Berikut hasil dari perhitungan manual untuk memastikan perhitungan dengan menggunakan
Eviews 10
Diketahui :
konsumsi PENDAPATAN
XY X^2 Y^2
(Y) (X)
85 65 5525 4225 7225
74 50 3700 2500 5476
76 55 4180 3025 5776
90 65 5850 4225 8100
85 55 4675 3025 7225
87 70 6090 4900 7569
94 65 6110 4225 8836
98 70 6860 4900 9604
81 55 4455 3025 6561
91 70 6370 4900 8281
76 50 3800 2500 5776
74 55 4070 3025 5476
Jumla
1011 725 61685 44475 85905
h
r 0,862455
t = 1−r =
2
1−0,862455 2 = 5,388531
√ n−2 √ 12−2
ttabel df = n-2 = 12-2 = 10 dan α = 5%/2 (pada uji 1 arah), sehingga ttabel = 2,22814
H0 ditolak
Daerah penerimaan H0
2,22814 5,38853
-2,22814 1
Daerah penolakan H0
Karena t hitung sebesar 5,388531 > t-tabel sebesar 2,22814 atau t-hitung berada di daerah
penolakan yang berarti H0 ditolak artinya terdapat hubungan antara pendapatan dengan
konsumsi pada level signifikansi 5%.
Kemudian nilai koefisien sebesar 0,862455 dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang
positif dengan tingkat hubungan yang kuat antara pendapatan dengan konsumsi. Dengan kata
lain semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula nilai konsumsi atau semakin rendah
pendapatan semakin rendah nilai konsumsi.
2 Persamaan Regresi
3 Uji Simultan
Hipotesis :
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa nilai fhitung sebesar 7.7875604 > ftabel sebesar 4.07
dan nilai signifikansi sebesar 0.008995 < 0,005 maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh
secara bersama-sama antara pendapatan, kekayaan, dan jumlah anggota keluarga terhadap
konsumsi.
Dari hasil pengujian dapat dilihat nilai dari koefisien determinasi atau R-squared sebesar
0.747050. Artinya sekitar 74,70% variasi variabel konsumsi dapat dijelaskan melalui variasi
pendapatan, kekayaan, dan jumlah anggota keluarga. Sedangkan sisanya sekitar 25,30%
dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.
5 Uji Parsial
Hipotesis :
Dari hasil pengujian didapatkan nilai t hitung sebesar 4.789309 > t tabel sebesar 1,85955 dan
nilai P value sebesar 0.0014 : 2 = 0.0007 .Nilai P Value sebesar 0.0007 < 0.05 maka H0 ditolak
artinya Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Konsumsi.
Hipotesis
Dari hasil pengujian didapatkan nilai t hitung sebesar 0.278220 < t tabel sebesar 1,85955 dan
nilai P value sebesar 0.7879 : 2 = 0.39395 . Nilai P Value sebesar 0.39395 > 0.05 maka H0
diterima artinya Kekayaan tidak berpengaruh terhadap Konsumsi.
Hipotesis
H1: β3 > 0 (Nilai jumlah anggota keluarga berpengaruh positif terhadap konsumsi)
Dari hasil pengujian didapatkan nilai t hitung sebesar 0.057471 < t tabel sebesar 1,85955 P value
sebesar 0.9556 : 2 = 0.4778 .Nilai P Value sebesar 0.4778 > 0.05 maka H0 diterima artinya
Jumlah Anggota Keluarga tidak berpengaruh terhadap Konsumsi.
Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan nilai P Value sebesar 0.724245 > 0.05 Maka H0
diterima artinya bahwa residual berdistribusi normal.
Uji Autokorelasi
Hipotesis:
H0 : Tidak ada autokorelasi
H1 : Ada autokorelasi
Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan nilai P Value sebesar 0,5646 > 0.05 maka
H0 diterima artinya tidak ada autokorelasi.
Uji Heterokedastisitas
Hipotesis :
H0 : Varians residual konstan (Homokedastisitas / tidak terjadi heterokedastisitas)
H1 : Varians residual tidak konstan (terjadi heterokedastisitas)
Berdasarkan hasil pengujian diatas diperoleh nilai P value sebesar 0.4807 > 0.05 maka H0
diterima artinya varians residual konstan (homoskedastisitas / tidak terjadi heterokedastisitas)
UJI multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas diatas dapat disimpulkan karena nilai VIF sebesar
1.011972, 1.131249, dan 1.118628 kurang dari 10. Maka hasil pengujian diatas tidak terjadi
multikolinearitas.