Kemudian Dia menuju kepada penciptaan
langit dan langit itu masih merupakan asap,...
(Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari,
bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain)
terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
matahari dan bumi dahulu merupakan satu
kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan
terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah
telah berfirman:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
(Al Anbiya, 21:30)
Dari teori nebula yang sudah disebutkan,
kaitannya dengan isyarat Allah dalam Al-
Qur'an bahwa alam semesta tadinya
merupakan satu gumpalan, dia berfirman
dalam surat Al-Ambiya' ayat 30.
Artinya : "Tidakkah orang kafir
memperhatikan bahwa langit dan bumi
tadinya merupakan satu yang padu
(gumpalan) kemudian kami memisahkannya,
kami jadikan air segala sesuatu yang hidup,
maka mengapa mereka tidak juga
beriman?".
Di dalam Al-Quran juga dijelaskan tentang
penciptaan alam semesta yang tercantum
dalam Al-Fhussilat ayat 11 yang berbunyi :
( :11)
Artinya:
Kemudian dia menuju dari penciptaan langit, dan
langit masih merupakan asap, lalu dia berkata
kepadanya dan kepada bumi : Datanglah
kamu keduanya menurut perintahku dengan
suka hati atau terpaksa Keduanya menjawab
Kami datang dengan suka hati. ( Al-Fhussilat :
11 ).
Melalui ayat di atas Allah menyampaikan bahwa
langit itu dahulunya berupa asap, dimana hal ini
baru bisa dibuktikan pada zaman modern ini dengan
menggunakan teknologi yang canggih. Bila kita
pergi ke observatorium bintang dan kita
mengarahkan teropong ke langit pasti ada asap itu
di langit. Hingga saat ini, sisa-sisa asap tersebut
membentuk bintang dan planet.
Gambar Sebuah bintang terbentuk dari
gumpalan gas dan asap (nebula), yang
merupakan peninggalan dari 'asap' yang
menjadi asal kejadian alam semesta. (The
Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Gambar Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan
gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun
cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari
bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam
gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the
Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of
Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di
saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan
sebagaimana berikut ini:
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat
47 yang berbunyi:
Artinya: Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya.(QS. Adz-
Dzariyat:47).
Kata langit, sebagaimana dinyatakan dalam
ayat ini, digunakan dibanyak tempat dalam Al-
Quran dengan makna luar angkasa dan alam
semesta. Sedangkan kata meluaskannya
dalam Al-Quran bisa diartikan bahwa alam
semesta mengalami perluasan atau
mengembang . Dengan hanya beberapa
pegecualian lokal, semua galaksi yang kita lihat
di angkasa terlihat berlari menjauh dari kita. Dan
semakin jauh mereka berada, semakin cepat
mereka terlihat bergerak. Hal ini berarti bahwa
keseluruhan Alam semesta sedang
mengembang seolah-olah berasal dari ledakan
yang sangat dahsyat miliaran tahun yang lalu.
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi
terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan
Kepala Departemen Geologi pada Institute of
Geosciences, Johannes Gutenberg University,
Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat
asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak
mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal
asal mula alam semesta dari materi yang satu,
karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal
ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui
berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi
mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata:
"Seseorang yang tidak mengetahui apapun
tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut
saya, tidak akan pernah bisa mengetahui,
melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya
bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad
yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat
semodern dewasa ini ada orang yang
berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya
satu yang dalam memunculkan ide itu harus
menggunakan cara-cara ilmiah dan riset
yang rumit serta waktu yang lama. Akan
tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW
sejak 14 abad yang lalu benar-benar
merupakan hakekat yang tidak bisa
dibantah. Ilmu modern pun terpaksa
menetapkan dan membenarkannya.
Dari pemaparan di atas, diketahui bahwa selain
berisi ayat-ayat akidah, tauhid, dan muamalat,
al-Quran juga berisi konsep-konsep alam
semesta. ALQuran menjelaskan mulai dari
penciptaan, perkembangan, hingga akhir alam
semesta yang ditandai dengan datangnya hari
kiamat. Konsep al-Quran yang telah ada sejak 14
abad yang lalu itu baru bisa dibuktikan pada
akhir-akhir ini dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Al-Quran
merupakan lautan luas yang dalam, penuh
dengan permata dan simpanan kekayaan yang
tak ternilai harganya yang tidak akan mungkin
ditemukan kecuali oleh para penyelam ulung
yang memiliki dan memberdayakan nalar
rasionya dan sinar keimanan.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak
dari ayat-ayat dan surat lain yang menjelaskan
mengenai penciptaan bumi.
Hikmah apa yang bisa petik?
Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan
seluruh isi di dalamnya. Semuanya isinya telah
terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan
juga melalui ilmu pengetahuan. jika kita terus
berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita
termasuk orang yang bertaqwa.
Al-Qur'an adalah sumber dari segala ilmu, suatu
ungkapan yang tidak hanya terdengar
dikalangan umat Islam saja, tetapi juga sering
terucap juga oleh para cendikiawan dan ilmuan
barat, dalam menghadapi situasi tertentu dan
tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa
dalam Al-Qur'an tidak hanya diletakkan dasar-
dasar peraturan kehidupan manusia dalam
hubungan ibadah dengan Tuhan-Nya dan
Tindakan dengan alam sekitarnya, tetapi juga
dinyatakan tentang ciptaan alam termasuk
manusia di dalamnya. Dan ini semua tidak lepas
dari tujuan Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya
pada manusia agar manusia bisa berpikir dan
menemukan hakekat penciptaan alam dan
dirinya sendiri.
Al Quran tidak hanya untuk sekadar di baca,
namun diperlukan pengkajian lebih dalam
mengenai segala macam isi-isinya. Di
dalamnya terdapat segala macam ilmu
pengetahuan yang bisa terus kita gali.
Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi
ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal
bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan
petunjuk kebenaran dalam hidup ini.