Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian pasar, bentuk pasar


Pada dasarnya pasar memiliki sifat yang heterogen dan sangat luas yang mempunyai
berbagai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan tidak bisa
menawarkan suatu jenis produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang
bermacam-macam. Artinya satu jenis produk hanya diperlukan kelompok pasar
tertentu saja. Untuk itu perusahaan perlu mengadakan pemilahan atau pengelompokan
pasar yang sangat luas sehingga produk yang ditawarkan benar-benar dapat
memuaskan kelompok pasar yang dituju atau sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
mereka. Kegiatan ini disebut segmentasi pasar, sedang setiap kelompok pasar yang
dituju tersebut merupakan segmen pasar. Adapaun pengertian segmentasi pasar
menurut Kotler adalah sebagai berikut:
“Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu
barang dan jasa ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil, dimana para anggota
masing-masing kelompok mempunyai kesamaan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan”

2. Alasan mengapa segmentasi pasar penting


Peran penting segmentasi dalam bisnis
Philip Kotler menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada
konsumen dalam bentuk yang Ia sebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning).
Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Pada
tahap ini perlu adanya pengindentifikasian dan pemanfaatan peluang yang muncul
dipasar.
A. Pertama, peran segmentasi dapat memungkinkan pemasar untuk lebih fokus.
B. Kedua, segmentasi memungkinkan pemasar mendapatkan insight mengenai peta
kompetisi dan sisi pasar.
C. Ketiga, segmentasi merupakan basis untuk memudahkan pemasar mempersiapkan
tahap berikutnya.
D. Keempat, segmentasi merupakan faktor kunci mengalahkan pesaing dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda.

3. Dan apa saja dasar dasarnya


Dasar Penerapan Segmentasi Pasar
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil apabila
membagi-bagi dan kemudian memilih salah satu atau beberapa bagian/ segmen pasar
tertentu untuk dijadikan sasaran dan kemudian dilayani dengan lebih baik. Cara ini
lebih menjamin keberhasilan daripada hanya melayani konsumen dengan cara
seadanya.
Perusahaan yang mengadakan segmentasi terhadap pasarnya dapat menempuh cara
yang berbeda. Metode tersebut juga berbeda dari satu produk ke produk lainnya.
Salah satu cara yang penting dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan
membagi pasar ke dalam beberapa jenis karena terdapat perbedaan antara masing-
masing jenis pasar tersebut maka program pemasaran perusahaan (produk, harga,
distribusi, dan promosi) juga berbeda tergantung pasar yang akan dituju oleh
perusahaan.
4. Apasaja bentuk segmentasi pasar
Dalam menerapkan segmentasi market, Anda dapat merujuk pada beberapa dasar
pelaksanaannya. Adapun beberapa dasar atau jenis-jenis segmentasi pasar adalah sebagai
berikut:
A. Segmentasi Geografis (Geographic Segmentation)
Segmentasi geografis merupakan segmentasi pasar yang dinilai paling mudah.
Segmentasi ini menciptakan kelompok sasaran pelanggan yang berbeda berdasarkan
batas geografis.
Karena pelanggan potensial memiliki preferensi, kebutuhan, dan minat yang
berbeda berdasarkan geografi mereka, memahami iklim dan wilayah geografis kelompok
pelanggan dapat membantu menentukan di mana tempat yang paling sesuai untuk
menjual produk, melakukan pemasaran, dan memperluas bisnis Anda.
B. Segmentasi Demografis (Demographic Segmentation)
Segmentasi demografis mengurutkan pasar berdasarkan elemen demografis seperti
usia, pendapatan, pendidikan, ras, jenis kelamin, ukuran keluarga, pekerjaan,
kebangsaan, dan masih banyak lagi.
Segmentasi ini merupakan salah satu bentuk segmentasi yang paling sederhana dan
paling umum digunakan karena produk dan layanan apa yang kita beli, bagaimana kita
menggunakan produk-produk itu, dan seberapa banyak kita rela membelanjakan uang
kita untuk sebuah produk sering kali didasarkan pada faktor-faktor demografis.
C. Segmentasi Firmografi (Firmographic Segmentation)
Segmentasi firmografi mirip dengan segmentasi demografis. Perbedaannya adalah
demografi lebih mengacu pada individu, sedangkan firmografi mengacu pada organisasi
atau perusahaan.
Segmentasi firmografi akan mempertimbangkan hal-hal seperti ukuran perusahaan
dan jumlah karyawan. Kemudian akan menggambarkan bagaimana agar Anda dapat
menangani bisnis kecil yang berbeda dengan penanganan terhadap perusahaan
korporasi.
D. Segmentasi Perilaku (Behavioral Segmentation)
Segmentasi perilaku membagi pasar berdasarkan perilaku dan pola pengambilan
Keputusan, seperti pembelian, konsumsi, gaya hidup, dan penggunaan. Misalnya,
pembeli dari usia muda mungkin cenderung lebih sering membeli makanan dengan
tampilan yang unik, sementara kelompok konsumen yang lebih tua mungkin cenderung
membeli makanan sehat.
Mengelompokkan pasar berdasarkan perilaku pembelian semacam ini
memungkinkan Anda atau marketer untuk dapat mengembangkan pendekatan yang
lebih tertarget.
E. Segmentasi Psikografis (Psychographic Segmentation)
Segmentasi psikografis memperhitungkan aspek psikologis perilaku konsumen
dengan membagi pasar sesuai dengan ciri-ciri kepribadian, gaya hidup, pendapatan, dan
minat konsumen.
Pasar besar seperti yang ditargetkan oleh perusahaan peralatan olahraga umumnya
menggunakan segmentasi psikografis ketika mengelompokkan pelanggan mereka ke
dalam kategori orang yang peduli dengan hidup sehat dan kebiasaan berolahraga.
5. Apasaja syarat segmentasi pasar
Menurut Kasali (1998) dalam bukunya "Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi,
Targeting, Positioning", sebelum suatu segmen dimasuki ada beberapa kriteria yang
harus dipenuhi, yaitu:
A. Segmen harus cukup besar atau potensial sehingga pasarnya dapat menjamin
keberlangsungan produksi.
B. Segmen harus memiliki daya dan kesediaan membeli.
C. Segmen harus memiliki perbedaan yang jelas dengan segmen lainnya.
D. Perlu diidentifikasi apakah sudah ada pemain yang berada pada segmen tersebut.
E. Segmen harus dapat dijangkau secara efektif, dengan media yang mudah
dijangkau dan didistribusikan dengan baik.
F. Segmentasi harus memiliki sumber daya yang cocok dengan keterampilan sumber
daya manusia yang dimiliki.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan segmentasi pasar, namun tidak
semua segmentasi bisa berjalan efektif. Untuk mendapatkan manfaatyang maksimal,
menurut Rismiati dan Suratno (2001:91) segmentasi pasar harusmemenuhi 5 (lima)
syarat, yaitu :
A. Dapat diukur (Measurable)
Besarnya daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
Artinya bahwa pengelompokkan pasar hendaknya tidak terlalu luas. Jika terlalu
luas maka sifatnya masih heterogen sehingga reaksi konsumen masih berbeda-
beda terhadap kegiatan pemasaran.
B. Dapat dicapai (Accessible)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti
bahwa secara wajar mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat
perlakuan pemasaran tertentu pula. Namun perusahaan tidak akan dapat
menjangkau jika ternyata konsumen yang dibidik sekarang lebih mementingkan
harga dan terbuka pada merek apapun.
C. Dapat dibedakan (Differentable)
Segmen harus dapat dibedakan artinya dapat dipisahkan ke dalam segmen atau
kelompok-kelompok yang memiliki sifat yang berbeda sehingga segmen-segmen
tersebut akan mempunyai reaksi berbeda terhadap perlakuan dan program
pemasaran yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk membedakan preferensi
pembelian setiap segmen pasar.
D. Besar dan jumlahnya cukup berarti/luas (Substantial)
Jumlah segmen harus cukup berarti/luas sehingga penguasaan terhadapnya akan
dapat menguntungkan jika dilayani. Jadi, satu segmen

6. Apasaja langkah evaluasi dari segmen pasar


Pada saat mengevaluasi pasar, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor (Kotler,
Bowen dan Makens, 2002, pp.265-267), yaitu :
A. Ukuran dan pertumbuhan pasar
Perusahaan akan menganalisa ukuran dan pertumbuhan segmen, kemudian
memilih segmen yang memberikan peluang terbaik. Pertama-tama perusahaan
harus mengumpulkan dan menganalisa data terakhir penjualan segmen saat ini,
tingkat pertumbuhan, dan laba yang diharapkan dari berbagai segmen. Perusahaan
akan menaruh minat pada segmen yang memiliki karakteristik ukuran dan
pertumbuhan yang tepat, namun hal ini bersifat relatif.
B. Daya Tarik struktur segmen
Perusahaan harus meneliti sejumlah faktor struktural utama yang mempengaruhi
data tarik segmen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, daya tarik segmen
berkurang bila segmen itu telah memiliki banyak pesaing yang kuat dan agresif.
Keberadaan banyak produk pengganti yang nyata atau yang potensial bisa
membatasi harga dan keuntungan yang dapat diambil dari suatu segmen.
Kekuatan relatif pembeli juga mempengaruhi daya tarik segmen, jika pembeli
dalam sebuah segmen mempunyai kekuatan menawar yang relatif kuat terhadap
penjual, maka akan mendesak harga untuk turun, menuntut kualitas dan layanan
yang lebih, dan mengadu perusahaan satu dengan yang lain. Semuanya itu terjadi
dengan mengorbankan keuntungan yang dapat diperoleh penjual.
C. Tujuan dan sumber daya perusahaan
Sekalipun sebuah segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta
secara struktural menarik, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan
tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam hubungannya dengan suatu segmen.

7. Strategi untuk positioning..


Penempatan produk (positioning) mencakup kegiatan merumuskan
penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang
terperinci. Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan merancang produk
dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen (Lubis, 2004).
Kotler (1997) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat
dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara
lain:
A. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut
produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama
keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din
sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
B. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu.
C. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai
unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park
memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan
singkat.
D. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih
komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic
Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari
tantangan’.
E. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat
beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan
Japanese Deer Park.
F. Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
G. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch
Gardens dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga.

8. Langkah positioning
Langkah diferensiasi dan positioning terdiri dari tiga tahap:
A. Mengidentifikasi sekumpulan keunggulan kompetitif yang berbeda di mana untuk
membangun posisi.
B. Memilih keunggulan kompetitif yang tepat.
C. Dan memilih strategi positioning secara keseluruhan

9. Targeting pasar (apasaja yg harus diketahui dalam targeting pasar)


Ada lima faktor yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan target pasar yaitu
(Rismiati dan Suratno, 2001):
A. Ukuran segmen
Perkiraan besarnya/ ukuran segmen yang akan dituju merupakan faktor penting
untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk ditindak
lanjuti. perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan volume penjualan
besar dan menghindari segmen kecil dan sebaliknya.
B. Pertumbuhan segmen
Walaupun ukuran segmen saat ini kecil bukan tidak mungkin akan berkembang
atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang.
C. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen tersebut Suatu segmen
yang tidak cocok dengan kegiatan pemasaran perusahaan seharusnya tidak
"dikejar".
D. Kesesuaian dengan tujuan dan sumbersumber/ kemampuan perusahaan
Target yang dituju haruslah sesuai dengan tujuan dan sumber-sumber/
kemampuan yang dimiliki perusahaan.
E. Posisi persaingan
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi
mempunyai potensi lemah dalam hal laba. Lebih sedikit persaingan lebih aktratif/
menariklah segmen tersebut untuk dimasuki
Hal yang diperhatikan Sebelum Menentukan Target Pasar

A. Ukuran Segmen
Perhatikan ukuran segmen yang akan dituju untuk memutuskan apakah segmen
tersebut cukup menjanjikan untuk dilanjutkan atau tidak. Jangan menargetkan
ukuran segmen yang terlalu besar atau luas.Umumnya, perusahaan besar akan
cenderung memilih segmen besar begitupun sebaliknya, perusahaan kecil akan
memilih segmen pasar lebih kecil. Tujuannya adalah supaya perusahaan mampu
menyesuaikan target perusahaan dengan kemampuan masing-masing.
B. Pertumbuhan Segmen
Menganalisis pertumbuhan segmen sangat diperlukan sebelum menentukan target
pasar. Perhatikan pertumbuhan segmen yang akan dituju untuk melihat
kemungkinan bisnis akan berkembang di masa yang akan datang. Walaupun
ukuran segmen saat ini cenderung kecil, tidak menutup kemungkinan segmen
tersebut akan berkembang menjadi besar di masa mendatang. Pada dasarnya,
segmen kecil adalah segmen pasar potensial.
C. Analisis Situasi
Lakukan analisis situasi secara teliti dan cermat sebelum menentukan target pasar.
Analisis situasi tersebut berhubungan dengan konsumen, para pemasok, dan para
distributor dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats).
D. Sumber Daya Perusahaan
Sebelum menentukan target pasar, cobalah perhatikan sumber daya yang didapat
perusahaan. Apabila sumber daya perusahaan didapat dari kerja sama dengan
pihak luar, maka Anda harus berhati-hati. Karena keuntungan dan risiko
ditanggung bersama.
E. Dana yang Tersedia
Perhatikan dana yang disediakan perusahaan Anda, apabila perusahaan
menyediakan dana yang sedikit jangan mengambil risiko untuk menentukan target
pasar yang besar. Usahakan keseimbangan antara dana dan target pasar yang
menjadi sasaran tujuan.
F. Tujuan yang Sesuai
Setelah menentukan segmen pasar, sebaiknya perusahan tetap fokus pada segmen.
Usahakan untuk tidak beralih ke segmen pasar lain yang memang tidak
direncanakan sebelumnya untuk menghindari risiko mengalami kerugian.

10. Pemasaran jasa (definisi, tujuan, karakteristik)


DEFINISI
A. Menurut Lupiyoadi (2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang
ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible
dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
B. Menurut Yazid (2008:13), pemasaran jasa merupakan penghubung antara
organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua
upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar. Keterlibatan semua pihak, dari
manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun
mendukung pelakasanaan pemasaran yang berorientasi kepada konsumen tersebut
merupakan hal yang tidak bisa ditawar-menawar lagi. 
C. Menurut Daryanto (2011:236), pemasaran jasa adalah mengenai janji-janji. Janji-
janji yang dibuat kepada pelanggan dan harus dijaga. Kerangka kerja strategis
diketahui sebagai service triangle yang memperkuat pentingnya orang dalam
perusahaan dalam membuat janji mereka dan sukses dalam membangun customer
relationship.
TUJUAN
A. Commercial Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan
laba. Contoh: Cuci mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk mendapatkan laba
dengan cara mencucikan mobil konsumen.
B. Non Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial. Contoh:
Museum, dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info kepada konsumen
museum, tanpa mengincar laba

KARAKTERISTIK
Menurut Nasution (2004:8), terdapat empat karakteristik pemasaran jasa yang perlu
diketahui dalam pemasaran jasa, yaitu:
A. Intangibillty (tidak berwujud) 
Jasa bersifat tidak berwujud (intangibility), artinya tidak dapat melihat, mencium,
meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Nilai
tidak berwujud dari jasa dapat berupa kenikmatan, rasa aman, serta kepuasan.
Untuk mendapat semua itu biasanya konsumen akan mencari terlebih dahulu
infomasi dari jasa yang akan digunakannya seperti lokasi, harga, serta bentuk
pelayanan yang akan diberikan.
B. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) 
Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability) artinya jasa tidak dapat dipisahkan dari
sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya dengan konsumen yang
menggunakan jasa tersebut. Interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen
terjadi ketika jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen
membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau
penyedia jasa.
C. Variabillity/heterogeneity (berubah-ubah) 
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung siapa yang
menyajikannya, kapan dan dimana penyaji jasa tersebut dilakukan. Konsumen
sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan suatu jasa biasanya akan
meminta pendapat orang lain, oleh karena itu penyedia jasa akan terus berlomba-
lomba menawarkan bervariasi jasa dengan kualitas yang baik guna menciptakan
kepuasan dari konsumennya.
D. Perishabbility (tidak tahan lama) 
Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan
datang. Dalam hal ini jasa berbeda dengan barang, karena biasanya barang dapat
disimpan dan digunakan berulang-ulang kali maka tidak demikian dengan jasa,
apabila jasa tidak langsung digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.
Suatu jasa yang diberikan oleh penyedia jasa tergantung dari permintaan pasar
yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai