Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI SURI TAULADAN

Mata Kuliah
Pendidikan Agama

Dosen Pengampu
Muhrian Noor, S.AG, M.PD

Nama :
Hairil Anwar 3101 1602 3041
Farah Ulfah Kamila 3101 1602 3017
Muhammad Fauzi 3101 1602 3007

STMIK Banjarbaru
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang


mana telah melimpahkan nikmat kepada kita terutama nikmat yang paling besar
yaitu nikmat Iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW., juga tak lupa kepada keluarga-Nya,
sahabat-sahabat-Nya, tabiin itbauttabiin dan seluruh umat yang setia mengikuti
ajaran-Nya semoga mendapatkan syafaat di yaumul jaza wal hisab amiin.

Penulis bersyukur kepada Allah swt. karena berkat limpahan Taufik dan
Hidayah serta Inayah-Nya penulis dapat menyusun makalah dengan judul NABI
MUHAMMAD SAW. SEBAGAI SURI TAULADAN, penulis juga berterima
kasih pada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih dalam batas
minimal sehingga terdapat banyak sekali kekurangan atau jauh dari
kesempurnaan, berhubungan dengan wawasan atau ilmu yang penulis miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang konstruktif atau yang dapat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan penulisan selanjutnya.

Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi
pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN1

LATAR BELAKANG..1

RUMUSAN MASALAH..4

TUJUAN PENELITIAN...4

MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENELITIAN...5

DAFTAR ISTILAH..6

KETELADANAN DAN USWATUN HASANAH.7


PENGERTIAN USWATUN HASANAH7
KEPRIBADIAN RASULULLAH SAW..9
SEJARAH SINGKAT RASULULLAH SAW....................................................10
KESIMPULAN....22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang


mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya untuk
seluruh umat manusia dan seluruh alam semesta seperti yang di firmankan dalam
Quran surat al-Anbiya ayat 107, Tidaklah Kami mengutus engkau (wahai
Muhammad) melainkan menjadi Rahmat bagi sekalian Alam. Keseharian Beliau
dalam menjalani kehidupan, Nabi Muhammad SAW selalu bersikap sopan dalam
bertutur kata, jujur, tidak pernah berdusta serta luhur berbudi pekerti. Beliau
memiliki ahklak yang mulia terhadap siapa saja. Tidak mengherankan jika di
dalam Al Quran beliau disebut sebagai manusia paling berakhlak. Seperti dalam
firman Allah Quran surat al-Ahzab ayat 21, sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Akhlak dan sifat Nabi Muhammad yang mendasar dapat diteladani yaitu sidiq
(benar), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh
(menyampaikan). Sifat yang pertama sidiq, memiliki arti bahwa Rasulullah SAW
selalu benar (jujur) dalam ucapannya. Sifat yang kedua yaitu amanah, memiliki
arti bahwa Rasulullah SAW selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
Sifat yang ketiga yaitu Fathonah, artinya bahwa Rasulullah SAW tidak hanya
memiliki intelektual semata tetapi juga cerdas dalam emosional dan spiritualnya.

Sifat yang keempat yaitu tabligh, artinya bahwa Rasulullah SAW selalu
menyampaikan segala wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada umatnya.

1
Seluruh perilaku Nabi Muhammad SAW adalah pencerminan dari nilai-
nilai luhur di dalam Al Quran. Apa saja yang disampaikan beliau baik yang
tercantum dalam Al Quran dan As Sunnah tidak hanya berupa aturan-aturan
abstrak, tetapi merupakn ajaran yang konkret yang harus dimplementasikan ke
dalam perilaku sehari-sehari. Karakter perilaku yang sesuai dengan yang
diteladankan oleh Rasulullah SAW inilah yang disebut dengan karakter profetik.
Perilaku sehari-hari Rasulullah SAW yang kasab mata atau dapat disebut perilaku
non verbal (perilaku yang bukan lisan tetapi dapat dilihat secara langsung oleh
mata) dalam hal sifatnya seperti cara makan, minum, berpakaian, berbicara,
berkomunikasi sosial dan lain-lain. Semua perilaku Rasulullah SAW ini tercantum
dalam Al-Quran dan Sunnah. Oleh karena itu, seperti jawaban Aisyah r.a. ketika
ditanya seorang sahabat tentang bagaimana karakter Rasulullah SAW, yang
kemudian Aisyah r.a. menjawab bahwa karakter Rasulullah SAW adalah Al-
Quran.

Mahasiswa sendiri adalah pencerminan generasi muda yang dianggap paling


tinggi tingkatannya dalam pendidikan, yang seharusnya memiliki karakter baik.
Akhlak dan perilaku mahasiswa dipandang sebagai salah satu pencerminan
keadaan moral bangasa ditengah-tengah zaman globalisasi seperti ini. Banyaknya
penagaruh globalisasi saat ini yang masuk ke Indonesia, membuat banyak anak
muda terutama mahasiswa kehilangan kepribadian diri dalam hal berkarakter yang
seharusnya mengikuti teladan Rasulullah SAW. Hal ini ditunjukan dengan adanya
gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.
Dilihat dari cara makan, minum, berpakaian, berbicara dan
berkomunikasi sosial dengan sesama dan lain-lainya banyak yang menirukan
tingkah laku dan gaya selebritis. Sikap dan perilakunya tidak kenal sopan santun
dan bahkan tidak peka dan tidak ada rasa perduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu pengemban misi untuk
membentuk warga negara agar cerdas, terampil, dan berkarakter serta mampu
mengimplementasikannya kedalam sikap dan perilaku di kehidupan sehari-hari.

2
Cholisin (2011: 3) berpendapat bahwa:

Pkn sebagai pendidikan karakter merupakan salah satu misi yang harus
diemban. Misi lain adalah sebagai pendidikan politik/ pendidikan
demokrasi, pendidikan hukum, pendidikan HAM, dan bahkan pendidikan
anti korupsi. Dibanding dengan mata pelajaran lain,mata pelajaran PKn dan
Agama memiliki posisi sebagai ujung tombak dalam pendidikan karakter.

Sementara itu Maftuh dan Sapriya yang dikutip dalam Anonim (2011) juga
berpendapat bahwa:

Tujuan Negara mengembangkan pendidikan kewarganegaraan agar setiap


warga Negara menjadi warga Negara yang baik (to be good citizens), yakni
warga Negara yang memiliki kecerdasan (civic intelegence) baik intelektual,
emosional, social, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung
jawab (civics responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat.

Hal ini berarti bahwa jelas hubungan antara pendidikan kewarganegaraan


dengan karakter sangat erat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan komponen
utama dan merupakan ujung tombak dalam pendidikan karakter untuk bangsa ini,
agar memiliki manusia yang cerdas dalam pengetahuan maupun cerdas dalam
bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan sesuai teladan yang diajarkan
Rasulullah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirasa cukup
penting untuk melakukan penelitian mengenai Karakter Profetik Perilaku Sehari-
hari Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Studi Kasus
Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta Tahun 2013).

3
B. Perumusan Masalah atau Fokus Penelitian

Permasalahan yang terkait dengan judul di atas sangat luas, sehingga


tidak mungkin dari banyaknya permasalahn yang ada dapat dijangkau dan
terselesaikan. Oleh karena itu, juga perlu adanya pembatasan masalah dalam
judul ini sebelum dilanjutkan ke perumusan masalah yaitu karakter profetik
perilaku sehari-hari yang dimaksud dalam judul ini adalah perilaku non verbal
atau perilaku yang kasab mata dapat diamati meliputi cara makan, minum,
berpakaian, berbicara dan berkomunikasi sosial dari mahasiswa Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.

Berdasarkan judul yang telah dibuat, agar tidak terjadi salah tafsir perlu
dilakukan perumusan masalah. Perumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:

Bagaimana Implementasi Meneladani Perilaku Profetik Rasulullah SAW


Sehari-hari pada Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan puncaknya dalam merealisasikan aktivitas


yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan penelitian dapat
menjadi lebih terarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui bentuk karakter perilaku profetik pada mahasiswa


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraann di Universitas Muham-
madiyah Surakarta.

b. Untuk mengetahui solusi alternative yang perlu dilakukan untuk


menanamkan karakter profetik perilaku sehari-hari pada mahasiswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
4
2. Tujuan Khusus

Untuk mendeskripsikan kecenderungan mahasiswa Pendidikan Pancasila


dan Kewarganegaraan dalam meneladani perilaku profetik Rasulullah sehari-
hari.

D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat


memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, maupun
masyarakat mengenai karakter profetik perilaku sehari-hari mahasiswa.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai gambaran


karakter profetik perilaku sehari-hari mahasiswa.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk kegiatan


penelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai karakter profetik


perilaku sehari-hari pada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, kaitannya dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.

b. Sebagai calon pendidik pelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan
penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik, serta bagi
masyarakat luas pada umumnya.

5
E. Daftar Istilah

Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini,


peneliti perlu mencantumkan daftar istilah dari skripsi ini. Adapun istilah-
istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengertian karakter. Menurut Hornby dan Parnwell dikutip dalam


Hidayatullah (2010:12) karakter artinya kualitas mental atau moral,
kekuatan moral, nama atau reputasi.

2. Pengertian profetik. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2007:897), profetik


adalah berkenaan dengan kenabian atau ramalan; semangat--sastra sufi di
dunia modern dipandang masih relevan.

3. Pengertian karakter profetik. Menurut Marzuki (2010:20), karakter profetik


adalah bentuk-bentuk sikap dan perilaku yang sudah diteladankan
olehNabi Muhammad saw. yang merupakan realisasi dari apa yang
terkandung dalam ayat-ayat suci Al-Quran.

4. Pengertian perilaku. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2007:859), perilaku


adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan.

6
BAB II
KETELADANAN DAN USWATUN HASANAH

A. Pengertian Uswatun Hasanah

Uswatun Hasanah berasal dari dua kata yaitu uswah yang berarti teladan,
dan hasanah, berasal dari kata hasuna, yahsunu, husnan wa hasanatan, yang
berarti sesuatu yang baik, pantas dan kebaikan. Menurut Raghib al-Asfahani
(seorang pakar bahasa), hasanah adalah segala sesuatu kebaikan atau
kenikmatan yang diperoleh manusia bagi jiwa, fisik, dan kondisi perasaannya.
Maka Uswatun Hasanah adalah suatu perilaku yang mulia yang menjadi
teladan bagi umat manusia.1
Uswatun Hasanah diterjemahkan dengan panutan yang baik. Uswah bisa
dibaca dengan men-dammah-kan hamzah, bisa juga dibaca iswah dengan
membaca kasrah hamzahnya. Keduanya qiraat yang mutawatir. Kata ini bisa
jadi merupakan kata jadian (masdar) dari asa-yasu-aswan-asan, yang artinya
mengikuti (iqtida) atau nama dari sesuatu yang diikuti. Akar katanya alif-sin-
waw yang mempunyai arti menyembuhkan, memperbaiki dan mendamaikan.
Seorang dokter disebut al-asi. Ungkapan asautu al-jurh artinya aku
mengobati kamu. Asautu baina qaum artinya aku mendamaikan dua kelompok
itu. Bagaimana hubungan antara arti memperbaiki, mengobati, mendamaikan
dangan arti panutan yang merupakan arti dari dua kata uswah, barangkali
karena orangyang pekerjaannya mendamaikan, mengobati patut untuk menjadi
panutan.2
Kata uswah ada juga yang membacanya iswah atau suri teladan
digunakan untuk menunjukkan sifat dan juga kepribadian seseorang.3 Uswatun
Hasanah terdiri dari dua rangkaian kalimat, uswah dan hasanah. Uswah ( )
berarti , ikutan, panutan. Hasanah bermakna yang baik. Uswatun Hasanah
adalah contoh suri teladan yang baik.4
1
Ahsin W. al-Hafidz, Kamus Ilmu al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2005), 303.
2
Kementerian Agama RI, al-Quran dan Tafsirnya Jilid VII, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), 639.
3
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian al-Quran vol 14, (Jakarta:Lentera Hati,
2009),163.
4
Yunan Yusuf, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), 198.
7

Definisi Uswatun Hasanah dijelaskan pula dalam al-Quran surat al-


Mumtahanah ayat 4 dan 6:






Artinya :
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu
pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia;
ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya
Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang
kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan
telah nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian
buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.
kecuali Perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]:
"Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu
dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan)
Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan Kami hanya kepada
Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah
Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali."


Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan
yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah
dan (keselamatan pada) hari kemudian. dan Barangsiapa yang berpaling,
Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.6

5
Al-Quran, 60:04.
6
Al-Quran, 60:06.
8
Makna uswah dalam surat diatas adalah menunjukkan suri tauladan
Nabi Ibrahim untuk dijadikan contoh. Agama yang dibangkitkan kembali oleh
Nabi Muhammad SAW ialah agama hanifan musliman, yang bertujuan lurus
kepada Allah disertai penyerahan diri. Dalam perjuangan beliau menegakkan
agama Allah tidaklah pula kurang dari hambatan, rintangan dan halangan yang
beliau temui dengan kaumnya, namun segala gangguan itu tidaklah membuat
beliau beranjak dari pendirian.

B. Kepribadian Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW. adalah sosok manusia dengan kepribadian yang sangat


agung. Tidak ada orang yang seperti dirinya dan tidak akan pernah ada orang
yang menyamai sosok kepribadiannya. Meski usaha apapun dengan
mengeluarkan seluruh kemampuan untuk memberikan gambaran tentang sosok
Nabi, tidak akan mampu memberikan gambaran yang sempurna. Nabi akan
selalu menjadi sumber inspirasi bagi para umatnya, baik dalam bidang
ekonomi maupun kemiliteran sampai datangnya hari akhir. Beliau adalah
manusia yang sosoknya dinyatakan Allah SWT. Sesungguhnya engkau
adalah sosok pribadi yang sangat agung. (al-Qalam:04).
Ketika terjadi pada waktu Nabi Muhammad saw melaksanakan hijrah.
Dikisahkan setelah berhasil lolos dari kepungan kaum kafir Quraisy, Nbi
Muhammad saw berangkat ke Madinah dengan ditemani oleh Abu Bakar as-
siddiq. Dalam perjalanan, mereka dikejar oleh Suraqah bin Malik. Ia tergiur
hadiah 100 ekor unta. Hadiah itu dperuntukkan oleh siapa saja saja yang
berhasil menangkap Nabi Muhammad saw ditengah padang pasir Suraqah bin
Dengan penuh nafsu, ia mengejar mereka.
Namun, keajaiban terjadi. Ketika jarak mereka tinggal beberapa
langkah langkah lagi, kuda Suraqah bin Malik jatuh terperosok. Suraqah bin
Malik akhirnya jatuh kesakitan. Melihat hal itu, Nabi Muhammad datang
menolongnya. Suraqah bin Malik akhirnya meminta maaf serta
membiarkannya pergi. Begitulah sifat Nabi Muhammad saw yang sangat
terpuji. Beliau tetap memberi maaf terhadap orang yang nyata-nyata hendak
membunuhnya.

9
Rasa belas kasih yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw tidak terbatas
kepada sesama manusia saja. Akan tetapi, beliau juga mempunyai rasa belas
kasih kepada lingkungan yang ditempati manusia. Hal itu tentu sangat sesuai
dengan peran Nabi sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Contoh kebaikan yang beliau berikan kepada umat manusia adalah
sikap yang benar terhadap alam sekitar. Hal itu terjadi ketika Nabi Muhammad
saw mengirimkan pasukan ke Mutah. Beliau berpesan kepada pasukannya,
jangan sekali-kali kalian membunuh wanita, anak-anak,dan orang tua,
janganlah kalian menghancurkan rumah-rumah, serta janganlah kalian
menebang pohon!

C. Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun
Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M, di Mekkah (Makkah) dan wafat
pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Muhammad lahir sudah yatim
karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah
meninggal dunia. Nabi terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraisy. dengan
nama lengkap Muhammad bin Abdullh ia merupakan seorang pembawa
ajaran/agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan (Rasul)
yang terakhir. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi. Nabi
Muhammad haram digambarkan dalam bentuk patung, kartun ataupun gambar
ilustrasi.

Berikut kami sampaikan sejarah Nabi kita Nabi Muhammad SAW secara
singkatnya diambil dari berbagai sumber.

1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, ada banyak hal yang terlihat jauh
berbeda jika dibandingkan dengan pasca kelahirannya dan ditandai dengan
perisitiwa yang terjadi sangat luar biasa pada saat itu.

10

2. Masa Jahiliyah

Zaman jahiliyah yaitu zaman kebodohan, sebelum kelahiran nabi. Dimana


umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala. Mereka
terbiasa juga dengan mabuk-mabukan, main judi, maksiat dan merendahkan
derajat kaum wanita. Hidupnya berpindah-pindah dan terpecah kedalam
beberapa suku yang disebut dengan kabilah. Hidup yang penuh dengan
kebebasan dan tidak memiliki aturan dalam bermasyarakat, Sehingga
kehidupannya pada saat itu sangat kacau.

3. Peristiwa Tahun Gajah

Peristiwa Tahun Gajah merupakan peristiwa terjadinya penyerbuan kota


Makkah oleh Pasukan Abrahah, pada masa kelahiran Nabi Muhammad. Tahun
Gajah ini ialah tahun terjadinya penyerangan Kabah oleh pasukan atau tentara
Raja Abrahah yaitu Gubernur Habsyi di Yaman. Serombongan pasukan Gajah
yang dipimpinnya ini hendak menghancurkan Kabah karena bangsa Quraisy
akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya selalu ramai umat manusia
untuk melakukan ibadah haji. Ini yang membuat Abrahah ingin membelokkan
umat manusia agar tidak lagi datang ke Makkah. Lalu Abrahah mendirikan
gereja besar di Shana yang bernama Al-Qulles. Namun usahanya itu tak
berhasil , tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah sangat
marah besar dan pada akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk
menyerang Kabah.

Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk


100 ekor Unta milik Abdul Muthalib kakek nabi Muhamad. Ketika kabah
hendak dihancurkan, Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa
kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil-kerkil itu dijatuhkan tepat mengenai
kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan
mereka sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al Fiil
ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah ini hancur lebur mendapat adzab
dari Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahir seorang nabi akhiruzzaman
yaitu Muhammad dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah. Peristiwa inilah
yang menandai tahun kelahiran Muhammad dan pada akhirnya
disebut Tahun Gajah.

11
4. Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad sejak kecilnya telah diberikan kehidupan layaknya manusia


biasa, padahal beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, bahkan sejak
dikandunganpun beliau telah ditinggalkan oleh Ayahnya. Beliau terlahir dalam
keadaan yatim, dan pada usia 6 tahun beliau ditinggal oleh ibunya. Sehingga
beliau menjadi seorang yatim piatu, beliau merasakan apa yang dialami oleh
manusia pada umumnya. Dan di usianya yang ke 8 tahun, beliau ditinggal oleh
kakeknya Abdul Muthalib. Kehidupan yang beliau jalani dapat menjadi
panutan seluruh umat manusia.

Nabi Muhammad disusui oleh Tsuaibah selama 3 hari dan oleh kakeknya
beliau disusukan juga kepada Halimah As-Sadiyah dan berada dalam
asuhannya kurang lebih 6 tahun. Dalam usia 5 bulan beliau sudah bisa berjalan
dan pada usia 9 bulan sudah lancar berbicara. Semasa kecilnya beliau juga
telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman nabi) mengajak
berdagang ketika usianya 12 tahun ke negri Syam. Beliau diasuh pamannya
setekllah ditinggal wafat kakeknya, dan mengasuh serta menjaga nabi sampai
pada usia lebih dari 40 tahun.

5. Dibelahnya Dada Muhammad

Malaikat Jibril menelentangkan nabi Muhammad di usianya ke 4 tahun, lalu


membelah dadanya dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi
Muhammad SAW kemudian malaikat Jibril mencucinya dan menatanya
kembali ke tempatnya dan nabi Muhammad tetap dalam keadaan sehat bugar.

6. Dakwah Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW menerima wahyu untuk menyampaikan dan menyiarkan


ajaran agama Islam dan mengajak umat manusia untuk menyembah Allah
SWT. Beliau menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Adapun
orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut
dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu:
istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq,
anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak
lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.

12
Selama 3 tahun lamanya Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi
sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turunlah surat Al Hijr:
94 (QS 15 ayat 94). Yang artinya Maka sampaikanlah secara terang-terangan
segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-
orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah
SAW menyiarkan dakwahnya secara terang-terangan. Tanggapan orang-orang
Quraisy pada saat itu sangat marah dan melarang penyiaran islam yang dibawa
oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan
para sahabatnya semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan dan
hambatan yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki,
olok-olokan dan menentang seluruh ajaran Nabi.

7. Masa Kerasulan Nabi

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW tahun ke 10 pada saat Amul
Huzni yaitu tahun duka cita dimana pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti
Khadijah wafat serta umat Islam dalam keadaan sengsara. Ditengah-tengah
kesedihannya, beliau dijemput Malaikat Jibril untuk Isra Miraj yaitu
melakukan perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram sampai ke
Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT dan untuk menerima perintah
shalat lima waktu. Pada tahun 10 H nabi melakukan haji wada atau haji
terakhir. Dalam wukufnya di Arafah, beliau menyampaikan khutbahnya yang
berisi kan tentang larangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara
yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar,
larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara
yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Quran dan
Sunah Nabi SAW. Setelah berdakwah selama 23 tahun, beliau wafat pada usia
63 tahun.

D. Rasulullah SAW. Sebagai Uswatun Hasanah


Rasulullah adalah anutan yang sempurna dengan teladan-teladan tinggi yang
melebihi semua keluhuran dan kebesaran manusia. Beliau masih dan akan tetap
menjadi mercusuar yang menerangi ufuk kegelapan dan celah-celah kejahilan.
Walaupun zaman terus beredar dan silih berganti, namun manusia tetap dan

13
masih mendapatkan dalam kepribadian Muhammad SAW contoh teladan yang
sempurna dan mulia sebagai menara yang melangit menunjuki jalan-jalan
kehidupan.
Allah Taala berfirman: Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan
tugas kerasulan. (Al-Anaam 124) Keagungan keteladanan yang sempurna
hanya dimiliki Rasulullah SAW pembawa risalah abadi ini, kesempurnaannya
menyeluruh dan universal, baik yang berhubungan dengan masalah ibadah
ataupun kezuhudan, atau yang menyangkut kepatuhan maupun kesabaran atau
yang berkaitan dengan kekuatan dan keberanian, atau dalam masalah politik
dan keteguhannya terhadap prinsip-prinsip hidup.

Ini semua perlu kita selami bersama agar kita dapat minum dari air samudra
kebesarannya dan telaga kesempurnaannya, mengisi perut kita yang sedang
haus ini, membersihkan dan mensucikan kotoran-kotoran yang masih lengket
di tubuh kita, dengan harapan agar kita menjadi manusia yang suci yang
bermental dan menteladani Rasulullah. menuntut kita untuk mengenal siapa sih
Rasulullah SAW, mengetahui seluk-beluk kehidupan beliau dengan
pemahaman seutuhnya, dan kemudian mengambil teladan beliau dengan
mengamalkan sunnah-sunnah beliau dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam hal, ini kita sangatlah perlu untuk membaca buku-buku sirah
Rasulullah. Alhamdulillah, para ulama kita tlah pun menyusun buku-buku sirah
yang sahih dengan pemahaman dan uraian yang jelas dan gamblang untuk
dipahami. Beberapa buku sirah Rasulullah SAW yang bagus sekali antara lain:

- Manhaj Haraki Dalam Sirah Nabi karya Munir Al Ghadban


- Sirah Nabawiyah karya Muhammad Al-Buty
- Muhammad Rasulullah karya Abul Hasan Ali An-Nadwi
- Sirah Rasulullah dari Ibnu Hisham dll.

14

Beberapa aspek kehidupan beliau:


1. Ibadah Rasulullah
2. Kezuhudan Rasulullah
3. Sifat Tawadhu Rasulullah
4. Sifat Sabar dan pemaaf Rasulullah
5. Kekuatan Tubuh Rasulullah
6. Keberanian Rasulullah
7. Politik Rasulullah

IBADAH RASULULLAH SAW.

Secara seksama mari kita tengok beberapa catatan hadits tentang ibadah
Rasulullah SAW.
1. Berkata Mughirah bin Syubah r.a.: Adalah Rasulullah bangun di waktu
malam untuk sholat sehingga bengkak kedua kakinya, dan ketika ditanyakan
kepada beliau: Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosa tuan yang telah
lampau dan yang akan datang? Beliau menjawab: Apakah aku tidak akan jadi
hamba yang pandai bersyukur? (HR. Bukhari & Muslim)

2. Dari Al-Qamah katanya: Aku bertanya kepada Aisyah r.a.: Apakah


Rasulullah menentukan hari-hari untuk menambah ibadah? Aisyah menjawab:
Tidak, tetapi beliau terus-menerus mengerjakannya, dan adakah diantaramu
yang kuat beribadah seperti Rasulullah? (HR. Bukhari & Muslim)
Inilah Rasulullah!! Hati beliau sudah dekat dan melekat kepada Allah, beliau
selalu bersama-Nya di dalam setiap saat, dan dia sangat cinta beribadah dan
bermunajat. Beliau selalu bangun malam untuk melakukan sholat, dan
menyisihkan sebagian waktu siangnya untuk beribadah pula, sehingga
merasakan nikmatnya sholat dan kelezatannya. Beliau melarang para
sahabatnya untuk menirunya dalam hal-hal yang mereka tidak mampu
melakukannya.

14

Berkata Aisyah r.a.: Rasulullah seringkali meninggalkan pekerjaan yang


beliau sangat mencintai untuk melakukannya karena khawatir dilakukan orang-
orang (umatnya) sebagai sesuatu yang wajib atas mereka. Anas meriwayatkan
bahwa Nabi pernah berwishal yani berpuasa siang malam selama dua atau tiga
hari pada akhir bulan Ramadlan, maka orang-orang sama-sama melakukannya
seperti beliau, akhirnya berita itu sampai kepada Nabi, maka beliau bersabda:
Andaikata bulan ini bisa diperpanjang lagi untukku niscaya aku terus
melakukan wisal dimana orang-orang yang berlebih-lebihan itu tidak mampu
melakukannya, sesungguhnya aku ini tidak seperti kamu sekalian, aku diberi
makan dan minum oleh Tuhanku (yaitu menolongku dan menguatkan
tubuhku). (HR. Bukhari & Muslim)

Yang paling perhatian kita dari perilaku Rasulullah s.a.w. adalah kehebatannya
memadukan secara tepat dan baik antara urusan-urusan ibadah dengan urusan-
urusan dunia, pengembangan dan pemecahan problema-problema perjuangan.
Beliau dengan hebatnya mampu membangun ummat secara sempurna dan
membentuk suatu negara yang mengagumkan di permukaan dunia ini.
Mengirimkan utusan kepada raja untuk mengajak mereka masuk ke dalam
agamanya serta menyambut utusan-utusan yang datang kepada beliau dengan
penuh hormat.

Beliau adalah seorang komandan perang yang hebat, disamping juga beliau
sanggup bertukar argumentasi dengan tokoh-tokoh agama dan para negarawan
yang ada di sekitarnya. Beliau selalu waspada demi kemenangan dan demi
menjaga kehancuran ummatnya. Beliau juga mengirimkan beberapa
gubernurnya ke beberapa daerah, dibagikannya harta rampasan perang dengan
adil kepada orang yang berhak menerimanya dengan ucapan: Kalau aku tidak
berbuat adil siapa lagi yang mau berlaku adil?

Beliau menyebarkan agama, memerinci wahyu yang masih mujmal,


menjelaskannya yang masih kabur dan sukar dimengerti artinya, sehingga bisa

15

mengeluarkan masalah yang furuiyah dari masalah yang prinsip dan


menjadikan firman Allah seluruhnya sebagai titik tolak dari segala masalah
yang belum Allah firmankan. Bukan hanya itu; beliau juga mampu
melaksanakan tugas-tugas hariannya sendiri, sebagai seorang suami bagi istri-
istri beliau, sebagai ayah bagi putri-putri dan cucu-cucu beliau. Sampai
memperbaiki bajunya pun dilakukan beliau sendiri!! Subhanallah! Di sela-sela
kesibukan beliau dalam segala hal di atas, beliau muncul sebagai orang yang
cinta beribadah kepada Allah siang dan malam. Namun, walaupun demikian
beliau tidak memutuskan dan tidak pula lupa terhadap urusan dunianya.
Kemampuan beliau dalam memadukan antara urusan akhirat dan dunia inilah
yang menjadikan diri beliau pahlawan di atas pahlawan, dan menjadi teladan
ummat satu-satunya dalam sepanjang sejarah kemanusiaan.

Akhirnya dalam aspek ibadah ini, Rasulullah dapat dikatakan orang telah
berhasil dalam tingkatan ibadah yang paling tinggi, karena kemampuan beliau
menjalankan semua yang diperintahkan Allah kepadanya, seperti: tahajud serta
ibadah-ibadah lainnya, tasbih, dzikir dan doa, dsb. Allah Taala mengabadikan
perintah-perintah ibadah khusus bagi Rasulullah ini dalam Al-Quran:
(tentunya kita sebagai pengikut beliau adalah pewaris yang haq untuk juga
melakukan perintah-perintah ini).

1. Surat Al-Muzammil 1-7: Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah


(untuk sembahyang) di malam hari kecuali sedikit dari padanya yaitu
seperduanya atau kurangilah sedikit dari seperdua itu atau lebih dari seperdua
itu, dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan, sesungguhnya Kami
akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di
waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusu) dan bacaan di waktu itu akan
lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang
panjang (banyak).

16

2. Al-Isra 79: Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah


kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkat kamu ke derajad terpuji.

3. Al-Insan 25-26: Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang
dan pada sebagian malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah
kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. 2. Kezuhudan
Rasulullah Mari kita petik riwayat Abdullah bin Masud. Suatu ketika
aku datang mengunjungi Rasulullah, ketika itu beliau baru saja bangun dari
tidurnya,

maka aku berkata kepadanya: Ya Rasulullah! bagaimana kalau aku ingin


memberi tuan kasur untuk terhindar dari himpitan yang tak sedap dipandang
itu?

Rasulullah menjawab: Apa artinya aku dan dunia ini, aku dan dunia bagaikan
seorang musafir yang berteduh di bawah pohon melepaskan lelah kemudian
pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Beliau sering berdoa: Ya Allah, jadikanlah rizqi keluarga Muhammad


sekedar memenuhi kebutuhannya. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisya r.a. dia
berkata: Rasulullah tidak makan roti gandum selama tiga hari berturut-turut
sejak beliau datang dari Madinah sampai beliau kembali. Ahmad
meriwayatkan dari Anas r.a. dia berkata: Fathimah r.a. memberikan kepada
Nabi s.a.w. sekerat roti gandum, kemudian beliau berkata kepada putrinya itu:
Ini adalah makanan pertama yang ayah makan sejak tiga hari ini.
Subhanallah!! Sifat zuhud inilah yang mendorong Rasulullah s.a.w. untuk
melaksanakan segala perintah-Nya, karena janji Allah yang beliau yakini,
seperti dalam firman-Nya: Dan akhirat adalah lebih baik bagimu dari pada
dunia. (QS. Ad-Dhuha :

4) Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami

17

berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan


dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan adalah lebih
baik dan lebih kekal. (QS. Thoha : 131) Ini bukan berarti bahwa Rasulullah
s.a.w. dengan sifat zuhud dan kesederhanaannya itu hendak melepaskan diri
dari keluarga dan kesenangan hidup dunia yang Allah sediakan buat hamba-
hamba-Nya, karena beliau juga melarang sahabatnya yang ingin hidup
membujang dan yang anti kemewahan hidup.

Janganlah kita berkesimpulan yang salah mengenai Kezuhudan Rasulullah


s.a.w. Perlu disadari bahwa sifat kezuhudan beliau ini bukanlah karena beliau
fakir(melarat), bakhil (pelit), dan tidak punya makanan sama sekali. Andai kata
beliau menginginkan hidup mewah yang bergelimungan dengan harta
kekayaan dan bersenang-senang dengan bunga-bunga kehidupan dunia, niscaya
dengan patuh dan taat dunia ini akan tunduk di hadapan beliau. Akan tetapi
bukanlah kemewahan hidup di dunia yang beliau kehendaki. Di balik sifat
zuhud Rasulullah sungguh banyak tersimpan nilai-nilai pendidikan dan
pengajaran yang ingin beliau tanamkan pada ummatnya.

1. Rasulullah s.a.w. ingin menanamkan dan mengajarkan kepada generasi


Muslim tentang arti cinta dan pengorbanan serta kemulyaan. Al-Baihaqi
meriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata: Rasulullah tidak makan selama
tiga hari berturut-turut; andaikata kami menghendaki itu niscaya kami makan,
akan tetapi beliau lebih senang memulyakan jiwanya.

2. Rasulullah s.a.w. ingin mendidik generasi Muslim agar biasa hidup


sederhana dan qanaah (rida dengan pemberian Allah). Rasulullah khawatir
ummatnya dihinggapi penyakit rakus terhadap bunga-bunga kehidupan dunia
yang bisa melupakan kewajiban dawah dan jihad. Beliau khawatir ummatnya
dihinggapi penyakit mabuk daratan melihat harta yang bergelimangan sehingga
lupa serta lengah terhadap kewajiban menegakkan kalimat Allah. Beliau juga
khawatir kalau-kalau dunia ini terbentang di hadapan mereka yang menjadikan

18
mereka binasa seperti yang telah terjadi pada ummat-ummat sebelum mereka.
Semoga kita dijauhkan dari segala yang dikhawatirkan Rasulullah s.a.w.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Abu Ubaidah r.a. ketika
datang dari Bahrain dengan membawa harta benda yang banyak, setelah
mengerjakan sholat Subuh orang-orang Anshor ramai-ramai menyambut
kedatangannya. Melihat mereka itu Rasulullah s.a.w. tersenyum, kemudian
beliau bersabda: Saya mengira kamu sekalian keluar dari tempat ini karena
mendengar Abu Ubaidah datang dengan membawa oleh-oleh yang banyak.
Mereka menjawab: Benar ya Rasulullah!

Rasulullah kemudian bersabda: Bergembiralah dan carilah sesuatu yang dapat


menggairahkan kamu, tetapi demi Allah! bukanlah kemiskinan dan kefakiran
yang saya kuwatirkan, tapi saya khawatir kalau dunia ini membentangkan
segalanya di hadapanmu, kemudian kamu berlomba-lomba mengumpulkan
kekayaan seperti mereka juga mencarinya kemudian kamu binasa karena
hartamu seperti yang pernah menimpa mereka.

3. Rasulullah s.a.w. ingin menampakkan kepada musuh-musuh Islam bahwa


beliau berdawah, mengajarkan agama kepada manusia bukan karena menaruh
keinginan untuk menumpuk-numpuk harta kekayaan dan kesenangan,
kemewahan dan bukan pula untuk memburu dunia dengan nama agama. Akan
tetapi beliau hanya semata-mata mengharapkan pahala dari Allah, dan hanya
mengharapkan pertemuan dengan Allah. Beliau tidak menyimpan satu hartapun
kecuali makanan yang cukup untuk dimakan malam harinya, dan pakaian yang
dapat menutup auratnya. Dan apa-apa yang ada dalam rumah beliau hanyalah
barang shodaqah. Begitulah sifat dan sikap beliau dan Nabi-nabi sebelumnya.
Dan dia berkata: Wahai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepadamu
sebagai upah bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah, dan aku sekali- kali
tidak mengusir orang-orang yang beriman. (QS. Huud : 29)

3. Sifat Tawadhu Rasulullah


Rasulullah s.a.w. sebagai insan kamil banyak mempunyai sifat tawadhu dan

19

bahkan sifat ini telah menjadi kebiasaannya sejak kecil, jauh sebelum masa
kenabian beliau. Apabila kita tengok dalam Sirah Nabawiyah, akan jelas sekali
terbukti betapa harum nama beliau di kalangan kaumnya, karena sifat beliau.
Beliu terkenal sekali sebagai Al-Amin (yang terpercaya). Sifat tawadhu
inilah yang telah mengangkat diri Rasulullah sebagi orang yg berbudi luhur
dan ber-akhlaq mulia dalam bentuknya yg sempurna dan maha tinggi. Aisyah
r.a. yang sehari-hari hidup mendampingi Rasulullah menyimpulkan bahwa
akhlaq beliau adalah Al-Quran. Tidak hanya itu. Allah sendiri pun memuji
akhlaq beliau, sebagaimana diabadikan dalam Surat Al-Qalam ayat 4: Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Subhanallah!!
Betapa tinggi pujian ini. Bukan dari Presiden ataupun Perdana Menteri, tetapi
langsung dari Allah! Orang-orang yang hidup bersama Rasulullah dan yang
pernah menyaksikan cara hidup beliau mereka menyatakan bahwa beliau selalu
memberi salam kepada sahabat beliau, dari yang kecil sampai yang besar.

Bila beliau berjabatan tangan beliau tidak hendak melepaskan sebelum sahabat
itu melepaskan tangannya. Apabila beliau datang dalam suatu pertemuan tidak
mau duduk sebelum berjabat tangan dengan seluruh undangan yang hadir.
Beliau juga orang yang biasa berbelanja ke pasar-pasar dengan membawa
barang-barang yang beliau beli dengan tangannya sendiri. Ketika Abu Hurairah
hendak membawakan barang-barang beliannya itu beliau menolaknya sambil
berkata: Akulah yang lebih pantas membawa barang-barang ini.

Terhadap kaum buruh dan orang-orang miskin beliau tak pernah menampakkan
rasa sombong dan takabbur. Beliau selalu memenuhi undangan orang yang
mengundangnya, memaafkan orang yang berhalangan. Beliau juga pernah
menambah dan menjahid sandalnya dengan tangannya sendiri, menjadi
penggembala kambing tetangganya, makan bersama-sama dengan para nelayan
beliau, selalu siap menolong orang lain yang membutuhkannya, duduk di atas
tanah tak beralas bukan di atas kursi yang empuk, walaupun beliau seorang
pemimpin besar dunia! Keluhuran budi Rasulullah seperti tersebut di atas

20

adalah karena didikan Al-Quran untuk berbudi luhur, seperti firman Allah:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang beriman. (QS. Asy-Syura: 215)
21

BAB III
Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW. Menjadi suri


teladan atau uswatun hasanah dikarenakan sifat mulia yang ia miliki seperti
pada pembahasan sebelumnya. Maka, beliau dapat menjadi contoh suri teladan
yang baik.

22
Daftar Pustaka

Afdoli. (2016, 06 12). Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah tauladan yang baik. Retrieved 05
10, 2017, from Hikmah 313: http://31.ayobai.org/2016/06/rasulullah-sebagai-uswatun-
hasanah.html
Umar. (2013, 01 15). Keteladanan Uswatun Hasanah. Retrieved 05 10, 2017, from Semesta
bertasbih: http://keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2013/01/uswatun-hasanah.html
23

Anda mungkin juga menyukai