PENDAHULUAN
yang diterapkan oleh seorang guru dalam proses pendidikan. Karena dengan adanya
dan sikap. Dalam al-Qur’an kata teladan di proyeksikan dengan kata uswah yang
kemudian diberi sifat di belakangnya seperti sifat hasanah yang berati baik. Sehingga
terdapat ungkapan uswatun hasanah yang berati teladan yang baik. Kata-kata uswah
ini dalam al-Qur’an diulang sebanyak tiga kali dengan mengambil sampel pada diri
para nabi yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, dan kaum yang beriman teguh
kepada Allah. Pada dasarnya, manusia cenderung memerlukan sosok teladan dan
panutan yang mampu mengarahkan pada jalan yang benar dan sekaligus menjadi
karena itu, Allah mengutus rasul-rasul- Nya untuk menjelaskan berbagai syariat
Bila kita kembali kepada sejarah bahwa Rasulullah SAW dalam hidupnya
keteladanan, baik ucapan atau perbuatan beliau, sehingga saking terpujinya akhlak
beliau, beliau mendapat julukan al amin, dan itu diakui baik kawan maupun lawan
pendekatan/metode keteladanan dalam pendidikan Islam yang sampai saat ini masih
aktual. metode ini bisa masuk wilayah pendidikan formal, informal (keluarga)
ummat Muhammad wajib untuk menjadikan Nabi sebagai panutan hidup dalam
semua aspek. Rasulullah menjadi seorang panutan karena beliau memiliki akhlak
yang baik, sesuai dengan pesan yang terdapat dalam surat al-Qalam ayat 4, namun
Rasulullah dijadikan panutan bukan karena akhlak beliau semata, tetapi banyak
2.1 Topik
“Uswatun Hasanah” yang mengandung pesan bahwa Nabi adalah contoh atau
model yang baik, indah dan sempurna. Dalam diri Rasulullah SAW. selain
terdapat ilmu dan pengetahuan tentang proses diri dari segumpal daging hingga
diri, citra diri, hakikat diri, pendewasaan diri dan pematangan diri (Marzuki., 2018).
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
seutuhnya hanya untuk mereka yang kecintaannya kepada Tuhan begitu besar,
yang harapan dan aspirasinya terpusat semata-mata kepada yang maha Kuasa .
semua hal, sebagai hadiah bagi manusia, yaitu Muhammad Rasulullah SAW,
seorang penuntun yang sempurna dengan kehidupannya yang suci dan mode yang
ideal.
Nabi SAW adalah contoh hidup (teladan) yang baik dari apa yang beliau
ajarkan kepada para sahabatnya. Tidak ada satu keutamaan yang dianjurkan
Sebaliknya, tidak ada kejelekan yang beliau larang, kecuali beliau orang yang
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai profil Rasulullah yang mulia
dari berbagai riwayat yang pernah dikatakan oleh para sahabat (Mustofa., 2019).
a. Teguh Pendirian
Bahkan ketika beliau belum diangkat menjadi Nabi, sifat tersebut sudak
dikenal oleh masyarakat Makkah, sehingga beliau dikenal dengan gelar al-
gangguan, ejekan, caci maki, penghinaan, pukulan dan lemparan batu yang
beliau dan umumnya mereka itu dan umumnya hal tersebut dilakukan oleh
Bahkan, pernah juga beliau akan dibunuh ketika mendengar beliau dan
tahan dan ulet dalam mengahdapi mereka dan beliau selalu mengampuni
e. Zuhudnya Rasulullah
tangannya, yang paling mewah adalah sepatu hadiah dari raja Najasyi.
sedikit makan, roti tawar dan air putih. Kadang-kadang selama berbulan-
f. Taat Beribadah
bebas dari dosa. Demikianlah hati Rasulullah telah bertaut dengan Allah.
menangis kepada Allah, terkadang berpuasa dua atau tiga hari berturut-
setiap perintah Allah, dari tahajud, ibadah, dzikir, tasbih, dan berdoa.
Melalui segala aspek-aspek baik kebenaran, kejujuran, amanah, akhlak
moralitas yang tinggi dan cinta, kasih sayang dan kebebasan sejati
(Usiono., 2017).
DAFTAR PUSTAKA