Anda di halaman 1dari 10

LTM PBL 2

MPKT AGAMA-C
Nama : M. Fajar Dwi Putra
NPM

: 1406639516

Pokok Masalah :

Adanya penyerangan terhadap majelis az-zikra disebabkan karena tidak adanya


kerukunan intern umat beragama.

Pertanyaan Pendukung :

Bagaimana peran keluarga dalam membentuk masyarakat islami ?


Keluarga yang bagaimana yang dapat membentuk masyarakat islami ?
Bagaimana peran pranata sosial dalam membentuk masyarakat islami yang utuh ?

Hipotesis

Adanya peran kerukunan umat beragama islam dan pranata dalam membangun
maupun membentuk masrakat islami yang utuh.

Hal Baru yang Perlu Diketahui dan Dipelajari Hal yang Sudah Diketahui Tetapi masih Perlu
Dipelajari
Macam-macam jenis kerukunan umat
Fungsi dan tujuan keluarga dalam
beragama
masyarakat islami.
Karakteristik masyarakat islami
Pandangan islam mengenai pranata
Peran keluarga dalam pembentukan
sosial dalam berbagai bidang
masyarakat islami
Materi Bahasan yang Harus Dipelajari

Pengertian, Karakteristik, Peran dan Upaya pembentukan Keluarga


Pengertian,Karakteristik dan upaya Pembentukan Masyarakat Islami
Peran Pranata Sosial dalam Pembentukan Masyarakat Islami yang Utuh
Hubungan Antar Kerukunan Umat Beragama Islam

Pengertian Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah

Sakinah mawadah warohmah adalah hasil rangkaian dari tiga kata utama: Sakinah
artinya tenang atau tentram, Mawadah artinya cinta atau harapan, dan Rahmah artinya kasih
sayang. Keluarga sakinah mawadah warohmah adalah sebuah kondisi sebuah keluarga yang
sangat ideal yang terbentuk berlandaskan Al Quran dan sunah untuk mencapai kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.
Sebagai mana yang telah diterangkan dalam Al Quran

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS Ar-Rum / 30 : 21).
Sakinah adalah keluarga yang hidup dalam keadaan tenang, tentram, seiya sekata,
seayun selangkah, ada sama dimakan dan kalau tidak ada sama dicari. Mawaddah itu adalah
keluarga yang hidup dalam suasana kasih mengasihi, saling membutuhkan, hormat
menghormati antara satu dengan yang lain. Rahmah adalah keluarga yang hubungan antar
sesama anggota keluarga tersebut saling menyayangi, mencintai sehingga kehidupan keluarga
tersebut diliputi oleh rasa kasih sayang. Jadi Keluarga sakinah mawadah warahmah bisa
diartikan sebagai keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat
spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara
anggota keluarga dan lingkungannya secara selaras, serasi serta mampu mengamalkan dan
memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
Membentuk Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah
dansunnah Rasulullah SWT.
2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya.
3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya.
4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidarihubu
ngan yang dilaran Allah SWT.
5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan
doronganiman, cinta, dan ibadah.
6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah
dan berharap ridha Allah semata.
7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling
menghargai,merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai,
saling mempercaikesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut
komunikasi yang intens.

8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama


dalammengarungi badai dan gelombang kehidupan.
9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersamasama,seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan
tujuan suamimendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih
banyak bersukurkepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri
membaca
al-quran,
berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaa
nAllah SWT, dan lain-lain.
10. Suami istri selalu memohon kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah
mawaddah wa rohmah.
11. Suami secara berkala mengajak istri dan anaknya melakukan instropeksi diri
untukmelakukan perbaikan dimasa yang akan datang.
Karakteristik Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada beberapa hal yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Memiliki kecenderungan kepada agama.


Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.
Sederhana dalam belanja.
Santun dalam bergaul.
Selalu introspeksi.
Suami dan isteri yang setia (saleh/salehah).
Anak-anak yang berbakti.
Lingkungan sosial yang sehat.
Dekat rizkinya kepada Allah atau rezki yang halal.

Dalam Islam fungsi keluarga meliputi :


a.

Penerus misi umat Islam

Dalam sejarah, dapat kita lihat bagaimana islam sanggup berdiri tegap dalam menghadapi
berbagai ancaman dan bahaya. Demikianlah berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan
yang bermutu merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan umat islam yang
sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung islam dalam mempertahankan kehidupannya
( Berkeluarga )
b.

Perlindungan terhadap akhlak

Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif memelihara pemuda dari
kerusakan dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Karena itulah Rasulullah berabda :
Wahai pemuda, siapa diantara kalian yang berkemampuan maka menikahlah, karena nikah
lebih melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah
shoum, karena shoum itu baginya daalah penenang. ( HR. AL-Khosah dari Abdullahbin
Masud )

c.

Wahana pembentukan generasi Islam

Keluarga lah sekolah kepribadian pertama dan utama bagi anak.


Penyair kondang Hafidz Ibrohim mengatakan : Ibu adalah sekolah bagi anakanaknya. Bila engkau mendidiknya berarti engkau telah menyiapkanbangsa yang baik
perangainya. Ibu sangat berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai
tugas yaitu menyediakansarana bagi berlangsungnya pendidkan tersebut. Keluarga lah yang
menerapkan sunnah Rasul dari bangun tidur sampai sampai akan tidur lagi. Maka tercipta lah
generasi islam yang handal dan berkualitas
d.

Memelihara status sosial dan ekonomi

Dalam pembentukan keluarga, islam mewujudkan ikatan dan persatuan. Dengan adanya
ikatan keturunan maka diharapkan akan mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat
dan bangsa.
Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam ( Non Arab ),antara kulit
putih dan kulit hitam, anatara orang timur dengan orang barat. Berdasarkan fakta ini Islam
sudah mendahului semua system Demokrasi dalam mewujudkan persatuan ummat
Fungsi ekonomi dalam keluarga akan Nampak. Rasul bersabda : Nikahilah wanita, karena
ia akan mendatangkan Maal. (HR. Abu Dawud, dari Urwah RA).Perkawinan adalah sarana
untuk mendapakan sarana keberkahan dibandingkan dengan bujangan, berkeluarga lebih
hemat ekonomis dan lebih giat dalam mencari nafkah.
e.

Menjaga kesehatan

Pernikahan memelihara para pemuda yang sering melakukan kebiasaan onani yang menguras
tenaga dan dapat mencegah penyakit kelamin.
f.

Memantapkan spiritual (Ruhiyyah)

Pernikahan sebagai pelengkap dari keimanan dan pelapang jalan menuju sabilillah, hati
menjadi tenang bersih dari berbagi kecenderungan dan jiwa terlindung dari berbagai was was
g.

Menegakan keluarga yang Sakinah

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang terbentuk dari pasangan yang baik kemudian
menerapakan nilai nilai Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah tanggasertam
mendidik anak dalam suasana mawadah warohmah.

Pengertian,Karakteristik dan upaya Pembentukan Masyarakat Islami


Masyarakat Islami adalah masyarakat yang dibentuk berdasarkan etika Ketuhanan Yang
Maha Esa yang bertopang pada :
1. Menaati perintah Allah SWT yang dicerminkan dengan kasih sayang terhadap sesama
anggota masyarakat,
2. Bersyukur terhadap rahmad dan nikmat Allah SWT, segala puji-Nya semata, yang
dicerminkan pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemashalahatan masyarakat
material dan spiritual, berlandasan pada kaidah kaidah moral yang mulia,
3. Rasa dekat dengan Tuhan yang dicerminkan dalam perasaan takut pada larangan
larangan-Nya yang akan membentuk sikap dan jiwa yang adil dan bertanggung jawab,
menghindari tingkah laku curang dan menolak kejahatan dalam anggota masyarakat.
Karakteristik
Didalam Islam terdapat 10 karakteristik Masyarakat Islam, yaitu :
1. Masyarakat Islami adalah masyarakat terbuka, berdasarkan pengakuan pada keastuan
umat dan cita cita persaudaraan sesama manusia.
2. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang terpadu, integratif, dimana agama menjadi
perekat yang menyatuhkan.
3. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang dinamis dan progresif, karena manusia
diciptakan sebagai khalifah di muka bumi.
4. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang demokrasi, baik secara spiritual, sosial,
ekonomi, maupun demokrasi politik.
5. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berkeadilan, yang membentuk semua
aspek dari keadilan sosial baik dibidang moral, hukum, ekonomi, dan politik yang
telah ditetapkan dalam aturan dan kelembagaan yang telah disepakati.
6. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berwawasan ilmiah, terpelajar, karena
sangat menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Masyakat Islami adalah masyarakat yang disiplin, baik dalam ibadah maupun
muamalah.
8. Masyarakat Islami menentukan pada kegiatan keumatan yang memiliki tujuan yang
jelas dan perencanaan yang sempurna.
9. Masyarakat Islami membentuk persaudaraan yang tangguh, menekankan kasih sayang
anatara sesama.
10. Masyarakat Islami adalah yang sederhana, yang berkesinambungan

Upaya Pembentukan Masyarakat Islami


Jadi pendidikan dikeluarga adalah pendidikan awal dan utama bagi seorang manusia.
Keluarga adalah pemberi pengaruh pertama pada anak manusia. Pengalaman hidup pada
masa-masa awal umur manusia akan membentuk ciri khas, baik dalam tubuh
maupunpemikiran yang bisa jadi tidak ada yang dapat mengubahnya sesudah masa itu.
Disamping itu juga keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan sendi-sendi pendidikan
yang fundamental. Islam sebagai agama sekaligus hukum yang mengatur segala urusan di
dunia ini telah mengajarkan cara-cara yang benar dalam membangun sebuah keluarga, yaitu
keluarga islami. Membentuk dan membina keluarga islami merupakan cita-cita luhur setiap
muslim. Keluarga islami adalah salah satu pondasi yang harus diwujudkan karena keluarga
adalah salah satu unsur pembentuk masyarakat luas. Jika semakin banyak keluarga
menerapkan konsep islami, maka diharapkansemakin mudah membentuk masyarakat islami.
Peran Pranata Sosial dalam Pembentukan Masyarakat Islami yang Utuh
Pengertian Pranata Sosial dalam ajaran Islam

Pranata sosial dalam ajaran Islam adalah nilai-nilai yang mengaturan kehidupan sosial
masyarakat muslim berdasarkan syari'at Islam. Sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW pada masa dahulu untuk diimplementasikan masa sekarang.

Faktor-faktor Pranata Sosial dalam Islam

Pranata Agama

Pranata Sosial Ekonomi

Pranata Keluarga

Pranata Pendidikan

Pranata Politik

Pranata Agama

Terbentuklah lembaga ke-Islaman seperti Majlis Ulama' Indonesia (MUI), Pengadilan


Agama Islam

Pranata agama tersebut sebagai wahana bagi Umat Islam untuk meminta kejelasan
hukum terhadap suatu permasalahan dan wahana untuk menyelesai berbagai macam
perkara hukum bagi Umat Islam

Dengan adanya pranata agama ini, umat Islam memiliki sumber kejelasan hukum
Islam yang sama sehingga dapat membentuk masyarakat Islami yang utuh apabila
memiliki keyakinan yang sama

Pranata Sosial Ekonomi

Pranata sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting dalam membangun
kesejahteraan dan masyarakat Islami yang utuh. Ide yang dibangun dari bank syariah
adalah bebas dari riba, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah al-Baqarah ayat
275

Dengan adanya pranata sosial ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam yaitu bebas
dari riba, masyarakat yang menggunakannya akan terhindar dari dosa dan
terbentuklah masyarakat yang Islami

Pranata sosial ekonomi beranjak dari fungsi masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi
dan kemudian lahirlah suatu konsep tentang lembaga ekonomi, yaitu ekonomi umat

Dengan digunakannya masjid sebagai pusat ekonomi, umat Islam berkumpul di


tempat yang sama dan melakukan hal yang sama sehingga membentuk masyarakat
Islami

Di Indonesia sudah mulai menerapkan prinsip ekonomi umat, hal itu terbukti dengan
adanya lembaga ekonomi umat seperti : (1) Bank Islam, (2) Badan Amil Zakat (BAZ),
(3) Asuransi Takaful, (4) Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). (5) Koperasi, dan lain
sebagainya.

Pranata Keluarga

Dalam QS: al-Baqarah ayat 221-222, ayat ini mengajarkan pada kita bahwa faktor
keimanan seseorang sebagai hal yang paling utama dalam membina rumah tangga
sebab keimanan dapat mengjaga keharmonisasian rumah tangga, jika rumah tangga
tersebut harmonis maka akan membentuk kehidupan sosial suatu masyarakat juga
menjadi harmonis.

Pranata Pendidikan

Islam sangat menjunjung tinggi orang yang berilmu pengetahuan yang diikuti
keimanan yang mantap, tentu saja untuk memperoleh pengetahuan tersebut perlu
belajar. Maka dengan sendirinya belajar itu menjadi wajib hukumnya. Begitu juga

dengan kehidupan sekarang bahwa posisi orang yang berilmu dan berbuat baik
mempunyai kesempatan menduduki posisi yang mulya.

Dengan adanya pranata pendidikan, umat Islam akan mendapat pengetahuan lebih
banyak mengenai islam, bagaimana cara bersosialisasi dan berhubungan dengan umat
Islam lainnya. Pengetahuan tersebut dapat membantu mewujudkan masyarakat Islami
yang utuh.

Pranata Politik

Dalam QS: an-Nisa ayat 58-59, ayat ini memerintahkan kita khususnya pada penguasa
untuk menjaga dan menyampaikan amanah yang diberikan Allah untuk semua
manusia yang kemudian bagi umat Islam diwajibkan untk mentaati penguasa selama
itu penguasa tersebut menjalankan amanah Allah.

Oleh sebab itu konsep politik yang dibangun dalam Islam tidak sepenuhnya
demokrasi dan tidak juga sepenuhnya absolute murni, tetapi mengutamakan
musyawarah sebagai upaya membangkitkan semangat kebersamaan untuk mencapai
kesepakatan, sehingga tidak yang merasa dirugikan dan terabaikan.

Dengan itu, pranata politik dapat membantu membangun masyarakat Islami yang utuh
dengan cara amanah dan jujur dalam menyampaikan pesan sehingga tidak
menimbulkan perpecahan, serta mengambil keputusan berdasarkan musyawarah di
dalam masyarakat tersebut.

Pengertian Ukhkuwah
Makna ukhuwah berarti persaudaan, maksudnya adanya perasaan simpati dan empati
antara dua orang atau lebih. Masing- masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang
sama, baik sama suka maupun duka, baik senang maupun sedih.
Ukhuwah Islamiyah

Yaitu persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau persaudaraan yang
diikat oleh aqidah/keimanan, tanpa membedakan golongan.

Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al Hujurat: 10


Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah saudara,oleh karena itu
pereratlah simpul persaudaraan diantara kamu, dan bertaqwalah kepada Allah,
mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmatnya.

Ukhuwah Insaniyah

Yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa
membedakan ras, agama, suku daan aspek-aspek kekhususan lainnya.

Ukhuwah Insaniyah harus dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah
makhluk Allah, sekalipun Allah memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk
memilih jalan hidup berdasarkan atas pertimbangan rasionalnya.

Ukhuwah Wathoniyah

Yaitu persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama,
suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek lainnya.

Mengingat pentingnya kebangsaan ini Rasulullah SAW bersabda, artinya : Cinta


sesama saudara setanah air termasuk sebagian dari iman.

Sebagai seorang muslim, harus berupaya semaksimal mungkin untuk


mengaktualisasikan ketiga macam ukhuwah tersebut dalam kehidupan sehari-hari .
Dan yang harus diutamakan adalah ukhuwah Islamiyah, karen menyangkut kehidupan
dunia dan akhirat.

Hubungan Kerukunan Umat Islam dengan Kasus Majelis Az-Zikr

Permusuhan disebabkan karena pemahaman umat Islam yang masih dangkal, umat
Islam masih parsial dalam mengkaji Islam. Sehingga mereka cenderung mencari
perbedaan yang tidak sesuai dengan prinsipnya.

Sikap fanatik yang berlebihan dengan mengagungkan kelompoknya, menganggap


kelompoknya paling benar, paling baik dan meremehkan kelompok lain.

Kurangnya sikap toleransi atau sikap saling menghargai dan menghormati terhadap
perbedaan pendapat yang terjadi.

Dengan adanya ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam akan mengurangi
adanya permusuhan antar umat muslim. Karena dengan ukhuwah Islamiyah mereka
akan saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.

Dengan ukhuwah Islamiyah, umat Islam akan meningkatkan kualitas iman dan
takwanya, karena iman dan takwanya berkualitas dan sempurna, maka mereka akan
mempunyai kecenderungan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk
dalam hal mengaktualisasikan ukuwah dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi

Abdul Syauni (Cetakan ke 3). 2007 Sosiologi Sistematika,Teori dan Terapan. Jakarta.
PT. Bumi Aksara.

Collins, Randall (1985) Three Sociological tradition. New York. Oxford University
Press.

Khaldun, Ibnu. 1958. Muqaddimah. dalam Tajul Arifin (2008) Tesis-Tesis dalam Teori
Sosiologi Klasik dan Kontemporer.Bandung. Lembaga Penelitian Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati.

Tajul Arifin (2008) Tesis-Tesis dalam Teori Sosiologi Klasik dan


Kontemporer.Bandung. Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati.

http://www.academia.edu/7147783/agama (Diakses tanggal 21 Mei 2015, pukul


18.00)

http://nafi-harahap.blogspot.com/2012/10/karakteristik-keluarga-sakinahmawaddah.html (Diakses tanggal 21 Mei 2015, pukul 18.00)

http://santosolukito.blogspot.com/2012/04/keluarga-samara-sakinah-mawaddahwa.html (Diakses tanggal 21 Mei 2015, pukul 18.00)

http://gentongedukasi.blogspot.com/2013/09/definisi-keluarga-sakinahmawaddah.html (Diakses tanggal 22 Mei 2015, pukul 04.00)

Anda mungkin juga menyukai