Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Disusun oleh kelompok IX :

1. Nadya Alfira Oktavia (P27829216048)


2. Retno Pawingking Surahman (P27829216053)
3. Natalia Putri Baretawati (P27829216063)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
TAHUN 2016

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara yang beranekaragam. Mulai dari suku bangsa,
bahasa, adat, kebudayaan, dan agama. Diantara agama yang ada di Indonesia terdapat
lima agama yang diakui secara hokum di Negara Indonesia. Dari lima agama tersebut
diantaranya adalah islam, Kristen, budha, hindu, dan tionghoa. Dari lima agama
trsebut agama islamlah yang paling mendominasi.

Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesame umat beragama yang dilandasi
dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan masyarakat
dan bernegara.

Dalam menjalani kehidupannya sosialnya manusia tidak bisa dipungkiri akan ada
gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok. Dalam rangka menjaga
keutuhan dan persatuan masyarakat dalam hal beragama maka diperlukan sika saling
menghormati dan menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan
pertikaian dapat dihindari.masyarakat beragam juga dituntut untuk saling menjaga hak
dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian sikap saling menghormati dalam keyakinan beragama ?


2. Bagaimana pentingnya kerukunan antar umat beragama ?

2
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian sikap saling menghormati dalam keyakinan


beragama
2. Untuk mengetahui pentingnya kerukunan antar umat beragam a

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat memberikan informasi mengenai pengertian sikap saling menghormati


dalam keyakinan beragama
2. Menjelaskan pentingnya kerukunan antar umat beragama

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap Saling Menghormati dalam Keyakinan Beragama

Sebagai makhluk social manusia tentunya harus hidup sebuahmasyaakat yang


kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku dan agama.
Dalam hal ini untuk menjaga kerukunan dalam bersosialisasi maka diperlukan
sikap saling menghormati khususnya dalam keyakinan beragama. Dalam
kehidupan beragama sikap menghormati dalam keyakinan beragama ini
sangatlah dibutuhkan, karena dengan sikap menghormati dalam keyakinan
antar umat beragama akan berlangsung pula sikap menghargai dan
memelihara hak dan kewajiban masing-masing.

Mengingat betapa pentingnya sikap saling menghormai, maka harus diajarkan


kepada anak-anak baik dilingkungan formal maupun lingkungan informal.

Ada beberapa manfaat yang akankita dapatkandengan menanamkan sikap


saling menghormati, manfaat tersebut adalah:
1. Hidup bermasyarakatakan lebih tentram
2. Persatuan, bangsa Indonesia akan terwujud
3. Pembangunan Negara akan lebih mudah

4
Dalam konteks saling menghormati antar umat beragama, islam
memilikikonsep yang jelas bahwa, “tidak ada paksaan dalam agama”, dan juga
dalam QS. Al-Kafirun 1-6 yang artinya:

“Katakanlah, “Hai orang-orang kafir!”


“. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah”
“Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhanyang aku sembah”.
“Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah.
“Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah”
“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.

Namun, prinsip yang mengakar palingkuat dalam pemikiran islam yang


mendukung sebuah teologi sikap saling menghormati adalah keyakinan
kepada sebuah agama fitrah, yang tertanam di dalam diri semua manusia, dan
kebaikan manusia merupakan konsekuensi alamiah dari prinsip ini

B. Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama

1. Pengertian Kerukunan

Kata kerukunan berasal dari kata dasar rukun, berasal dari bahasa
Arab ruknun (rukun) jamaknya arkan berarti asas atau dasar, misalnya:
rukun islam, asas Islam atau dasar agama Islam. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia arti rukun adalah sebagai berikut: Rukun (nomina): (1)

5
sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya pekerjaan, seperti: tidak sah
sembahyang yang tidak cukup syarat dan rukunnya; (2) asas, berarti:
dasar, sendi: semuanya terlaksana dengan baik, tidak menyimpang dari
rukunnya; rukun islam: tiang utama dalam agama islam; rukun iman: dasar
kepercayaan dalam agama Islam.

2. Kerukunan Umat Beragama

Dalam pasal 1 angka (1) peraturan bersama Mentri Agama dan


Menteri Dalam No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam pemeliharaan kerukunan
umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan
pendirian rumah ibadat dinyatakan bahwa:
Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat
beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

C. Faktor-Faktor Penghambat Kerukunan Umat Beragama

Dalam perjalanannya menuju kerukunan umat beragama selalu diiringi


dengan beberapa faktornya, ada yang beberapa diantaranya bersinggungan
secara langsung di masyarakat, ada pula terjadi akibat akulturasi budaya yang
terkadang berbenturan dengan aturan yang berlaku di dalam agama itu sendiri.
Faktor-Faktor Penghambat Kerukunan Umat Beragama antara lain:

1) Pendirian rumah ibadah: apabila dalam mendirikan rumah ibadah tidak


melihat situasi dan kondisi umat beragama dalam kacamata stabilitas
sosial dan budaya masyarakat setempat.

2) Penyiaran agama: apabila penyiaran agama bersifat agitasi dan


memaksakan kehendak bahwa agama sendirilah yang paling benar dan
6
tidak mau memahami keberagamaan agama lain dapat menghambat kerukunan
antar umat beragama.

3) Perkawinan beda agama: perkawinan beda agama disinyalir akan


mengakibatkan hubungan yang tidak harmonis, terlebih pada anggota
keluarga masing-masing pasangan berkaitan dengan hukum perkawinan,
warisan, dan harta benda, dan yang paling penting adalah keharmonisan
yang tidak mampu bertahan lama di masing-masing keluarga.

4) Penodaan agama: yaitu melecehkan atau menodai doktrin suatu agama


tertentu. Tindakan ini sering dilakukan baik perorangan atau kelompok.
Meski dalam skala kecil, baru-baru ini penodaan agama banyak terjadi
baik dilakukan oleh umat agama sendiri maupun dilakukan oleh umat
agama lain yang menjadi provokatornya.

5) Kegiatan aliran sempalan: adalah suatu kegiatan yang menyimpang dari


suatu ajaran yang sudah diyakini kebenarannya oleh agama tertentu.17 Hal
ini terkadang sulit di antisipasi oleh masyarakat beragama sendiri,
pasalnya akan menjadikan rancu diantara menindak dan menghormati
perbedaan keyakinan yang terjadi didalam agama ataupun antar agama.

Sebagai umat beragama,kita senantiasa diajarkan untuk saling menghargai dan


menjaga kerukunan sesama umat beragama. Kita tidak pernah dijarkan untuk
bersikap angkuh terhdap agama apapun dan juga memandang rendah agama
lain.
Di dalam surat al Hujarat ayat 11 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman
janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)….”

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hendaknya kita sebagai umat beragama harus saling menghormati dan


menjaga kerukunan dalam beragama. Saling bahu-membahu dalam hal social
tanpa membedakan status agama, karena perbedaan beragana bukan alas an
untuk umat beragama saling berseteru dan hendaknya kita selalu menjaga hati
demi kedamaian dibumi.

B. Saran

Tingkatkanlah toleransi yang tinggi antar umat beragama.Sebagai umat


beragama harus menciptakan kerukunan, Jangan jadikan perbedaan sebagai
masalah, tapi jadikanlah perbedaan sebagai suatu kelebihan untuk saling
melengkapi menciptakan kerukunan antar umat beragama dan masyarakat
menjadi rukun, aman, dan sejahtera.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PAI%20Kerukunan%20Hidup
%20Umat%20Beragama-%20Diskusi%20Mahaiswa.pdf

https://bukunnq.wordpress.com/sikap-toleransi-dalam-kehidupan-beragama-
dengan-saling-menghormati-dan-memelihara-hak-dan-kewajiban-masing-
masing/

http://www.annaba-center.com/kajian/toleransi-antar-umat-beragama-dalam-
pandangan-islam

Anda mungkin juga menyukai