaporan.

Analisis ini merubah semua angka dalam suatu laporan keuangan pada tahun
dasar menjadi 100.  Analisis ini bertujuan membandingkan perkembangan dari waktu ke
waktu. Laporan yang diperbandingkan adalah neraca tahun x1 dan x2. Umumnya laba
rugi tidak diperbandingkan karena hanya satu tahun pelaporan. Ini menjelaskan bahwa
hasil laporan laba rugi tahun x1 sudah include di tahun x2.
Perusahaan ABC
Neraca---
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva 19x1 19x2 pasiva 19x1 19x2
kas 22 25 hutang dagang 91 89
sekuritas 10 15 hutang wesel 40 20
piutang 170 176 hutang pajak 30 32
persediaan 117 112 hutang bank 120 120
kewajiban
total aktiva lancar 319 328 lancar 281 261

hutang jk
aktiva tetap (bruto) 700 700 panjang 200 100
akum.penyusutan -100 -150 total hutang 481 361
aktiva tetap (neto) 600 550 modal sendiri
saham 300 300
laba yang
ditahan 138 217
total modal 438 517
total aktiva 919 878 total pasiva 919 878

Perusahaan ABC
Neraca---indeks x1 = 100
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva 19x1 19x2 pasiva 19x1 19x2
kas 100 113,6% hutang dagang 100 97,8%
sekuritas 100 150,0% hutang wesel 100 50,0%
piutang 100 103,5% hutang pajak 100 106,7%
persediaan 100 95,7% hutang bank 100 100,0%
kewajiban
total aktiva lancar 100 102,8% lancar 100 92,9%
hutang jk
aktiva tetap (bruto) 100 100,0% panjang 100 50,0%
akum.penyusutan 100 150,0% total hutang 100 75,1%
aktiva tetap (neto) 100 91,7% modal sendiri 100
saham 100 100,0%
laba yang
ditahan 100 157,2%
total modal
total aktiva 100 95,5% total pasiva 100 95,5%

Keterangan:
 Tahun x1 sebagai tahun dasar.
 Angka 113,6% diperoleh dari perbandingan kas x2 dengan x1.
 Penyajian dengan cara indeks menunjukkan bahwa hampir semua komponen
aktiva lancar meningkat sedangkan untuk aktiva tetap menurun. Hal ini bukan
berarti perusahaan telah menjual aktiva tetap akan tetapi penurunan disebabkan
karena adanya depresiasi/penyusutan.
 Pada sisi pasiva peningkatan mencolok terjadi pada laba ditahan, dan terjadi
penurunan pada hutang bank dan hutang jangka panjang,
 Kesimpulan yaitu permodalan perusahaan semakin baik dan menguat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa analisis keuangan adalah proses untuk
mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi
keuangan dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Adapun Alat ukur yang digunakan untuk
menganalisis laporan keuangan diantaranya adalah analisis du pont, analisis commont zise,
analisis indek.
Perbedaan antara 3 analisis ini yaitu analisis du pont digunakan ntuk menganalisis
profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas.sedangkan analisis common size ialah
analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca
menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk
neraca).analisis index adalah asalah satu metode analisis laporan keuang untuk mengetahui
kecenderungan keadaan keuangan duatu perusahaan apakah naik, turun atau tetap .

B. Saran

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai