Anda di halaman 1dari 19

KERUKUNAN

ANTAR
UMAT BERAGAMA
“KERUKUNAN ANTAR UMAT
BERAGAMA”

Dosen pembimbing : Sulaiman, M.Pd.I

Disusun oleh :

• Citra Wulandari (B32140708)


• Dwi Yulita Sari (B32140683)
• Sugik Anur (B32140704)
• Salman Alfarisi (B32140666)
• Vania Alvita Sarastia (B32140678)
• Lilis Hariati (B32140681)
• Desya Nurlitawati (B32140638)

TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN


2014
Latar Belakang

Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika mempunyai banyak kepulauan


yang pastinya juga mempunyai beraneka ragam agama dan budaya.Dari
beraneka ragam agama tersebut kita harus rukun karena kita diciptakan
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Tidak akan
tercipta kesinambungan antar agama apabila tidak terwujudnya
kerukunan antar umat beragama. Oleh karena itu kerukunan sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Tapi perlu dingat satu hal
tentang paduan kita umat muslim yaitu “lakum dinukum waliyadin” ~
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku(Q.S. Al-Kafirun: 6
Pengertian Kerukunan Antar
Umat Beragama

Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama


umat beragama yang dilandasi dengan toleransi,saling
pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja
sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
• Kerukunan antar umat beragama berarti damai dan
tentram dalam berbagai perbedaan agama sehinnga
tercipta kesinambungan yang baik antar umat
beragama.

Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja


sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan
sesama manusia dalam hal kebaikan.
• Kerukunan dalam kehidupan akan dapat melahirkan
karya – karya besar yang bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan hidup.
Sebaliknya konflik pertikaian dapat menimbulkan
kerusakan di bumi.
Kerukunan Antar Umat Beragama
dalam Kehidupan Bermasyarakat

Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak


dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam
persoalan aqidah dan ibadah.
Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam
yang tidak boleh dicampuri pihak lain, tetapi aspek sosial
kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik.
Kerja sama antar umat beragama merupakan bagian dari
hubungan sosial antar manusia yang tidak dilarang dalam
ajaran Islam.
Kerukunan antar umat beragama
dalam masyarakat dapat diwujudkan
dengan:

1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi


antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama
tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya
maupun peraturan Negara atau pemerintah.
Kerukunan Antar Umat Beragama
Menurut Pandangan Islam
Kerukunan dalam Islam diberi istilah
“tasamuh” atau toleransi. Sehingga yang
dimaksud toleransi adalah kerukunan sosial
kemasyarakatan, bukan dalam hal akidah
Islamiyah (keimanan), karena akidah telah
digariskan secara jelas dan tegas dalam
Alqur’an dan Hadits.
Dalam hal akidah atau keimanan seorang
muslim hendaknya meyakini bahwa Islam
adalah satu-satunya agama dan keyakinan
yang dianutnya sesuai dengan firman Allah
SWT dalam surat Al Kafirun ayat 1-6 sebagai
berikut:
“TIDAK ADA TOLERANSI DALAM HAL
KEIMANAN DAN PERIBADATAN “
1. Katakanlah (muhammad), “wahai orang-
orang kafir”!
2. Aku tidak akan menyyembah apa yang
kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan
yang aku sembah
4. Dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah.
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah,
agamaku".
Hal tentang toleransi kerukunan beragama diatur
dalam Al-Qur'an dan Sunnah, di mana artinya kerukunan
antar umat beragama ini berada dalam sumber Hukum
Islam yg cukup tinggi.
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama
lainnya telah jelas disebutkan dalam Alqur’an dan Al-
hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam
masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial,
puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi.
Beberapa prinsip kerukunan antar umat
beragama berdasar Hukum Islam

a. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al-
Baqarah : 256).
b. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan tidak
boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak memusuhi,tidak
memerangi dan tidak mengusir orang Islam.(QS. Al-Mutahanah : 8).
c. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at
agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).
d. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa
membedakan agama tetangga tersebut. (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).
e. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid,orang kafir yang mempunyai perjanjian
perdamaian dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga;padahal bau surga
itu telah tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari
Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).
Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

Dengan adanya sifat rukun antar umat beragama,


dapat menciptakan kondisi yang tentram, aman, dan
damai antar kehidupan manusia, sehingga diharapkan
tidak terjadi perpecahan, permusuhan, maupun
perselisihan.
Kendala-Kendala dalam
Toleransi
1. Rendahnya Sikap Toleransi, karena
kurangnya komunikasi diantara agama tentang
masalah keimanan.
2. Kepentingan Politik, karena banyak terdapat
urusan agama yang dibawa sebagai landasan
suatu politik tertentu.
3. Sikap Fanatisme, karena terdapat sifat
beberapa seseorang yang menganggap bahwa
agamanyalah yang paling benar.
“Dari uraian diatas, sangat jelas sekali
bahwa ketiga faktor tersebut adalah
akar dari permasalahan yang
menyebabkan konflik sekejap
maupun berkepanjangan.”
Solusi dalam Menghadapi Kendala
Toleransi

1. Dialog Antar Pemeluk Agama,


perlu dilakukan komunikasi yang
baik antar umat beragama.
2. Bersikap Optimis, selalu
berfikiran positif terhadap agama
yang dianut.
Kesimpulan

Kerukunan umat beragama yaitu


hubungan sesama umat beragama yang
dilandasi dengan toleransi, saling
pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan
ajaran agamanya dan kerja sama dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara.
Saran !
Jagalah dan tingkatkanlah toleransi yang tinggi
antar umat beragama. Jangan jadikan perbedaan
sebagai masalah, tapi jadikanlah perbedaan sebagai
suatu kelebihan untuk saling melengkapi menuju
kehidupan yang lebih baik.
1 hal yang perlu diingat oleh kita

“lakum dinukum waliyadin”


Bagimu agamamu dan bagiku
agamaku.
Q.S. Al-Kafirun: 6.

Anda mungkin juga menyukai