Anda di halaman 1dari 8

LI LBM 1 SGD 2

Regita Bella Ayunani

31101700069

1. Apa saja klaisfikasi ASA?

2. Apa saja hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan sedasi?
1) Riwayat pasien dan Evaluasi
Pasien yang akan diberikan sedasi minimal perlu di evaluasi sebelum dilakukan
prosedur sedasi. Dimana ditinjau dari klasifikasi ASA.
Pasien dengan klasifikasi fisik :
- ASA I dan II : Riwayat medis, riwayat alergi, riwayat keluarga, kondisi sitemik,
usia.
- ASA III dan IV : memerlukan kosultasi dengan dokter primer yang menangani
pasien tersebut.
2) Evaluasi dan persiapan Pra – Operatif
 Informed Consent
Pasien, orang tua, atau wali harus diberi tahu menganai prosedur yang akan
dilakukan dan harus mendapatkan persetujuan dari pihak pasien tersebut
beserta TTD yang tercantum.
 Evaluasi jalan nafas dimana suplai oksigen harus memadai. Begitu juga dengn
alat yang dibutuhkan untuk memberikan suplai okisgen dalam keadaan baik.
 Vital Signs : berat badan, tinggi badan, tekanan darah, denyut nadi, dan laju
respirasi.
 Intruksi pada pasien, orang tua, atau wali secara verbal dan tertulis
Intruksi diet untuk anak usia 6 – 36 bulan untuk tidak makan dan minum susu
selama 6 jam sebelum sedasi, dan untuk usia lebih dari 3 th selama 6-8 jam
sebelum sedasi.
Intruksi unruk tidak mengkonsumsi cairan selama 3 jam sebelum sedasi untuk
usia dibawah 6 tahun.

3) Praktisi dan Peralatan


 Dokter gigi yang akan melakukan teknik sedasi harus memiliki kompetensi dan
pemahaman mengenai prosedur, jenis obat, dosis, efek samping dari tingdakan
sedasi yang akan dilakukan.
 Fasilitas klinik dokter gigi tersebut harus memadai
 Layanan medis darurat (ambulans) harus tersedia.
 Dokumentasi : pra-procedural (riwayat medis,informed consent)
Procedural (sesuai dengan prosedur yang dilakukan, jenis obat
dan dosisnya, farmakokinetik dan farmakodinamik obat, dan
peralatan yang digunakan selama prosedur)
Post – procedural (evaluasi setelah tindakan)
4) Monitoring
Pemantauan harus terus dilakukan oleh dokter gigi selama melakukan sedasi sampai
pasien pulih kembali atau sudah hilang efek sedasi nya.
Pemantauan mencakup :
 Level sedasi
 Saturasi oksigen
 Tekanan darah
 Denyut jantung

5) Pemulihan
 Dokter gigi atau staf klinis harus selalu memantau psien selama pemulihan
sampai pasien sudah bisa dipulangkan/perawatan sudah selesai.
 Dokter gigi membuat dokumentasi mengenai tingkat kesadaran, oksigenasi,
sirkulasi, dan tekanan darah pasca procedural.
 Intruksi secara verbal pasca procedural kepada pasien, oang tua, atau wali.
6) Emergency management
 Apabila pasien memasuki tingkat sedasi yang lebih dalam dari yang diberikan
dokter gigi yang memenuhi syarat maka prosedur harus segera dihentikan
terlebih dahulu sampai pasien kembali ke tingkat sedasi yang diinginkan.
 Dokter gigi bertanggung jawab atas manajemen obat sedasi yang diberikan,
kecukupan fasilitas, diagnosis, dan protokal untuk penyelamatan pasien.

3. Apa saja teknik sedasi yang cocok untuk anak? Apakah sedasi dan general anastesi sama?
Sedasi  suatu teknik manajemen farmakologi yang menggunakan satu atau lebih obat
depresan pada sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran.
Pasien masih dalam kondisi sadar namun hanya lebih rileks, merespon fisik, dan suara dari
dokter.
General Anastesi  tindakan menghilangkan rasa sakit secara sentral disertai dengan hilangnya
kesadaran (reversible).
 Teknik Sedasi Sadar yang sering digunakan pada anak :
a. Inhalation Sedation
Sedasi inhalasi merupakan salah satu teknik sedasi yang melibatkan lewatnya gas ke sistem
kardiovaskuler melalui paru – paru. Nitrous oxide dan okisgen adalah sedasi inhalasi yang
lebih banyak digunakan.
Keuntungan sedasi inhalasi :
- onset kerja cepat karena N2O merupakan gas yang tidak larut dan tidak terurai dalam
tubuh sehingga mampu dengan waktu yang singkat mencapai lokasi kerjanya.
- Kedalaman sedasi mampu dikontrol dan diubah dengan cepat (dengan mengatur
gradien tekanan dari oksigen dan nitrous oxide, yaitu dengan menaikan tekanan N2O
dan menurunkan tekanan O2).
- Proses pemilihan cepat
- Nitrous oxide/oksigen dapat digunakan tanpa menggunakan anastesi local pada
perawtan scaling dan profilaksis gigi.
- Jika sedasi inhalasi dengan nitrous oxide/oksigen digunakan dengan baik akan
memberikan efek samping yang minimal.
Kerugian sedasi inhalasi :
- Biaya peralatan mahal
- Efektivitas nitrous oxide tergantung dari kesediaan pasien untuk menghirup gas.
- Memberikan hasil sedasi yang kurang adequate pada anak.

b. Oral Sedation
Prosedur pemberian obat sedasi yang melibatkan pemberian obat melalui rute oral yang
akan tergantung pada penyerapan mukosa gastrointestinal.
Sedasi oral ini dapat membantu sebagian besar dari pasien dengan tingkat kecemasan yang
ringan hingga sedang, pada pasien dengan kecemasan tinggi tidak begitu efektif. Untuk
pasien dengan kecemasan tinggi lebih efektif dengan dosis yang perlu dititrasi secara
intravena bahkan dengan sedasi intravena.
Agen obat yang biasa digunakan adalah diazepam, medazolam dan chloral hydrate.
Keuntungan sedasi oral :
- Cara pemberiannya aman
- Kemudahan dalam adminitrasi (hanya perlu minum pil)
- Tidak ada keterlibatan jarum  tidak menakutkan
- Biaya lebih rendah
c. Intravenous sedation
Prosedur pemberian obat sedasi yang melibatkan pemberian obat melalui suntikan ke
dalam vena di lengan. Yang kemudian akan diberi local anastesi untuk menghambat induksi
sraf nyeri pada rongga mulut. Dalam kondisi ini pasien masih terjaga dan masih mamp untuk
menjawab pertanyaan dari dokter. Dan jika efek obat telah habis pasien tidak ingat banyak
atau bahkan apa pun selama perawatan.
Keuntungan sedasi IV :
- Pasien tidak akan ingat dan tahu mengenai apa yang terjadi saat perawatan dan merasa
rilex.
- Pasien masih tetap bisa menanggapi permintaan dan pertanyaan dokter gigi.
- Onset sedasi cepat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari setiap teknik sedasi?


a. Inhalation sedation :
 Indikasi
- Perawatan gigi yang ringan sampai sedang
- Pasien yang memiliki kecemasan dalam perawatan gigi.
- Pasien yang menolak digunakan anastesi local (pemakaian jarum suntik)
- Reflek muntah yang tinggi
- trismus
 kontraindikasi
- pasien dengan gangguan pernafasan  bermafas melalui hidung
- pasien dengan dengan penyakit TBC paru – paru atau penyakit paru – paru lainnya
b. oral sedation :
 indikasi :
- anak pra sekolah yang belum memahami perawatan gigi yang akan diberikan
- pasien yang memerlukan perawatan tetapi tidak kooperatif
- pasien dengan hambatan fisik, mental, dan medis
- pesien yang sangat takuta dan cemas akan perawatan dokter gigi
- perawatan gigi yang ringan sampai berat
c. Sedasi Intravena
 Indikasi
- Pasien dengan kecemasan yang tinggi
- Pengalaman trauma saat perawatan gigi
- Pasien yang sulit untuk mati rasa
- Reflex muntah buruk
- Gigi sangat sensitive
- Waktu yang terbatas dalam perawatan gigi
 Kontraindikasi
- Alergi terhadap benzodiazepine
- Adanya masalah paru-paru, ginjal, dan hati
- Kelebihan berat badan (obesitas)
5. Apa saja golongan obat sedasi dan penjelasannya?
a. Sedasi Oral

b. Sedasi Inhalasi
- N2O dan O2  merupakan satu-satunya gas anorganik yang dipergunakan sebagai
anastetikum. Gas ini memiliki bau dan rasa manis, densitasnya lebih besar dari pada
udara, tidak berwarna.
Koefisien kelarutan gas dalam darah pada temperatur 37oC adalah 0,47.
Koefisiennya kecil, sehingga induksi dan waktu pemulihan N2O relatif cepat
Fungsi O2 dalam sedasi inhalasi adalah untuk mencegah terjadinya kolaps saat
inspirasi pada awal perawatan, Pada akhir perawatan O2 digunakan untuk
mencegah anoksia difusi yang disebabkan oleh pembuangan N2O yang terlalu
cepat dari darah ke alveoli paru-paru dan mempercepat pemulihan.
c. Sedasi Intravena
- Midazolam  setelah diinjeksikan medazolam akan mudah menyebar dengan
waktu paruh waktu distribusi efek 6-15 menit, dengan efek puncak tercapai dalam
2-3 menit. Untuk waktu paruh eliminasi medazolam 1,7 – 3,5 jam.
Untuk penggunaan sedasi intravena digunakan dosis 0,01 – 0,1 mg/kg untuk pasien
anak, tidak boleh ada dosis tunggal melebihi 2,5 mg/kg. Dan dosis maksimal adalah
5mg/kg tetapi biasanya tidak diperlukan untuk mencapai sedasi yang diinginkan.
- Propofol  injeksi bisa diawali dengan lidocain 0,5 mg/kg atau dapat dicampur
lidocain dengan propofol (2 ml lidocain 1% dalam 18ml propofol).
Waktu untuk mencapai puncak efek propofol adalah 90 – 100 detik setelah
pemberian intravena. Waktu paruh distribusi 2-8 menit dan waktu paruh eliminasi
4-7 jam.
Propofol diberikan dengan injeksi lambat pada awalnya pemberian 0,5 – 1 mg/kg
intravena kemudian diikuti dosis 0,5mg/kg setiap 3-5 menit sesuai kebutuhan
tingkat sedasi. Penggunaan agen ini tidak ditemukan digunakan pada anak-anak
usia kurang dari 3 th dan pada wanita hamil.
- Ketamine  waktu untuk mencapai puncak efek terjadi 1 menit setelah injeksi
intravena, dengan waktu paruh distribusi efek 10 -15 menit dan waktu paruh
eliminasi adalah 2-3 jam. Untuk dosis yang digunakan adalah 0,25 – 0,5 mg/kg.
Untuk penggunaan sedasi biasanya kentamin akan dikombinasikan dengan obat
lain biasanya dengan midzolam dengan dosis rendah 0,5mg/kg akan lebih efektif.

6. Bagaimana mekanisme sedasi bisa menurunkan kecemasan pada pasien?


a. Sedasi inhalasi
 Sedasi inhalasi merupakan cara pemberian anastetikum yang diberikan dalam bentuk
gas atau uap  masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan  diabsorbsi
oleh darah dari alveoli paru-paru  masuk ke dalam peredaran darah. Melalui peredaran
darah anastetikum akan sampai di jaringan otak.
Pada permulaan pemberiannya, N2O diabsorbsi dengan cepat kurang lebih 1-2 liter per
menit sampai di organ vaskuler di otak, hati, jantung, dan ginjal jenuh. Gas N2O tidak
mengalami metabolisme dan tidak membentuk senyawa lainnya dalam tubuh, sehingga
eksresi secepat absorbsinya. Gas ini dieksresi dalam bentuk utuh, sebagian besar melalui
paru-paru, dan sebagian kecil saja melalui kulit, kelenjar keringat, dan urine.
Fungsi O2 dalam sedasi inhalasi adalah untuk mencegah terjadinya kolaps saat inspirasi
pada awal perawatan, Pada akhir perawatan O2 digunakan untuk mencegah anoksia difusi
yang disebabkan oleh pembuangan N2O yang terlalu cepat dari darah ke alveoli paru-paru
dan mempercepat pemulihan.
 Efek samping
- Komplikasi teknik berupa trauma pada mata atau bola mata
- kebocoran gas dari tabung silinder, dan kebocoran gas dari masker sehingga
menyebabkan bercampurnya gas anestetikum dengan udara luar.
- Komplikasi sistem pernapasan meliputi obstruksi pernapasan, dan depresi
pernapasan, yang dapat terjadi karena hipoksi, dosis anestetikum yang berlebihan
dan narkose yang terlalu lama.

b. Oral sedation
 Benzodiazepin
Efek farmakologis benzodiazepine merupakan akibat dari gama-aminobutyric acid (GABA) :
efek sedative dari GABAA sub unit alpha 1 yang merupakan 60% dari reseptor GABA di otak
(korteks serebral, korteks cereblum, thalamus) dan efek ansiolitik dari aktivasi GABA sub
unit alpha 2 (hipokampus dan amigdala) sebagai neurotransmitter penghambat  kanal
klorida terbuka  hiperpolarisasi post sinaptik membrane sel  mendorong post sinaptik
membrane sel tidak dapat dieksitasi. Hal ini menyebabkan efek sedasi, ansiolotik,
relaksasiotot skeletal.
 Efek samping :
- kelelahan dan mengantuk
- Untuk penggunaan yang lama tidak akan memberikan mengganggu tekanan darah,
denyut jantung, dan ventilasi. Namun penggunaanya harus hati – hati pada pasien
dengan penyakit pari kronis.

SUMBER :

- Harun Achmad. Penggunaan sedasi inhalasi N2O-O2 pada penatalaksanaan marsupialisasi ranula
rongga mulut anak anxiety patient. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Dentofasial,
Vol.7, No.2, Oktober
- Guidelines for the Use of Sedation and General Anasthesia by Dentist. Adapted by ADA house of
delegates. October 2016
- Gino Gizzarelli. Oral Sedation: A Primer on Anxiolysis for the Adult Patient. American Dental
Society of Anesthesiology. 54:118–129. 2017
- Yoon, Ji Young. Current trens in intravenous sedative drugs for dental procedures. Departement
of Dental Anasthesia and Pain Medicine. Yangsan,. Replubic of Korea. 20 Mei 2016.
- Primarti, R. S. (FKG UNPAD). PEMAKAIAN MIDAZOLAM DALAM PENANGANAN PERILAKU ANAK
DALAM PERAWATAN GIGI.

Anda mungkin juga menyukai