Anda di halaman 1dari 10

Al-islam kemuhammadiyahan

AKHLAK SOSIAL

NAMA KELOMPOK :
1. Ela sucia
2. M. Rifki syafna
3. Retno sari damayanti
4. Salsabilla
AKHLAK
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang
dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa banyak
pertimbangan atau pemikiran. Dan akhlak sosial islami adalah suatu perilaku
atau suatu perangai yang baik dalam pandangan islam, baik akhlak kepada
Allah SWT maupun akhlak kepada manusia.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia
memiliki rasa saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain
sehingga mereka pun saling berinteraksi agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup berdampingan dengan
manusia yang lain. Manusia tidak dapat menjalani hidupnya secara individual.
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat
terlepas dari interaksi, sosialisasi, dan komunikasi yang pada akhirnya
membentuk sebuah kelompok.
A. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial
Pandangan islam tentang kehidupan sosial yaitu :
 Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan
kebaikan dengan sesama seperti dengan tetangga maupun anggota
masyarakat lainnya masing - masing dengan memelihara dan kehormatan
baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim, dalam
hubungan ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke
area 40 rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara
hak-haknya.
Seperti yang dinyatakan pada surat Al hujuraat ayat 10:
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
 Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk
bersikap baik dan adil, mereka berhak memperoleh hak-hak dan
kehormatan sebagai tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh
pula menerima makanan dari mereka berupa makanan yang halal, dan
memelihara toleransin sesuai dengan prinsip-prinsi yang diajarkan oleh
Agama Islam.
 Dalam hubungan-hubungan sosial yang lebih luas setiap orang baik
sebagai individu, keluarga maupun jama'ah (warga) dan jam'iyyah
(organisasi) haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas
prinsip menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia, memupuk
persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan, mewujudkan kerjasama umat
manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, memupuk jiwa
toleransi, menghormati kebebasan orang lain, menegakkan budi baik,
menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama, menepati janji,
menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan, menjadikan
masyarakat yang shalih dan utama, bertanggung jawab atas baik dan
buruknya masyarakat dengan melakukan amar makruf dan nahi munkar,
berusaha untuk menyatu dan berguna / bermanfaat bagi masyarakat,
memakmurkan masjid, menghormati dan mengasihi antara yang tua dan
yang muda, tidak merendahkan sesama, tidak berprasangka buruk kepada
sesama, peduli kepada orang miskin dan yatim, tidak mengambil hak
orang lain, berlomba dalam kebaikan, dan hubungan-hubungan sosial
lainnya yang bersifat ishlah menuju terwujudnya masyarakat utama yang
diridoi Allah SWT.
B. MASYARAKAT DAMBAAN ISLAM
Masyarakat dambaan islam yaitu :
Yang dimaksud dengan masyarakat dambaan Islam adalah
masyarakat dengan semangat Islam sebagai penyatunya. Masyarakat Islam
mempunyai sebutan khusus yaitu ummat. Masyarakat dambaan Islam
merupakan masyarakat yang memiliki semangat Islam untuk membentuk
tatanan-tatanan yang bersumber dari hukum yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Saw.
Tatanan- tatanan tersebut yang dimaksud yaitu minimal bersendikan:
1. Tauhidullah
Artinya setiap individu yang merasa menjadi anggota masyarakat
islam semestinya mendasarkan hidupnya pada prinsip tauhid yaitu
mengesakan Allah dan tercermin dalam segi kehidupannya seperti pada:
 Ibadah dan doa yaitu tidak ada yang patut disembah dan tidak ada yang
patut dimintai pertolongan kecuali Allah(Al-fatihah ayat 5).
 Tauhid dalam mencari nafkah dan berekonomi yaitu keyakinan tidak ada
zat yang memberi rizki dan pemilik mutlak dari seluruh alam semesta
kecuali Allah(Al-Baqarah ayat 204 dan An-Nur ayat 33).
 Kegiatan berpolitik yaitu suatu keyakinan tidak ada pengusa yang paling mutlak dan
maha adil kecuali Allah,juga kekuasaan dan kemulyaan yang diperoleh semata-mata
hanyadatang dari Allah(Al-imran ayat 26 dan Yunus ayat 65).
 Pelaksanaan hukum yaitu keyakinan bahwa hukum yang mutlak benar dan adil adalah
hukum yang datang dari Allah (yusuf ayat 40 dan 67)
 Sikap hidup secara keseluruhan termasuk ucapan-ucapan sebagai ungkapan hati
dalam menerima pristiwa sehari-hari. Tidak ada yang patut ditakuti kecuali Allah (At-
taubah ayat 18).
 Seorang anggota masyarakat islam akan senantiasa mengikhlaskan seluruh hidupnya
intuk beribadah kepadanya serta tetap mnjaga kesucian amaliahnya baik lahir maupun
batin(Al-Anam ayat 162 dan Al bayyinah ayat 5).

2. Ukhuwah Islamiyyah
Dengan sendi tauhidullah anggota-anggota masyarakat islam berpandangan
hidup yang sama sehimgga terjelmalah pertautan hati satu sama lain yang melahirkan
ikatan persaudaraan diatas budi pekerti akhlak yang mulia. Dan terkikislah penyakit
egoisme, individualisme, serta materialisme yang hanya mementingkan diri sendiri.
Firman Allah menegaskan dalam Al-quran”sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara”(QS.Al-hujurat ayat 10).
Dan Allah mempersatu padukan di antara hati mereka yang andai kata engkau
belanjakan seluruh isi bumi tidaklah engkau mampu mempersatukan diantara mereka
sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana(QS.Al-anfal ayat 63).
Lebih jauh islam mengajarkan berbeda bangsa,berbeda kulit, berbeda bahasa,
dan berbeda budaya diupayakan untuk saling mengenal dan memperkaya batin masing-
masing ibadah-ibadah khusus dalam islam bila kita simak secara teliti ternyata ujungnya
adalah kebaikan untuk bernasyarakat.

3. Persamaan dan Kesetiakawanan


bila hidup menyadari sebagai hamba Allah maka hanya Allahlah yang maha kuasa
dan maha mulia, dirinya hanya sebagai hamba, tidak akan terbetik dari hatinya perasaan
perasaan lebih mulia dari sesamanya. Perasaan ini akan menumbuhkan persamaan dan
kebersamaan serta menumbuhkan kesetiakawanan yang bersumber dari dalam lubuk hati
ynag ditedui iman.
Cintanya kepadasesama manusia merupakan wujud kecintaan pada Allah.
Maka perbedaan-perbedaan yang nampak akan dijadikan sarana untuk saling melengkapi
dalam memenuhi kebutuhan bukan untuk saling menghancurkan.
3. Musyawarah dan Tasamuh
apabila persamaan dan persaudaraan yang berdasar keimanan telah tumbuh
dengan subur.maka segala usaha serta tindakan-tindakan dalam masyarakat senantiasa
akan dilihat dari segi kepentingan umum dan untuk kepentingan bersama. Berbagai
pendapat yang berbeda tidak akan menimbulkan konflikyang akan menjadi gangguan
ketentraman bersama. Karena musyawarah menjadi tradisinya dan saling menghormati
menjadi hiasan pergaulannya. Seorang mukmin tidak akan merasa benar sendiri karena ia
menyadari dirinya tidak mungkin sempurna da ia akan mencari kebenaran serta
mempertimbangkan nasihat dan pendapat orang lain.

4. Jihad dan Amal shaleh


Jihad mengandung arti bekerja dengan kesungguhan hati, berusaha mencapai
hasil yang sebaik-baiknya. Itulah jihad yang merupakan karakter seorang mukmin. Ia terus
bekerja dan berusaha menciptakan kesejahteraan untuk dirinya, keluarganya, dan
masyarakatnya serta bangsa dan negaranya sebagai wujud amal shalehnya.
5. Istiqamah
istiqamah artinya lurus terus. Maksudnya setiap muslim akan tetap memegang
dan memperjuangkan kebenaran yang datang dari Allah. Ia tidak akan meleleh karena
panas dan tidak beku karena dingin. Tidak akan lapuk karena hujan dan tak akan lekang di
teriksinar matahari. Ketguhan hati serta kepercayaan diri yang mantap merupakan faktor
yang sangat menentukan keberhasilan dalam mengayuh serta meniti hidup yang penuh
rintangan.
C. Toleransi Inter Dan Antar Umat Beragama Dalam Islam
Pengertian Toleransi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata “toleran”
(Inggris: tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk penambahan atau
pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran,
ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah (terminology),
toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda
dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
Jadi, toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak
mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut
agama-agama lain.

Anda mungkin juga menyukai