Anda di halaman 1dari 4

LTM MPK AGAMA ISLAM

Muhammad Hisyam Firmansyah


2006482400
LTM
Jurusan Teknik Elektro
Agama Islam-24
LTM VTR AGAMA ISLAM

DRAMA JAGAD RAYA VERSI AL-QURAN DAN SAINS

Al-Qur’an merupakan rujukan utama dan juga pedoman hidup manusia. Di dalam Al-Qur’an,
terdapat ayat yang menyebutkan tentang proses penciptaan manusia, yaitu Al-Qur’an Surat Al-
Mukminun ayat 12 yang berbunyi:

ۡ‫سانَۡ ِمنۡ سُ ٰللَ ۡة ِمنۡ ِطين‬ ِ ‫َولَقَ ۡد َخلَقنَا‬


َ ‫اۡلن‬
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.”

Lalu di Al-Quran surat Al-Araf ayat 25 disebutkan bahwa:

َۡ‫ل ِفي َها تَح َيونَۡ َو ِفي َها تَ ُموتُونَۡ َو ِمن َها تُخ َر ُجون‬
َۡ ‫قَا‬
"Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan."

Menurut ayat-ayat diatas , sejak awal diciptakan badan kita memang terbuat dari tanah planet
bumi. Manusia memang diciptakan dari tanah dan unsur-unsur yang ada di Bumi. Hal ini pun
sudah diteliti berdasarkan ilmupengetahuan dan memang telah terbukti bahwa senyawa-senyawa
organik pada tanah dibumi ini dapat ditemukan pula di tubuh manusia seperti unsur-unsur karbon
, hydrogen, nitrogen , oksigen , fosfor , sulfur , kalsium dan lainnya. Sejak awal, manusia
diciptakan di bumi, bertempat tinggal,mati, dan juga dibangkitkan juga dibumi.

Lalu, hal ini kemudian akan menimbulkan satu pertanyaan, yaitu “apakah planet bumi yang
manusia tempati sekarang akan sama seperti bumi di masa manusia dibangkitkan? planet bumi
akan di renovasi oleh Allah sesuai dengan kebutuhan di fase akhirat. Oleh karena itulah, Allah
akan melakukan "renovasi" pada bumi ini yang nantinyaakan menjadi tempat kebangkitan dari
manusia setelah kiamat yaitu yang kita kenal sebagai Padang Mahsyar. Hal ini dijelaskan pada
surat Ibrahim ayat 48:

ِۡ ‫اح ِۡد القَ َّه‬


‫ار‬ ۡ ِ ‫ض غَي َۡر اۡلَر‬
ِٰۡ ِ ‫ض َوالسَّمٰ ٰوتُۡ َوبَ َر ُزوا‬
ِ ‫لِل ال َو‬ ُۡ َّ‫يَو َۡم تُبَد‬
ُۡ ‫ل اۡلَر‬
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan
mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa,
Mahaperkasa.”
Informasi dari Allah di dalam al-qur’anۡ mirip dengan puzzle, kita harus mengambil potongan
ayat dan disusun dengan benar maka kita akan mendapatkan informasi yang benar. Cara yang
tepat untuk membaca dan memahami Al-Quran adalah dari tafsir.

Selain penciptaan manusia, di dalam Al-Qur’an juga terdapat penjelasan mengenai penciptaan
jagat raya. Penjelasan ini juga sesuai dengan hasil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan
oleh para ilmuwan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 30 yang
berbunyi:
َ ‫ۡاَ َولَمۡ َي َرۡ الَّذِينَ ۡ َكف َُر ۤۡواۡ اَ َّنۡ السَّمٰ ٰوتِۡ َواۡلَر‬
‫ضۡ كَانَـتَاۡ َرتقًاۡ فَفَتَق ٰن ُه َماؕۡۡ َو َج َعلنَاۡ ِمنَ ۡ ال َمآ ِءۡ كُلَّۡ شَى ۡء‬
َۡ‫َحىۡؕۡۡاَفَ ََلۡيُؤ ِمنُون‬
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya
menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Bumi sangat kecil jika dibandingkan dengan tata surya dan galaksi bimasakti. Jagat raya tidak
diketahui seberapa besarnya. Al-qur’anۡmenggambarkanۡbahwaۡjagatۡrayaۡdiciptakanۡolehۡAllahۡ
lalu dilenyapkan kembali.

Berdasarkan ayat tersebut, dijelaskan proses penciptaan jagat raya, yaitu pada awalnya bumidan
langit merupakan suatu kesatuan yang padu. Jagat raya pada awalnya berada pada satu titik, di
mana menurut ilmu pengetahuan dan hasil penelitian dari pada ilmuwan di berbagai belahan
bumi, memang seluruh jagat raya ini berasal dari suatu titik singular. Titik itu kemudian
menciptakanledakan yang dahsyat yang kita ketahui sebagai teori Big Bang.Selain teori Big
Bang, terdapat jugateori Fluktuasi Kuantum yang dikemukakan oleh StephenHawking.
TeoriFluktuasi Kuantummenjelaskan bahwa jagat raya terbentuk karena adanya
fluktuasikuantumyang terjadi karena adanya perubahan materi, ruang, dan waktu. Namun,
Stephen Hawking menghindari pertanyaan mengenai dari mana asal fluktuasitersebut karena ia
adalah seseorang yang tidak mempercayai keberadaan tuhan. Fluktuasi merupakan perubahan
dinamika keadaan yang pasti berubah da;am beberapa waktu tertentu dengan keadaan yang tidak
dapat diprediksi, Keadaan inilah yang merupakan bukti dari keberadaan Tuhan yang Maha
Pencipta. Apabila kita tarik mundur lagi ke masa lalu, para ilmuwan juga masih belum
bisamenjelaskan mengapa hal-hal itu terjadi karena pada dasarnya semua yang telah terjadi
itumerupakan ciptaanAllah SWT.

Jagat raya yang berasal dari satu titik, terus meluas dan berkembang hingga saat ini. Dalam Al-
Qur’andan dari sudut pandang ilmu pengetahuan, dapat terlihat realita dari jagat raya yang sedang
mengembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan data-data pengamatan teleskop dan observasi para
ilmuwan di berbagai belahan bumi. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan bahwa ternyata
benda benda langit sedang bergerak menjauhatau masih terus berkembang. Pengetahuan saat ini
masih belum bisa menjelaskan mengenai seluruh jagat raya, hanya 5% ilmu yang baru diketahui
dan dipelajri oleh ilmuwan, sementara 95% sisanya masih belum dapat diketahui. Allah
memerintahkan kepada manusia untuk mengamati jagat raya ini.

Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Ghayiyah ayat 17-18 disebutkan:


ۡ‫ۡرفِ َع إ‬
‫ت‬ َ ‫اءۡ َكي‬
ُ ‫إف‬ َّ ‫ت َو ِإلَىۡال‬
ِ ‫س َم‬ ۡ‫إفۡ ُخ ِلقَ إ‬ ِ ‫ۡأَفَ ََلۡيَنظُ ُرونَ ۡ ِإلَ إ‬
َ ‫ىۡاْلبِ ِلۡ َكي‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (17) Dan langit,
bagaimana dia ditinggikan? (18) Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan?”

Kesimpulannya, di dalam Al-Qur’an terdapat penjelasan tentang penciptaan manusia, jagat raya,
dan segala ilmu pengetahuan lainnya. Informasi dan hal yang terkandung salam Al-Qur’an tidak
bertentangan dengan data-data ilmiah, namun berjalan seiringan dan berdampingan. Sebagai
umat muslim, kita harus memahami dan memaknai maksud dari isi Al-Qur’ansecara menyeluruh
atau holistic. Ayat-ayat yang ada harus dikaji secara luas dan menyeluruh, dan melakukan tafsir
bersama dengan orang yang ahli dalam bidang tersebut agarpenafsiran yang dilakukan tidak
melenceng dari maksud ayat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai