ISLAM
Nama Anggota :
2
Dalam buku Women in Islam (1993) karya Fatima Heeren, disebutkan empat
syarat dalam membangun keluarga Islam, yaitu :
1. Keluarga Islam harus keluarga sebagai tempat utama pembentukan generasi
yang kuat
2. Kehidupan keluarga harus dijadikan sarana untuk menjaga nafsu seksual laki-
laki dan perempuan
3. Keluarga Islam harus menjadikan keluarga sebagai tempat pertama dalam
menanamkan nilai-nilai kemanusiaan
4. Keluarga Islam harus dijadikan tempat untuk berlindung dan memecahkan
masalah bagi anggotanya
1.3 Ketentuan Agama Islam dalam Pembentukan
Keluarga Islam
Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat yang terikat secara lahir dan
batin dan terkait secara hukum. Ketentuan agama Islam dalam pembentukan keluarga
Islam diantaranya berdasarkan firman Allah dalam QS.30 (Al-Rum): 21: . Ayat diatas
menunjukan bahwa tujuan utama pernikahan adalah menciptakan keluarga sakinah,
mawaddah, dan rahmah. Dalam proses pembentukan keluarga islam, ada beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Calon suami istri sama-sama orang beriman dalam QS.2 (Al-Baqarah): 221.
Dalam hadis rasulullah wanita dinikahi Karena faktor: kecantikannya,
hartanya, nasabnya, dan agamanya.
b. Calon suami bukan mahram.
c. Calon sumi dan istri ridha.
d. Memenuhi ketentuan khusus poligami dalam pernikahan poligami.
e. Calon istri tidak dalam masa iddah atau dalam pinangan orang lain.
f. Calon istri tidak terikat pernikahan dengan pria lain.
g. Calon suami menyiapkan mahar atau mas kawin.
h. Pada saat akad nikah dilakukan pencatatan nikah oleh pegawai pencatatat
nikah.
Dalam proses akad nikah harus memenuhi rukun nikah,
a. Ada calon suami dan calon istri;
b. Ada dua orang saksi;
c. Ada wali nikah ;
d. Ada akad, yaitu ijab dan qabul.
1.4 Tanggungjawab Kehidupan Keluarga
Setelah terbentuknya keluarga Islam, maka terbentuk juga tugas dan tanggung
jawab keluarga Islam, yaitu :
3
a. Mendidik Keluarga Secara Islam, berarti mendidik seluruh anggota keluarga
agar dapat menjadi generasi penerus yang saleh dan senantiasa menjaga diri
dan keluarga dari segala hal yang menjerumuskan ke dalam api neraka.
b. Berbakti kepada Orang Tua, berarti kita harus tetap berbakti kepada orang tua
bahkan setelah kita berkeluarga sekalipun dan hal tersebut juga penting,
bahkan posisinya berada setelah berbakti kepada Allah SWT.
2. Masyarakat Islam
2.1 Pengertian Masyarakat Islam
Agama Islam adalah agama yang telah dianut oleh lebih dari satu milyar umat
manusia, Islam telah membentuk masyarakat yang kuat dalam tatanan yang penting
dan teratur yang disebut dengan masyarakat Islam. Islam merupakan agama wahyu
terakhir yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan disebarkannya agama
Islam oleh Nabi Muhammad SAW, banyak orang yang masuk Islam dan menjadikan
umat Islam menjadi umat yang kuat dalam masyarakat yang aman, tertib, dan
tentram. Agama Islam menjadikan para penganutnya menjadi sebuah masyarakat
yang sangat erat.
Pengertian dari masyarakat Islam yaitu masyarakat yang seluruh atau sebagian
besar anggotanya merupakan orang-orang Islam dan berpedoman pada ajaran Islam.
Menurut Muhammad Quthb , masyarakat Islam adalah suatu masyarakat yang segala
sesuatunya bertitik tolak dari Islam dan tunduk pada sistematika Islam. Oleh karena
itu, suatu masyarakat tidak diliputi oleh suasana Islam, corak Islam, bobot Islam,
prinsip Islam, syariat dan aturan Islam serta berakhlak Islam, bukan termasuk
masyarakat Islam.
Masyarakat Islam bukan hanya beranggotakan orang Islam yang syariat
Islam-nya tidak ditegakkan diatasnya, meskipun mereka sholat, puasa, zakat, dan haji.
Masyarakat Islam bukanlah masyarakat yang melahirkan suatu jenis yang khusus
dalam dirinya sendiri, diluar ketetapan Allah yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Masyarakat Islam harus bisa menjadikan segala aspek hidupnya, prinsipnya, amal
perbuatan, nilai hidupnya, jiwa raganya, hidup dan matinya terpancar dari sistem
Islam.
4
a. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang ber-Tauhid.
Dasar ketauhidan ini tidak mengurangi toleransi dan kebebasan dalam
beragama.
b. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang terbuka berdasarkan pengakuan
pada kesatuan umat dan cita-cita persaudaraan sesama manusia.
Islam melarang sikap rasisme, sukuisme, kastaisme, dan dinastiisme.
c. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang terpadu, integratif, dan agama
menjadi perekat penyatuannya.
d. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dinamis dan progresif, karena
manusia ditugaskan sebagai khalifah Allah di muka bumi.
e. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang demokratis, baik secara spiritual,
sosial, ekonomi maupun demokrasi politik.
Islam membentuk lembaga keilmuan dan menghapuskan feodalisme spiritual.
Menjadikan ilmu pengetahuan dan takwa sebagai hak setiap orang.
f. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berkeadilan.
Keadilan tersebut baik di bidang moral, hukum, ekonomi, dan politik.
g. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berwawasan ilmiyah, terpelajar,
karena sangat menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
h. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dsiplin.
Allah telah menetapkan segenap ajaran-Nya berdasarkan aturan-aturan dan
batas-batas yang terang.
i. Masyarakat Islam menentukan pada kegiatan keumatan yang memiliki tujuan
yang jelas dan perencanaan yang sempurna.
j. Masyarakat Islam membentuk persaudaraan yang tangguh, menekankan kasih
saying antar sesama.
k. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang sederhana, yang
berkesinambungan.
Islam mengutuk kesenangan duniawi yang berlebihan.
2.3 Ketentuan Agama Islam dalam Pembentukan
Masyarakat Islam
Masyarakat Islam dibentuk dari ajaran dan tata nilai Islam sehingga prinsip
dasar yang membina dan membentuk masyarakat adalah nilai luhur dalam agama
Islam. Masyarakat ini berpedoman pada ajaran tauhid sehingga falsafah sosialnya di
bebankan pada nilai yang paling utama. Masyarakat lalu menerapkan berbagai nilai
Islam pada kehidupannya sehingga membuat nilai Islam juga tertanam kuat dalam
hati masing-masing. Dari nilai itu masyarakat dapat menerapkan sanksi sanksi yang
murni dalam upaya penegakkan keadilan, kebenaran, kasih saying, dan pelayanan
masyarakat.
Terdapat juga etika Ketuhanan Yang Maha Esa yang bertopang pada: (a)
menaati perintah Allah dan memberi rasa sayang pada sesama; (b) bersyukur pada
5
Allah atas segala nikmat yang diterima dengan mewujudkan kesejahteraan dan
kemaslahatan masyarakat; (c) rasa dekat dengan Allah dalam perwujudan menjauhi
larangan-Nya dan selalu bersikap adil, tanggung jawab karena Allah akan senantiasa
mengawasi kita.
Masyarakat islam dibina dan dibesarkan berdasar azas dan nilai Islam sehingga
kehidupannya baik di dunia atau di akhirat selalu mendapat kemuliaan dari Allah.
Cara mendapatkan kemuliaan itu dengan menerapkan sifat taqwa dalam hidup kita.
Seperti telah disebutkan dalam QS. 49 (Al-Hujurat):133 bahwa manusia yang paling
mulia adalah manusia yang paling bertaqwa kepada Allah. Mereka yang bertqwa
adalah mereka yang melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Melaksanakan shalat tepat waktu, puasa, memberikan dari sebagian hartana kepada
orang yang membutuhkan dan menjauhi larangan Allah seperti berbohong, khianat
dan lain-lain. Sesama manusia harus saling menghargai dan menghormati segala
sesuatu. Dan dapat disimpulkan bahwa ketaqwaan manusia yang menentukan derajat
dan kedudukannya di dunia maupun di akhirat.
6
5. Pusat kegiatan ekonomi, dan
6. Pusat kegiatan social dan politik.
Namun saat ini, terjadi pergeseran fungsi masjid itu sendiri. Di zaman ini masjid
cenderung digunakan hanya untuk ibadah mahdhah saja. Bila dilakukan pengamatan
secara teliti terhadap kenyataan yang berkembang dewasa ini, pada umumnya masjid
yang ada dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu masjid yang sesuai dengan
konsep ajaran Islam dan masjid yang tidak sesuai lagi dengan profil masjid yang
dikehendaki ajaran Islam.
7
3.2 Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga menurut KBBI adalah bakal dari sesuatu, sedangkan menurut
Ensiklopedia Indonesia, Lembaga adalah wadah pendidikan yang dikelola demi
mencapai hasil pendidikan yang diinginkan. Secara terminologi, lembaga pendidikan
islam adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Lembaga pendidikan
dapat bersifat konkrit berupa sarana dan prasana dan juga abstrak, dengan adanya
norma dan peraturan tertentu, serta penanggung jawab pendidikan itu sendiri.
Lembaga pendidikan Islam formal di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan.
Golongan yang pertama adalah Pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan
Islam tertua yang tradisional di Indonesia. Pesantren berasal dari kata “santri” yang
berarti penuntut ilmu dalam bahasa Tamil dan pondok berasal dari kata “funduq”
yang berarti tempat menginap atau asrama dalam bahasa Arab. Terdapat lima unsur
yang selalu hadir dalam setiap pondok pesantren, yaitu pondok, masjid, pengajian
kitab-kitab klasik/kitab-kitab kuning, santri, dan kiai atau guru mengaji.
Golongan kedua adalah madrasah dan berasal dari kata “darasa” Madrasah
dibentuk pada abad ke-20 dan lebih banyak ditemukan di luar Jawa sebagai realisasi
pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia dan usaha penyempurnaan sistem
pendidikan pesantren. Sistem pendidikan pesantren dianggap menyulitkan lulusannya
untuk memperoleh kesempatan kerja seperti lulusan sekolah umum yang saat itu
didirikan oleh Pemerintah Belanda. Sementara itu, umat Islam cenderung mengikuti
sistem pendidikan model Barat yang memungkinkan (anak-anak) mereka maju dalam
ilmu, ekonomi, dan teknologi.
Golongan ketiga adalah sekolah Islam. Sekolah Islam merupakan
pengembangan madrasah yang dipengaruhi ajarah barat dengan kurikulum yang lebih
dekat dengan sekolah umum. Dalam lembaga pendidikan ini pelaksanaan pengajaran
agama berbeda dengan sekolah umum dan hal yang diutamakan adalah persamaan
status dan pengakuan yang sama dengan sekolaj umum.
Hal ini membuka kembali diskusi mengenai dasar filsafat pendidkan Islam,
tujuan, materi, dan metodenya karena eratnya hubungan pendidikan agama Islam
dengan komunikasi, khutbah, dan dakwah. Secara fungsional, Lembaga Pendidikan
Islam diadakan untuk memenuhi kebutuhan umat islam yang beragam dari semua
aspek kehidupan. Sebagai lembaga, ia mempunyai fungsi sebagai pedoman
bertingkah dan bersikap terhadap masalah, pegangan dalam pengendalian sosial yakni
sistem pengawasan tingakah laku para anggotanya, dan menjaga keutuhan
masyarakat.
Peran lembaga pendidikan Islam berfungsi mentransfer pengetahuan dan nilai
kepada setiap peserta didik. Lembaga yang berkualitas akan melahirkan sumber daya
manusia yang berkualitas secara akademis dan non akademis. Rasulullah SAW
8
memberikan perhatian khusus pada pengembangan pendidikan karena pendidikan
adalah modal untuk keluar dari kebodohan dan penindasan orang lain.
9
Wakaf adalalah menyerahkan harta untuk diambil manfaatnya untuk
kepentingan umat Islam dengan tetap mempertahankan kelestarian harta pokok
wakafnya.
10
a. Akad Ijarah
Akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui pembayaran upah sewa.
Penggadai bisa menarik uang sewa.
11
Persatuan menurut KBBI adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan
sebagainya) beberapa bagian yang sudah bersatu. Persatuan dalam bahasa arabnya di
sebut dengan kata ittihad, berarti ikatan. Sedangkan menurut istilah di artikan sebagai
bentuk kecenderungan manusia yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan melakukan
pengelompokan sesama manusia menurut ikatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Selain itu ada kerukunan, Di dalam KBBI, kata dasar kerukunan adalah rukun yang
artinya hubungan persahabatan, damai dan tidak saling berselisih. Kerukunan yang
dalam bahasa arabnya disebut dengan kata tawafuqun,tawaddun, ittifaqqul kalimat.
Sedang menurut istilah kerukunan dimaksudkan sebagai satu tata pikir atau sikap
hidup yang menunjukkan kesabaran atau kelapangan dada menghadapi pikiran-
pikiran, pendapat-pendapat, dan pendirian orang.
Persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa
bagian yang sudah bersatu. Dalam persatuan itu bisa saja banyak hal yang berbeda
seperti perbedaan agama, suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dsb
bersatu dalam suatu wadah. Contoh persatuan adalah apa yang kita pupuk dan
kembangkan secara terus menerus di negara kita Indonesia ini. Dalam keaneka-
ragaman kita bersatu dalam suatu negara, “Negara Kesatuan Republik Indonesia”
(NKRI). Kita bersatu diikat oleh komitmen bersama: Satu nusa, satu bangsa, satu
bahasa (Indonesia). Al Quran memerintahkan persatuan dan kesatuan, karena pada
hakikatnya manusia adalah umat yang satu. Arti umat adalah kelompok yang
dihimpun oleh sesuatu, baik persamaan tempat, wilayah, waktu, bahasa, agama, atau
mungkin satu keturunan. Al-Qur‟an mengisyaratkan bahwa sesuatu yang memiliki
kesamaan sifat dapat digabungkan ke dalam satu wadah.
Al Quran pun menggunakan kata ummat bahkan untuk seseorang yang
memiliki sekian banyak keistimewaan atau jasa, yang biasanya hanya dimiliki oleh
banyak orang. Makna kata ummat dalam Al Quran sangat lentur, dan menyesuaikan
diri. Tidak ada batas minimal atau maksimal untuk suatu persatuan. Al Quran juga
menjelaskan bahwa manusia mulanya memang berasal dari satu keturunan, dan
kemudian berkembang menjadi golongan-golongan, bersuku-suku dan berbangsa-
bangsa Al Quran mengakui manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk
sosial. Manusia berasal dari satu pasang kemudian berkembang biak, lalu
berkelompok - kelompok, berbangsa-bangsa, menurut suku, wilayah, dan bisa
menurut ras dsb. Tetapi dalam bertanggung jawab kepada Allah tentang amal
perbuatannya adalah secara individu. Tuhan memandang tinggi rendahnya derajat
martabat tiap orang tergantung pada tingkat takwa masing-masing individu. Dasar
kemuliaan manusia bukan keturunan, suku, atau jenis kelamin, tetapi ketakwaannya
kepada Allah.
Agama Islam adalah agama damai. Dari arti etimologisnya “Islam” artinya
selamat, damai, sejahtera dan berserah diri (kepada Tuhan Yang Maha Esa). Kita
tidak ingin mengganggu pemeluk agama lain, baik dengan cara memaksa, atau
12
menghalang-halangi mereka dalam menjalankan agamanya. Sebaliknya kita pun tidak
ingin diganggu pemeluk agama lain. Kita bersikap toleransi terhadap semua umat,
tetapi tidak dalam arti kita mencampur-adukkan ajaran-ajaran agama dalam satu
paham “sinkretisme”. Kita masing-masing tetap dalam agama, kepercayaan dan
sistem pengamalan agama kita masing-masing. Dalam konteks ke-Indonesiaan, kita
menemukan keragaman dalam berbagai bidang, seperti suku bangsa, bahasa daerah,
adat istiadat, budaya, warna kulit dan sebagainya, tapi kita sepakat untuk bersatu
membentuk suatu bangsa yang besar, “Bangsa Indonesia” dalam suatu Negara
Kesatuan Rebublik Indonesia. Kita terikat dalam suatu kesepakatan bersama untuk
membangun suatu negara kesatuan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Meski
kita berbeda tapi tetap satu. Kita bersatu dalam keberagaman.
Toleransi secara aktif atau dalam kehidupan sehari-hari adalah sikap ikut
merasakan perasaan yang sama, seperti sedih ketika bencana, musibah yang menimpa
tetangga, kenalan, sahabat, tanpa membedakan agama dan golongan. Toleransi secara
pasif bisa berarti memberikan kebebasan orang lain untuk melakukan keinginannya
sesuai dengan bakat, hobi, adat istiadat atau ajaran agamanya. Dalam sejarah
kehidupan nabi, toleransi telah diletakkan. Nabi Muhammad SAW membangun
negara Madinah dengan adanya pluralitas. Contoh lain adalah toleransi Islam kepada
13
penduduk Yerusalem. Umar Ibn al-Khathab membuat perjanjian jaminan keamanan
untuk harta dan gereja mereka. Toleransi bukan berarti mengakui kebenaran semua
agama. Islam merupakan agama fitrah, yang mampu dikenali dalam ajaran
kemanusiaannya dengan pikiran dan untuk menegakkan yang ma’ruf dan mencegah
yang munkar. Toleransi harus dibedakan dengan kompromisme. Kompromisme
adalah menerima apa saja yang dikatakan orang lain asal bisa menciptakan
kedamaian dan kerukunan, atau saling membenarkan dan menerima demi tercapai
kebersamaan. Kompromisme tidak dapat diterapkan dalam kehidupan beragama.
Ajaran Islam mengajarkan dengan sangat baik tentang sikap terhadap kaum agama
lain. Namun dalam hal ibadah tidak terdapat kompromi di dalamnya. Ibadah adalah
hubungan manusia dengan Allah.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Pemerintah adalah orang yang diberikan amanah, kepercayaan untuk memimpin
agar tercipta kehidupan harmonis. Program - program pemerintah tidak akan dapat
berjalan tanpa dukungan rakyat. Karena itu dibutuhkan sinergi antara rakyat dengan
Pemerintah untuk keamanan dan kemakmuran.
14
membuat/mencapai sesuatu). Kebudayaan selalu bersifat sosial, karena tidak ada
kebudayaan perseorangan, melainkan selalu meliputi sekelompok manusia: suku,
sukubangsa, dan bangsa (nation).
Islam sebagai agama sempurna yang seimbang antara mementingkan
kehidupan akhirat dan tak melupakan dunia, sangat membuka luas upaya manusia
dalam menciptakan berbagai kreasi, berbagai bentuk dan warna budaya untuk
kemakmuran hidup di dunia ini. Dalam Kerangka Dasar Ajaran Islam atau ruang
lingkup ajaran agama Islam, bidang ini dikategorikan sebagai ”muamalah”. Islam
menghargai budaya yang muncul dari berbagai masyarakat sebagai suatu kekayaan
peradaban. Tradisi-tradisi, adat istiadat, dan aturan-aturan yang mewarnai prilaku
masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari tidak dilarang selama tidak
bertentangan dengan Al-Qur‟an dan Sunnah. Banyak kita temukan bentuk yang sama
dan juga berbeda dalam perikehidupan kaum muslimin di berbagai belahan bumi,
umpamanya: mode pakaian, bahasa, masakan dan makanan, adat istiadat, sistem
pendidikan, hukum, ekonomi, dan tata cara pergaulan sehari- hari, pemerintahan,
penciptaan alat-alat tradisional maupun modern, dsb. Dalam perkembangannya, ada
diantaranya yang tetap mempertahankan budaya lama, dan ada lagi yang berubah, dan
kadang berakulturasi antara berbagai budaya masyarakat.
Islam menganjurkan agar dalam menciptakan kemajuan-kemajuan peradaban,
sebagai bagian dari budaya manusia, berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan
terunggul. Dalam QS.2 (Al-Baqarah) : 148 Allah berfirman yang artinya:
”....Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.2:148).
15
dan peradaban yang lebih berdimensi urusan dunia, dia mengatakan, ”Anda lebih tahu
tentang dunia Anda”.
Al-Qur‟an memiliki kata-kata, kalimat-kalimat dengan istilah yang kaya
makna. Suatu kata umpamanya telah ditemukan maknanya di suatu zaman, tapi di
zaman lain, makna itu, dapat berubah dan berkembang. Sebagai contoh kita ambil,
kata: sayyaroh (dulu artinya kafilah, atau para pelancong yang berkelompok-
kelompok, kini artinya mobil yang jenisnya sangat banyak); sulthon (yang dulu
artinya kekuasaan, atau penguasa, kini ada yang mengartikannya sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi atau iptek. Qalam yang dulu artinya pena, kini ada yang
mengartikannya sebagai teknologi informasi, atau apa saja media alat menyebarkan
ilmu pengetahuan dan informasi.
16
Salah satu budaya khas dari islam yaitu budaya mudik pada hari lebaran.
Budaya lain seperti bersalam-salaman, menerima tamu dengan ramah, murah
senyum, serta saling memaafkan agar tetap ditingkatkan dan dijaga. Budaya juga
meliputi ilmu dan seni. Dalam mengembangkan budaya Islam tidak melarang untuk
saling memberi dan menerima dengan perilaku adat istiadat yang telah ada dalam
masyarakat. Selama hal tersebut tidak merusak akidah dan ibadah. Tujuan dari
pengembangan budaya islam ialah untuk menghapus dan membebaskan umat dari
perilaku syirik atau melenyapkan budaya-budaya yang dilarang dan bertentangan
dengan Islam.
Islam dapat menerima hasil karya manusia selama sejalan dengan ajaran
agama Islam. Namun perlu berhati-hati dalam menginterpretasikan ajaran Islam di
bidang budaya agar tidak menimbulkan kesulitan dan tidak terjebak dalam persoalan
subbat. Allah telah memerintahkan umat islam untuk menegakkan kebajikan,
memerintahkan untuk berbuat ma’ruf dan menghindari perbuatan mungkar (ma’ruf
adalah melakukan kebaikan dan mungkar adalah perbuatan yang tidak sejalan dengan
ajaran Islam.
Dengan menengakan nilai budaya ma’ruf ini akan mengantarkan mereka
untuk memelihara hasil seni budaya setiap masyarakat yang bermanfaat. Jika terdapat
pengaruh negative yang dapat merusak adat serta seni maka umat muslim harus
mempertahankan ma;ruf di daerah tersebut dan membendung setiap usaha yang dapat
merusak ma’ruf. Dalam al-Taubah ayat 71 telah disebutkan bahwa umat muslim
harus menegakkan ma’ruf dan mencegah yang munkar.
17
6.1.5 Kegunaan Budaya Islam
18
sisi-Nya memiliki ukuran (QS. 13:8). Matahari dan bulan yang beredar dan
memancarkan sinar, hingga rumput yang hijau subur atau layu dan kering, semuanya
telah ditetapkan oleh Allah sesuai ukuran dan hukum-hukumnya. Semua yang berada
di alam raya ini tunduk kepada-Nya. Hal tersebut difirmankan dalam QS. 13 Al-
Ra’du : 15. Benda-benda alam apalagi yang tidak bernyawa tidak diberi kemampuan
memilih, tetapi sepenuhnya tunduk kepada Allah melalui hukum-hukum-Nya,
sebagaimana firman Allah dalam QS. 41 Fushshilat : 11.
Al-Qur’an memuji sekelompok manusia yang dinamainya ulil albab. Ciri
mereka antara lain disebutkan dalam QS. 3 Ali ‘Imran : 190-191. Dalam ayat tersebut
tergambar dua ciri pokok ulil albab, yaitu tafakkur dan dzikir. Kemudian keduanya
menghasilkan natijah yang diuraikan pada ayat 195. Natijah bukanlah sekedar ide-ide
yang tersusun dalam benak, melainkan melampauinya sampai kepada pengalaman
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih jauh dapat ditambahkan
bahwa “khalq as-samawat wal ardh” disamping berarti membuka tabir sejarah
penciptaan langit dan bumi, juga bermakna “memikirkan tentang system tata kerja
alam semesta”. Karena kata khalq selain berarti “penciptaan”, juga berarti
“pengaturan dan pengukuran yang cermat”. Pengetahuan tentang hal terakhir ini
mengantarkan ilmuwan kepada penciptaan teknologi yang menghasilkan kemudahan
dan manfaat bagi umat manusia.
Jadi, dapatlah dikatakan bahwa teknologi merupakan sesuatu yang dianjurkan
oleh al-Qur’an. Dalam QS. 27 Al-Naml : 88. Ini berarti bahwa sains dan hasil-
hasilnya harus selalu mengingatkan manusia terhadap kehadiran dan kemahakuasaan
Allah, selain juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan, sesuai dengan prinsip
Bismi Rabbik. Teknologi dan hasil-hasilnya disamping harus mengingatkan bahwa
manusia adalah khalifah yang kepada-Nya tunduk segala yang berada di alam raya
ini.
19
keinginan menuntut harta .” Pemicu manusia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dapat memanfaat anugerah Allah yang dilimpahkan kepada umat-
umatnya. Namun, terkadang sering manusia untuk terjerumus dalam mengumpulkan
harta dan ilmu teknologi yang dapat membahayakan dirinya dan sekelilingnya. Hal
tersebut terdapat dalam surat Yunus ayat 24.
Dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 190 dan 191 memuji sekelompok
manusia yang bernama “albab” memiliki ciri-ciri orang yang selalu mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi. Dengan objek ilmu berupa materi dan non materi,
fenomena dan non fenomena bahkan sampai terdapat wujudnya tidak dapat dilihat
oleh manusia. Pada surat An-Nahl dinyatakan bahwa pengetahuan manusia sangatlah
terbatas sehingga Allah menegaskan pada surat Al-Isra ayat 85.
Pertama kali Al Quran diturunkan sudah menegur semua kekeliruan terutama
pada masa kejahilan dimana Tuhan-Tuhan diciptakan dan disembah untuk berhala.
Masyarakat sebelumnya tersentak dengan pengetahuan ‘diri mereka’ terbentuk
melalui proses yang bertahap dimulai dari segumpal darah sampai terbentuknya utuh
satu organisme yang lahir ke dunia. Hal tersebut membuat manusia untuk mencari
tahu, menyelidiki, mengobservasi, dan dilakukan dengan berbasis iman sesuai
firman-Nya surat Al-Alaq ayat 1-5.
Tuhan mengajar manusia dari Adam nama-nama benda seluruhnya yaitu
Alam sebagai kosmos dengan arti ‘serasi, harmonis.’ Alam memiliki arti dalam
bahasa Arab dengan akar kata dengan ilmua (pengetahuan) dan ‘alamah (alamat,
pertanda). Hal tersebut disebut demikian karena jaga raya merupakan pertanda
adanya Yang Maha Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Hakikat kosmos
merupakan teologis yaitu penuh maksud, memenuhi maksud penciptanya karena
adanya rancangan teknologi. Alam diciptakan bukan secara kebetulan tetapi
diciptakan dengan kondisi sempurna sebagaimana firman Allah swt. dalam surat Al-
Anbiya ayat 16.
Manusia didorong untuk selalu mencari ilmu pengetahuan dan
mengembangkannya dalam teknologi agar bermanfaat bagi kehidupan. Segala
kemajuan ilmu dan teknologi akan mendorong manusia untuk mengakui kebesaran
dan kekuasaan Allah sebagai Pencipta sesuai surat Fushilat ayat 53.Pada Al quran
terdapat pembicaraan tentang teknologi khusus seperti teknologi transportasi,
teknologi informasi, dan teknologi antariksa. Pada teknologi transportasi terdapat
pada surat An-Nahl ayat 8, teknologi informasi pada surat Al-Alaq ayat 4 dan 5, dan
teknologi antariksa terdapat pada surat Ar-Rahman ayat 33.
20
Selain terdapat pada Al Quran, penjelasan iptek ada dalam sunah-sunah
Rasulullah saw. karena Islam sangat memerhatikan iptek yaitu terdapat beberapa
sebagiannya dalam hadis salah satunya, dari Abud Darda’ ra mendengar sabda
Rasulullah saw. yang memiliki arti apabila seseorang menempuh perjalanan demi
mecari ilmu maka dia akan dimudahkan jalannya menuju jannah dan malaikat-
malaikat akan meletakkan sayapnya untuk penuntut ilmu. Keutamaan penuntut ilmu
atas seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh
bintang. Selain itu, ulama merupakan pewaris para Nabi yang mewariskan ilmu
bukan dirham atau dinar. Hal tersebut terdapat pada HR. Abu Dawud no. 3641.
Nabi Muhammad saw juga sangat menghargai orang yang berilmu sesuai
hadis riwayat Abu Dawud. Pahala menuntut ilmu sesuai Rasulullah saw. bersabda :
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; menjalankan rukun islam dan
pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi,” sesuai hadis
riwayat Ad-Dailami. Bahkan Nabi tidak tanggung-tanggung lebih menghargai
seorang ilmuwan daripada satu kabilah karena seorang alim lebih tinggi daripada
seorang ahli ibadah yang sewaktu-waktu bisa tersesat karena kurangnya ilmu. Oleh
karena itu, Nabi Muhammad saw mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu dari
sejak lahir sampai ke liang lahat. Bahkan terdapat hadis dari jalan Abu ‘Atikah Al
Bashri yang memerintahkan untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina yaitu
“Uthlubul ‘ilma walaw bishshiin,” dari jalan Abu ‘Atikah Al Bashri dari Anas Bin
Malik.
21
f. Tercapainya ridha Allah terhadap amal usaha tersebut
Manusia diciptakan dengan limpahan potensi berupa akal dan qalbu oleh
Allah SWT. Manusia diajarkan untuk memahami alam lalu menyelidiki dan
menggunakan benda-benda yang terpendam demi memenuhi kebutuhannya. Dengan
teknologi, Allah menganjurkan jin dan manusia untuk mencoba meningkatkan
kemampuannya hingga berpotensi keluar batas-batas bumi, seperti dijelaskan pada
Surat Ar-Rahman ayat 33.
Pencarian ilmu dan pengembangan teknologi yang dilakukan umat manusia
mengantarkan manusia untuk menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah sebagai
Pencipta. Selain itu, hal ini juga mengingatkan manusia untuk menyadari bahwa ia
adalah khalifah Allah yang dapat menundukkan alam semesta atas izin-Nya. Tak
hanya itu, pengembangan IPTEK mempunyai tujuan agar umat manusia dapat
berpikir kreatif dan inovatif dalam menentukan solusi dalam mengatasi masalah di
kehidupan sehari-hari serta memberi kebermanfaatan bagi umat manusia lainnya.
22
Di bidang ilmu pengetahuan alam, terdapat penciptaan alat-alat mekanika
yang sangat berguna; penemuan bahan-bahan kimia seperti alkohol, asam sendawa,
dan asam belerang; tindakan-tindakan hakiki seperti penyulingan; penerapan kimia
pada farmasi, dan lain-lain. Dalam bidang penemuan senjata, pada tahun 1205 di
pertempuran Mahdiyya, ‘Amir Ya’qub telah menggunakan artileri sebagai senjata
terakhir dan tahun 1273 pada pertempuran Sijilmasa, Sultan Abu Yusuf
menggunakan meriam-meriam. Cara orang Arab mempertahakan pertempuran diikuti
oleh dua orang Inggris bernama Lord Derby dan Lord Salisbury ketika pertempuran
Algericas pada tahun 1342.
Di bidang ilmu kedokteran, pengarang-pengarang Yunani diikuti oleh kaum
Muslimin dan telah membuat kemajuan-kemajuan yang sangat pesat. Hampir seluruh
pegetahuan kedokteran Eropa berasal dari Muslimin pada kurun Renaissance.
Kemajuan dalam ilmu kedokteran antara lain, dalam bidang pembedahan, pelukisan
penyakit-penyakit, bahan-bahan obat. Penemuan sejumlah cara kerja (penggunaan air
dingin pada typhus), dan kebanyakan preparat-preparat yang sekarang masih sering
dipakai semua berasal dari kaum Muslimin. Pembiusan merupakan salah satu
kemajuan ilmu bedah yang dilakukan oleh kaum Muslimin. Ilmu kedokteran modern
yang sekarang diterapkan merupakan hasil perkembangan dari ilmu kedokteran yang
dahulu umat Islam temukan dan pelajari.
Kesimpulannya adalah, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berguna untuk
keberlangsungan hidup manusia, dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan
memanfaatkan sumber energi baru, serta membawa manusia ke zaman yang semakin
maju. Berbicara tentang IPTEK, sudah menjadi kewajiban untuk menuntut ilmu
setinggi-tinggi sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah. Akan tetapi, tuntutlah
ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan.
23
Daftar Pustaka
Mujilan. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam.4th ed.
Jakarta: Milada Rahma Press. 2019.
24