RUANG ANGKASA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “Antariksa dan Fenomena Kehidupan Ruang Angkasa” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana asal mula dan bentuk dari antariksa
beserta fenomenanya, yang diharapkan nantinya akan sangat menunjang
pembelajaran mata kuliah ini bagi para mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Sulaiman Nur selaku dosen
mata kuliah Metodologi Studi Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta memang penuh misteri. Asal-usul, luas, bentuk, objek di
dalamnya, dan banyak hal tentang alam semesta masih menjadi teka-teki
yang hingga kini belum terungkap kebenarannya. Kejadian-kejadian di
luar nalar manusia kerap terjadi di ruang tanpa batas, yang juga sering
disebut jagat raya, antariksa, atau ruang angkasa ini. Para ilmuwan masih
getol mencoba menguak beragam hal tentang alam semesta untuk
memenuhi rasa keingintahuan mereka.
Beragam definisi alam semesta disampaikan oleh para ilmuwan. Hingga
saat ini alam semesta diyakini sebagai sebuah ruangan luas tak terhingga
dan belum diketahui batas-batasnya. Alam semesta memiliki banyak hal
yang tidak dapat dilihat. Bintang-bintang planet meteor dan benda-benda
yang saat ini terdeteksi hanya 4% bagian dari alam semesta. Selebihnya,
96% merupakan hal-hal yang tidak terlihat. Beragam benda langit berlalu-
lalang di ruangan ini.
Penjelajahan alam semesta pun kemudian dilakukan untuk menguak
misteri alam semesta. Era penjelajahan ruang semesta ditandai dengan
peluncuran satelit buatan pertama, Sputnik I, buatan Rusia pada tanggal 4
Oktober 1957 titik sejak saat itu teknologi ruang angkasa maju pesat titik
sedikit demi sedikit misteri alam semesta pun mulai terkuak.1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
1
Eka Susi Sulistyowati, Ensiklopedia Geografi Bumi dan Antariksa (Klaten: PT.
Cempaka Putih, 2014) , hlm 1
BAB II
PEMBAHASAN
َ ْت َواَأْلر
اAAًا َر ْتقAAَض َكانَت ِ اوا َّ رُوا َأ َّنAَين َكف
َ َمAالس َ َأ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذ
َ ُفَفَتَ ْقنَاهُ َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِم َن ْال َما ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي ۖ َأفَاَل يُْؤ ِمن
ون
Tauhid Nur Azhar mengatakan bahwa Allah adalah “The One”, sang
sumber dari suatu keterpaduan dimampatkan untuk membekam energi
yang mahadasyat, lalu diluncurkan sebagai sebuah simfoni kreasionis
sampai akhirnya terciptalah alam semesta, bumi dan manusia di
dalamnya.4
َ ْت َواَأْلر
ض َو َما بَ ْينَهُ َما فِي ِستَّ ِة ِ اوا َ َهَّللا ُ الَّ ِذي َخل
َ ق ال َّس َم
ِ َْأي ٍَّام ثُ َّم ا ْستَ َو ٰى َعلَى ْال َعر
ش ۖ َما لَ ُك ْم ِم ْن ُدونِ ِه ِم ْن
َ يع ۚ َأفَاَل تَتَ َذ َّكر
ُون ٍ َِولِ ٍّي َواَل َشف
Artinya : “Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa.
Kemudian, Dia bersemayam di atas 'Arsy, tidak ada bagi
kamu selain dari padanya seorang penolong pun dan tidak
(pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?” (QS. As-Sajdah_[32]:4).
6
Harun Yahya, Allah is Known Through Reason, diterjemahkan Shobrie Hardhi “Mengenal Allah
Lewat Akal” 2009
َ ْق اَأْلر
ض فِي يَ ْو َمي ِْن َ قُلْ َأِئنَّ ُك ْم لَتَ ْكفُر
َ َُون بِالَّ ِذي َخل
َ ك َربُّ ْال َعالَ ِم
ين َ ِون لَهُ َأ ْن َدادًا ۚ ٰ َذل
َ َُوتَجْ َعل
ك فِيهَا َوقَ َّد َر فِيهَا
َ ارَ َاس َي ِم ْن فَ ْوقِهَا َوب ِ َو َج َع َل فِيهَا َر َو
َ َِأ ْق َواتَهَا فِي َأرْ بَ َع ِة َأي ٍَّام َس َوا ًء لِلسَّاِئل
ين
Rasulullah bersabda:
ِهA لَّى هللاُ َعلَ ْيA صَ ِو ُل هللاA َذ َر ُسA َأ َخ:الA َ Aَ ق،َ َرةA َع ْن َأبِي هُ َر ْي
،تِ ق هللاُ َع َّز َو َج َّل التُّرْ بَةَ يَ ْو َم ال َّس ْب َ :َو َسلَّ َم بِيَ ِدي فَقَا َل
َ َ«خل
،و َم ااِل ْثنَ ْي ِنA َ َ َو َخل،ال يَ ْو َم اَأْل َح ِد
ْ Aَق ال َّش َج َر ي َ َق فِيهَا ْال ِجبَ ََو َخل
،ا ِءAAو َم اَأْلرْ بِ َعA َ ُّق الن
ْ Aَور ي َ َ َو َخل،ق ْال َم ْكرُوهَ يَ ْو َم الثُّاَل ثَا ِءَ ََو َخل
َّ ِهA ق آ َد َم َعلَ ْي
اَل ُمA الس ِ ث فِيهَا ال َّد َوابَّ يَ ْو َم ْال َخ ِم
َ A َ َو َخل،يس َّ ََوب
ِرAآخ
ِ فِي،قA ِ A ِر ْال َخ ْلAآخ
ِ فِي، ِةAو ِم ْال ُج ُم َعAْ Aَبَ ْع َد ْال َعصْ ِر ِم ْن ي
ْ ا بَي َْن ْال َعAA فِي َم،ت ْال ُج ُم َع ِة
» ِلA ِر ِإلَى اللَّ ْيAص ِ َسا َع ٍة ِم ْن َسا َعا
رواه مسلم و غيره
Artinya : “Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah memegang
tangannya lalu bersabda: Allah menciptakan tanah pada
hari Sabtu, menciptakan gunung pada hari Ahad,
menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan bahan-
bahan mineral pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada
hari Rabu, menciptakan/menebar binatang pada hari
Kamis, dan menjadikan Adam sesudah Ashar pada hari
Jumat. Selesailah tercipta seluruh makhluk pada hari
terakhir di hari Jumat antara Ashar dan malam” (HR.
Muslim no. 2789 dan yang lainnya).7
Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi, sehingga mampu
mengkoordinasi gerak-gerak planet. Pada permukaan matahari tampak
ada bercak hitam, dengan adanya bercak hitam inilah para ahli dapat
menghitung kecepatan rotasi matahari, yaitu 27 hari. Lapisan matahari
bagian dalam disebut fotosfer, tebalnya kira-kira 352 KM. Lapisan luar
dari fotosfer disebut kromosfer, berwarna kemerah-merahan yang
berasal dari hidrogen pijar. Lapisan luar dari kromosfer adalah korona.
Korona akan tampak jelas pada saat terjadi gerhana matahari.
Diperkirakan umur matahari sampai sekarang sudah mencapai kira-
kira 5 miliar tahun, Dan suatu saat nanti jika bahan bakar hidrogen di
matahari akan habis akibatnya matahari akan berakhir pula.
8
Azhar Amsal M.Pd, Ilmu Alamiah Dasar (Banda Aceh: PeNa Banda Aceh, 2017), hlm 27-30
2. Garis Edar
Tatkala merujuk kepada matahari, bumi dan bulan di dalam Alquran
ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar
tertentu. Allah berfirman:
يز ْال َعلِ ِيم َ َِوال َّش ْمسُ تَجْ ِري لِ ُم ْستَقَرٍّ لَهَا ۚ ٰ َذل
ِ ك تَ ْق ِدي ُر ْال َع ِز
ُون ْالقَ ِد ِيم
ِ از َل َحتَّ ٰى َعا َد َك ْالعُرْ ج ِ َو ْالقَ َم َر قَ َّدرْ نَاهُ َمن,
َ
Artinya : “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan yang Mahaperkasa lagi Maha
Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-
manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang
terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang
tua.”(QS. Yasin_[36]:38-39)
قُلْ َأ َرَأ ْيتُ ْم ِإ ْن َج َع َل هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ُم اللَّي َْل َسرْ َمدًا ِإلَ ٰى يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة
َ ضيَا ٍء ۖ َأفَاَل تَ ْس َمع
ُون ِ َِم ْن ِإ ٰلَهٌ َغ ْي ُر هَّللا ِ يَْأتِي ُك ْم ب
يَ ْو ِم,ار َسرْ َمدًا ِإلَ ٰى َ َقُلْ َأ َرَأ ْيتُ ْم ِإ ْن َج َع َل هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ُم النَّه
َ ُْالقِيَا َم ِة َم ْن ِإ ٰلَهٌ َغ ْي ُر هَّللا ِ يَْأتِي ُك ْم بِلَي ٍْل تَ ْس ُكن
ون فِي ِه ۖ َأفَاَل
ُون ِ تُب
َ ْصر
Artinya : “Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah
menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah
kamu tidak mendengar?" Katakanlah: "Terangkanlah
kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah
yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu
beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?" (QS. Al-Qashash_[28]:71-72).
9
Warsiman dkk, Sains dan Islam (Malang: UB Press,2017), hlm 32-34
Artinya, perputaran bumi pada porosnya tidak menimbulkan keadaan
siang dan malam. Meskipun bumi berotasi, tetapi bumi hanya akan
terus mengalami malam atau siang saja. Sekali lagi, Allah telah
menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang berakal.
Bumi dapat saja selalu dalam keadaan malam tanpa siang. Bumi selalu
dalam keadaan malam dan gelap, jika posisi bumi cukup jauh dari
matahari. Artinya, jarak bumi dan matahari yang dalam kajian sains
sekitar 150 juta kilometer adalah jarak ideal yang telah ditetapkan oleh
Allah. Jika bumi menempati posisi saturnus, yang jaraknya terhadap
matahari sekitar sepuluh kali jarak bumi-matahari, apalagi menempati
posisi neptunus yang jaraknya tiga puluh kali jarak bumi-matahari,
maka intensitas cahaya matahari tidak cukup besar menjadikan
permukaan bumi terang benderang meskipun permukaan bumi tersebut
menghadap matahari. Ini berarti, pada permukaan yang menghadap
dan membelakangi matahari tidak mempunyai perbedaan intensitas
sinar yang berarti. Akibatnya, permukaan yang menghadap dan
membelakangi matahari akan selalu gelap dan senantiasa malam.
Begitu pula, dapat saja bumi selalu dalam keaadaan siang dan selalu
terang benderang yakni ketika bumi menempati posisi venus apalagi
merkurius. Jika bumi menepati posisi venus, maka intensitas panas
berlipat dua kali, sedangkan jika bumi menempati posisi merkurius,
intensitas panas berlipat enam kali. Akibatnya, suhu di bumi akan
meningkat tajam, menghadap atau membelakangi matahari akan terasa
terang benderang.10
10
Warsiman dkk, Sains dan Islam (Malang: UB Press,2017), hlm 41-43
sendiri. Hikmah yang tampak di sini adalah bahwa Allah memang
sengaja merekayasa gerak matahari sedemikian rupa untuk mengatur
siklus siang dan malam di setiap penjuru bumi . Andai saja siklus ini
tidak ada, niscaya urusan agama akan kolaps. Bagaimana manusia bisa
hidup dan beraktivitas jika dunia gelap gulita? Bagaimana mereka akan
bisa menikmati hidup tanpa pesona sinar dengan segala fungsi dan
manfaatnya? Tanpa bias cahaya, mata tidak akan bisa berfungsi dan
semarak warna pun juga tidak akan tampak.11
Begitupun dengan pergantian siang dan malam. Jika hari terus-
menerus siang, maka bagaimana makhluk hidup untuk beristirahat
memperoleh ketenangan? Begitupun jika hari terus-menerus malam,
maka bagaimana makhluk hidup melakukan aktivitas untuk memenuhi
kelangsungan hidupnya?. Matahari didedikasikan demi kepentingan
dan kemanfaatan seluruh penduduk bumi dengan kontraksi terang dan
gelapnya yang saling bekerjasama demi kebaikan dan eksistensi alam.
tentang masalah ini Allah mensinyalir nya dalam firman Q.S Al-Qaṣaṣ
ayat 72 :
ار َسرْ َمدًا ِإلَ ٰى يَ ْو ِمَ َقُلْ َأ َرَأ ْيتُ ْم ِإ ْن َج َع َل هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ُم النَّه
َ ُْالقِيَا َم ِة َم ْن ِإ ٰلَهٌ َغ ْي ُر هَّللا ِ يَْأتِي ُك ْم بِلَي ٍْل تَ ْس ُكن
ون فِي ِه ۖ َأفَاَل
ُون ِ تُب
َ ْصر
Artinya : “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bagaimana
pendapatmu jika Allah menjadikan untukmu siang itu
terus-menerus sampai hari Kiamat? Siapakah Tuhan selain
Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai
waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak
memperhatikan?”(Q.S Al-Qashas[28]:72)
11
Imam Al-Ghazali, Hikmah Penciptaan Alam Semesta (Bandung: Marja Bandung,2019), hlm 13
2. Hikmah di balik penciptaan bulan dan bintang
Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Q.S Al-Furqon ayat 61 :
12
Al Qur’an Tikrar surat Al Furqon ayat 61 (Bandung: Sygma,2014), hlm 359
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antariksa dan fenomena alam semesta menyiratkan betapa besarnya
kekuasaan Allah SWT, . Tak dapat dipungkiri para ilmuwan pun hanya
mampu menjamah Empat persen saja dari alam semesta ini. Hal ini
membuktikan betapa pentingnya Ilmu Alamiah Dasar untuk dikaji, karena tak
cukup dan tak akan mampu para ilmuwan meneliti hamya dengan konteks
realitanya saja, melainkan harus disertai penyelarasan dengan konteks tekstual
dari pedoman umat islam Al Qur’anul Karim yang telah mencakup berbagai
PAN ilmu dan aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Amsal M.Pd, 2017, Ilmu Alamiah Dasar, Banda Aceh, PeNa Banda Aceh
Sukistyowati Eka, 2014, Ensiklopedia Geografi, Bumi, dan Antariksa, Klaten, PT.
Cempaka Putih.
Tauhid Nur Azhar, 2012, Mengenal Allah, Alam, Sains dan Teknologi, Solo, Tinta
Media.