Anda di halaman 1dari 7

EUTHANANSIA Ada empat metode euthanasia: Sejak abad ke 19 terminologi euthanasia

•Euthanasia sukarela: ini dilakukan oleh dipakai untuk penghindaran rasa sakit dan
2.1 Pengertian euthanasia
individu yang secara sadar menginginkan peringatan pada umumnya bagi yang sedang
Euthanasia berasal dari kata Yunani kematian. menghadapi kematian dengan pertolongan
"euthanatos", yang terbentuk dari kata "eu" dan •Euthanasia non sukarela : ini terjadi dokter. (Abdul Fadl Mohsin Ebrahim. Telaah
"thanatos" yang masing-masing berarti "baik" ketika individu tidak mampu untuk menyetujui Fiqh dan Biotika Islam, Jakarta: Serambi Ilmu
dan "mati". Jadi euthanasia artinya karena faktor umur, ketidak mampuan fisik Semesta. 2001, hal. 148)
membiarkan seseorang mati dengan mudah dan mental. Sebagai contoh dari kasus
dan baik. Kata ini. Juga didefinisikan sebagai euthanasia non sukarela ini adalah Secara umum euthanasia dapat dikelompokkan
"pembunuhan dengan belas kasian" terhadap menghentikan bantuan makanan dan minuman menjadi dua katagori:
orang sakit, luka-luka atau lumpuh yang tidak untuk pasien yang berada di dalam keadaan 1. Euthanasia Pasif/Negatif
memiliki harapan sembuh dan didefinisikan vegetatif (koma). Yaitu tindakan membiarkan pasien yang
pula sebagai pencabut nyawa sebisa mungkin •Euthanasia tidak sukarela : ini terjadi berada dalam keadaan tidak sadar (koma).
dengan tidak menimbulkan rasa sakit. ketika pasien yang sedang sekarat dapat Karena berdasarkan usulan medis sudah tidak
ditanyakan persetujuan, namun hal ini tidak ada harapan hidup (tidak ada tanda-tanda
Euthanasia dilakukan dengan cara: dilakukan. Kasus serupa dapat terjadi ketika kehidupan) yang disebabkan karena rusaknya
a)   Kematian dengan cara pemberian obat bius permintaan untuk melanjutkan perawatan salah satu organ, tidak berfungsinya jantung
dalam jumlah yang banyak (overdosis) atau ditolak. dan lain-lain. Dengan kata lain tenaga medis
penyuntikan cairan yang mematikan dengan •Bantuan bunuh diri : ini sering tidak lagi melanjutkan bantuan atau
tujuan mengakhiri hidup pasien. diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk menghentikan proses pengobatan.
b)   Keputusan untuk menghentikan perawatan euthanasia. Hal ini terjadi ketika seorang Contohnya: Seseorang penderita kanker ganas
yang dapat memperpanjang hidup pasien individu diberikan informasi dan wacana untuk dengan rasa sakit yang luar biasa. Hingga
dengan tujuan mempercepat kematian. membunuh dirinya sendiri. penderita pingsan, menurut pengetahuan medis
orang yang sakit ini tidak ada harapan untuk
bisa hidup normal lagi (tidak ada harapan ".....Dan janganlah kamu membunuh dirimu, semacam ini, petugas medis lebih
hidup). Sehingga si sakit tersebut dibiarkan sesungguhnya Allah adalah Maha mengutamakan pasien yang lebih muda
mati secara alamiah, karena walaupun Penyayang Kepadamu".(QS. An Nisaa:29) tersebut. Namun bagi seorang muslim,
peralatan medis digunakan sudah tidak 2.2 Motivasi Euthanasia masalah seperti ini tidak diindahkan.
berfungsi lagi bagi pasien. Pasien yang melakukan euthanasia Hal ini di tegaskan di dalam Al-Quran surat
Firman Allah dalam surat Ali Imran 156: dengan memperhatikan beberapa alasan: Ali Imran ayat 145:
1. Faktor Ekonomi
ِ َ‫يت ۗ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬
 ٌ‫صير‬ ُ ‫وهَّللا ُ يُحْ يِي َويُ ِم‬.....
َ .... ‫س َأ ْن تَ ُموتَ ِإاَّل بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ ِكتَابًا ُمَؤ َّجاًل‬
Yaitu salah satu sebab bagi seseorang untuk ٍ ‫َو َما َكانَ لِنَ ْف‬
“....Allah menghidupkan dan mematikan. melakukan euthanasia, dikarenakan biaya yang
Dan Allah melihat apa yang kamu
dibutuhkan untuk pengobatan yang sangat "Sesuatu yang bernyawa tidak akan
kerjakan”. (QS. Ali Imran:156)
mahal, sehingga pasien dibiarkan dengan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
2. Euthanasia Aktif peratan medis yang seadanya, padahal pasien ketetapan yang Telah ditentukan
Yaitu tindakan mempercepat proses kematian, tersebut membutuhkan pengobatan yang waktunya". (QS. Ali Imran:145)
baik dengan memberikan suntikan atau polesan meksimal untuk mengobati penyakit itu. Dengan demikian tidak ada jaminan bahwa
alat-alat bantu pengobatan. Seperti: saluran Faktor ekonomi ini sangat berpengaruh dalam pasien yang sakit ringan mampu hidup lebih
oksigen, alat pembantu jantung dan lain- pengobatan pasien, apalagi pada zaman lama ketimbang pasien yang sakit
lainnya. Sementara pasien sebenarnya masih sekarang ini, semua perlatan medis sulit parah. Padahal kematian seseorang tidak akan
menunjukkan adanya harapan hidup dijangkau oleh masyarakat biasa (miskin). terjadi kecuali atas kehendak-Nya.
berdasarkan usulan medis. 2. Pertimbangan Sarana dan Petugas Medis 3. Mati Dengan Layak
Firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 29 : Argumen pemikiran ini didasarkan atas Artinya bagi pasien yang sekarat yang
pengutamaan seseorang individu diatas diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
‫واَل تَ ْقتُلُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬.....
َ individu yang lain, dengan alasan apabila menikmati apa yang mereka inginkan daripada
ada pasien yang masih muda dan diprediksikan terbaring ditempat tidur, yaitu dengan
lebih berpeluang untuk sembuh. Dengan alasan memberikan obat dalam dosis yang
mematikan, sehingga si pasien tidak dengan 2.3 Euthanasia menurut perspektif dengan pertolongan atau tidak dengan
medis
cepat mengakhiri hidupnya, padahal tindakan pertolongan dokter,
semacam ini sama saja dengan bunuh diri dan Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan Pengertian euthanasia ialah tindakan
merupakan dosa besar dalam pandangan Islam. tenologi di bidang medik, kehidupan seorang memudahkan kematian seseorang dengan
Hadits Rasulullah dari Anas bin Malik pasien bisa diperpanjang dan hal ini seringkali sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasih
yang artinya: membuat para dokter dihadapkan pada sebuah sayang, dengan tujuan meringankan
"Janganlah seseorang diantara kamu dilema untuk memberikan bantuan tersebut apa penderitaan si sakit, baik dengan cara positif
mengharapkan mati dikarenakan oleh tidak dan jika sudah terlanjur diberikan maupun negative, dan biasanya tindakan ini
musibah yang menimpanya:tetapi jika ia bolehkah untuk dihentikan. dilakukan oleh kalangan medis. Sehingga
mengharapkan mati, hendaknya ia Tugas seorang dokter adalah untuk menolong denagn hal demikian akan muncul yang
mengatakan: "ŷₐ Allah, panjangkanlah jiwa seorang pasien, padahal jika dilihat lagi namanya euthanasia positif dan euthanasia
umurku jika itu yang terbaik bagiku dan hal itu sudah tidak bisa dilanjutkan lagi dan negative dan berikut adalah contoh-contoh
matikanlah aku jika kematian adalah jika hal itu diteruskan maka kadang akan tersebut;
yang terbaik untukku" menambah penderitaan seorang pasien. Nah, 1. Seseorang yang sedang menderita kangker
Karena itu, seseorang muslim harus selalu penghentian pertolongan tersebut merupakan ganas atau sakit yang mematikan, yang
berserah diri (tawakal) kepada Allah dan salah satu bentuk euthanasia. sebenarnya dokter sudah tahu bahwa seseorang
kesedihan tidak boleh dibiarkan melanda Bardasarkan pada cara terjadinya, ilmu tersebut tidak akan hidup lama lagi. Kemudian
selama masa-masa buruk yang dialaminya, pengetahuan membedakan kematian kedalam dokter memberinya obat dengan takaran tinggi
kendati harus pasrah menerima datangnya tiga jenis: (overdosis) yang sekiranya dapat
kematian, seseorang tidak boleh kehilangan 1. Orthothansia, merupakan kematian yang menghilangkan rasa sakitnya, tetapi justru
harapan akan kasih sayang Allah. (Abdul Fadl terjadi karena proses alamiah, menghentikan pernapasannya sekaligus.
Mohsin Ebrahim. Telaah Fiqh dan Biotika 2. Dysthanasia, adalah kematian yang terjadi 2. Seperti yang dialami oleh Nyonya Again
Islam, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. 2001, secara tidak wajar, (istri hasan) yang mengalami koma selama tiga
hal. 154 ) 3. Euthanasia, adalah kematian yang terjadi bulan dan dalam hidupnya membutuhkan alat
bantu pernafasan. Sehingga dia akan bisa otak yang tidak ada harapan untuk sembuh. Kede etik kedokteran Indonesia
melakukan pernafasan dengan otomatis dengan Atau orang yang terkena serangan penyakit Dalam KODEKI pasal 2 dijelaskan bahwa;
bantuan alat pernafasan. Dan jika alat paru- paru yang jika tidak diobati (padahal “seorang dokter harus senantiasa berupaya
pernafasan tersebut di cabut otomatis masih ada kemungkinan untuk diobati) akan melaksanakan profesinya sesuai dengan
jantungnya akan behenti memompakan dapat mematikan penderita. Dalam hal ini, jika standar profesi tertinggi”.Jelasnya bahwa
darahnya keseluruh tubuh, maka tanpa alat pengobatan terhadapnya dihentikan akan dapat seorang dokter dalam melakukan kegiatan
tersebut pasien tidak akan bisa hidup. Namun, mempercepat kematiannya. kedikterannya sebagai seorang profesi dikter
ada yang menganggap bahwa orang sakit b. Seorang anak yang kondisinya sangat buruk harus sesuai dengan ilmu kedikteran mutakhir,
seperti ini sebagai "orang mati" yang tidak karena menderita kelumpuhan tulang hukum dan agama.
mampu melakukan aktivitas. Maka belakang atau kelumpuhan otak. KODEKI pasal 7d juga menjelaskan bahwa
memberhentikan alat pernapasan itu sebagai Dalam keadaan demikian ia dapat saja “setiap dokter harus senantiasa mengingat akan
cara yang positif untuk memudahkan proses dibiarkan (tanpa diberi pengobatan) apabila kewajiban melindungi hidup insani”.Artinya
kematiannya. terserang penyakit paru-paru atau sejenis dalam setiap tindakan dokter harus bertujuan
Hal tersebut adalah contoh dari yang namanya penyakit otak, yang mungkin akan dapat untuk memelihara kesehatan dan kebahagiaaan
euthanasia positif yang dilakukan secara aktif membawa kematian anak tersebut. manusia. Jadi dalam menjalankan prifesinya
oleh medis. Dari contoh tersebut, "penghentian seorang dokter tidak boleh melakukan,
Berbeda dengan euthanasia negative yang pengobatan" merupakan salah satu bentuk Menggugurkan kandungan (Abortus
dalam proses tersebut tidak dilakukan tindakan eutanasia negatif.Menurut gambaran umum, Provocatus),
secara aktif (medis bersikap pasif) oleh anak-anak yang menderita penyakit seperti itu mengakhiri kehidupan seorang pasien yang
seorang medis dan contohnya sebagai berikut; tidak berumur panjang, maka menghentikan menurut ilmu dan pengetahuan tidak mungkin
a. Penderita kanker yang sudah kritis, orang pengobatan dan mempermudah kematian akan sembuh lagi (euthanasia), Mengenai
sakit yang sudah dalam keadaan koma, secara pasif (eutanasia negatif) itu mencegah euthanasia, dapat digunakan dalam tiga arti ;
disebabkan benturan pada bagian perpanjangan penderitaan si anak yang sakit 1. Berpindahnya ke alam baka dengan tenang
kepalanya atau terkena semacam penyakit pada atau kedua orang tuanya. dan aman tanpa penderitaan, buat yang
beriman dengan nama Allah di bibir, dalam rangkaian kehidupan di dunia. Ajaran Islam memberi petunjuk yang pasti
2. Waktu hidup akan berakhir (sakaratul maut) Sepenuhnya adalah hak Tuhan, tidaka ada tentang kematian. Dalam Islam ditegaskan
penderitaan pasien diperingan dengan seorangpun di dunia ini yang berhak untuk bahwa semua bentuk kehidupan ciptaan Allah
memberikan obat penenang, menunda sedikitpun waktu kematian, termasuk akan mengalami kebinasaan, kecuali Allah
3. Mengakhiri penderitaan dari seorang sakit mempercepat waktu kematian. Orang yang sendiri sebagai sang pencipta.
dengan sengaja atas permintaan pasien melakukan euthanasia berarti dapat Firman Allah:
sendiri dan keluarganya. dikatagorikan putus asa dan orang putus asa “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa,
Adapun unsur-unsur dalam pengertian tidak diperbolehkan oleh setiap agama. kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala
euthanasia dalam pengertian diatas adalah: penentuan, dan hanya kepada-Nyalah
1. Berbuat seauatu atau tidak berbuat sesuatu,  Semua agama mempunyai kamu dikembalikan”
2. Mengakhiri hidup, mempercepat kematian, perintah/larangan dalam kitabsuci masing- Islam mengajarkan bahwa kematian datang
atau tidak memperpanjang hidup pasien, masing yaitu larangan membunuh, baik itu diri tidak seorang pun yang dapat memperlambat
3. Pasien menderita suatu penyakit yang sulit sendiri maupun orang lain. Karena setiap ada atau mempercepatnya. Allah menyatakan
untuk disembuhkan, perintah/larangan pasti ada balasan yang bahwa kematian hanya terjadi dengan izin-Nya
4. Atas permintaan pasien dan keluarganya, diberikan. dan kapan saat kematian itu tiba telah
5. Demi kepentingan pasien dan keluarganya. ditentkan waktunya oleh Allah. Dalam Islam
 Kehidupan manusia adalah sesuatu
2.4 Perspektif Agama-Agama Terhadap kematian adalah sebuah gerbang menuju
yang suci, karena itu kehidupan manusia harus
Euthanasia kehidupan abadi (akhirat) dimana setiap
dilindungi dan dipelihara sebagai hak istimewa
Sebagian besar agama-agama yang ada tidak manusia harus mempertanggungjawabkan
yang diberikan kepada setiap manusia.
menyetujui euthanasia, karena beberapa perbuatannya selama hidup didunia dihadapan
 2.5 Pandangan Islam Terhadap
alasan: Allah SWT.
Euthanasia
Kode etik kedokteran Islami yang disahkan
 Ajaran agama pada umumnya oleh Konferensi Internasional Pengobatan
menyatakan bahwa kematian, merupakan akhir Islam yang pertama (The First International
Conference of Islamic Medical) menyatakan: menurut Jumhur Fuqaha dan Imam-Imam Lalu Nabi mendoakan orang itu agar tidak
bahwa euthanasia aktif sama halnya dengan mazhab. Bahkan menurut mereka, mengobati meminta dihilangkan penyakitnya”.
bunuh diri (tidak dibenarkan) sesuai dengan atau berobat ini hanya segolongan kecil yang Dalam kaitan ini Imam Abu Hamid Al-Ghazali
frman Allah: mewajibkannya. Sahabat-sahabat Imam syafi’i, membantah orang yang berpendapat bahwa
“Dan janganlahkamu membunuh dirimu. Imam Ahmad dan sebagian Ulama tidak berobat itu lebih utama dalam keadaan
Sesungguhnya Allah adalah maha menganggap bahwa mengobati itu sunnat. apapun. Pendapat fuqaha yang lebih popular
penyayang kepadamu” Para Ulama berbeda pendapat mengenai mana mengenai masalah berobat atau tidak bagi
Kesabaran dan ketabahan terhadap rasa sakit yang lebih utama. Berobat ataukah bersabar? orang sakit adalah: sebagian besar diantara
dan penderitaan sangat dihargai dan mendapat Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa mereka berpendapat mubah, sebagian kecil
pahala yang besar dalam Islam. Sabda bersabar (tidak berobat) itu lebih utama, menganggapnya sunat, dan sebagian kecil lagi
Rasulullah SAW, “Tidaklah menimpa kepada berdasarkan hadits Ibnu Abbas yang (lebih sedikit) berpendapat wajib.
seseorang muslim suatu musibah, baik diriwayatkan dalam kitab sahih dari seorang Jadi pendapat dari sejumlah fuqaha, para ahli
kesulitan, sakit,kesedihan, kesusahan wanita yang ditimpa penyakit, wanita itu (dokter) dan ahli fiqh lainnya memperbolehkan
maupun penyakit, bahkan dari yang meminta kepada Nabi SAW agar euthanasia pasif (negatif) .
menusuknya, kecuali Allah menghapuskan mendoakannya, lalu beliau menjawab “Jika 3.1 Kesimpulan
kesalahan atau dosanya dengan musibah engkau mau bersabar (maka bersabarlah)
yang dicobakannya itu” (HR. Bukhari engkau akan mendapat surga; jika engkau
Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas,
Muslim) mau, maka saya doakan kepada Allah agar
maka dapat disimpulkan bahwa Euthanasia
2.6 Beberapa Pendapat Ulama Tentang Dia menyembuhkanmu. Wanita itu
dalam pandangan Al-Qur’an adalah tidak
Euthanasia menjawab aku akan bersabar. Sebenarnya
diperbolehkan atas dasar apapun. Karena hidup
Diantara masalah yang sudah terkenal saya tadi ingin dihilangkan penyakit saja,
dan matinya seseorang hanya dapat ditentukan
dikalanga Ulama syara’ ialah bahwa oleh karena itu doakanlah kepada Allah agar
oleh Allah SWT. Dan yang berhak
mengobati atau berobat dari penyakit tidak saya tidak minta dihilangkan penyakit saya.
wajib hukumnya, pendapat ini dikemukakan
menghidupkan dan mematikan seseorang
hanyalah Allah SWT.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan handaknya


kita mensyukuri dan menerima dengan ikhlas
apapun yang terjadi pada diri kita dalam
menjalani kehidupan ini.

Anda mungkin juga menyukai