Anda di halaman 1dari 59

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Oleh
Dr. AGUNG SUHARTO, APP, S.Pd., M.Kes.
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Pengertian:
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
sarana/penyalur.

Keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat karena


masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling
mempengaruhi antar sesama anggota keluarga dan
keluarga-keluarga sekitarnya atau masyarakat secara
keseluruhan.
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan
(Ruth B Freeman, 1981)
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan.
2. Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan masalah,
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah
kesehatan
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan bila
satu keluarga kena masalah akan mempengaruhi keluarga
yang lain
4. Keluarga pengambil keputusan dalam memelihara masalah
kesehatan individu para anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai upaya kesehatan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Keluarga kelopok resiko tinggi
1. Keluarga dengan anggotanya dalam masa usia subur
dengan masalah:
a. Tingkat sosial ekonomi rendah
b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan sendiri
c. Keluarga dengan keturunan kurang baik/keluarga
dengan penyakit keturunan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


2. Keluarga dengan ibu resiko tinggi
kebidanan waktu hamil:

Umur ibu (16 tahun atau lebih 35 tahun)


Menderita kekurangan gizi atau anemia
Menderita hypertensi
Primipara atau multipara
Riwayat persalinan dengan komplikasi

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3. Keluarga dimana anak menjadi resiko
tinggi, karena:

Lahir prematur/BBLR
Berat badan sukar naik
Lahir dengan cacad bawaan
ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan
bayi
Ibu menderita penyakit menular yang dapat
mengancam bayi atau anaknya

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


4. Keluarga mempunyai masalah dalam
hubungan antara anggota keluarga:

Anak tidak dikehendaki dan pernah dicoba digugurkan


Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota
keluarga dan sering timbul cekcok dan ketegangan
Ada anggota keluarga yang serings akit
Salah satu orang tua (istri/suami) meninggal, cerai,
atau lari meninggalkan keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Tugas keluarga dalam bidang kesehatan:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacad
atau usianya terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga-lembaga kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Peran bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan keluarga:
1. Pemberi asuhan kebidanan pada anggota keluarga yang
sakit.
2. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan
keluarga.
3. Fasilitator, menjadikan pelayanan mudah dijangkau
dan membantu mencari jalan pemecahan masalah.
4. Pendidik kesehatan, untuk mengubah perilaku keluarga
dari tidak sehat menjadi sehat.
5. Penyuluh dan konsultan, memberikan petunjuk tentang
asuhan kebidanan terhadap keluarga disamping
menjadi penasihat dalam masalah kesehatan keluarga.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Hambatan yang sering dijumpai dalam
memecahkan masalah keluarga:
a. Hambatan dari keluarga:
- Pendidikan keluarga yang rendah
- Keterbatasan sumber daya keluarga: keuangan,
sarana dan prasarana
- Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
- Sosial budaya yang tidak menunjang

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


b. Hambatan dari bidan:

Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan


mencukupi seperti: PHN kit, transportasi dll
Kondisi alam (geografis yang sulit)
Kesulitan dalam berkomunikasi
Keterbatasannya pengetahuan bidan tentang kultur
keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Prinsip asuhan kebidanan keluarga:
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
2. Sehat sebagai tujuan utama.
3. Sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan
keluarga.
4. Melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan.
5. Bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif.
6. Memanfaatkan sumberdaya keluarga semaksimal mungkin
untuk kepentingan keluarga
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Lanjutan...................

7. Sasaran : keluarga secara keseluruhan


8. Pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan
proses keperawatan/manajemen kebidanan.
9. Kegiatan utama: penyuluhan kesehatan dan asuhan
perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko
tinggi

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Implikasi pelayanan kesehatan
dipusatkan pada keluarga:
1. Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga diarahkan untuk
membantu seluruh keluarga dalam meningkatkan cara hidup
sehat sehingga dapat meningkatkan produktifitas.
2. Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas.
3. Dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan yang utuh.
4. Ditekankan pada waktu rawan didalam kehidupan keluarga dan
keluarga dengan resiko tinggi
5. Diperlukan kontinuitas dalam pelayanan kesehatan keluarga
6. Perlu mempersiapkan tenaga bidan dalam perawat keluarga yang
mempunyai kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan
pelayanan.
7. Perlu pengembangan dan peningkatan sumber daya yang ada
dimasyarakat untuk kepentingan asuhan pelayanan kebidanan
keluarga.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Langkah-langkah dalam perawatan
keluarga:
1. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan
keluarga dengan cara:
a. Mengadakan kontak dengan keluarga
b. Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
c.Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi
kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
d.Membina komunikasi dua arah dengan keluarga
2. Melaksanakan pengakajian untuk menentukan adanya
masalah kesehatan keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan............
3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan adanya
masalah kesehatan dan perawatan keluarga.
4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga,
berdasarkan sifat masalah kesehatan keluarga:
a. Ancaman kesehatan
b.Keadaan sakit atau kurang sehat
c.Situasi krisis
5.Menentukan sifat dan luasnya masalah dan
kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas-
tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan..............
6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga dengan
mempertimbangkan:

a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah untuk diubah
c.Potensi menghindari masalah/potensi masalah untuk
dirubah
d.Persepsi keluarga terhadap masalah/menonjolnya
masalah

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan.................
7. Menyusun rencana asuhan kesehatan dan perawatan
keluarga sesuai dengan urutan prioritas:
a. Menentukan tujuan yang realistis
b. Merencanakan pendekatan dan tindakan
c.Menyusun standar dan kriteria evaluasi
8. Melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan keluarga
sesuai dengan rencana yang disusun.
9.Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan
yang dilakukan.
10.Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan
yang belum dapat teratasi dan merumuskan kembali
rencana asuhan keperawatan yang baru.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


PROSES KEPERAWATAN KESEHATAN
KELUARGA

TAHAP-TAHAP DALAM PROSES KEPERAWATAN/KEBIDANAN:

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


I. PENGKAJIAN (ASSESMENT)

Tahap pengkajian meliputi kegiatan:


1. Pengumpulan data
2. Analisa data
3. Perumusan masalah
4. Prioritas masalah
5. Menegakkan diagnosa keperawatan keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


1. Pengumpulan data:

Pengumpulan data, dapat dilakukan melalui cara:


1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Studi dokumentasi
4.Pemeriksaan fisik

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Wawancara:
Yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui,
baik secara aspek:
* fisik,
* mental,
* sosial budaya,
* ekonomi,
* kebiasaan,
* lingkungan dsb

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Pengamatan:

Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu


ditanyakan, karena sudah dianggap cukup melalui
pengamatan saja, diantaranya berkaitan dengan
lingkungan fisik:
*ventilasi
*penerangan
*Kebersihan dll

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Studi dokumentasi:

Studi dokumentasi berkaitan dengan perkembangan


kesehatan anak diantaranya melalui:
* Kartu Menuju Sehat (KMS)
*Kartu keluarga
*Catatan-catatan kesehatan dll

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Pemeriksaan fisik:

Dilakukan terhadap anggota keluarga yang


mempunyai masalah kesehatan dan kebidanan,
berkaitan dengan keadaan fisik, misalnya:
* kehamilan
*kelainan organ tubuh
* tanda-tanda penyakit dll

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Data yang dikumpulkan meliputi:

1. Identitas keluarga
2. Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang
dialami maupun yang pernah dialami
3. Anggota keluarga
4. Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan
masyarakat yang ada
5. Keadaan keluarga meliputi: biologis, psikologis,
sosial, kultural, spiritual, lingkungan dan penunjang
lainnya.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


2. Analisa data:
Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga:
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota
keluarga, meliputi:
a. Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga
b.Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota
keluarga
c.Keadaan gizi anggota keluarga
d.Status imunisasi anggota keluarga
e.Kehamilan dan keluarga berencana

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


2). Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan,
meliputi:

a. Rumah, meliputi: ventilasi, penerangan, kebersihan,


konstruksi, luas rumah dibandingkan dengan jumlah
anggota keluarga dsb
b.Sumber air minum
c.Jamban keluarga
d.Tempat pembuangan air limbah
e.Pemanfaatan pekarangan yang ada dsb

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3). Karakteristik keluarga:

a. Sifat-sifat keluarga
b. Dinamika dalam keluarga
c. Komunikasi dalam keluarga
d. Interaksi antar anggota keluarga
e. Kesanggupan keluarga dalam membawa
perkembangan anggota keluarga
f. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam
keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3. Perumusan masalah

Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat


dirumuskan masalah kesehatan keluarga.
Perumusan masalah diambil berdasarkan
penganalisasan praktek lapangan yang didasarkan
pada konsep, prinsip, teori dan standard
Mengacu pada tipologi masalah kesehatan dan
keperawatan serta berbagai alasan ketidakmampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang kesehatan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Tipologi masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga:
1. Ancaman kesehatan:
adalah keadaan-keadaan yang dapat
memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan
dan kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan.
Yang termasuk ancaman kesehatan:
a. Penyakit keturunan, seperti asma bronchiale, diabetes
melitus dsb.
b. Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit
menular, seperti TBC, gonorhoe, hepatitis dsb
c. Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu
banyak sedangkan penghasilan kecil.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan ancaman kesehatan........

d. Risiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda


tajam diletakkan sembarangan, tangga terlalu curam dsb
e. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing
anggota keluarga.
f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress, antara
lain:
*Hubungan keluarga yang kurang harmonis
*Hubungan orang tua dan anak tegang
*Orang tua tidak dewasa

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan ancaman kesehatan........
g. Sanitasi ligkungan yang buruk, diantaranya:
* Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
*Tempat pembuangan sampah yang tidak mmenuhi syarat
kesehatan
*Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
*Tempat pembuangan limbah yang tidak memenuhi
syarat
*Sumber air tidak memenuhi syarat kesehatan
*Kebisingan
*Polusi udara

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Lanjutan ancaman kesehatan.....
h. Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan:
* merokok
*Minuman keras
*Tidak memakai alas kaki
*Makan obat tanpa resep
*Kebiasaan makan daging mentah
*Higiene personal kurang
i. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
j. Riwayat persalinan sulit
k. Memainkan peran yang tidak sesuai
l. Imunisasi anak tidak lengkap

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


2. Kurang/tidak sehat:
Yaitu kegagalan dalam memantapkan kesehatan.

Yang termasuk didalamnya adalah:


a. Keadaan sakit, apakah sudah atau sebelum didiagnosa
b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3. Situasi krisis:
Yaitu saat-saat yang banyak menuntut idividu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk dalam hal sumber daya
keluarga.
 Perkawinan
 Kehamilan
 Persalinan
 Masa nifas
 Menjadi orang tua
 Penambahan anggota baru, misalnya bayi baru lahir
 abortus
 Anak masuk sekolah
 Anak remaja
 Kehilangan pekerjaan
 Kematian anggota keluarga
 Pindah rumah

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Ketidakmampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan
keperawatan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


1. Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan
keluarga, disebabkan karena:

Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta


Rasa takut akibat masalah yang diketahui
Sikapdan falsafah hidup

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


2. Ketidak sanggupan keluarga mengambil
keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat:
 Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah
 Masalah kesehtan tidak begitu menonjol
 Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan dan kurang sumber daya keluarga
 Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan
 Ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga
 Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
 Takut dari akibat tindakan
 Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
 Fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau
 Kurang percaya terhadap peutugas kesehatan dan lembaga kesehatan
 Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3. Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit, disebabkan karena:
Tidak mengetahui tentang keadaan penyakitnya
Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga,
misalnya keuangan, anggota keluarga yang
bertanggungjawab, fasilitas fisik untuk perawatan
Sikap negatif terhadap yang sakit
Konflik individu dalam keluarga
Sikap dan pandangan hidup
Perilaku yang mementingkan diri sendiri

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


4.Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi
anggota keluarga, disebabkan karena:
 Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya
keuangan, tanggungjawab/wewenang, keadaan fisik rumah
yang tidak memenuhi syarat
 Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat
pemeliharaan lingkungan rumah
 Ketidaktahuan penitngnya sanitasi
 Konflik personal dalam keluarga
 Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
 Sikap dan pandangan hidup
 Ketidakkompakan keluarga kerana sikap mementingkan diri
sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh tak acuh terhadap
anggota keluarga
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber dimasyarakat
guna memelihara kesehatan disebabkan karena:
Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan
lembaga kesehatan
Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
Rasa takut akibat dari tindakan
Tidak terjangkau fasilitas kesehatan
Tidak ada fasilitas kesehatan yang diperlukan
Rasa asing dan tidak adaya dukungan dari masyarakat
Sikap dan falsafah hidup

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


4. Diagnosa keperawatan pada tingkat keluarga
Diagnosa keperawatan/kebidanan adalah pernyataan tentang
faktor-faktor yang mempertahankan respons/tanggapan yang
tidak sehat dan menghalangi perubahan yang diharapkan.
Diagnose ditegakkan dengan menggunakan Formulasi PES:
(Problem, Etiologi dan Sign)
Contoh:
*Potensial terjadinya penularan hepatitis infektiosa terhadap
anggota keluarga yang lain sehubungan ketidaktahuan dalam
perawatan, pencegahan dan penularan
*Ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya pemberian
imunisasi terhadap anak sehubungan pendidikan yang
rendah

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


5. Prioritas masalah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam prioritas masalah:
Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam
keluarga diatasi sekaligus
Perlu mempertimbangkan masalah yang mengancam
kehidupan keluarga
Perlu mempertimbangkan respons dan perhatian keluarga
terhadap asuhan kebidanan yang diberikan
Keterlibatan kelarga dalam memecahkan masalah yang
dihadapi
Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan
masalah kesehatan keluarga
Pengetahuan dan budaya keluarga

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Kriteria menyusun prioritas masalah:

1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:


* Ancaman kesehatan,
*Keadaan sakit atau kurang sehat
*Situasi krisis

2. Kemungkinan masalah dapat diubah, adalah kemungkinan


keberhasian untuk mengurangi masalah atau mencegah
masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan
kesehatan:
*dengan mudah,
*hanya sebagian,
*tidak dapat.
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Lanjutan..............
3. Potensi masalah untuk dicegah: sifat dan beratnya
masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau
dicegah melalui tindakan keperawatan atau kebidanan:
*Tinggi,
*Cukup
*Rendah.
4. Masalah yang menonjol: cara keluarga melihat dan
menilai masalah dalamhal beratnya dan mendesaknya
untuk diatasi melalui intervensi perawatan dan kesehatan:
*Masalah berat harus segera ditangani
*Masalah yang tidak perlu segera ditangani
*Masalah tidak dirasakan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Skala prioritas dalam menyusun masalah kesehatan keluarga

NO KRITERIA NILAI BOBOT


1. Sifat masalah:................................................................... 1
Skala:
-Ancaman kesehatan ....................................................... 2
-Tidak/kurang sehat ......................................................... 3
-Krisis................................................................................ 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah............................... 2


Skala:
-Dengan mudah................................................................. 2
-Hanya sebagian................................................................ 1
-Tidak dapat....................................................................... 0

3. Potensi masalah untuk dirubah/dicegah...................................... 1


Skala:
-Tinggi ................................................................................ 3
-Cukup................................................................................ 2
-Rendah ............................................................................. 1

4. Menonjolnya masalah:....................................................... 1
Skala:
-Masalah berat harus ditangani......................................... 2
-Masalah yang tidak perlu segera ditangani...................... 1
-Masalah tidak dirasakan................................................... 0

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Skoring:
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan
dengan bobot:
skor x bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas:
1. Sifat masalah: bobot yang paling besar diberikan pada keadaan
sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga, yaitu keadaan
sakit atau pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia, kemudian
baru hal-hal yang mengancam kesehatan dan selanjutnya situasi
krisis dalam keluarga.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: faktor-faktor yang


mempengaruhi masalah dapat diubah:
*Pengetahuan, tehnologi dan tindakan untuk menangani masalah
* Sumber daya keluarga: keuangan, tenaga, sarana/prasarana
* Sumber daya perawatan: pengetahuan, ketrampilan dan aktu
*Sumber daya masyarakat: fasilitas, posyandu, DUKM, polindes

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


3. Potensi masalah untuk dicegah:

Kepelikan/kesulitan masalah
Lamanya masalah
Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan
Adanya kelmpok resiko tinggi

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


II. PERENCANAAN (PLANNING)
Ciri-ciri rencana perawatan keluarga:
1. Berpusat pada tindakan yang dapat memecahkan atau
meringankan masalah yang sedang dihadapi.
2. Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan
telah dipelajari secara logis.
3. Rencana keperawatan berhubungan dengan masa yang
akan datang.
4. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang teridentifikasi
5. Rencana keperawatan kebidanan merupakan cara untuk
mencapai tujuan
6. Merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Kualitas rencana perawatan:
1. Penentuan masalah yang jelas berdasarkan analisa
menyeluruh
2. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan
menghasilkan apa yang diharapkan.
3. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keparawatan
4. Rencana keparawatan/kebidanan dibuat bersama
keluarga dalam: menentukan masalah dan kebutuhan
perawatan keluarga, menentukan prioritas masalah,
memilih tindakan yang tepat, pelaksanaan tindakan,
penilaian hasil tindakan
5. Dibuat secara tertulis
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Perencanaan meliputi:
Rumusan tujuan
Kriteria evaluasi
Intervensi

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


III. PELAKSANAAN
(IMPLEMENTASI)
Yang perlu diperhatikan:
1. Sumber daya keluarga
2. Tingkat pendidikan
3. Adat istiadat yang berlaku
4. Respons dan penerimaan keluarga
5. Sarana dan prasarana

*Mengacu pada perencanaan yang telah disusun

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


IV. PENILAIAN (EVALUATION)
Dimensi dalam penilaian:
1. Keberhasilan dari tindakan dapat dikaitkan dengn
pencapaian tujuan.
2. Ketepatgunaan, yang dikaitkan dengan biaya apakah
dalam benuk uang, waktu, tenaga dan bahan/alat yang
dperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang
dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik.
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan
apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Kriteria dan standar
 Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor yang tidak tetap
yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai.
 Standar adalah menunjukkan tingkat pelaksanaan yang
diinginkan untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya.

 Contoh:
*Tujuan: Keluarga dapat memberikan asuhan keperawatan yang
baik terhadap anak yang mengalami malnutrisi
*Kriteria: Jumlah dan mutu makanan yang diberikan kepada
anak yang menderita malnutrisi
* Standar: Pemberian makanan pada anak sesuai dengan
petunjuk.

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


Pengukuran hasil penilaian:

Keadaan fisik,
*misalnya peningkatan berat badan anak.
Psikologis dan sikap,
*misalnya berkembangnya sikap positif keluarga
terhadap bidan yang memberikan asuhan dirumah
Pengetahuan dan perubahan perilaku,
*keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang
berkaitan dengan perawatan payudara sewaktu
menyusui bayi
Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018
Metode penilaian:

1. Observasi langsung: mengamati secara langsung


perubahan yang terjadi dalam keluarga
2. Wawancara: mewawancarai keluarga yang berkaitan
dengan perubahan sikap yang terjadi.
3. Memeriksa laporan: dapat dilihat dari rencana
asuhan kebidanan dan tindakan yang dilakukan.
4. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan
perkembangan kesanggupan melaksanakan asuhan
kebidanan

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018


TERIMA KASIH

MATUR SUWUN

Dr. Agung Suharto, APP, S.Pd., M.Kes. 2018

Anda mungkin juga menyukai