Disusun Oleh:
Septiani Yusro
170204006
KELOMPOK 3
Dinilai Oleh:
Nurmaini
1
2
Hal Nilai
1. Tujuan Praktikum ............................................................................................3 x
2. Dasar Teori ......................................................................................................3 x
3. Alat dan Bahan ................................................................................................7 x
4. Cara kerja ........................................................................................................8 x
5. Hasil Praktikum...............................................................................................9 x
6. Pembahasan .....................................................................................................11 x
7. Kesimpulan .....................................................................................................13 x
8. Daftar Pustaka .................................................................................................13 x
9. Lampiran: ........................................................................................................14 x
Jumlah:________
2
3
I. Tujuan Praktikum
Min: 2 Nilai: Mak: 5
Banyak cara untuk membuat dan menganalisa suatu preparat. Pemilihan cara
pembuatan yang tepat banyak tergantung kepada bahan baku dan alat yang tersedia,
hasil yang dicapai, biaya dan pada syarat – syarat yanhg diperlukan pada proses
pembuatannya. Begitu pula cara menganalisa zat sangat tergantung kepada 2 faktor
terakhir. Salah satu cara pembuatan dan analisa akan kita kerjakan disini
(Prasetya,2019).
Kestabilan iodat dalam garam beriodium dipengaruhi oleh beberapa factor di
antaranya kelembapan udara, suhu dan waktu penyimpanan. Faktor-faktor tersebut
merupakan penyebab terjadinya penurunan mulu garam beriodium selama
penyimpanan, proses pengolahan dan pemasakan. Reaksi kesetimbangan
pembentukan spesi iodium dari iodat dapat berlangsung melalui beberapa tahap.
Reaksi tahap pertama adalah pembentukan asam hipoiodit dan terjadi pada pH yang
rendah (asam), reaksi tahap kedua adalah pembentukan iodium dan selanjutnya dapat
membentuk triiodida dengan konstanta kesetimbangannya. Faktor yang
mempengaruhi kecepatan terjadinya penguraian iodat menjadi spesi iodium lain itu
diantaranya suhu, kelembapan, oksigen, kandungan air, keasaman, sinar matahari,
jenis pengemas, lama penyimpanan dan zat-zat pengotor yang bersifat reduktor atau
higroskopis Iodium merupakan elemen yang sangat penting bagi tubuh manusia.
3
4
Iodium sangat berperan dalam pembentukan hormon tiroid yang berfungsi untuk
mengontrol laju metabolisme dasar dan reproduksi (Riyanto et al,2004).
Proses pengeringan yang tidak sempurna menyebabkan mutu garam beriodium
kurang baik sehingga menyebabkan penurunan kadar iodium selama penyimpanan.
Penyimpanan garam di tempat terbuka dan terpapar sinar matahari sebaiknya
dihindari. Adanya oksigen dan sinar matahari menyebabkan iodium mudah
teroksidasi, sehingga berkurang jumlahnya karena kalium iodat dapat mengoksidasi
zat-zat organik misalnya asam oksalat, dan zat anorganik misalnya garam ferro
menjadi garam ferri dengan menghasilkan I2. Garam beriodium sebaiknya disimpan
di tempat yang tertutup dan gelap(Sugiani et al,2015).
Fungsi iodium pada tubuh adalah sebagai komponen esensial teroksin dan teroid.
Teroksin dapat meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga
meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate). Dalam kelenjar teroid iodium bergabung
dengan molekul tirosin membentuk teroksin dan triiodotironin. Selain itu iodium
diperlukan juga dalam proses reproduksi wanita yang sedang hamil.Akibat yang
dapat ditimbulkannya antara lain berkurangnya tingkat kecerdasan, lambannya
pertumbuhan, penyakit gondok, kretin endemik (cebol), berkurangnya kemampuan
mental dan psikologi, meningkatnya angka kematian prenatal, serta keterlambatan
perkembangan fisik anak (Lambat dalam mengangkat kepala, tengkurap dan berjalan)
(Hasibuan et al , 2010).
Garam beriodium mempunyai bentuk, rasa dan bau sama seperti garam yang
tidak ditambahkan kalium iodat, sehingga sulit untuk memastikan kecukupan kalium
iodat dalam garam (Almatsier, 2003). Penambahan suatu senyawa iodium berupa
kalium iodat dalam garam dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh
manusia, karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri, sehingga harus diperoleh
dari luar(Kapantow et al,2013).
Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif
sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan
hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme di dalam
tubuh. Kekurangan iodium dapat berakibat buruk bagi manusia. Akibat yang dapat
4
5
3.a Alat
Tanggal
No. Nama Alat Sertifikat Kalibrasi Faktor Koreksi
Kalibrasi
1. Hot plate 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15
2. Pipet tetes 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15
3. Corong 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15
4. Beaker glass 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15 ±1,24 ml (100 ml)
5. Gelas ukur 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15 ±1,24 ml (100 ml)
6. Timbangan analitik 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15
3.b Bahan
Tanggal
No. Nama Bahan Produksi CoA
Kadaluarsa
1 Kalium klorat Merck 1094351000 30-06-2019
2 Iodium Merck 1094391000 30-04-2019
3 Aquades
4 Asam nitrat Merck 1094351000 30-06-2019
5 Kertas indikator Merck 1094391000 30-04-2019
6 Kertas Saring INDO 1094391000 19-09-2019
5
6
6
7
pastikan kondisi
laboratorium
dalam keadaan
bersih.
Tidak diboleh kan Praktikan yang
makan dan melakukan
minum selama pratikum harus
berada dalam dalam kondisi
laboratorium. sehat.
Baik praktikan
Berhati-hati saat atau pun asisten
pengambilan Data harus
bahan kimia keselamatan menggunakan
berbahaya yang kerja di dalam APD sesuai SOP
digunakan. saat memasuki
laboratorium. lab.
Tidak boleh
Memahami MSDS
mengganggu
bahan yang akan
teman pada saat
di gunakan saat
pratikum
praktikum.
berlangsung.
Mengetahui SOP
penggunaan alat
untuk praktikum.
7
8
5 KCIO3
Dipanaskan sampai
larut 6
Ditambahkan 3 tetes
HNO3 & I2
Min:10 Mak: 15
Disusun Seluruh pengamatan disusun sangat spesifik dan detail
Nilai:
normative dalam tabel
Pengendalian mutu masuk batas keberterimaan
Keterangan: Bentuk tabel boleh dimodifikasi namun tidak menghilangkan komponen penilaian
8
9
3. Dipanaskan hingga
KCIO3 larut
4. Ditambahkan 3 tetes
HNO3 & 0,18 gr I2
5. Dipanaskan hingga
uap iodin terbentuk
6. Dipanaskan larutan
dengan suhu 25°c
9
10
selama 10 menit
7. Didinginkan dan
disaring kristal yang
terbentuk
8 Setelah terbentuk %R=B.percx100
Kristal, dimasukkan %
dalam oven dan B.teori
ditimbang serta = 2,4236 x 100%
dihitung 0,966
rendemennya =2,433 %.
VI. Pembahasan
Min: 10 Mak: 25
Disusun normative Pembahasan sangat spesifik dan detail
meliputi
Proses & reaksi
Fungsi penggunaan zat dan cara kerja
yang dilakukan
Nilai: Evaluasi hasil
Kesesuaian dengan teori
Pembahasan tentang pengendalian mutu
Dasar Teori mencantumkan:
5 referensi Buku
3 Jurnal Nasional (terlampir)
2 Jurnal Internasional (terlampir)
Banyak cara untuk membuat dan menganalisa suatu preparat. Pemilihan cara
pembuatan yang tepat banyak tergantung kepada bahan baku dan alat yang tersedia,
hasil yang dicapai, biaya dan pada syarat – syarat yanhg diperlukan pada proses
pembuatannya. Begitu pula cara menganalisa zat sangat tergantung kepada 2 faktor
terakhir. Salah satu cara pembuatan dan analisa akan kita kerjakan disini
(Prasetya,2019).
Dalam percobaan ini kali ini, telah dilakukan pembuatan garam hidrat KIO3.
Garam KIO3 ini termasuk garam hidrat karena tidak memiliki sifat hidroskopis
sehingga tidak menyerap uap air maupun senyawa atau unsur lain diudara apabila
dibiarkan di udara terbuka, dan beratnya tidak akan mengalami perubahan. Kelarutan
iodat logam-logam alkali dari klorat dan bromat kurang larut. Garam KIO3 dapat
10
11
dibuat dengan mancampurkan KIO3 dengan I2, garam ini berupa padatan putih
berbentuk rhombik, reaksinya dapa dituliskan sebagai berikut:
2KClO3 + I2 2KIO3 + Cl2
Dari reaksi diatas menunjukan bahwa KIO3 yang tebentuk dapat kembali
mengion dalam larutan menghasilkan I-, K+ dan ion-ion penyusun lainnya membentuk
reaktannya kembali. Hal ini dikarenakan kelarutan dan derajat ionisasi KIO3 yang
cukup besar.
Berikut ini tahapan tahapan reaksi yang berlangsung
Tahap 1
6H2O + I2 2IO3 + 12 H + 10e
6H + ClO3 + 6e Cl + 3H2O
Tahap 2
K + H + 2IO3 KH(IO3)2
H + OH H2O
Untuk melarutkan padatan KClO3, digunakan air panas karena kelarutkan
garam ini yang sangat kecil dalam air yaitu 66 g/L 180 C. Salah satu sifat dari garam
KIO3 adalah dapat mengendap dalam HNO3 pekat, sehingga untuk dapat memisahkan
kristal KIO3 yang sudah terbentuk dari larutannya diperlukan penambahan HNO3
pekat, agar setiap tahap dalam pembantukan KIO3 berlangsung lebih cepat maka
dilakukan pemanasan pada suhu yang cukup tinggi. Setelah larut maka larutan
disaring dan di panaskan dalam oven pada suhu 105 o C. sehingga dapat ditimbang
beratnya dan ditentukan % rendamennya, namun pada praktikum yang dilakukan
kami tidak melakukan pemanasan sehingga kcl dan iodium tidak larut dengan air,
begitu juga filtrat yang didapat juga tidak dimasukkan pada oven karena ada
gangguan pada oven yang akan digunakan.% rendamen dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 KIO3 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
% Rendamen = ( ) 𝑥 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 KIO3 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
11
12
Dari hasil percobaan diperoleh kristal KIO3 sebesar 4,071 gram dengan
rendamen sebesar 2,433 %. Hasil rendemen yang didapat termasuk kecil, hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor ,antara lain:penimbangan bahan yang kurang tepat
ataupun pengerjaan yang kurang teliti.
Aplikasi dari kalium iodide adalah
Pengobatan gondok dan penyakit kekurangan yodium lainnya pada anak-anak
(termasuk bayi baru lahir), remaja dan orang dewasa;
hipertiroidisme, persiapan untuk reseksi kelenjar tiroid, krisis tirotoksik;
discharge sputum yang sulit (penyakit inflamasi pada saluran pernapasan
bagian atas, asma bronkial, actinomycosis paru-paru);
pencegahan penyerapan tiroid yodium radioaktif dan perlindungan dari
radiasi;
sifilis (resorpsi infiltrat pada periode Tersier) - perawatan tambahan;
dalam oftalmologi: katarak, kornea dan kekeruhan vitreous, perdarahan di
mata, lesi jamur konjungtiva dan kornea;
dalam kedokteran gigi: penyakit radang kelenjar ludah, xerostomia.
Fungsi iodium pada tubuh adalah sebagai komponen esensial teroksin dan
teroid. Teroksin dapat meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga
meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate). Dalam kelenjar teroid iodium bergabung
dengan molekul tirosin membentuk teroksin dan triiodotironin. Selain itu iodium
diperlukan juga dalam proses reproduksi wanita yang sedang hamil.Akibat yang
dapat ditimbulkannya antara lain berkurangnya tingkat kecerdasan, lambannya
pertumbuhan, penyakit gondok, kretin endemik (cebol), berkurangnya kemampuan
mental dan psikologi, meningkatnya angka kematian prenatal, serta keterlambatan
perkembangan fisik anak (Lambat dalam mengangkat kepala, tengkurap dan berjalan)
(Hasibuan et al , 2010).
VII. Kesimpulan
Min: 2 Mak: 5
Disusun Nilai: Sangat spesifik dan sesuai tujuan
normative
12
13
Daftar Pustaka
Min: 3 Mak: 5
Disusun Mencantumkan seluruh refersni yang dicantumkan dalam
Nilai:
normative laporan
Penulisan daftar pustaka menggunakan Harvard style
Lampiran:
Min: 3 Mak: 10
Disusun normative File referensi sangat sesuai
File referensi kurang Nilai: Jawaban tugas sangat baik
Jawaban tugas
normative
13
14
4. Tuliskan rumus molekul dari senyawa senyawa berikut ini, kalium klorat,
iodium, akuades, asam nitrat, kalium hidroksida
Jawab :
a) Kalium klorat : KClO3
b) iodium : I2
c) akuades : H2O
d) asam nitrat : HNO3
e) kalium hidroksida : KOH
5. mengapa pada cara kerja no. 10nharus ditambah KOH sampai netral?
Jawab :
14
15
3. MSDS bahan
15