Anda di halaman 1dari 23

MASALAH KIA DALAM KELUARGA

Prodi Sarjana Terapan Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan


Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
POKOK BAHASAN :
1. Masalah KIA dalam keluarga
2. Tujuan Kesehatan keluarga
3. Hambatan Kesehatan Keluarga
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga
5. Strategi pendekatan kesehatan keluarga
Latar Belakang
Pendekatan keluarga merupakan
• salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga,
• Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan melakukan pendekatan
keluarga di wilayah kerjanya.
• meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan secara optimal.
Tujuan Kesehatan Keluarga
1. Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran, keinginan, kemampuan keluarga dalam


.
meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sampai tahap
yang optimal dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif.
2. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan keluarga


dalam hal :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mereka hadapi
b. Mengambil keputusan tentang siapa/kemana dan bagaimana
pemecahan masalah tersebut, misalnya dipecahkan sendiri dan
pergi ke rumah sakit, ke puskesmas, praktik dokter.
c. Meningkatkan mutu kesehatan keluarga (promosi kesehatan)
d. Mencegah terjadinya penyakit/timbulnya masalah kesehatan
pada keluarga
e. Melaksanakan usaha penyembuhan/pemecahan masalah
keluarga melalui asuhan kebidanan di rumah
f. Membantu tenaga profesional kesehatan dalam penanggulangan
penyakit/masalah kesehatan mereka di rumah, rujukan kesehatan
dan rujukan medik
Keluarga Sebagai Klien
Dalam melihat keluarga sebagai klien ada beberapa karakteristik
yang perlu diperhatian oleh Bidan yaitu :
a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah
kesehatan pada anggotanya
b. Memperhatikan perbedaan pada tiap-tiap anggota dari berbagai segi yaitu :
pola komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga,
kebudayaan serta gaya hidup
c. Keluarga perkotaan berbeda dengan keluarga pedesaan
d. Kemandirian dari tiap-tiap keluaraga
(Harnilawati, 2013 )
Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga


2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan Kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
Peran Bidan dalam kesehatan keluarga
1. Pendidik
2. Koordinator
3. Pelaksana
4. Pengawas Kesehatan
5. Konsultan
6. Kolaborasi
7. Fasilitator
8. Penemu kasus
9. Modifikasi lingkungan
Prinsip kebidanan dalam kesehatan keluarga
Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh Bidan dalam
kesehatan keluarga, yaitu :
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan Kesehatan
2. Dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga, sehat adalah sebagai tujuan utama
3. Asuhan yg diberikan sebagai sarana dlm mencapai peningkatan kesehatan keluarga
4. Dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga, bidan harus melibatkan peran serta
aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatannya
5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotive dan preventif dgn
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative
5. Dalam memberikan assuhan kebidanan Kesehatan keluarga memanfaatkan
sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan Kesehatan
keluarga
7. Sasaran asuhan kebidanan kesehatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan
8. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan kebidanan
adalah dengan pendekatan pencegahan masalah dengan menggunakan
asuhan kebidanan
9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan kebidanan adalah penyuluhan
kesehatan dan asuhan kebidanan kesehatan dasar/perawatan di
rumah
10. Diutamakan terhadap keluarga yang risiko tinggi
a. Keluarga yang tergolong risiko tinggi dalam bidang kesehatan antara
lain :
1) Tingkat sosial ekonomi rendah
2)
Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah Kesehata
n sendiri
3) Keluarga dengan penyakit keturunan
b. Keluarga dengan ibu risiko tinggi kebidanan, yaitu :
1) Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia
3) Primipara atau multipara
4) Riwayat persalinan dengan komplikasi

c. Keluarga dengan anak


5) Lahir prematur
6) Berat badan sukar naik
7) Lahir dengan cacat bawaan
8) ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi
9) Ibu menderita penyakit menular

c. Keluarga dengan masalah dalam hubungan antar anggota keluarga


10) Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan
11) Sering timbul cekcok
12) Ada anggota keluarga yang sering sakit
13) Salah satu orang tua (suami atau istri) meninggal, cerai atau lari meninggalkan rumah
11. Partisipasi keluarga aktif dilakukan
Keterlibatan keluarga dalam implementasi biasanya dimaksudkan untuk
melibatkan keluarga dalam memecahkan masalah mutual, juga
mendiskusikan serta memutuskan pendekatan-pendekatan yang paling
tepat atau mungkin digunakan agar mencapai tujuan yang disetujui
bersama
Hambatan Kesehatan Keluarga
1. Hambatan dari Keluarga :

a. Pendidikan keluarga rendah, sehingga terkadang sulit menerima


masukan baru dan sering memepertahankan kebiasaan dari
nenek moyang mereka yang tidak sehat
b. Keterbatasan sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan
prasarana
c. Kebiasaan budaya yang melekat misalnya sewaktu hamil ibu ada
pantangan yang terlalu banyak terhadap berbagai macam makanan
yg sebenarnya sangat di butuhkan anak dalam kandungan
d. Sosial budaya tidak menunjang
2. Hambatan dari Bidan :

a. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang


b. Kondisi alam (geografi yang sulit) terutama di daerah
yang sulit terjangkau oleh pesawat
c. Kesulitan komunikasi (bahasa)
d. Keterbatasan pengetahuan tentang kultur keluarga

(Harnilawati, 2013)
Faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Keluarga
1. Bentuk keluarga
2. Status ekonomi dan manajemen keuangan
3. Akses terhadap fasilitas kesehatan
4. Tingkat pendidikan
5. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis
6. Hubungan Sosial yang Baik dengan Tetangga
7. Memiliki rasa aman dan damai
Strategi pendekatan kesehatan
keluarga
Terdapat 4 langkah yg perlu dilakukan dalam
pelaksanaan pendekatan kesehatan keluarga (SAJI) :

S : Salam
A : Ajak bicara
J : Jelaskan dan Bantu
I : Ingatkan
1. Salam
Begitu sampai di rumah yang hendak
dikunjungi, sebaiknya ketuklah pintu
dan ucapkan salam. Salam ini harus
diucapkan dengan suara yg ceria
disertai wajah yg cerah dan tersenyum.

Perihal masalah yg dihadapi oleh keluarga tersebut,


disampaikan saat suasana dirasa sudah cukup akrab
dan hangat. Mulai dari masalah yg ringan tapi Prioritas.
2. Ajak bicara

Ketika masuk ke permasalahan keluarga harus pandai


memancing diskusi dg mereka. Jangan langsung
menyampaikan masalah yg dihadapi keluarga menurut versi
kita. Dengarkan dg seksama apa yg disampaikan oleh
keluarga, dg sesekali bertanya untuk memperjelas atau
menggali lebih dalam penjelasan keluarga.
3. Jelaskan dan Bantu

Bertitik tolak dari perilaku, sikap dan pemahaman keluarga


terhadap masalah yg dihadapi. Petugas kesehatan mulai
memberikan penjelasan, sambil menjajaki perkembangan
pemahaman dan perubahan sikap keluarga, sampai diyakini
bahwa mereka telah menyadari adanya masalah.
4. Ingatkan
Sebelum mengakhiri perbincangan, jangan lupa untuk
mengingatkan kembali pokok-pokok pesan yg telah
disampaikan tentang apa yg harus dilakukan keluarga
untuk mengatasi masalah yg bersangkutan.

Eg : “Jangan lupa membawa


bayi Ibu/Bapak ke Puskesmas
untuk melengkapi imunisasi
dasarnya.”
Petugas kesehatan jangan lupa membuat perjanjian kapan
dapat berkunjung lagi ke keluarga tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa SAJI


merupakan siklus yg harus
diulang-ulang dari keluarga ke
keluarga lain saat petugas
kesehatan melakukan pendekatan
keluarga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai