Ada berbagai aspek dalam Quran yang menjadikannya bisa mengijaz, dan
salah satunya adalah aspek ilmiah. Maksudnya, apa-apa yang disampaikan
dalam Quran ternyata menunjukkan terhadap berbagai ilmu pengetahuan
atau sains. Banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan kebenaran secara
ilmiah. Ada ungkapan Semakin maju perkembangan Ilmu Pengetahuan,
maka akan semakin terungkap kebenaran Quran.
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi
keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa
mereka tidak beriman? (QS. AL- ANBIYA: 30)
Ayat tersebut berkaitan dengan Big bang theory yaitu teori terbentuknya
alam semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta
merupakan satu kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang
menghasilkan pecahan-pecahan dan meluas. Teori Big Bang ini adalah teori
penciptaan bumi yang paling diakui di era modern. Sebelumnya muncul teori
bahwa alam ini statis sejak awal terciptanya. Lalu pada tahun 1929, Ahli
astronomi dari Amerika, Edwin Hubble mengemukakan tentang teori Big
Bang. Teori ini berawal dari pengamatan Bubble pada bintang-bintang
dengan menggunakan teleskop raksasa. Ketika itu ia menemukan bahwa
bintang-bintang itu memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya.
Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini bergerak menjauhi kita. Sebab,
menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang
sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu,
sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah. Selama
pengamatan oleh Hubble, cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna
merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang ini terus-menerus bergerak
menjauhi kita.
Relativitas Waktu
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu (QS. Al-Sajadah: 05)
Kedua ayat di atas berkaitan dengan temuan bahwa waktu akan berjalan
lebih lambat seiring dengan kecepatan cahaya. Semakin kita bergerak
dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka semakin lambat
pergerakan waktu kita. Teori ini dikemukakan oleh Einstein dimana telah
dilakukan penelitian menggunakan dua buah jam atom: jam A dan jam B.
Jam A disimpan di bumi, sedangkan jam B dibawa keliling dunia via pesawat
jet. Hasilnya? Setelah sampai di bumi lagi, Jam B menunjukkan
keterlambatan waktu sepersekian juta detik terhadap jam A.
Lapisan Atsmosfer
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi(QS. AlThalaq: 12)
Dalam ayat ini, disamping menjelaskan tentang lapisan langit, Allah juga
menjelaskan tentang jumlah lapisan bumi, yakni 7 lapis sebagaimana jumlah
lapisan langit. Dalam sains modern disebutkan bahwa bumi terdiri dari tujuh
lapis. Teori sebelumnya menyebutkan bahwa bumi terdiri dari tujuh lapis.
Kemudian US Geological Survey mengemukakan bahwa bumi terdiri dari
tujuh lapis. Ketujuh lapis tersebut adalah: 1). Kerak Samudera yang
ketebalan berkisar 5 sampai 15 KM. 2). Kerak Benua yang ketebalan berkisar
antara 30 sampai 35 KM. 3). Selubung atas (upper mantle), ketebalan
lapisannya 34-400 KM. 4). Selubung transisi, yang mempunyai ketabalan
400-700 KM. 5). Selubung bawah (lower mantle) yang memiliki ketabalan
700-2900 KM. 6). Inti luar (outer core), ketebalannya mencapai 2900 sampai
5100 KM. 7). Inti dalam (inner core), ketebalannya adalah antara 5100
sampai 6370 KM.
Berdasarkan ayat tersebut, ada tiga tahap turunnya hujan, yaitu: adanya
angin yang menggerakkan awan, berkumpulnya awan, terjadinya hujan.
Berdasarkan pengamatan radar, memang ada tiga tahap terjadinya hujan,
dan hal itu sama dengan yang dijelaskan dalam Quran
Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan
dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu,
apakah mukjizat Nabi Muhammad SAW?
Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan
kepada Nabi Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah
kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran
bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat
Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke
dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah
berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun ayatayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah.
Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat
Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil
membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.
Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber,
di mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayatayatnya.
A.
1.
KEBUMIAN
Lapisan-Lapisan Atmosfer
Salah satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam AlQuran adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapisan.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:29)
Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. (QS. Fussilat:11-12)
Kata langit, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Quran,
digunakan untuk mengacu pada langit bumi dan juga keseluruhan alam
semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau
atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri atas lapisanlapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis
sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran, atmosfer terdiri atas tujuh
lapisan. Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa
lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan
dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut
TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer.
Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER.
Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat
ke-12, Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dengan kata
lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap
langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami,
tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi
kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap
lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan
terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio
hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya.
Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah
sebagaimana berikut: Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah
dinamakan troposfer. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada
troposfer. (http://muttley.ucdavis.edu/Book/Atmosphere/beginner/layers01.html). Sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin
ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh
Al Quran 1.400 tahun yang lalu.
2.
Fungsi Gunung
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi
itu (tidak) goncang bersama mereka... (QS. Al Anbiya:31)
Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gununggunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi. Kenyataan ini
tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Quran diturunkan.
Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi
modern. Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil
pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang
membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan
yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara
yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan
bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang
dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam
jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan
bumi.
Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah
perumpamaan sebagai pasak:
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan
gunung-gunung sebagai pasak? (QS. An Naba:6-7)
Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan
penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Quran berabad-abad lampau
sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.
3.
Pergerakan Gunung
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml:88)
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau
benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia,
Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari
Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah
pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan
yang lebih kecil.
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut
Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya
perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah
continental drift atau gerakan mengapung dari benua untuk gerakan
ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978,
s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Quran bahwa fakta
ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah
dinyatakan dalam Al Quran.
4.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan
teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan
semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat
An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak,
yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang
tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh
Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun. (QS An Nuur: 40).
5.
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini
tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (Q.S Al Furqan:53)
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba
ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap
rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di
sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi
keduanya.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan
tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana
terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman
ayat 22 yang berbunyi Yakhruju minhuma lulu`u wal marjaan ertinya
Keluar dari keduanya mutiara dan marjan. Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.
6.
(1) Demi bukit (Sinai), (2) dan kitab yang ditulis (3) pada lembaran terbuka,
(4) Demi Baitul Mamur (kabah), (5) atap yang ditinggikan (langit), (6) dan
laut yang di dalam dasarnya ada api.(QS. Ath-Thuur [52]: 1-6).
Hingga baru-baru ini di temukan bahwa bumi yang kita huni ini memiliki
lapisan batu bagian luar yang terbelah menjadi beberapa lempengan yang
terhampar hingga mencapai ratusan kilometer persegi. Kedalaman berkisar
antara 65 hingga 150 km. yang mengherankan adalah lempenganlempengan ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya, sehingga
menjadikannya seolah-olah seperti satu lempengan saja. Allah SWT pernah
bersumpah dalam salah satu ayat berikut:
Dan demi bumi yang mempunyai belahan. (QS. Ath-Thoriq [86]: 12).
Dalam ayat ini, jelas sekali kemukjizatan dan keistimewaan Al-Quran, Allah
SWT bersumpah demi belahan (lempengan) yang merupakan kesatuan dari
beberapa lempengan bumi- para ilmuan menyamakannyu seperti daging
yang berbentuk bola tenis.
Dua orang ilmuawan Rusia, Anatho Sjabaftisy, ahli Geologi, dan Yuri
Bejdenhov, ahli Biologi dan Geologi, bersama dengan seorang ilmuwan
Amerika, Rona Clant, mengadakan penyelaman di dekat salah satu lempeng
terpenting di dunia. Mereka menyelam dengan menggunakan kapal selam
modern Mira hingga sampai pada titik tujuan berjarak 175 km dari pantai
Miami. Mereka menyelam hingga kedalaman 2 mil dari permukaan air laut,
sehingga sampai pada lahar di dalam laut. Tidak ada yang memisahkan
mereka dari lahar tersebut kecuali sebuah lubang dari Akrelik. Saat itu suhu
mencapai 2310C dan mereka berada pada tepi bebatuan jurang, yang
dibawahnya memancar air mata menyala-nyala. Di sana merupakan pangkal
bumi di lembah dalam samudra. Mereka benar-benar menyaksikan bahwa air
dingin yang terdapat di permukaan laut bergerak menuju ke bawah.
Pada kedalaman satu mil di bawah laut, lahar letusan gunung berapi
semakin dekat dan meleleh keluar dan memanas, hingga kemudian
menyemburkan abu-abu vulkanik dan zat-zat tambang yang amat panas.
Para ilmuan telah menegaskan bahwa hal seperti ini trejadi di seluruh lautan
dan samudra. Kadang sering terjadi di satu tempat, tetapi pada tempat yang
lainnya jarang terjadi. Gunung-gunung berapi di dasar samudra jumlahnya
lebih banyak dan lebih aktif dibandingkan dengan gunung-gunung berapi di
atas daratan. Gunung-gunung berapi tersebut terbentang sepanjang dasar
samudra.
Keajaiban yang terdapat pada frasa al-bahru al-masjur adalah bahwa dengan
tidak adanya oksigen di dasar lautan, tidak memungkinkan bagi lahar
vulkanik menyeruak melewati lempengan di dasar samudra dan mencapai
ketinggian garis lempengan tersebut. Selain itu, lahar vulkanik biasanya
berwarna kehitam-hitaman, sangat panas, dan tidak langsung bergejolak.
Lempengan di dasar lautan menyerupai tempat pembakaran roti. Jika
7.
Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah
berkaitan dengan ayat Al Quran sebagai berikut:
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain
ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya
fisika yang dinamakan tegangan permukaan, air dari laut-laut yang saling
bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis,
tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain,
seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A.,
Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley
Publishing, s. 92-93.)
Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah
dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui
selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua
tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan
keduanya.
Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak
memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan,
ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Quran.
B.
1.
BIOLOGI
Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita
2.
Sidik Jari
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu
orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19.
Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa
yang tidak memiliki arti.
3.
Kelahiran Manusia
3.
4.
4.
Setetes Mani
5.
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim,
dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Quran, fakta ini, yang
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani
itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. Al Insan:2)
6.
Penelitian sebelumnya diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh selsel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara
bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi
yang berbeda dalam Al Quran, yang menyatakan bahwa jenis kelamin lakilaki atau perempuan diciptakan dari air mani apabila dipancarkan.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46
kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai
kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut XY pada pria, dan XX pada
wanita. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan
silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam
keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang
membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X.
Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang
berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika
satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang
membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada
sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y.
Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Quran telah
mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan
menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi
air mani dari pria.
7.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi
yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam
ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga
akhirnya menjadi segumpal daging. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat
oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot,
yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari
darah ibu. Zigot terlihat seperti sekerat daging. Namun, zigot tersebut tidak
melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding
rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui
hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari
tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson,
T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa
A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Quran and
Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Quran and Sunnah,
s. 36)
keajaiban penting dari Al Quran terungkap. Saat merujuk pada zigot yang
sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata alaq dalam Al
Quran:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari alaq (segumpal darah). Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. (Al Alaq:1-3)
Arti kata alaq dalam bahasa Arab adalah sesuatu yang menempel pada
suatu tempat. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan
lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat
digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali
lagi membuktikan bahwa Al Quran merupakan wahyu dari Allah, Tuhan
Semesta Alam.
8.
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al Muminuun:14)
Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini
bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan
mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi
baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Quran adalah benar kata demi
katanya. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa
perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang
digambarkan dalam ayat tersebut.
9.
Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan
terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada
dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel
penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga
lapisan.
2.
Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini
bayi disebut sebagai embrio. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi
mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
3.
Tahap Fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa
kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai
manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya
memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini
berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut
hingga minggu kelahiran.
10.
Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan
sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit.
Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu
menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.
Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu
fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa
menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat
bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http://
www.icr.org/pubs/imp-259.htm)
Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang
hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya
menyapihnya dalam dua tahun.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (QS. Luqman:14)
C.
FISIKA
1.
Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Quran.
Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti besi, kita diberitahu sebagai berikut:
Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia . (QS. Al Hadid:25)
Kata anzalnaa yang berarti kami turunkan khusus digunakan untuk besi
dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi
diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita
mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni secara bendawi
diturunkan dari langit, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki
keajaiban ilmiah yang sangat penting.
besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat.
Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang,
bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak
melalui peristiwa yang disebut nova atau supernova. Akibat dari ledakan
ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru
alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami
tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
2.
Relativitas Waktu
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah
sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi
Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS Al Hajj:
47)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu. (QS As Sajdah:5)
3.
D.
1.
ASTRONOMI
Pemisahan Langit dan Bumi
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi
ketiadaan, dimana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang
hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan
waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan
kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Sensor sangat peka pada
satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992
berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini
merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan
ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
2.
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya
Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada
tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble,
seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi
terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala
sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam
semesta tersebut terus-menerus "mengembang".
3.
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia
menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam (QS.
Az Zumar:5)
Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam
yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai
bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini
berarti bahwa dalam Al Quran, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah
diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara
berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua
perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini.
Sebaliknya, ayat-ayat Al Quran berisi informasi yang hanya mampu kita
pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Quran adalah firman Allah,
maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayatayatnya ketika menjelaskan jagat raya.
4.
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi
bergerak dalam garis edar tertentu: Dan matahari berjalan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui. (QS. Yasin:38)
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar
seperti ini, dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: Demi langit yang
mempunyai jalan-jalan. (QS. Az Zariyat:7)
5.
Kadar Hujan
Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu
kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari dalam kubur). (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
Kadar yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik
hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama.
Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah
ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini
menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah
siklus seimbang menurut ukuran tertentu.
Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya
terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah
tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada
kecepatan yang mampu merusak apa saja. Namun tidak demikian
terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun, kecepatan rataratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini
disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa.
Tak sebatas itu saja pengukuran tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada
lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun
6.
Dalam sebuah ayat Al Quran disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan
terbentuknya hujan karenanya.
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan
hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali
bukanlah kamu yang menyimpannya. (Al Quran, 15:22)
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan
adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin
dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan.
Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran
mengawinkan dari angin dalam pembentukan hujan.
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia
menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
[QS. Az-Zumar (39) ayat 5]
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya. [QS: AlAnbiya (21) ayat 33]
Kedua ayat di atas, serta masih banyak ayat lainnya, menjelaskan bahwa
malam dan siang telah diatur waktunya dengan pasti, bahwa bumi tidak
diam namun bergerak dalam porosnya, serta menyebutkan bahwa bumi dan
bulan memiliki orbit, menjelaskan teori heliosentris yang dipopulerkan
Copernicus. */Tika Afidah, dari berbagai sumber.
10 ayat Al-Quran yang terbukti secara ilmiah
Thursday, 20 November 2014 11:16
Bagi umat muslim, al-Quran dianggap sebagai penyempurna bagi kitabkitab sebelumnya. Salah satu keajaiban al-Quran adalah terpeliharanya
keaslian isi. Al-Quran tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan
pada malam 17 Ramadan (14 abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan
mungkin sampai hari kiamat nanti.
Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah
termaktub dalam al-Quran yang datang sebelum penelitian diadakan.
Berikut 10 ayat al-Quran yang terbukti secara ilmiah:
1.
Definisi sungai sendiri adalah aliran air yang besar, memanjang, kemudian
mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Namun melihat penelitian yang baru saja dilakukan oleh ilmuan Jacques-Yves
Cousteau, pakar peneliti dunia bawah laut asal Mexico, sepertinya sungai
perlu didefinisikan ulang. Penelitian yang ia tekuni menemukan bahwa
terdapat sungai di dalam lautan. Jadi akan ada bagian dari lautan yang
mempertemukan antara air tawar dan asin. Sungai bawah laut tersebut
terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan air. Hal inilah yang telah
disampaikan al-Quran lewat surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat AlFurqan ayat 53 yang artinya: Dia membiarkan dua lautan mengalir yang
Sidik jari
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang
pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia
digunakan untuk keperluan identifikasi karena di dunia ini tidak ada manusia
yang memiliki sidik jari yang persis sama. Seiring perkembangan zaman,
sidik jari sudah di kembangkan ke arah security system yang berfungsi
sebagai data keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan
bersifat permanen. Itu berarti dari bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak
akan berubah sebagaimana garis tangan. Kekhasan sidik jari ini telah
disampaikan al-Quran surat Al Qiyamah ayat 3-4 yang artinya Apakah
manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna.
4.
Orang muslim pasti pernah mendengar arti dari surat QS Adz-Zaariyat ayat
49: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat akan kebesaran Allah. Menurut ayat ini, Allah telah menciptakan
segala sesuatunya secara berpasangan, termasuk berbagai partikel yang
ada di bumi. Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan
penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan
(terdapat proton dan neutron dalam elektron). Penemuannya dinamakan
Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena
penemuannya itu.
5.
Pada tahun 2008, hujan berwarna merah yang dipastikan oleh bakteriolog
setempat sebagai darah jatuh pada sebuah komunitas kecil di La Sierra,
Choco, Kolombia. Sebagian sampel diambil dan analisis, dan hasilnya
menunjukkan bahwa air itu darah. Quran surat Al-Araf ayat 133 telah
memperingatkan kejadian ini: Maka Kami kirimkan kepada mereka angin
topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi
mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
7.
penciptaan alam semesta yang lain, teori ini telah memberikan penjelasan
paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta
pengamatan. Begitulah yang juga disampaikan al-Quran dalam surat AlAnbiya' ayat 30: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
8.
Cerita tentang kehebatan kapal Nabi Nuh yang terdampat setelah banjir
bandang sudah diwariskan dalam al-Quran Hud ayat 44 yang artinya Hai
bumi tahanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, dan airpun
disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas
bukit Judi (tempat yang tinggi), dan dikatakan: Binasalah orang-orang yang
zalim. Setelah selang dekade berlalu, sejumlah peneliti menemukan buktibukti valid tentang keberadaan kapal Nuh tersebut. Melalui penelitian
selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu situs
yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di
pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran.
Pemerintah Turki mengklaim 3500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut
ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya.
9.
Bagi umat Islam, al Quran merupakan sumber pokok ajaran Islam yang
salah satu fungsinya adalah sebagai huda (petunjuk). Lewat petunjuk yang
termaktub di dalam al Quran diharapkan manusia mendapat berbagai
jawaban dan petunjuk untuk semua urusan baik di dunia maupun di akhirat.
Al Quran adalah mukjizat abadi yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan al Quran terdiri dalam dua aspek, yakni
dalam aspek kebahasaan dan dalam aspek kandungan. Dalam aspek
kebahasaan, para ulama sepakat bahwa al Quran memiliki uslub (gaya
bahasa) yang tinggi, fasahah (ungkapan kata yang jelas), dan balagah
(sastra) yang dapat mempengaruhi jiwa pembacanya dan pendengarnya
yang mempunyai cita rasa bahasa Arab yang tinggi. Sedangkan dalam aspek
kandungan, al Quran merupakan isyarat ilmiah yang banyak berisi informasi
ilmu pengetahuan dan sains walaupun hanya dalam isyarat ilmiah, seperti
informasi dalam ilmu pengetahuan alam, diantaranya ilmu biologi, ilmu
fisika, ilmu astrofisika, dan lain sebagainya. Jadi bukan rahasia lagi, bahwa isi
kandungan al Quran memuat begitu banyak pernyataan dan isyarat ilmiah
yang sebenarnya mendorong kita untuk melakukan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menunjukan secara eksplisit
maupun implisit hukum dan keteraturan alam semesta dan ketentuanketentuan Allah SWT yang bersifat absolut yang perlu dipelajari dan
dibuktikan secara ilmiah.
