1. Latar Belakang
Peradaban manusia saat ini kian maju dan terus memoderanisasi. Hal
tersebut tidak terlepas karena berkembangnya Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Penelitian penelitian pun terus digarungi guna menjawab
pertanyaan pertanyaan yang dulunya masih misteri dan tak terpikiran.
2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana islam berkembang pesat di zaman modern ini?
B. Bagaimana Ilmu Pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam
perkembangan islam?
C. Apa saja ayat ayat Al-Quran yang memuat dan mengandung prinsip
prinsip sains?
3. Tujuan
A. Mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Zaman modern.
B. Mengetahui bagaimana Iptek berperan penting dalam perkembangan Islam
C. Mengetahui ayat ayat Al-Quran yang membuat prinsip Sains.
BAB II
ISI
َ ْت َواَأْلر
ض َكا َن َتا َر ْت ًقا َف َف َت ْق َنا ُه َما َو َج َع ْل َنا م َِن ْال َما ِء ك َّل َشيْ ٍء ِ ِين َك َفرُواَأنَّ ال َّس َم َاوا
َ ََولَمْ َي َرالَّذ
َحيٍّ َأ َفاَل يُْؤ ِم ُنون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S.
AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar
12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan
waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan
ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang
menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi
fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur
yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut
juga Nukleosintesis Big Bang.
3. Embriologi Manusia
Tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia dari asal-
usul hingga dibangkitkan lagi di alam akherat nanti sudah Allah
SWT jelaskan dengan rinci dalam Surat Al-Hajj ayat 5, yang artinya,
sebagai berikut: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu
ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah (QS Al Hajj : 5).
Rasad (1988) menyatakan bahwa banyak refrensi yang
terdapat dalam al quran dan hadis nabi muhammad SAW yang
menunjukan kebesaran Allah maha pencipta. Konsep
perkembangan manusia dalam al quran sudah Allah jelaskan
dengan detail tahap-tahapan nya, yaitu sebagai berikut:
1. Nutfah (Sperma dan Ovum)
Dalam bahasa arab nutfah berarti setetes
cairan atau sebagian kecil cairan. Pengertian
sesungguhnya dari nutfah itu menurut Al-qur’an ialah
tetesan cairan yang mengandung gamet pria dan
wanita. Hal ini terdapat pada Q.S Al-Qiyaamah ayat 37
yang artinya: Bukankah Dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim).
Selanjutnya dinyatakan pada Q.S Al-
Insaan ayat 2 Allah berfirman yang
artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat.
Jadi jelaslah bahwa nutfah berarti cairan yang
mengandung gamet pria dan wanita. Pencampuran
tersebut mengakibatkan bercampurnya gen-gen dari
pria dan wanita, sehingga akan menentukan genotip
dan fenotip dari calon manusia tersebut. Uterus dalah
tempat yang paling baik sesuai untuk perkembangan
nutfah yang mengandung gamet pria dan wanita. Allah
SWT dalam Q.S Al-mu’minun ayat 13, yang
Artinya: kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Bucaile (1978) menyatakan bahwa telor yang
sudah dibuahkan turun bersarang dalam rongga
rahim (cavum uteri). Menetapnya telur didalam rahim
terjadi karena tumbuhnya jojot (villi) yakni
perpanjangan telur yang akan menghisap dinding
rahim akan zat yang dibutuhkannya. Pertumbuhan ini
untuk mengokohkan telur didalam rahim.
2. Alaqah (Segumpal Darah yang melekat)
Rasad (1988) menyatakan bahwa Alaqah
adalah embrio dalam stadium gumpalan darah.
Embrio yang dibungkus oleh rongga korion dan
amnion serta ditujnag oleh tangkai badan (body
stalk) dan kantung kunci (yolk sac). Sistim
kardiovaskuler sudah tampak dan embrio mendapat
maknanan dari ibu. Fase ini embrio pada umur 24-25
hari.
Dalam Al-qur’an surat Al-mu’minun ayat
14, fase ini dijelaskan, Artinya: kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian
Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Abdushshamad (2007) menyatakan Al quran
menamakan periode ini dengan segumpal darah.
Karena penempelannya yang sangat kuat ke didnding
rahim. Panjangnya sekitar 0,5 mm. Pendapat lain
yang dinyatakan oleh Bucaile (1978) kata Alaq lebih
tepat jika diartikan sebagai “sesuatu yang melekat”
bukan sebagai “gumpalan darah”, hal itu lebih sesuai
dengan sains modern.
3. Mudghah (Segumpal Daging)
Setelah melewati fase Alaqah, tahapan
selanjutnya yaitu fase Mudghah. Hal itu sesuai
dengan QS Al Muminun ayat14 dan dalam surat Al
Hajj ayat 5 Allah berfirman yang artinya: kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, atau dengan kata lain
setelah stadium segumpal darah, embrio terdiri dari
bagian yang berdiferensiasi dan yang tidak
berdiferensiasi.
Rasad (1988) menyatakan fase Mudghah terjadi
pada embrio umur 26-27 hari. Mudghah ini terdiri
dari komponen yang berdiferensisai dan yang tida
berdiferensiasi. Berukuran ± 1mm dengan berbagai
cikal organ tetapi belum berfungsi. Selanjutnya
Abduhshshamad (2007) menjelaskan dengan adanya
pembuahan maka ovum yang dibuahi membagi diri
hinggga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan
eksternal, lapisan tengah dan lapisan dalam. Setiap
lapisan telah disiapkan untuk pembentukan organ-
organ tertentu dari janin.
4. Fase Pembentukan Tulang (Izam)
Dalam QS Al muminun: 14 allah menjelaskan
yang artinya: “dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang” atau dengan kata lain setelah
stadium mudghah diciptakan menjadi tulang. Sel-sel
yang lunak berubah bentuk menjadi tubuh yang padu
dan memadat secara perlahan dari hari kehari
berubah menjadi tulang rawan.
Abduhshshamad (2007) menjelaskan bahwa
area pembentukan tulang dimulai dari lapisan tengah
dari sel-sel gumpalan daging. Didalam gumpalan
daging terlihat sebentukpipa yang membentuk tulang
belakang. Setelah itu masuk pada tahap
perkembangan selanjutnya yaitu fase dibungkus
daging.
5. Fase dibungkus daging (Al Kisa’a billahm)
Rasad (1988) menyatakan bahwa Dalam surat
al muminun ayat 14 allah SWT berfirman yang artinya
“lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa setelah
tulang-tulang dibentuk akan diikuti oleh
pembentukan daging atau otot yang meliputi tulang
tersebut. Primordial tulang daging dibentuk sampai
usia 40 hari dalam bentuk myotom dan sklerotom.
Pada fae ini embrio belum menyerupai manusia.
Pada minggu ketujuh barulah tulang-tulang
tersebar keseluruh badan dan tulang berbentuk
epertti yang sesungauhnya. Selama minggu ke 8
dagin menempati posisi sekitar tulang badan,
anggota dan kepala dan pada saat itu embtio mulai
dapat bergerak. Pada akhir minggu ke 8 embrio
berubah menjadi fetus yang berarti dimulainya
fase Nasa’ah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
Muslim yang artinya ‘ apabila 42 malam telah berlalu
pada nutfah, allah mengirimkan bidadari (malaikat)
yang membuat kuping, mata, kulit, daging dan
tulang. Bidadari (malaikat), menyakan kepada allah
apakah jenis kelamin embrio tersebut. Dan tuhanmu
memutuskan apa yang dikehendakinya dan bidadari
mencatatnya”.
6. Fase Fetus (Al Nasyah)
Rasad (1988) menjelaskan Dalam surat Al
Muminun : 14, Allah berfirman yang
artinya kemudian Kami jadikan Dia (Fetus) makhluk
yang (berbentuk) lain. Dalam fase ini terjadi Osifikasi
pada pusat-pusat pertulangan. Anggota badan
berdifereniasi dan terbentuk kuku pada kaki dan
tangan. Rambut tumbuh pada kulit dan kulitnya
berdiferensiasi menjai epidermis dan hypodermis
testes mulai turun dari rongga abdomen dan
genetalia interna eperti uterus, tuba faloppi dan
bagina berkembang. Otot polos terbentuk. Sering
terjadi gerakan-gerakan dari fetus. Disamping
perkembangan tersebut, masing-masing organ juga
mengalami pertumbuhan bersam adengan
pertumbuha badan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S
Infithar ayat 7-8 : yang Artinya: 7. yang telah
menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu
seimbang,8. dalam bentuk apa saja yang Dia
kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Selama pertumbuhan dan perkembangannya
fetus berada dalam suatu tempat yang telah didesai
allah SWT dengan sangat aman dan terpelihara. Allah
SWT berfirman dalam surat az zumar ayat 6,
yang Artinya: Dia menjadikan kamu dalam perut
ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan
kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada
Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan? (az zumar : 6).
Dalam ayat ini terdapat kemukjizatan ilmiah
dalam al quran. Alquran memberitahukan bahwa
janin mempunyai tiga lapisanmembran. Selaput ini
dikenal dengan dengan dinding abdomen, dinding
uterus, plasenta denga membrane corionic
membrane.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fakta Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang
banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT
kepada manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut
mukjizat. Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat untuk
memperdayai umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah SWT berikan
untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan mempertegas seruan
(dakwah) mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan tidak
mempersekutukan-Nya (tauhid).
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus
lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak
pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu,
namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan
bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini,
banyak ayat-ayat Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah
berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen
penelitian ilmiah.
2. Saran
Dalam penulisan tugas ini akan lebih bermakna apabila ada
sumbang dan saran untuk perkembangan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Rasad, Asri. Dkk. 1988. Islam untuk Disiplin Ilmu Biologi. Jakarta: Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Direktorat Pembinaan Perguruan
Tinggi Agama Islam.
Abdushshamad, M. Kamil. 2007. Mukjizat Ilmiah dalam Al Quran. Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana.
Bucaile, Maurice. Tanpa Tahun. Bibel, Quran dan Sains Modern. Terjemahan oleh
Rasjidi, HM. 1978. Jakarta: Bulan Bintang.
Yatim, Wildan. 1984. Embryologi Edisi III. Bandung: Tarsito.