Disusun Oleh :
Nama : M. Zulfikar Arrifqi
Nim : 113180101
Plug :L
Disusun oleh:
Nama : Ladefa Lathief Nurcahayan
Nim : 113180097
Plug :L
Argavi Koto
BAB II
LUMPUR DASAR & DENSITAS
Dimana :
Vs = Volume solid, bbl
(d mb d ml )
Vs = xVml ………………………………………….... (2.3)
(d s d mb )
Ws = Vs x ds
(d mb d ml )
Ws = x(d s xVml ) ………………………………………..(2.4)
(d s d mb )
% Volume solid :
Vs (d d ml )
x100% mb x100% …………………………………..(2.5)
Vmb (d s d mb )
% Berat solid :
d s xVs d (d d ml )
x100% s mb x100% …………………………. (2.6)
d mb xVmb d ml (d s d mb )
Maka bila yang digunakan adalah barite dengan SG = 4.3, untuk menaikkan
densitas dari lumpur lama seberat dml ke lumpur baru sebesar dmb setiap bbl
lumpur lama memerlukan berat solid, Ws sebanyak :
(d mb d ml )
Ws = 684 x …………………………………………...(2.7)
(35.8 d mb )
Keterangan :
Ws = berat solid / zat pemberat, kg barite/bbl lumpur. Sedangkan jika yang
digunakan sebagai zat pemberat adalah bentonit dengan SG = 2.5, maka untuk tiap
barrel lumpur diperlukan :
(d mb d ml )
Ws = 398 x …………………………………………...(2.8)
(20.8 d mb )
Dimana :
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan
1. Lid
2. Cup
3. Base
4. Knife dan Fulcrum
5. Rider
6. Arm Balance
7. Calibrator
(
1 3
2
Keterangan:
1. Mixer Cup
2. Mixer Hanging
3. Mixer
2.7. GRAFIK
2.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini membahas dn melakukan perhitungan “Lumpur Dasar
dan Densitas”, yang bertujuan untuk menentukan densitas pada lumpur pemboran
yang telah dibuat. Densitas adalah perbandingan antara berat massa lumpur dengan
volume lumpur. Densitas lumpur merupakan salah satu sifat lumpur yang sangat
penting. Oleh karena itu densitas lumpur harus disesuaikan dengan keadaan formasi
yang akan dibor agar dapat melakukan fungsinya secara optimal.
Pengukuran densitas pada praktikum kali ini menggunakan alat mud
balance, multi mixer, dan cup mixer. Bahan yang digunakan yaitu air, bentonite,
dan barite. Langkah yang pertama yaitu membuat lumpur dasar yaitu dengan
mencampurkan 350 ml air dengan 22,5 gr bentonite pada cup mixer, menggunakan
alat multi mixer untuk mengaduk dan mencampurkan air dengan bentonite, setelah
itu tambahkan additive thinner sebanyak 12,5 ml. Setelah lumpur dasar berhasil
dibuat maka melakukan penimbangan menggunakan mud balance, pertama
kalibrasi mud balance dengan menggunakan air dan barite, setelah mud balance
terkalibrasi maka lakukan pengukuran densitas lumpur menggunakan mud balance
tersebut dengan cara menggeser rider ke kanan atau ke kiri sampai balance arm
seimbang dan indikator gelembung udara berada pada garis tengah. Setelah itu catat
nilai dari rider yang menunjukan besarnya densitas dari lumpur pemboran.
Pada praktikum ini didapat densitas 8,2 ppg. Dari grafik dianalisa bahwa
setiap penambahan additive menambah densitas dari fluida pada lumpur dasar 350
ml air + 22,5 bentonite + 150 ml additive air.
Aplikasi lapangan dari praktikum kali ini densitas digunakan dalam
menghitung tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik berguna untuk menahan
tekanan formasi. Biasanya tekanan hidrostatik 100 psi lebih besar dari tekanan
formasi. Densitas yang terlalu besar dapat menyebabkan loss circulation, sedangkan
densitas yang terlalu rendah dapat menyebabkan kick. Loss circulation adalah
masuknya fasa cair dari fluida pemboran kedalam rekahan-rekahan atau batuan,
sedangkan kick adalah masuknya fluida formasi kedalam lubang bor karena
tekanan formasi lebih besar dari tekanan hidrostatik. Jadi, pengukuran densitas
dapat menjadi sebagai dasar dalam menentukan drilling fluids design agar dapat
membuat lumpur yang baik dan dapat menghindari adanya problem dalam operasi
pemboran
2.7. KESIMPULAN
1. Dari praktikum tersebut didapatkan densitas lumpur yaitu sebesar 8,2 ppg.
2. Densitas lumpur merupakan salah satu sifat lumpur yang sangat penting.
Oleh karena itu densitas lumpur harus di sesuaikan dengan keadaan formasi
yang akan di bor agar dapat melakukan fungsinya secara optimal. Densitas
yang terlalu besar dapat menyababkan terjadi loss circulation, sedangakan
densitas yang terlalu kecil dapat menyebabkan kick.
3. Penambahan barite dapat memperbesar densitas, sedangkan penambahan
thinner akan menurunkan densitas.
4. Aplikasi lapangan digunakan untuk menentukan drilling fluids design agar
dapat membuat lumpur yang baik dan dapat menghindari adanya problem
dalam operasi pemboran.