Untuk itu sebagai umat Islam, wajib bagi kita untuk terus mengkaji al Quran.
Sebagaimana sedari awal Allah sudah memerintahkan iqra kepada kita
semua. Kata iqra dalam ayat pertama atau wahyu pertama sebenarnya
memberikan sinyalemen kepada umat Islam agar mampu untuk memahami
ayat-ayat Allah baik ayat-ayat yang termaktub dalam al Quran (ayat-ayat
Quraniyah) dan ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta ini (ayat-ayat
Kauniyah). Setelah memahami ayat-ayat Allah baik yang berupa ayat-ayat
Quraniyah dan ayat-ayat Kauniyah, diharapkan kita dapat memahami
menyingkap misteri fenomena alam yang belum terungkap, serta
memberikan jawaban terhadap persoalan ilmu pengetahuan dan sains.
Melalui tulisan ini penulis ingin mengindetifikasi hubungan al Quran dan
sains, sekaligus menganalisis ayat-ayat yang berhubungan dengan sains.
Khususnya tentang proses penciptaan manusia dan penciptaan bumi.
II. PEMBAHASAN
A. Kolerasi antara Al Quran dan Sains
Hubungan antara al Quran dan sains ibarat dua sisi mata uang yang tidak
bisa dipisahkan. Al-Quran menghormati kedudukan ilmu dengan
penghormatan yang tidak ditemukan bandingannya dalam kitab kitab suci
kerja alam dunia ini. Tidak kurang dari 750 ayat dari 6000-an ayat al-Quran
memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam
sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali
maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran seperti; Apakah kamu tidak
memperhatikan?, Apakah kamu tidak berpikir?, Apakah kamu tidak
mendengar?, Apakah kamu tidak melihat?. Sering pula di akhiri dengan
kalimat seperti Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang berpikir, Tidak
dipahami kecuali oleh Ulul Albaab. Demikianlah mukjizat terakhir rasul yang
selalu mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir,
merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia
ini.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10
Masehi di Timur Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan
yang berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar, melihat,
memperhatikan, merenungkan, dan memikirkan) dan
mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat maupun metode yang
berguna bagi kehidupan manusia.
Jika kita membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan
mendapati begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu
pengetahuan dan sains. Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi
kegelapan ilmu perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk
pengobatan. Namun berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah
mengembangkan berbagai metode pembedahan manusia, dialah sang bapak
kedokteran modern. Karya monumentalnya, Alqanun fi At Tib (yang
diterjemahkan ke Eropa menjadi canon), menjadi rujukan utama dunia
kedoktekan sampai abad ke 19. Dikenal juga saintis Islam yang bernama alKhawarizmi, dia telah mengembangkan metode al-goritma. Kenapa disebut
al-Goritma? al-Goritma merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi.
Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu Sina menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi
Averoes. Dan masih banyak lagi penemuan-penemuan di dunia Islam pada
masa itu seperti, metode fotografi paling awal yang disebut ruang gelap, jam
air, piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali
mengapresiasi kandungan al-Quran, akibat banyaknya muslim yang tidak
paham bahasa al-Quran, meskipun hanya sebatas pemahaman tingkat
dasar. Akibat tidak paham bahasa al-Quran, membaca al-Quran hanya
sebatas ritualitas saja. Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk
sekedar menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain
disebabkan oleh minimnya pengetahuan generasi muda Islam tehadap
bahasa al-Quran.
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami
mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: (Orang) ini tidak lain
hanyalah manusia seperti kamu, Dia Makan dari apa yang kamu makan, dan
meminum dari apa yang kamu minum.
Manusia dalam al Quran juga disebut an Ns, yakni yang menunjukan
makhluk sosial yang saling membutuhkan, yang bersuku-suku, dan
berbangsa-bangsa. Manusia dalam pengertian an Nas ini terdapat dalam
surah al Hujurat ayat 13.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Manusia dalam al Quran sering juga disebut al Insn. Dalam al Quran, kata
al Insn mengandung pengertian makhluk mukallaf (ciptaan Allah yang
dibebani tanggung jawab) pengemban amanah Allah SWT dan khalifah Allah
SWT di bumi. Atau dalam pengertian lain, al Insan dapat didefinisikan
makhluk Allah yang memiliki potensi untuk beriman kepada Allah, dengan
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
Setelah kita memahami pengertian manusia serta perbedaannya menurut al
Quran, kini kita akan memahami manusia dalam konteks asal usul
penciptaannya. Di dalam al Quran, Allah SWT menginformasikan tentang
asal usul atau proses penciptaan manusia. Banyak ayat al Quran yang
mengindikasikan peranan air dan tanah dalam penciptaan makhluk termasuk
manusia di dalamnya. Salah satu diantara ayat-ayat yang mengindikasikan
bahwa manusia tercipta berasal dari air adalah dalam surat al Furqan ayat
54:
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia
itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Sedangkan salah satu ayat yang mengindikasikan peranan tanah dalam
penciptaan manusia adalah dalam surat al Muminun ayat 12-14.
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14. kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.
Proses kejadian manusia sebagimana dikemukakan dalam ayat tersebut
telah terbukti sejalan apa yang telah dijelaskan berdasarkan analisis ilmu
pengetahuan dan sains. Dari ayat yang telah disebutkan menjelaskan bahwa
Allah SWT menciptakan manusia berawal dari saripati yang berasal dari
tanah yang kemudian dijadikan nuthfah (air mani) yang kemudian menjadi
zigot sebagai hasil pembuahan. Kemudian berubah lagi menjadi alaqah
yang secara harfiah diartikan sebagai sesuatu yang melekat.Dalam ilmu
embriologi, setelah menempuh masa sekitar dua puluh tiga hari, zigot
kemudian menempel pada dinding rahim dan inilah yang disebut al Quran
sebagai alaqah (segumpal darah). Dari alaqah ini kemudian berubah
menjadi mudhgoh yang secara harfiah berarti segumpal daging, atau dalam
ilmu embriologi disebut sebagai embrio.Kemudian mudhgoh (embrio)
tersebut menjadi tulang yang terbungkus dalam daging (fetus) dan ini terjadi
setelah tiga bulan pembuahan. Itulah yang dimaksud dengan janin yang
kemudian ditiupi ruh dan menjadi makhluk yang bernyawa.
Di tahun 1982 Keith Moore, seorang profesor di Universitas Toronto,
menghasilkan sebuah buku berjudul The Developing Human, edisi ke 3.
Dalam buku ini Moore menyatakan keterkejutannya mengenai bagaimana
perkembangan embrio dikisahkan dalam Al-Quran. Moore dan para kaum
Muslim pendukungnya merujuk kepada ayat berikut ini:Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani dalam tempat yang kokoh; Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah; lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging; dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging; kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang lain. (Surah 23:13-14). Al-Quran mengatakan bahwa
gumpalan darah kemudian menjadi tulang dan kemudian Tuhan
membungkus tulang dengan daging (Surah 23:13-14). Adalah suatu fakta
ilmiah bahwa jaringan terbentuk lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat
kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan membangun kalsium)
bertahun-tahun setelah kelahiran.Oleh sebab itu, ini sudah jelas adalah satu
dari banyak ketidakcermatan ilmiah dalam al-Quran.
Fase-fase sebagaimana tersebut di atas, tersebut pula di dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.Abu Abdurahman bin Masud ra
berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: Sesungguhnya setiap kalian
dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa
nuthfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40
hari).Kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula.
Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat maka ia meniupkan ruh
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit.
C. Penciptaan Alam Semesta Dalam Perspektif Al Quran dan Sains
Informasi tentang penciptaan jagat raya banyak ditemukan dalam al Quran,
antara lain dalam QS. Qaf : 38 :
Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa
keletihan.
Dalam QS. As Sajdah: 4 :
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. tidak
ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula)
seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?.
Dalam QS. Hadid: 4 :
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia
bersemayam di atas arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi
dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa
yang naik kepada-Nya dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada.
dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Dari beberapa ayat di atas dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi
adalah Allah SWT. Semua diciptakan dalam waktu enam hari yang
kemudian dipahami dengan enam masa atau enam periode. Sebab hari yang
dimaksud bukan dalam pengertian 24 jam. Dalam al Quran dijelaskan dan
diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun (QS. Al Haj: 47),
bahkan 50.000 tahun (al Maarij: 4).
Enam masa atau enam periode adalah proses penciptaan alam semesta
sejak pertama kali sampai penciptaan manusia sebagai jenis makhluk
terakhir yang diciptakan Allah. Para ahli ilmu pengetahuan kini telah banyak
meneliti, mengetahui, kemudian menerangkan enam masa tahapan
pembentukan alam hingga sempurna seperti sekarang, mulai dari Big Bang
atau dentuman besar dari singularity, sampai terbentuknya tata surya dan
planet-planet. Namun, para ahli berbeda-beda dalam memberi nama
tahapan-tahapan masa atau periode tersebut.
Tentang ini, para ahli ilmu pengetahuan ruang angkasa berusaha
menghubungkan konsep enam masa penciptaan langit dan bumi dengan
informasi dalam Firman Allah :
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah
bagaimana alam semesta ini muncul menjadi ada. Kaitannya dengan asal
mula penciptaan alam semesta dijelaskan didalam QS. Al Anbiya: 30 :
Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya.dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
Teori Big Bang atau letupan besar yang dikemukakan pada abad 20 menjadi
bukti sekaligus penegas kebenaran ayat al Quran di atas. Ayat tersebut
menjelaskan proses awal penciptaan alam semesta sejak 14 abad lalu, ketika
teknologi belum menunjang penelitian astronomi dan bahwa sang penerima
wahyu, Rasulullah saw, bahkan tak mengenal baca-tulis. Teori tersebut
menjelaskan, semesta bermula dari sebuah benda seukuran bola tenis pada
masa 0 detik atau sebelum semuanya ada. Materi tersebut sangat padat
dengan kepadatan tak terkira dan suhu yang luar biasa.Ia meledak, dan
pada detik pertama menghasilkan partikel dan energi eksotis. Lalu, tiga
menit pertama, tercipta hydrogen (unsur pembentuk air) dan helium. Proses
tersebut berlangsung sampai dengan enam tahap hingga tercipta alam
semesta seperti sekarang.
Teori abad 20 tersebut sekaligus menjelaskan apa yang telah dipaparkan al
Quran dalam surah Yunus ayat 3, Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas Arsy untuk mengatur segala urusan
III. PENUTUP
Semua yang sudah kita cermati sejauh ini menunjukkan fakta yang jelas
bahwa al Quran adalah wahyu Allah yang seluruh berita di dalamnya terbukti
kebenarannya. Fakta tentang hal-hal ilmiah dan berita tentang masa depan,
fakta-fakta yang tak seorang pun mengetahuinya pada saat itu, telah
dipaparkan dalam al Quran. Adalah mustahil informasi ini diketahui dengan
tingkat pengetahuan dan teknologi saat itu. Sudah jelas bahwa ini menjadi
bukti al Quran bukan perkataan manusia, al Quran adalah Firman Allah, Yang
Mahakuasa, Maha Pemula Segalanya dan Yang Menguasai segalanya dengan
ilmu-Nya. Dengan demikian, sangat jelas bahwa al Quran merupakan
sumber ilmu pengetahuan dan sains yang mutlak kebenarannya.
Yang menjadi kewajiban manusia adalah berpegang teguh pada kitab suci
yang telah diturunkan Allah ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya
penunjuk jalan baginya.