c. perkawinan tumbuh-tumbuhan
Jawaban ;
Masa awal adalah ledakan dilanjutkan pembentukan bintang-bintang yang dalam bahasa Al-
Qur'an disebut penyempurnaan langit. Debu dan gas antar bintang yang dalam surat Fussilat ayat 11
disebut dukhan menjadi makin padat. Bila panas yang dihasilkan inti telah cukup memantik reaksi
fusi nuklir, maka bintang akan bersinar. Suatu saat bintang akan meledak dan unsurnya menjadi
penyusun benda langit selanjutnya.
Menurut Prof Thomas, dua masa itu adalah penciptaan langit yang kadang disebut sebelum atau
setelah bumi karena prosesnya terus berlanjut. Dalam bahasa Al-Qura'an tentang teori Big Bang,
pengembangan alam, dan pembentukan bintang disebutkan sebagai "Dia meninggikan bangunannya
(langit) lalu menyempurnakannya" pada surat An-Nazi'at ayat 28.
Tahap kelima adalah munculnya air dan tumbuhan dalam Al-Qur'an surat An-Nazi'at ayat 31.
Sementara tahap keenam adalah proses geologi yang mulai stabil dengan munculnya gunung,
binatang, dan manusia dalam surat yang sama ayat 32-33.
Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar dua miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer
mulai terisi oksigen bebas. Menurut Prof Thomas tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak
hewan pada itulah yang agaknya dimaksud dalam Al-Qur'an surat Fussilat ayat 10.
Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, Alquran telah menerangkan awal kejadian alam
semesta, di mana dahulunya berupa gas dan seluruh benda langit di alam semesta dahulunya adalah
satu.
َض ا ْئتِيَا طَوْ عًا أَوْ كَرْ هًا قَالَتَا أَتَ ْينَا طَائِ ِعين
ِ ُْخَان فَقَا َل لَهَا َولِأْل َر
ٌ ثُ َّم ا ْست ََو ٰى إِلَى ال َّس َما ِء َو ِه َي د
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia
berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".” (QS Fusshilat: 11).
Alquran juga menerangkan kalau langit dan bumi diciptakan dalam enam periode.
Keterangan Alquran tersebut ternyata dibenarkan para ahli astronomi sekarang, padahal ayat itu
diturunkan 15 abad lalu kepada Nabi Muhammad SAW. Memang Allah menciptakan alam semesta
ini tidak dengan main-main tetapi sungguh-sungguh:
Maka seluruh benda di alam semesta ini berotasi dan berevolusi secara teratur, tidak berubah dan
selalu berlawanan dengan perputaran gerakan jarum jam sesuai Sunatullah. Sebagai makhluk
ciptaan Allah, mereka semuanya tunduk dan patuh atas kehendak dan perintah-Nya.
Perkawinan tumbuh-tumbuhan
Dalam buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk
dijelaskan, tangkai yang membesar itu bergantungan di luar bunga sampai digoyangkan oleh
angin.Kemudian serbuk sari berjatuhan dan diterbangkan oleh angin ke bunga lain yang
telah disiapkan untuk proses penyerbukan. Alquran memberikan petunjuk mengenai
penyerbukan melalui angin, serta sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan.
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya," bunyi Surah Al Hijr Ayat 22.
Ayat tersebut menunjukkan bahwa peran angin sangat penting dalam proses
kehidupan makhluk hidup, salah satunya tumbuh-tumbuhan. Apabila tidak ada angin, maka
proses perkembangan tumbuh-tumbuhan yang melalui angin akan hilang dan punah.
Fase pertama dalam proses pembentukan hujan adalah angin. Dalam sebuah penelitian
sampai awal abad ke-20, diketahui bahwa angin pula yang menggerakan awan.Sementara
penelitian ilmu meteorologi modern diketahui bahwa angin berperan dalam proses
penyerbukan dan pembentukan hujan.Dalam proses hujan, angin juga diketahui
mengawinkan partikel-partikel yang dibawa dari laut dengan uap air yang melayang di udara
dan akhirnya membantu dalam proses pembentukan hujan.
Jika angin tidak memiliki sifat ini, maka butiran-butiran air yang ada di atmosfer
bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujan pun tidak akan pernah terjadi. Inilah
salah satu penjelasan peran angin dalam proses perkawinan tumbuhan yang selaras dengan
ilmu pengetahuan.
Mengenai penyerbukan melalui angin ini, Alquran memberikan petunjuknya. Allah SWT
dalam surat Al-Hijr ayat 22 berfirman: "Dan Kami telah meniupkan angin untuk
mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)..."
Sekiranya tidak ada angin, maka tumbuh-tumbuhan yang proses perkembangannya melalui
angin, tentunya akan punah dan hilang.
Maha Suci Allah SWT yang berfirman: "Alif, Laam, Miim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada
keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS Al-Baqarah: 1-2)