BAB 5
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian keperawatan kesehatan keluarga
2. Menjelaskan tujuan keperawatan kesehatan keluarga
3. Menjelaskan peran keluarga dalam keperawatan keluarga
4. Menjelaskan peran perawat dalam keperawatan keluarga
5. Menjelaskan tugas keluarga dalam bidangg kesehatan
6. Menjelaskan prinsip-prinsip keperawatan keluarga
7. Menjelaskan hambatan dalam kesehatan keluarga
8. Menjelaskan siklus penyakit dan kemiskinan dalam keluarga
9. Menyebutkan keluarga kelompok resiko tinggi
10. Menjelaskan pengambilan keputusan dalam keperawatan keluarga
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalamkeperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh
keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus.
Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus
memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Peran perawat keluarga menurut Mubarak (2006), dalam melakukan perawatan kesehatan
keluarga adalah:
a. Educator
Perawat kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan
bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Koordinator (Coordinator)
Koordinasi merupakan salah satu peran utama perawat yang bekerja dengan keluarga.
Klien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan di rumah, maka perlu
koordinasi lanjutan asuhan keperawatan di rumah. Program kegiatan atau terapi dari berbagai
disiplin pada keluarga perlu pula dikoordinasikan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
penanggulangan. Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai.
c. Pelaksana perawatan dan pengawasan perawatan langsung
Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang sakit.
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit
bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi keluarga
memberikan perawatan pada anggota yang sakit di rumah sakit, perawat melakukan perawatan
langsung atau demonstrasi asuhan yang disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga
mampu melakukan di rumah, perawat dapat mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga
melakukan peran langsung selama di rumah sakit atau di rumah oleh perawat kesehatan
masyarakat.
d. Pengawas kesehatan
Perawat mempunyai tugas home visit yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan atau penasehat
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga didalam mengatasi masalah kesehatan.
Hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat
dipercaya dengan demikian keluarga mau meminta nasehat kepada perawat tentang masalah
yang bersifat pribadi. Pada situasi ini perawat dipercaya sebagai narasumber dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota
tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.
g. Advokasi
Keluarga seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai di masyarakat, kadang kala
keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan, sebagai advokat klien perawat berkewajiban
melindungi hak keluarga, misalnya keluarga dengan sosial ekonomi yang lemah sehingga
keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhannya, perawat juga dapat membantu keluarga mencari
bantuan yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
h. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga di dalam menghadapi kendala
untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Keluarga sering tidak dapat menjangkau pelayanan
kesehatan karena berbagai kendala yang ada. Kendala yang sering dialami keluarga adalah
keraguan di dalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi, dan masalah sosial
budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik maka perawat komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehatan misalnya sistem rujukan dan dana sehat.
i. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi masalah
kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan penyakit atau wabah.
j. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
RANGKUMAN
1. Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
dipusatkan pada keluarga pada kesatuan yag dirawat.
2. Tujuan keperawatan keluarga antara lain:meningkatkan kemampuan keluarga mengidentifikasi
masalah kesehatan, menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga,
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, memberikan
asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit serta meningkatkan produktifitas
keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
3. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan
dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula
keluarga-keluarga disekitarnya.
4. Peranan perawat dalam keperawatan keluarga antara lain: pemberian asuhan keperawatan
kepada anggota keluarga, pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga,
koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga, fasilitator menjadikan
pelayanan kesehatan mudah dijangkau, menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan
membantu mencarikan pemecahannya, pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku
tidak sehat menjadi perilaku yang sehat.
5. Tugas kesehatan yag harus dilakukan oleh keluarga ada 5 (lima) yaitu: Mengenal gangguan
perkembangan setiap kesehatan anggotanya, Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat, Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, Mempertahankan
suasana dirumah yang mengutungkan kesehtan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga,
Mempertahankan hubungan timbal balik antar keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, dengan
memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
6. Prinsip dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga antara lain: sehat sebagai
tujuan utama, melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga menghadapi masalah kesehatan,
mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif dan preventif, memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin sasarannya
keluarga keseluruhan, pendekatan menggunakan proses keperawatan melalui penyuluhan
kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah, diutamakan keluarga yang
tergolong resiko tinggi.
7. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perawat bekerja sama dengan dokter, penilik
kesehatan, ahli gizi, pekerja social dan sebagainya yang bekerja sebagai tim untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
8. Hambatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga adalah: pendidikan
keluarga yang rendah, keterbatasan sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana),
kebiasaan-kebiasaan yang melekat, sosial budaya yang menunjang. Hambatan dari perawat
meliputi: sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, kondisi alam/ geografi
yang sulit, kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa), keterbatasannya pengetahuan perawat
tentang kultur keluarga.
9. Prioritas utama keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi: keluarga
dengan tingkat social ekonomi rendah, keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi maslaah
kesehatan sendiri, keluarga dengan penyakit keturunan, Keluarga dengan ibu risiko tinggi
kebidanan hamil umur ibu (16th atau lebih 35th), menderita kekurangan gizi atau anemia,
menderita hipertensi, riwayat persalinan dengan komplikasi, Keluarga dimana anak menjadi
risiko tinggi, karena lahir prematur atau BBLR, lahir degan cacat bawaan, ASI ibu kurang
sehigga tidak mencukupi kebutuhan bayi, Ibu menderita penyakit menular yang dapat
mengancam bayi atau anaknya, serta kelurga yang mempunyai masalah dalam hubungan antara
anggota keluarga.
10. Pengambil keputusan dalam pemecahan masalah kesehatan adalah kepala keluarga atau anggota
keluarga yang di tuakan, karena hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga,
kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga serta berhak
dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga
yang bermasalah.
LATIHAN SOAL
1. Masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota
keluarga, berikut yang bukan alasan keluarga sebagai unit pelayanan adalah:
a. Keluarga dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan.
b. Keluarga berperan sebagi pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan keluarganya.
c. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
d. Keluarga daerah perkotaan tidak berbeda dengan keluarga di daerah pedesaan.
2. Perawat kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan
bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga. Peran perawat keluarga tersebut dalam
melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:
a. Koordinator
b. Educator
c. Fasilitator
d. Pengawas kesehatan
3. Hambatan perawat dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga yang berasal dari
keluarga adalah:
1. Pendidikan keluarga yang rendah
2. Sumber-sumber daya keluarga
3. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
4. Keterbatasan pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
4. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, yang menjadi prioritas utama keluarga-
keluarga yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan adalah :
1. Tingakat social ekonomi keluarga rendah
2. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi maslaah kesehatan sendiri
3. Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit keturunan
4. Anggota keluarga yang meninggal dunia
5. Dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan Jelaskan 5 (lima) tugas kesehatan keluarga?
6. Jelaskan prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga?
7. Uraikan pendapat anda beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat dalam asuhan
keperawatan keluarga di sekitar anda?
8. Mengapa kemiskinan dalam keluarga dapat mengakibatkan siklus penyakit?
9. Sebutkan tujuan keperawatan keluarga?
10. Apa saja dasar pengambilan keputusan sebagai kepala keluarga dalam perawatan keluarga?