Anda di halaman 1dari 26

Persaudaraan dalam islam dan

toleransi / persaudaraan
Kelompok 6
Anggota :
1. Nadhira shafa kamilla ( 2110070100057 )
2. Elsa ardana ( 2110070100060)
3. Nabillah putri aulia ( 2110070100062)
Persaudaraan dalam islam dan toleransi /
persaudaraan

01 02 03
Konsep kerukunan Etika persaudaraan Batas – batas
umat beragama dan sesama islam dan toleransi dalam
antar agama non islam islam

04 05
Kerjasama antar Persaudaraan islam
agama
1
Konsep kerukunan umat
beragama dan antar agama
 Kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama
serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Eksistensi kerukunan ini sangat
penitng, di samping karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak
asasi manusia (HAM), juga karena kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya
integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan
nasional

 Kerukunan umat beragama itu ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan prilaku umat
beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Semua
agama mengajarkan kerukunan ini, sehingga agama idealnya berfungsi sebagai faktor
integratif. Dan dalam kenyataannya, hubungan antarpemeluk agama di Indoensia
selama ini sangat harmonis.
 Konflik antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama,
tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian dikaitkan dengan
agama. Sedangkan yang terkait dengan persoalan agama, di samping karena
munculnya sikap keagamaan secara radikal dan intoleran pada sebagian kecil
kelompok agama, juga dipicu oleh persoalan tentang pendirian rumah ibadah dan
penyiaran agama serta tuduhan penodaan agama. Persoalan pendirian rumah ibadah
merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi terjadinya perselisihan atau
sikap intoleransi

 Sedangkan persoalan konflik dan ketegangan internal agama, tertama Islam,


umumnya dipicu oleh adanya perbedaan paham keagamaan dalam hal yang sangat
mendasar (pokok-pokok ajaran agama) dan munculnya aliran kepercayaan (cult)
yang mengaitkan dirinya dengan agama Islam, serta penghinaan agama, seperti kasus
Ahmadiyah, Jamaah Salamullah dan Al-Qiyadah al-Islamiyyah
2
Etika persaudaraan sesama
islam dan dengan non muslim
 Secara etimologi etika berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan
moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya
more, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik dan menghindar dari hal-hal perbuatan ataupun tindakan yang
buruk.

 Secara terminologis, etika berarti ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju dan menunjukan jalan yang seharusnya diperbuat.

 Setiap Muslim hendaknya bergaul dengan baik dengan non Muslim, serta menunjukkan
akhlāk yang mulia kepada non Muslim dengan syarat non Muslim pun demikian pula.
Dalam QS. Al-Mumtahanah ayat 8, yang artinya:

“Allāh tiada melarang kamu untuk berbuat baik (dalam urusan dunia) dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allāh menyukai orang-orang yang
berlaku adil.” (Qs. Al-Mumtahanah: 08).

 Dibolehkan melakukan kerjasama terhadap non Muslim dalam hal hubungan sesama
manusia, perdagangan, pendidikan umum, pekerjaan, memberantas kebatilan,
menolong orang yang diẓalimi, memberantas segala bahaya terhadap kemanusiaan,
menjaga keamanan lingkungan dan lain sebagainya. Tapi tidak boleh kerjasama dalam
hal akidah, seperti ikut perayaan suatu agama atau melakukan ibadah bersama.
 Ibādah bersama yang tidak dibolehkan ini tentu saja dalam konteks ibadah manusia
kepada Tuhan. Tapi ibadah antar manusia seperti saling memberikan hadiah atau
sedekah, senyum, mengucapkan salām, berbuat baik, dan lain sebagainya dibolehkan.

 Dibolehkan berlaku adil kepada non Muslim, Allah mewajibkan umat muslim
menegakkan keadilan, baik ke sesama Muslim maupun kepada non Muslim. Dan juga
berbuat baik dengan bantuan finansial, memberi makan kepada mereka yang kelaparan,
memberi pinjaman bagi mereka yang membutuhkan, menolong mereka dalam perkara-
perkara yang mubah (boleh)

 Jika salah satu kerabatnya adalah non Muslim, seperti anak yang mempunyai orangtua
yang non Muslim atau sebaliknya, atau saudara yang mempunyai saudara lainnya yang
non Muslim. Maka tetap diharuskan bergaul dan bersilaturahmi kepada mereka dengan
baik. Tidak boleh memutuskan silaturahmi karena Allah Swt sangat mencela orang
yang memutuskan silaturahmi
3
batas- batas toleransi dalam
islam
 Definisi toleransi
Toleransi merupakan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam
perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa serta
agama, atau yang lebih popular dengan sebutan inklusivisme, pluralism, dan
multikulturalisme
 Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain:
1. Saling menghormati
2. memberi kebebasan kepada pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
3. tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat.
Meskipun demikian antar umat beragama dapat diwujudkan sebagaimana tersebut di atas,
tetapi bukan berarti dalam melaksanakan toleransi ini dengan mencampur adukkan antara
kepentingan sosial dan aqidah. Dalam melaksanakan toleransi ada batasan-batasan tertentu.
 Batas-batas toleransi dalam islam
Bidang Ibadah
1. Batas toleransi di bidang akidah
‫ࣖ َلُك ْم ِد ْيُنُك ْم َو ِلَي ِد ْيِن‬
“Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” QS Al-Kafirun ayat 6
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada toleransi dalam hal akidah.
Contohnya, saat mengikuti doa bersama antarumat beragama, maka umat Islam harus
membaca doa sendiri dan tak boleh ikut mengamini doa agama lain di luar Islam.
2. Batas toleransi di bidang fikih
Salah satu contoh sederhana penerapan toleransi di bidang fikih adalah adanya
perbedaan awalan bacaan Al-Fatihah dalam sholat pada mazhab Syafi’i dan Maliki. Menurut
mazhab Syafi’i, bacaan diawali dengan basmalah, sementara untuk Maliki adalah hamdalah.
Keduanya sama-sama memiliki landasan dalil yang shahih. Sehingga, sudah sepatutnya
kedua mazhab tersebut saling dihormati, bukannya malah dicari mana yang salah atau benar.
3. Batas toleransi di bidang akhlak
Sudah sewajarnya bagi seorang Muslim yang melihat suatu kemunkaran
dalam syariat Islam untuk segera melakukan nahi munkar atau mencegahnya.
Sebagaimana disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa'id al-
Khudriy berikut ini.
Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, hendaklah ia mencegah
kemunkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya
dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya.
Itulah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)
Bidang Muamalah
1. Batas toleransi di bidang interaksi sosial
Allah berfirman dalam Al Quran surat Al-Mumtahanah ayat 8:
‫اَل َيْنٰه ىُك ُم ُهّٰللا َع ِن اَّلِذ ْيَن َلْم ُيَقاِتُلْو ُك ْم ِفى الِّدْيِن َو َلْم ُيْخ ِرُجْو ُك ْم ِّم ْن ِدَياِرُك ْم َاْن َتَبُّر ْو ُهْم َو ُتْقِس ُطْٓو ا ِاَلْيِهْۗم ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب‬
‫اْلُم ْقِس ِط ْيَن‬
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari
kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.

Merujuk pada ayat tersebut, maka seorang Muslim boleh berinteraksi dengan
umat agama lain. Asalkan, interaksi tersebut tidak mengancam jiwa, harga diri,
harta, maupun wilayah orang Muslim.
2. Batas toleransi di bidang ekonomi
Allah mengajarkan untuk berbuat adil. Karenanya, dalam Al-Quran Allah
melarang adanya monopoli ekonomi yang membuat kekayaan hanya dinikmati
oleh sejumlah orang kaya. Selain itu, Islam juga tidak memberi toleransi pada
aktivitas ekonomi yang hanya menguntungkan satu pihak. Contohnya, pemalsuan
barang dagangan, perjudian, rentenir, dan lainnya.
4
Kerjasama
antaragama
 Definisi
Kerjasama umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang
dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama
dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Kerja sama antar umat beragama ditandai dengan adanya sikap saling
menghormati lembaga keagamaan yang seagama dan berbeda agama, sikap saling
menghormati hak dan kewajiban umat beragama serta saling menghormati umat
agama seagama dan berbeda agama.
 Contoh Kerjasama antar agama
1. Membangun Tempat Ibadah
Setiap agama tentu akan membutuhkan tempat ibadah yang nyaman dan tenang. Sebagai
negara yang beragam, tentu kita perlu untuk saling membantu antarumat beragama saat
membangun tempat ibadah. Kita bisa membantu dalam bentuk tenaga atau bentuk lain
yang bisa mempercepat proses pembangunan.
2. Bersedekah
Bersedekah juga bisa dilakukan sebagai bentuk kerja sama antarumat beragaman. Kita bisa
bersedekah pada siapa saja tanpa melihat perbedaan agama.
3. Tidak Mengganggu Ibadah
Kerja sama lainnya yang bisa dilakukan adalah tidak mengganggu ibadah agama
lain.
Dengan begitu, orang dari agama berbeda tidak akan mengganggu teman-teman dalam
menjalankan ibadah.
4. Saling Menghormati
Saling menghormati juga jadi salah satu bentuk kerja sama dalam hidup bersama dengan
keberagaman agama. Dengan saling menghormati, kita semua akan mendapatkan
tempat tinggal yang nayaman dan damai.
5. Menjaga Keamanan saat Perayaan Agama
Setiap agama tentu memiliki hari besar yang berbeda-beda dan kerja sama bisa dilakukan
terkait hal tersebut.Kita bisa saling bekerja sama untuk menjaga keamanan selama
jalannya perayaan agama tertentu.
6. Berbagi
Berbagi juga bisa dilakukan sebagai bentuk usaha melakukan kerja sama antarumat
beragama. Seperti saat perayaan Hari Raya Kurban, umat Islam bisa berbagi daging
dengan semua orang tanpa melihat perbedaan agama. Atau saat perayaan Imlek, umat
Konghucu bisa berbagi kue atau buah dengan semua orang.
7. Membersihkan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan bersama juga merupakan kerja sama antarumat beragama.
Dengan lingkungan yang bersih dan nyaman, semua umat beragama bisa beribadah
dengan lancar atau melakukan kegiatan sosial dengan nyaman.
8. Menjaga Keamanan Lingkungan
Keamanan lingkungan tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu kelompok atau
umat agama tertentu.
9. Saling Mengingatkan
Kita juga bisa saling mengingatkan dan memberikan waktu pada tiap orang dengan agama
berbeda untuk beribadah.
10. Saling Membantu
Saat ada yang membutuhkan bantuan tentu kita harus menolong dengan kemampuan yang
dimiliki. Untuk menolong seseorang kita bisa bekerja sama dengan siapa saja tanpa
melihat latar belakang agama atau perbedaan lainnya.
5
persaudaraan
islam
Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai persaudaraan. Dalam agama
Islam, persaudaraan merupakan bagian dari akidah yang harus dipahami dan
dihayati oleh setiap muslim. Persaudaraan dalam Islam adalah ikatan sosial dan
spiritual yang menghubungkan seluruh umat manusia. Persaudaraan ini
didasarkan pada keyakinan bahwa seluruh manusia adalah saudara seiman dan
sebangsa. Selain itu, persaudaraan dalam Islam juga bermakna kerjasama dalam
kebaikan, saling membantu, serta memperhatikan dan menghargai hak-hak
sesama manusia.

Persaudaraan dalam Islam memiliki banyak manfaat, baik dalam kehidupan pribadi
maupun dalam kehidupan sosial seperti meningkatkan kualitas hidup,
membangun solidaritas sosial, dan membantu menyelesaikan konflik. Untuk
meningkatkan persaudaraan dalam Islam, kita harus menjalin hubungan yang
baik dengan sesama muslim, menjaga ukhuwah Islamiyah, dan menghindari sifat
sombong dan egois. Dalam masyarakat muslim, terdapat banyak contoh
persaudaraan yang dapat dijadikan teladan.
- Al-Quran banyak membahas tentang persaudaraan dalam Islam. Berikut ini
adalah beberapa ayat yang menjelaskan tentang makna persaudaraan dalam
Islam.

 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat: 10)
 “Dan orang-orang yang beriman itu, baik laki-laki maupun perempuan,
sebahagian mereka adalah penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh kepada yang ma’ruf (kebajikan) dan mencegah dari yang munkar
(kejahatan).” (QS At-Taubah: 71)
- perbedaan persaudaraan Islam dan persaudaraan di luar Islam

Perbedaan persaudaraan Islam dan persaudaraan di luar Islam terletak pada


aspek dasar, nilai spiritual, tujuan, dan kedudukan dalam akidah.
Persaudaraan dalam Islam didasarkan pada keyakinan Islam, memiliki nilai
spiritual, menjadi bagian dari akidah, bertujuan untuk mencapai ridha Allah
SWT, dan berada pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan persaudaraan di
luar Islam didasarkan pada kesamaan kepentingan, tidak memiliki nilai
spiritual, tidak menjadi bagian dari akidah, bertujuan untuk mencapai
kesuksesan dalam hidup, dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai