Anda di halaman 1dari 11

Contoso

Pharmaceuticals

ASPEK HUKUM
EUTANASIA
KELOMPOK 2

Iqnal Firdaus (1905015062)


Utami Nurul Wulandari (1905015098)
Yuniken Damayanti (1905015089)
Adam Dhuhur (1905015058)
Dewa Puspito (1905015071)
.
Definisi Kematian
• Keratin merupakan suatu fenomena
yang sangat misterius dan rahasia. Di
dunia ini, tidak ada satupun makhluk
yang mampu mengetahui waktu
terjadinya kematian pada diri
makhluk tesebut
• Menurut Papalia (2008) kematian
merupakan fakta biologis, akan tetapi
juga memiliki aspek sosial, kultural,
historis, religius, legal, psikologis,
perkembangan, medis, dan etis.
Aspek-aspek tersebut memiliki
keterkaitan antara satu sama lain

Contoso
Pharmaceuticals

page 2
PENGERTIAN
EUTHANASIA
Istilah euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu dan
thanatos. Kata eu berarti baik, tanpa penderitaan dan
thanatos berarti mati. Istilah euthanasia berasal dari bahasa
Yunani, yaitu eu dan thanatos. Kata eu berarti baik, tanpa
penderitaan dan thanatos berarti mati, maka dari itu dalam
mengadakan euthanasia arti sebenarnya bukan untuk
menyebabkan kematian, akan tetapi untuk mengurangi

atau meringankan penderitaan orang yang sedang
menghadapi kematiannya.
Dalam artiyang demikian itu euthanasia tidaklah
bertentangan dengan panggilan manusia untuk
mempertahankan dan memperkembangkan hidupnya,
sehingga tidak menjadi persoalan dari segi kesusilaan.
Artinya, dari segi kesusilaan dapat dipertanggungjawabkan
Contoso
bila orang yang bersangkutan menghendakinya. Pharmaceuticals
page 3
jenis euthanasia
jenis euthanasia, yaitu euthanasia aktif, euthanasia pasif, euthanasia volunteer, eathanasia
involunteer.
Euthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara aktif oleh dokter untuk mengakhiri hidup
pasien yang dilakukan secara medis. Biasanya dilakukan dengan penggunaan obat-obatan yang
bekerja cepat dan mematikan dan Euthanasia aktif dilakukan dengan menghentikan segala alat-
alat pembantu dalam perawatan, sehingga jantung dan pernafasan tidak dapat bekerja dan akan
berhenti berfungsi, atau memberikan obat penenang dengan dosis yang melebihi, yang juga akan
menghentikan fungsi jantung. Euthanasia aktif terbagi menjadi dua golongan
a. Euthanasia aktif langsung, yaitu cara pengakhiran kehidupan melalui tindakan medis yang
diperhitungkan akan langsung mengakhiri hidup pasien. Misalnya dengan memberi tablet
sianida atau suntikan zat yang segera mematikan.
b. Euthanasia aktif tidak langsung, yaitu cara yang menunjukkan bahwa tindakan medis yang
dilakukan tidak akan langsung mengakhiri hidup pasien, tetapi diketahui bahwa risiko tindakan
tersebut dapat mengakhiri hidup pasien. Misalnya, mencabut oksigen atau alat bantu kehidupan
Contoso
lainnya. Pharmaceuticals

page 4
jenis euthanasia
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau
pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia,Euthanasiapasif di
lakukan bila penderita gawat darurat tidak diberi obat sama sekali, sehingga pasien
diperkirakan akan meninggal setelah tindakan pertolongan dihentikan.
Euthanasia volunter (Euthanasia secara sukarela) adalah penghentian tindakan
pengobatan atau mempercepat kematian atas permintaan sendiri. Adakalanya hal itu
tidak harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari pasien atau bahkan
bertentangan dengan pasien.
Euthanasia involunter (Euthanasia secara tidak sukarela) adalah jenis euthanasia
yang dilakukan pada pasien dalam keadaan tidak sadar yang tidak mungkin untuk
menyampaikan keinginannya. Dalam hal ini dianggap keluarga pasien yang
bertanggung jawab atas penghentian bantuan pengobatan. Perbuatan ini sulit
dibedakan dengan perbuatan kriminal Contoso
Pharmaceuticals

page 5
a. Orang yang ingin diakhiri hidupnya
adalah orang yang benar-benar sedang . SYARAT
sakit dan tidak dapat diobati misalnya
kanker. DILAKUKANNY
b. Pasien berada dalam keadaan terminal,
kemungkinan hidupnya kecil dan tinggal
A EUTHANASIA
menunggu kematian.
c. Pasien harus menderita sakit yang amat • Di Amerika Serikat, euthanasia lebih
sangat, sehingga penderitaannya hanya populer dengan istilah “physician
assisted suicide”.Negara yang telah
dapat dikurangi dengan pemberian morfin. memberlakukan euthanasia lewat
d. Yang boleh melaksanakan bantuan undang-undang adalah Belanda dan
pengakhiran hidup pasien, hanyalah di negara bagian Oregon-Amerika
Serikat. Pelaksanaannya dapat
dokter keluarga yang merawat pasien dan dilakukan dengan syarat-syarat
ada dasar penilaian dari dua orang dokter tertentu.
spesialis yang menentukan dapat tidaknya Contoso
Pharmaceuticals

dilaksanakan euthanasia page 6


EUTANASIA DIPANDANG DARI
ASPEK ETHICS, ASPEK HUKUM
DAN HUKUM ISLAM
Aspek Ethics
Dari sudut pandang etika/moral, euthanasia
berhadapan dengan suatu prinsip yang sangat
mendasar, yakni kita harus menghormati kehidupan
manusia. Bahkan kita harus menghormatinya dengan
mutlak. Tidak pernah dibenarkan mengorbankan
manusia karena suatu tujuan. Dalam etika, prinsip ini
sudah lama dirumuskan sebagai “kesucian kehidupan”
(the sanctity of life). Kehidupan manusia adalah suci
karena mempunyai nilai absolut. Paus Yohanes Paulus
II menegaskan bahwa nilai intrinsic dan martabat luhur
setiap manusia tidak berubah, entah bagaimanapun
keadaan hidupnya. Manusia, bahkan jika ia sakit parah
Contoso
atau cacat berat fungsi tubuhnya, adalah senantiasa
tetap seorang manusia Pharmaceuticals

page 7
ASPEK HUKUM
Peraturan yang dapat dihubungkan dengan euthanasia dalam kitab undang – undang hukum pidana(KUHP) dapat ditemukan dalam
Bab XIX pasal 338 sampai dengan pasal 350 Ttentang kejahatan terhadap jiwa orang. Kejahatan terhadap jiwa manusia terdiri atas
5 jenis
yaitu: (1) Pembunuhan dengan sengaja (doodslag), pasal 338 KUHP, (2) Pembunuhan yang
direncanakan terlebih dahulu (moord), pasal 340 KUHP, (3) Pembunuhan dalam bentuk yang
dapat memperberat hukuman (gequalificeerde doodslag), pasal 339 KUHP, (4) Pembunuhan
yang dilakukan dengan permintaan yang sangat dan tegas oleh korban, pasal 344 KUHP, (5) Tindakan seseorang yang dengan
sengaja menganjurkan atau membantu atau memberi daya
upaya kepada orang lain untuk melakukan bunuh diri, pasal 345 KUHP.
Dalam KUHP tidak diketemukan pasal yang secara eksplisit mengatur tentang
eutahanasia. Akan tetapi jika dicermati maka pasal yang digunakan untuk menunjukkan pelarangan terhadap euthanasia adalah
pasal 344 KUHP yaitu mengenai pembunuhan yang
dilakukan dengan permintaan sangat dan tegas oleh korban[4,20]. Pasal 344 KUHP
menyebutkan bahwa:
“Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutkannya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, di hukum penjara selama-lamanya (12 tahun). Contoso
Pharmaceuticals

page 8
ASPEK HUKUM
ISLAM
(hukum) Islam tidak cenderung melihat
hidup sebagai hak pribadi manusia yang
otonom dan karena itu manusia dapat
menentukan sendiri apakah ia akan hidup
atau akan mengakhirinya, melainkan
bahwa hidup/jiwa manusia merupakan hak
bersama antara hak Allah dan hak manusia
itu sendiri. Hak Allah tercermin pada
keharusan dihormati dan dilindunginya
jiwa, sedangkan hak manusia tercermin
dalam hal adanya kewenangan untuk
memberi pengampunan terhadap pelaku
kejahatan pembunuhan tanpa alasan yang
benar. Contoso
Pharmaceuticals

page 9
KESIMPULAN
Euthanasia merupakan salah satu masalah etika ramai
didiskusikan. Diajukan segala macam argumen pro dan kontra.
Argumen-argumen yang menolak antara lain berasal dari agama.
Islam jelas melarang umatnya untuk mengakhiri hidupnya apapun
kondisinya. Umat Islam diharapkan selalu bersabar atas segala
ujian (penyakit) yang dihadapi karena sesungguhnya Allah SWT
sedang memperhatikan dan menyayangi umatnya melalui cobaan

tersebut. Keberatan terhadap euthanasia juga dikemukakan profesi


medis. Hakikat profesi kedokteran adalah menyembuhkan dan
meringankan penderitaan. Eutanasia juga merupakan suatu
persoalan yang dilematik baik di kalangan dokter. Contoso
Pharmaceuticals
Contoso
Pharmaceuticals

page 11

Anda mungkin juga menyukai